SATUAN ACARA PENYULUHAN
Nama penyuluhan/ topik
: Edukasi Ibu post partum
Pokok bahasan
: Teknik menyusui yang benar
Sub pokok bahasan
: 1. Pengertian menyusui 2. Manfaat menyusui 3. Teknik menyusui yang benar 4. Cara memperbanyak pengeluaran ASI
Sasaran
: Ibu post partum (Ny. A)
Waktu
: 25 menit
Tanggal
: 05 Oktober 2018
A. Latar Belakang Ny. A merupakan pasien post partum hari 2 dengan status obstetrik P1 Ab 0 berusia 25 tahun. Keluhan utama Ny. A yaitu ASI nya kurang atau sedikit yang keluar. Jika payudaranya dipencet keluar cairan berwarna putih kekuningan, jumlahnya sedikit meskipun payudaranya terasa penuh. Bayinya lebih sering tertidur, sehingga Ny. A tidak tega membangunkan jadi jarang disusukan. Puting susu Ny. A sebelah kiridatar, bayi kesulitan menghisap saat menyusui. Berdasarkan pengkajian didapatkan bahwa teknik menyusui Ny. A tidak tepat. Hasil observasi perawat, posisi dan perlekatan belum tepat. Puting susu ibu sebelah kiri datar sehingga saat melakukan perlekatan bayi kesulitan dan menghisapnya tidak efektif. Ny. A mengatakan ingin menyusui tetapi selalu merasa cemas dan khawatir jika ASI nya tidak mencukupi untuk bayinya. Suami Ny. A memberi dukungan, menyemangati saat menyusui, membelikan pompa ASI dan berencana membelikan
susu formula untuk
bayinya jika ASInya belum lancar. Berdasarkan data tersebut, ditemukan bahwa teknik menyusui Ny. A belum tepat sehingga perlu adanya suatu intervensi dari perawat untuk meningkatkan pengetahuan klien mengenai teknik menyusui yang benar dan tepat. B. Tujuan 1. Tujuan instruksional umum Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu post partum (Ny. A) mengetahui teknik menyusui yang benar.
2. Tujuan instruksional khusus C1
(Pengetahuan) : Ny. A mampu meningkatkan pengetahuannya
mengenai teknik menyusui yang benar C2
(Pemahaman) : Ny. A mampu memahami teknik menyusui yang
benar Terkait: - Pengertian menyusui - Manfaat menyusui - Teknik menyusui yang benar - Cara memperbanyak pengeluaran ASI C3
(Penerapan) : Ny. A mampu menerapkan teknik menyusui yang benar.
C. Materi (terlampir) D. Sasaran dan Tempat Kegiatan - Sasaran
: Ibu post partum (Ny. A)
- Jumlah
: 1 orang
- Tempat
: RSIA Ruang Mawar
- Metode
: Ceramah dan diskusi
- Media dan alat bantu
: Leaflet dan Poster
E. Kegiatan No
Tahap
Kegiatan pengajar
Kegiatan peserta
Waktu
Metode
Media
5 menit
Cera-
-
didik 1.
Pembuka
1. Mengucapkan salam
1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. Mendengarkan
3. Menjelaskan peran
dan
4. Menjelaskan
memperhatikan
tujuan
penyuluhan
3. Menyetujui
5. Kontrak
waktu 4. Menjawab
pelaksanaan
pertanyaan
penyuluhan
perawat
6. Menciptakan
interaksi
yang “trust-honest 7. Mengkaji pengetahuan klien secara lisan
mah
2.
Penyajian 1. Mejelaskan materi materi
1. Mendengarkan
penyuluhan secara
dan
berurutan dan teratur
memperhatian
2. Materi
15
Ceram
Leaflet
menit
ah
dan Poster
pembicara ketika
- Pengertian menyusui
menyampaikan
- Manfaat menyusui
materi
- Teknik
menyusui
yang benar - Cara memperbanyak pengeluaran ASI 3.
Penutup 1. Tanya jawab 2. Evalua si
Tanya jawab:
1. Bertanya
1. Memberikan
pemberi
kesempatan pada ibu post
partum
pada
penyuluhan
untuk
bertanya
3. salam Evaluasi: 1. Menanyakan hal-hal
yang
dijelaskan
kembali 1. Menjawab sudah oleh
pembicara
kesempatan A
2. Mempraktikkan kepada untuk
mempraktikkan
teknik
perlekatan dan posisi menyusui
dengan
benar 3. Memberikan atas
pujian
keberhasilan
peserta dalam
penyuluhan menjelaskan
materi yang diberikan (rewarding) Salam:
diajukan penyuluh
2. Memberikan
ibu
pertanyaan yang
teknik
menyusui
dengan benar
10 menit
Diskusi
-
Mengucapkan
terima Menjawab salam
kasih
salam
dan
penutup
F. Evaluasi 1. Struktur -
Perawat telah menyiapkan materi dan media (leaflet dan poster) untuk menyampaikan materi dan menilai pengetahuan klien yang digunakan sesuai dengan waktu pada rancangan kegiatan
-
Dengan adanya media leaflet dan poster memudahkan penyampaian informasi kepada klien
2. Proses - Ny. A mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. - Ny. A terlihat antusias dan aktif mengikuti kegiatan edukasi teknik menyusui. - Ny. A fokus saat penyampaian materi penyuluhan - Ny. A memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan, jawaban dan tanggapan. 3. Hasil - Ny. A mampu menjawab pertanyaan lisan yang diberikan. G. LAMPIRAN - Lampiran materi H. DAFTAR PUSTAKA Indrati, Rini et al. (2009). Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara wanita. Komalasari. (2012). Analisi faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi ketidakcukupan ASI pada ibu yang memiliki bayi umur 0-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011. Universitas Indonesia. Nabilla. (2016). Hubungan antara persepsi dengan perilaku ibu menyusu menurut teori health belief model di Desa Singojuruh kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Universitas Airlangga. Simkin, Penny. (2007). Panduan lengkap kehamilan melahirkan dan bayi. Jakarta: Arcan.
Rinata et.al. (2016). Teknik menyusui posisi, perlekatan, dan keefektifan menghisap- studi pada ibu menyusui di RSUD Sidoarjo. Rakernas Aipkema 2016. WHO. (2008). Indicators for Assessing Infant and Young Child Feeding Practices: Conclusions of a Consensus Meeting Held 6–8 November 2007 in Washington D.C USA. Wijayanti, Dwi Sartika. (2012). Gambaran persepsi ketidakcukupan ASI (PKA) pada ibu bayi 0-6 bulan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang periode Maret-Mei 2012. Depok: Universitas Indonesia.
MATERI 1. Pengertian Menyusui Menyusui adalah memberikan ASI baik secara langsung dari payudara maupun diperah dari payudara. Keberhasilan menyusui tergantung pada keinginan ibu serta teknik menyusui (posisi dan perlekatan) yang benar (WHO, 2008). Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h. 30) 2. Manfaat Menyusui a. Untuk bayi - Bayi mendapat zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat ASI mengandung kalori yang dapat mencukupi kebutuhan energi bayi, protein yang mengandung soluble whey protein yang mana menyebabkan ASI mudah diserap dan dicerna, lemak, asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega 3, omega 6) yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel otak yang dapat meningkatkan kecerdasan, laktose sebagai komponen karbohidrat utama untuk sumber energi yang mudah dicerna dan membantu penyerapan kalsium, mineral, dan vitamin. Jika pemberian ASI pada bayi tidak dilakukan, maka manfaat dari tiap kandungan tersebut tidak dirasakan oleh bayi dan akan berdampak bagi kesehatan bayi (Wijayanti, 2012). - Meningkatkan daya tahan tubuh Kolostrum adalah cairan berwarna keemasan yang keluar dihari pertama sampai hari keempat yang kaya protein dan antibodi (IgA) yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi (Wijayanti, 2012). b. Untuk ibu - KB alami sehingga dapat menunda kehamilan - Mempercepat involusi uterus sehingga mengurangi pendarahan dan mencegah anemia Ibu yang menyusui bayinya segera setelah melahirkan akan meningkatkan
hormon oksitosin
yang
membantu
dalam
proses
konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga dapat mencegah
pendarahan serta membantu proses pengecilan rahim (involusi uterus). Tentu saja jika dengan segera menyusui setelah melahirkan dapat mencegah/mengurangi pendarahan, maka hal tersebut juga dapat mencegah ibu mengalami kurang darah atau kurang zat besi (anemia) (Komalasari, 2012). - Mengurangi risiko kanker payudara Salah satu faktor yang menyebabkan kanker payudara adalah hormon estrogen. Wanita yang terpapar estrogen dalam jangka waktu yang lama akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker payudara. Proses menyusui dapat menurunkan produksi hormon estrogen yang akan mengurangi proliferasi jaringan payudara yang abnormal yang memicu terjadinya kanker payudara (Indrati, 2009). - Meningkatkan bonding-attachment ibu dan bayi Dekapan ibu ketika menyusu dan kontak mata saat menyusu membuat bayi merasakan kasih sayang ibunya, merasa aman, tentram, serta membuat ibu lebih dekat dekat dengan bayinya. Kedekatan dan kasih sayang akan terjalin saat menyusu akan mempengaruhi perkembangan emosi dan membentuk kepribadian yang baik pada bayi (Nabilla, 2016). - Menurunkan berat baddan Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. c. Untuk keluarga - Praktis dan ekonomis Menyusu tidak perlu mengeluarkan biaya seperti pembelian makanan/minuman
selain
ASI
misalnya
susu
formula
dan
perlengkapannya (botol susu) karena ASI diproduksi langsung oleh ibu. Pemberian asi dengan menyusu juga sangat praktis karena ibu tidak perlu repot harus membuat susu terlebih dahulu. Apabila bayi lapar dimalam hari, maka ibu tidak perlu repot membuat susu, memanaskan air, memastikan botol dalam keadaan bersih, dan sebagainya yang memerlukan banyak waktu dalam persiapannya. ASI yang tersimpan dalam payudara ibu selalu tersedia dalam suhu yang tepat sehingga ASI dapat diberikan dimana saja dan kapan saja saat bayi lapar serta tidak merepotkan orang lain (Komalasari, 2012).
3. Teknik Menyusui yang benar Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan posisi dan perlekatan ibu dan bayi dengan benar (Rinata et.al, 2016). Jika bayi tampak tidur, maka buka bajunya bayi atau gelitik kakinya hingga bayi terbangun. A. Posisi Posisi ibu ketika menyusui dapat bermacam-macam, utamanya ibu merasa nyaman dan aman untuk bayi. Prinsip Posisi menyusui yang benar adalah: a. Dagu bayi menempel ke payudara ibu b. Dada bayi menempel ke dada ibu c. Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus d. Pastikan posisi ibu senyaman mungkin, jika diperlukan bantal maka dapat ditambahkan untuk sandaran tangan atau punggung ibu. Kaki ibu tidak boleh menggantung, harus menapak ke lantai/kursi kecil atau sandaran kursi. Terdapat macam-macam posisi menyusui: a. Posisi cradle/madona b. Posisi football/bawah lengan c. Posisi double foofball/bawah lengan kanan dan kiri d. Posisi cross cradle/transisi e. Posisi tidur miring f. Posisi crisscross
B. Perlekatan Perlekatan adalah posisi menempelnya mulut bayi ke payudara ibu dengan benar. Cara memasukkan payudara ke dalam mulut bayi:
a. Sentuhkan payudara ke mulut bayi hingga mulut bayi terbuka lebar
b. Tarik bayi mendekat hingga dagu dan bibir bawahnya menghampiri payudara terlebih dahulu.
c. Arahkan bibir bawah sejauh mungkin, hingga sebagian besar areola bagian bawah masuk ke mulut bayi.
d. Tanda perlekatan yang benar: - areola bagian atas terlihat lebih banyak dari bagian bawah - mulut bayi terbuka - bibir bawah terputar ke luar - dagu bayi melekat pada payudara - hidung bayi menjauhi payudara - pipi bayi menggembung - tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan - Puting ibu tidak sakit (Penny, 2007). C. Menyendawakan bayi setelah menyusui
Tujuan: Menyendawakan bayi setelah menyusui bermanfaat untuk mengeluarkan udara yang kemungkinan masuk ke lambung bayi saat
proses
menyusu,
sehingga
menyendawakan
dapat
menurunkan kejadian refluk/gumoh setelah menyusu.
Cara
menyendawakan
bayi
dapat
dengan
menepuk-nepuk bagian
punggung bayi berbagai posisi seperti:
4. Cara memperbanyak pengeluaran ASI a. Membersihkan puting susu dan memberikan pijatan Bersihkanlah puting susu supaya jalan keluar ASI lancar. Caranya, bersihkan puting dengan baby oil sebelum anda mandi. Lakukan hal tersebut dengan memilin-milin putting susu terutama pada daerah lipatanlipatan pada ujung puting. Lakukan cara ini dengan rutin. b. Menyusui setiap 2-3 jam Bayi yang baru dilahirkan memerlukan susu setiap 2 sampai 3 jam sekali, tanpa peduli siang ataupun malam hari. Produksi ASI mengikuti prinsip supply dan juga demand, artinya produksi ASI dalam tubuh kita sesuai dengan kebutuhan bayi.jika kita rutin menyusui bayi kita setiap 2-3 jam, payudara kita akan mengirimkan perintah ke otak untuk mengeluarkan ASI sesuai dengan kebutuhan tersebut.Produksi ASI bisa bertambah dalam waktu 3 sampai 7 hari sesuai dnegan intruksi tersebut. Bila kita jarang menyusui, produksi ASI pun bisa berkurang. Habiskan susu pada satu payudara, lalu pindah ke payudara yang lainnya c. Memompa ASI
Gunakanlah pompa setiap anda selesai menyusui. Jangan perdulikan seberapa banyak ASI yang kita peroleh, sebab tujuan memompa ialah untuk memberikan rangsangan dan juga simulasi pada payudara.Selain itu, memompa bisa membantu mengosongkan ASI yang tidak diminum oleh bayi jadi payudara bisa memproduksi ASI lagi untuk mengganti ASI tersebut. d. Kompres payudara Bila payudara anda terasa keras, bayi tak akan bisa menghisapnya. Oleh karena itu, Kompreslah payudara anda dengan handuk hangat selam beberapa menit, agar payudara bisa melunak dan ASI bisa lebih mudah keluar. e. Makanan yang memperbanyak ASI Beberapa makanan memang terbukti memperbanyak ASI. Yang biasa sering digunakan ialah daun katuk, pepaya, havermouth, bayam wortel. Sebisa mungkin hindarilah pemakaian supplemen ataupun obat-obatan kimia dalam memperbanyak ASI dan pilihlah makanan yang sehat dan alami tersebut.
CHECKLIST No. 1.
Pertanyaan Menjelaskan pengertian menyusui
2.
Menyebutkan manfaat menyusui
3.
Menyebutkan posisi menyusui yang benar
4.
Menyebutkan perlekatan menyusui yang benar
5.
Menyebutkan cara memperbanyak pengeluaran ASI
Ya
Tidak