SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OKSIGENASI PADA TUBERKULOSIS PARU DI RUANG PALEM 1 RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Disusun Oleh: Kelompok 4:
Rambu Eri Hupunau
131823143021
Achmad Ibrahim
131823143022
Fiqih Ardi Pradana
131823143023
Heriberta Tuto Suban
131823143024
Beny Wahyudi
131823143025
Dwi Ferafurisca Desi
131823143026
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Tuberkulosis Paru
Sasaran
: Keluarga pasien di Ruang Palem 1 RSUD Dr. Sutomo
Hari/tanggal
: Jumát, 22 Februari 2019
Tempat
: Ruang Palem 1 RSUD Dr.Sutomo Surabaya
Waktu
: 09.00 WIB sd selesai
Pelaksana
:Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
A. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan keluarga pasien mendapatkan pengetahuan mengenai tuberkulosis paru. B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75% dari materi yang disampaikan, lansia mampu: 1. Menyebutkan definisi tuberkulosis paru 2. Menyebutkan penyebab tuberkulosis paru 3. Menyebutkan tanda dan gejala tuberkulosis paru 4. Menyebutkan cara penularan tuberkulosis paru 5. Menyebutkan cara mencegah penularan tuberkulosis paru (Cara batuk, cuci tangan dan pengelolaan alat makan) C. Sasaran Keluarga pasien TB paru di ruang Palem 1 RSUD Dr. Soetomo Surabaya. D. Materi 1. Definisi tuberkulosis paru 2. Penyebab tuberkulosis paru 3. Tanda dan gejala tuberkulosis paru 4. Cara penularan tuberkulosis paru 5. Cara mencegah penularan tuberkulosis paru (Cara batuk benar, cuci tangan dan pengelolaan alat makan)
E. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi, Tanya jawab 3. Demonstrasi F. Media dan Peralatan 1. Laptop 2. Lembar balik 3. Leaflet 4. Tisu 5. Handscrub 6. Masker G. Setting Tempat Penyuluhan dilakukan di ruang tunggu ruang Palem 1 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
Moderator Presentator Notulen Observer Fasilitator Lansia Media Penyuluhan
H. Waktu Hari, tanggal
: Senin, 19 Februari 2019
Jam
: 09.00-10.00
I. Pengorganisasian Pembimbing Akademik : Arina Qona’ah, S.Kep., Ns., M.Kep Pembimbing Klinik
: Dwi Wahyuni, S.Kep., Ns
Moderator
: Achmad Ibrahim
Penyuluh
: Beny Wahyudi dan Rambu Eri Hupunau
Observer
: Dwi Ferafurisca Desi
Fasilitator
: Heriberta Tutosuban Fiqih Ardi Pradana
Job Description: No Pengorganisasian 1. Moderator
2.
Penyuluh
3.
Fasilitator
4.
Observer
Uraian a) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta. b) Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan. c) Memotivasi peserta untuk bertanya d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi e) Menutup acara penyuluhan. a) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta b) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan c) Menjawab pertanyaan peserta. a) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta b) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang bertanya kepadanya. c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas d) Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal yang di rasa kurang jelas bagi peserta e) Memfasilitasi acara secara teknis a) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta b) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan. c) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan d) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.
J. Pelaksanaan No Waktu 1.
3 menit
Kegiatan Penyuluhan Pembukaan: 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Kontrak waktu 4. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 5. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan.
2.
10 Menit
3..
10 menit 10 menit
4.
5.
5 menit
Respon Peserta Penyuluhan
Pelaksana Moderator
1. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Mendengarkan dan menyetujui 4. Memperhatikan 5. Memperhatikan
Pelaksanaan 1. Mendengarkan penyampaian materi 2. Memperhatikan tentang: penjelasan 1. Definisi tuberkulosis materi paru 3. Mencermati 2. Penyebab materi tuberkulosis paru 3. Tanda dan gejala tuberkulosis paru 4. Cara penularan tuberkulosis paru. 5. Cara mencegah penularan tuberkulosis paru. (Cara batuk benar, cuci tangan dan pengelolaan alat makan) Demonstrasi batuk yang Melihat dan benar, cuci tangan mengikuti Diskusi: 1. Memberikan 1. Mengajukan kesempatan pada pertanyaan peserta untuk mengajukan pertanyaan kemudian didiskusikan bersama dan menjawab pertanyaan. Evaluasi: 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab peserta penyuluhan pertanyaan dan
Penyuluh
Penyuluh, fasilitator Moderator dan fasilitator
Moderator dan
No Waktu
6.
2 menit
Kegiatan Penyuluhan tentang materi yang diberikan. Terminasi: 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan 2. Mengucapkan terimakasih kepada peserta 3. Mengakhiri dengan salam
Respon Peserta Penyuluhan menjelaskannya
Pelaksana fasilitator Moderator
1. Memperhatikan 2. Mendengarkan
3. Menjawab salam
K. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. 75 % pasien dan keluarga pasien menghadiri kegiatan penyuluhan b. Tempat dan peralatan yang dibutuhkan tersedia c. Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan 2. Evaluasi proses a. Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan b. 75 % lansia yang hadir, mendengarkan dan berpatisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan 3. Evaluasi Hasil 75% dari materi, keluarga pasien TB paru yang hadir mampu untuk menyebutkan ; a. Defenisi tuberkulosis paru b. Penyebab tuberkulosis paru c. Tanda dan gejala tuberkulosis paru d. Cara penularan tuberkulosis paru e. Cara mencegah penularan tuberkulosis paru (Cara batuk benar, cuci tangan dan pengelolaan alat makan)
MATERI TUBERKULOSIS PARU
A. Defenisi TB Paru Menurut Lewis, et al., (2014) tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh M. tuberculosis, umumnya bukan hanya mempengaruhi paru, tapi bisa juga menginfeksi organ lainnya. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang mempengaruhi parenkim paru, dan bisa juga menyerang organ lain dari tubuh, termasuk meningen, ginjal, tulang dan kelenjar limfe (Smeltzer, et al., 2010). Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan dari pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. TB dengan BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan penyakit TB meskipun dengan tingkat penularan yang kecil (Kemenkes RI 2014). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang sangat menular, yang disebabkan oleh M. Tuberculosis, bisa kronis atau berulang, yang umumnya mempengaruhi parenkim paru, akan tetapi bisa juga menyerang organ lain dari tubuh, termasuk meningen, ginjal, tulang dan kelenjar limfe.
B. Penyebab TB Paru Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberkulosis. Kuman Mycobacterium tuberculosis adalah kuman berbentuk batang aerobic tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet (Stanhope, 2010). Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran panjang 1 sampai 4 mm dengan tebal 0,3 sampai 0,6 mm. Sebagian besar komponen Mycobacterium tuberculosis adalah berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan faktor fisik. Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni menyukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu, Mycobacterium tuberculosis senang tinggal di daerah apeks paru-paru yang
kandungan oksigennya tinggi. Daerah tersebut menjadi tempat yang kondusif untuk penyakit tuberculosis (Somantri, 2007).
C. Tanda Dan Gejala TB Paru 1. Gejala utama Pasien umumnya memiliki demam ringan, batuk, keringat malam, kelelahan dan penurunan berat badan. Batuk mungkin tidak produktif, atau mengandung dahak kental. Batuk darah juga bisa terjadi. Gejala paru umumnya kronis dan baru bisa diketahui setelah beberapa minggu sampai beberapa bulan kemudian. Pasien usia lanjut biasanya menunjukkan dengan gejala-kurang jelas dibandingkan pasien yang lebih muda (Smeltzer et al, 2010) 2. Gejala tambahan 1) Batuk berdahak (hemoptisis) Gejala ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah sehingga darah dikeluarkan bersama dengan dahak. Kondisi ini bisa bervariasi, mungkin tampak berupa bercak-bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Berat ringan tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah. 2) Sesak napas disertai dengan nyeri dada Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena beberapa hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothoraks, anemia dan lain-lain. Nyeri dada seperti nyeri pleuritik ringan juga dapat dirasakan klien TB paru apabila sistem persarafan di pleura terkena. 3) Gejala sistemik lain Munculnya gejala sistemik lain seperti demam lebih dari satu bulan, keringat dingin pada malam hari tanpa aktivitas, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise. Hal ini juga terkadang menunjukkan beberapa gejala yang menyerupai gejala pneumonia (Kemenkes RI 2014).
D. Cara Penularan TB Paru Cara penularan TB paru melalui percikan dahak (droplet). Sumber penularan adalah penderita TB paru BTA positif, pada saat penderita TB paru
batuk atau bersin. Droplet yang mengandung kuman TB paru dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam, sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman, percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Orang dapat terinfeksi, jika droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman TB paru masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, kuman TB paru tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas atau penyebaran langsung ke bagian tubuh lainnya (Kemenkes, 2014). Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Semakin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahaknya maka penderita tersebut semakin menularkan. Bila hasil pemerikaan dahaknya negatif maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB paru ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut (Kemenkes, 2014).
E. Cara Mencegah Penularan TB Paru Mencegah lebih baik dari pada mengobati, kata-kata itu selalu menjadi acuan dalam penanggulangan penyakit TB paru di masyarakat. Buku Kementrian Kesehatan RI (2014) menjelaskan upaya pencegahan yang harus dilakukan adalah: 1. Minum OAT secara lengkap dan teratur sampai tuntas (sembuh) 2. Klien TB paru harus menutup mulutnya pada saat bersin dan batuk karena ribuan hingga jutaan kuman TB keluar melalui percikan dahak saat : 1). Bicara : 0-200 kuman 2). Batuk : 0-3500 kuman; dan 3). Bersin : 4500-1.000.000 kuman.
3. Tidak membuang dahak disembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup, misalnya dengan menggunakan wadah atau kaleng tertutup, misalnya dengan menggunakan wadah kaleng tertutup yang sudah diberi karbol atau aseptik atau pasir. Kemudian timbunilah ke dalam tanah. 4. Menjalankan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antara lain 1) Menjemur peralatan tidur pada sinar matahari langsung sehingga mematikan kuman 2) Membuka jendela dan pintu setiap pagi agar aliran udara (ventilasi) dapat mengurangi jumlah kuman TB serta sinar matahari dapat masuk karena kuman TB dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan gelap dan lembab. 3) Menjaga nutrisi tubuh dengan makanan yang bergizi. 4) Tidak merokok dan minum beralkohol. 5) Lakukan aktfitas fisik atau olahraga secara teratur. 6) Mencuci peralatan makan dan minum dengan air bersih mengalir dan memakai sabun hingga bersih 7) Memisahkan peralatan makan dan peralatan cuci makan keluarga yang terinfeksi TB paru dengan keluarga yang sehat 8) Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan memakai sabun atau menggunakan handscrub. (Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis KEMENKES RI, 2014)
DAFTAR PUSTAKA Kemenkes R1 Ditjen. PP&PL, 2014, Pedoman Nasional Pengendalian TB, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M. & Bucher, L., 2014. Medical Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems. St. Louis, Missouri: Elsevier Mosby. Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L. & Cheever, K. H., 2010. Brunner & Suddarth's
Textbook
of
Medical-Surgical
Nursing.
12th
penyunt.
Philadelphia: Wolters Kluwer Health / Lippincott Williams & Wilkins. Somantri, I. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. 2007 Stanhope, Marcia, Ruth N. Knollmuelles.2010. Praktik Keperawatan Medikal Bedah edisi 2. Translated. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN DI RUANG PALEM 1 RSUD DR. SOETOMO SURABAYA Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Februari 2019 Jam : 09.00 WIB sd selesai Topik : Tuberkulosis Paru No
Keterlaksanaan (Sesuai dengan Hasil yang Ingin Dicapai)
Struktur Penilaian
Ya
Tidak
Persiapan 1 Kesiapan Materi 2 Kesiapan SAP 3 Kesiapan media: Leaflet, lembar balik 4 Kesiapan alat: tisu, masker, handscrub 5 Kehadiran peserta penyuluhan (min. 15) 6 Pengorganisasian penyelenggaran penyuluhan Proses Acara 1 Membuka acara dengan salam 2 3 4 5 6 7 8
Memperkenalkan diri Kontrak waktu Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Menyebutkan topik bahasan Penyampaian materi dengan baik Terdapat tahapan diskusi Terdapat tahapan evaluasi pemahaman peserta
9
Moderator penyimpulkan penyuluhan
10 11
Ucapan terimakasih kepada peserta Menutup acara dengan salam
hasil
Surabaya, 19 Februari 2019 Observer
(
)
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN DI RUANG PALEM 1 RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Hari/Tanggal : Jumát, 22 Februari 2019 Jam
: 09.00 WIB sd selesai
Topik
: Tuberkulosis Paru
No 1
Nama
Tanda Tangan 1.
2 3
2. 3.
4 5
4. 5.
6 7
6. 7.
8 9
8. 9.
10 11
10. 11.
12 13
12. 13.
14 15
14. 15.
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN PENYULUHAN KESEHATAN
Hari/Tanggal : Jumát, 22 Februari 2019 Jam
: 09.00 WIB sd selesai
Topik
: Tuberkulosis Paru
Tempat
: Ruang Isolasi Palem 1 RSUD Dr. Soetomo Surabaya
1. Nama
:
Pertanyaan :
Jawaban
2. Nama
:
:
Pertanyaan :
Jawaban
3. Nama
:
:
Pertanyaan :
Jawaban
4. Nama
:
:
Pertanyaan :
Jawaban
:
LEMBAR SOAL DAN JAWABAN PRETEST-POSTTEST PENYULUHAN TB PARU DI RUANG ISOLASI PALEM 1 RSUD DR. SOETOMO SURABAYA 2019 MAHASISWA PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2019
Pilihlah satu jawaban berikut yang paling benar dengan cara memberikan tanda X pada opsi pilihan a,b,c,d.
1. Apakah yang dimaksud dengan Tuberculosis ? a. Penyakit infeksi yang sangat menular, yang umumnya menyerang paru-paru b. Penyakit radang pada jantung c. Penyakit infeksi yang menyerang sistem syaraf (otak) d. Penyakit gatal-gatal pada kulit 2. Bagaimana tanda dan gejala dari tuberculosis ? a. Batuk berdahak lebih dari 2 minggu disertai darah b. Sesak nafas dan nyeri bernafas c. Berkeringat dimalam hari tanpa sebab d. Semua benar 3. Bagaimana penularan Tuberculosis ? a. Melalui keringat sentuhan tangan dengan tangan b. Melalui percikan air BAK/ BAB c. Melalui darah yang terkena kulit d. Melalui udara, batuk/bersin dan dahak 4. Bagaimana cara mencegah tertular Tuberculosis ? a. Menggunakan masker saat berbicara dengan penderita tuberculosis b. Mencuci tangan setelah kontak dengan penderita tuberculosis c. Memisahkan alat makan dengan penderita tuberculosis d. Semua benar 5. Dibawah ini masker yang dipakai saat berinteraksi dengan pasien tuberkulosis adalah: a. Masker asap dengan tisu b. Masker N95 dan bedah c. Masker buff motor d. Masker dari kerudung
6. Dibawah ini cara penggunaan masker yang benar adalah: a. Menutup hidung b. Menutup mulut c. Menutup wajah d. Menutup hidung dan mulut 7. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar? a. Menggunakan air di baskom, kemudian pakai sabun b. Membasahi tangan dengan air mengalir, menggunakan sabun antiseptik, 6 langkah cuci tangan dan keringkan dengan tisu c. Menggunakan handsrub antiseptik d. B dan C benar 8. Moment kapan kita cuci tangan yang benar adalah a. Setelah bersentuhan dengan penderita tuberculosis b. Setelah terkena cairan tubuh penderita tuberculosis c. Sebelum menemui penderita tuberculosis d. Semua benar 9. Bagaimana penanganan pertama jika mendapatkan tanda-tanda Tuberculosis a. Pergi ke dukun atau orang pintar b. Pergi ke bidan c. Pergi ke posyandu d. Pergi ke tempat pelayanan kesehatan (puskesmas/rumah sakit) 10. Berapa lama pengobatan penderita Tuberculosis ? a. 1 bulan tanpa putus b. 3 bulan tanpa putus c. 5 bulan tanpa putus d. 6 bulan tanpa putus