SATUAN ACARA PENYULUHAN TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI Topik
: Teknik Distraksi dan Relaksasi
Sub Topik
: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Penatalaksanaan Distraksi dan
Relaksasi Sasaran
: Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal
: Senin, 26-11-2018
Waktu
: 30 menit
Tempat
: R. Melati RSUD Sunan Kalijaga Demak
A.
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui tentang Teknik Distraksi dan Relaksasi B.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat : 1.
Menyebutkan pengertian teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
2.
Menyebutkan jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
3.
Menyebutkan tujuan distraksi dan relaksasi dengan benar.
4.
Menjelaskan penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.
C.
Materi
Terlampir D.
Metode
-
Ceramah
-
Tanya jawab
E. F.
Media Leaflet Strategi
a.
Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik)
b.
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
c.
Dengan tanya jawab langsung.
G.
Proses Penyuluhan
NO KEGIATAN 1 Pembukaan
2
WAKTU 5 menit
Penyajian
bahan20 menit
PENYAJI 1. Mengucapkan
SASARAN 1. Membalas salam
salam
2.
2.
mendengarkan
Memperkenalkan
diri 1. Menjelaskan
1.
tentang:
pengertianteknik distraksi2.
1.
dan relaksasi
Menjelaskan
2.
distraksi dan relaksasi
jenis teknik distraksi dan
2.
relaksasi
jenis
teknik
distraksi
3.
Menjelaskan
Menjelaskan
jenis-
tujuan
dan relaksasi
distraksi dan relaksasi
3.
4.
Menjelaskan
tujuan
distraksi
dan
Menjelaskan manfaat
distraksi dan relaksasi
relaksasi
5.
4.
distraksi dan relaksasi
Menjelaskan
Menjelaskan
tips
manfaat distraksi dan
6.
relaksasi
penatalaksanaan distraksi
5.
Menjelaskan
tips
Menjelaskan
dan relaksasi.
distraksi dan relaksasi 6.
Menjelaskan
penatalaksanaan 3
distraksi dan relaksasi. Evaluasi 15 menit
1.
Memberi
kesempatan
kepada
peserta
untuk
bertanya untuk mengevaluasi peserta,apakah dapat
peserta
menjelaskan
kembali
materi
penkes
dengan bertanya 2.
Menyimpulkan
kembali disajikan
Mendengarkan Mempertahankan
kontak mata
pengertianteknik Menjelaskan jenis-
Memperhatikan dan
materi
yang
3. 4
Penutup
5 menit
Diharapkan
30%
memahami materi 1. Penyaji mengucapkan
1.
Menjawab salam
terima
kasih 2.
Mengucapkan
salam penutup H.
Evaluasi
1.
Proses :
- Penyuluhan berjalan lancar. - Tidak ada audiens yang meninggalkan proses penyuluhan - Maksimal audiens meninggalkan penkes 10%. 2. Hasil
:
- pasien dapat menjelaskan pengertian distraksi - pasien dapat menjelaskan tujuan relaksasi - pasien dapat menjelaskan manfaat relaksasi - pasien dapat menjelaskan tips relaksasi - pasien dapat menjelaskan 3-4 dari 9 langkah relaksasi - pasien dapat menjelaskan 2-3 dari 5 langkah distraksi
TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI A.
Pengertian Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus
yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007). Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak yang "lelah" dibuat tenang dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika seseorang melakukan relaksasi, puncaknya adalah fisik yang segar dan otak yang siap menyala kembali. Oleh karena itu, relaksali
melibatkan komponen-komponen penting tubuh yang secara terus menerus dipakai, misalnya pancaindra, pernapasan, aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan otot-otot rangka, B.
Jenis Tekhnik Distraksi antara lain :
1. Distraksi visual 2. Distraksi pendengaran 3. Distraksi pernafasan 4. Distraksi intelektual 5. Imajinasi terbimbing C.
Jenis-jenis relaksasi:
1. Relaksasi pernafasan 2. Imagery 3. Senam D.
Tujuan
Tujuan dari penggunaan teknik distraksi, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan. E.
Manfaat Latihan Relaksasi dan Distraksi
1. Membuat lebih mampu menghindari stress 2. Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan stressseperti: sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah, nyeri punggung dan nyeri lainnya. 3. Menurunkan dan mengatasi kecemasan 4. Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dsb 5. Meningkatkan penampilan kerja dan social F.
Tips Melakukan Relaksasi dan Distraksi
1. Dilakukan secara rutin dan teratur atau 2x sehari, sebelum makan, hendak tidur 2. Dilakukan dengan santai 3. Pikiran tidak terfokus pada penyakit atau perasaan anda 4. Cari tempat yang nyaman seperti sofa atau tempat tidur 5. Longgarkan pakaian yang terasa sempit, lepas jam tangan, kaca mata dan libatkan semua panca indra ikat pinggang bila anda memakainya 6. Hilangkan pikiran yang mengganggu, kamar diberi penerangan yang cukup 7. Siapkan diri anda sesantai-santainya, duduklah atau berbaringlah ditempat yang anda
pilih senyaman-nyamannya. 8. Libatkan semua panca indera G.
Penatalaksanaan
Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu sebagai berikut : 1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru 2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa nyaman hal tersebut 3. Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu 4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan, 5. Biarkan telapak kaki rileks. 6. Konsentrasikan pikiran pada kaki 7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot-otot lain 8. Setelah merasa rileks, bernafaslah secara perlahan. 9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan cepat. Langkah-langkah distraksi yaitu sebagai berikut: 1. Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual. 2. Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007). a.
Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak karya musik
klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian sudah membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”. b.
Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya
Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006) 3. Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri. 4. Distraksi intelektual antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita. 5. Imajinasi
terbimbing adalah
kegiatan
klien
membuat
suatu
bayangan
yang
menyenangkan dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur membebaskan diri dari dari perhatian terhadap nyeri. DAFTAR PUSTAKA Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika. Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik (edisi 4) Jakarta : EGC. Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC.