SATUAN ACARA PENYULUHAN LATIHAN FISIK RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF Untuk memenuhi tugas Program Kerja Nyata Mahasiswa
Penanggung Jawab: Nama
: HARYADI KURNIAWAN
NIM
: 145070201111009
Kelas
: PSIK 2014
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
Keterangan Penyuluhan
Nama Penyuluh/ Topik
: Haryadi Kurniawan/ Pendidikan Kesehatan pada Pasien Stroke
Pokok Bahasan
: Latihan Fisik Range of Motion (ROM) Aktif
Sub Pokok Bahasan
: a. Pengertian latihan ROM b. Tujuan dan manfaat latihan ROM. c. Gerakan-gerakan pada latihan ROM aktif. d. Demonstrasi dan penerapan gerakan latihan ROM aktif.
Sasaran
: Bp. M, Ny. S
Waktu
: 40 menit
1. Latar Belakang Data pengkajian didapatkan bahwa Bp. M menderita stroke sejak satu tahun yang lalu. Bp. M dulu memiliki kebiasaan merokok sejak SD, minum kopi, dan makan mie instan 3 kali sehari dan gorengan namun semenjak stroke sudah berhenti. Bp. M biasa kontrol penyakitnya ke Rumah Sakit Prima Husada. Bp. M tidak pernah cek gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah. Bp. M makan 3 kali sehari biasanya nasi, pisang goreng, tahu, semur terong, dan sayur sop. Sejak satu bulan yang lalu Bp. M sudah bisa berjalan dengan merambat. Sekarang Bp. M sudah bisa makan sendiri tetapi tangan kanan belum bisa digerakkan dan apabila dicubit masih terasa. Obat yang diminum Bp. M Aspilets (Asam Asetilsalisilat) dan alprazolam. Pekerjaan Bp. M dulu bersih-bersih sekitar kantin AURI. Berdasarkan data diatas Bp. M dan keluarga penting untuk dilakukan penyuluhan mengenai latihan Range of Motion (ROM). Hal ini karena penderita stroke dapat menyebabkan kelemahan anggota gerak dan dimobilisasi sedini mungkin ketika kondisi klinis neurologis dan hemodinamik penderita sudah mulai stabil. Mobilisasi dilakukan secara rutin dan terus menerus untuk mencegah terjadinya komplikasi stroke, terutama kontraktur. ROM merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecatatan pada penderita stroke. Menurut Beebe (2009), jika tidak dilakukan ROM maka akan terjadi kontraktur, karena adanya atropi, kelemahan otot, sehingga otot memendek karena adanya kerusakan dari kapsul sendi dan pembengkakan sendi, adanya spastic dari otot dan rasa sakit pada otot. Latihan Range of Motion (ROM) adalah salah satu bentuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk keberhasilan regimen terepeutik bagi penderita dan dalam upaya pencegahan terjadinya kondisi cacat permanen pada penderita stroke sehingga menurunkan
tingkat ketergantungan penderita kepada keluarga, meningkatkan harga diri dan mekanisme koping penderita. Berdasarkan latar belakang diatas, maka Bp. M dan keluarga perlu untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan latiha fisik Range of Motion untuk mengurangi kelemahan otot sehingga mobilisasi akan menjadi lebih baik dan koping individu akan meningkat.
2. TUJUAN a. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang Latihan Fisik Range of Motion (ROM) Aktif selama 1 x 40 menit Bp. M dan keluarga dapat melakukan ROM aktif secara mandiri. b. Tujuan Instruksional Khusus Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan Bp. M dan keluarga mampu memahami: a) Pengertian latihan ROM b) Tujuan dan manfaat latihan ROM. c) Gerakan-gerakan pada latihan ROM aktif. d) Demonstrasi dan penerapan gerakan latihan ROM aktif
3. MATERI Materi terlampir 4. IMPLEMENTASI a. Metode
: Ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi
b. Media dan alat
: Poster
c. Waktu
: ... Desember 2017 pukul ...
d. Tempat
: Rumah Bp. M RT 5 RW 1 Borobugis, Saptorenggo, Malang
e. Sasaran
: Bp. M, Ny. S, dan keluarga
f.
: Minimal 2 orang (Bp. M dan Ny. S)
Jumlah
g. Kegiatan Penyuluhan
:
No
Waktu
1.
5 menit
Susunan Kegiatan
Kegiatan
Pembukaan: -
Membuka kegiatan dengan
Media
Peserta Didik
Metode
-
Ceramah
Poster
Ceramah
- Menjawab salam
mengucapkan
-
salam
- Mendengarkan
Memperkenalkan
- Memperhatikan
diri -
Menjelaskan tujuan
- Memperhatikan
dari penyuluhan -
Menyebutkan materi yang akan diberikan
-
- menjawab Pertanyaan
Menanyakan pengetahuan keluarga mengenai
2.
- Melihat poster
latihan ROM
dan mulai
Menunjukkan poster
membacanya
20
Isi :
Mendengarkan
menit
e. Pengertian latihan ROM
dan
dan
f.
memperhatikan
Demonstrasi
Tujuan dan manfaat latihan ROM.
g. Gerakan-gerakan pada latihan ROM aktif. h. Demonstrasi dan penerapan gerakan latihan ROM aktif. 3.
10
Penutup :
menit
- Memberikan kesempatan
- Bertanya jika
Anggota keluarga untuk
ada yang belum
bertanya dan perawat
dimengerti
dapat memberikan jawaban - Menanyakan kembali kepada keluarga mengenai materi yang
- Menjawab Pertanyaan
Ceramah
disampaikan - Mengucapkan terima
- Mendengarkan
kasih atas kerjasama keluarga - Mengucapkan salam
- Menjawab
Penutup
Salam
5. KRITERIA EVALUASI a. Kriteria Struktur 1. Adanya informasi kepada keluarga bahwa akan dilakukan penyuluhan 2. Adanya kesediaan keluarga untuk dilakukan penyuluhan 3. Adanya kehadiran minimal 2 orang anggota keluarga (Bp. M dan Ny. S) ketika dilakukan kegiatan penyuluhan 4. Tersedianya alat dan media penyuluhan b. Kriteria Proses 1. Keluarga mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir. 2. Keluarga antusias dan aktif mengikuti kegiatan penyuluhan. 3. Keluarga memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan. c. Kriteria Hasil 1.
Keluarga dapat mereview ulang poin-poin materi penyuluhan
2.
Keluarga dapat menjawab pertanyaan penyuluh mengenai a) Pengertian latihan ROM b) Tujuan dan manfaat latihan ROM c) Gerakan-gerakan pada latihan ROM aktif. d) Demonstrasi dan penerapan gerakan latihan ROM aktif.
6. SUMBER PUSTAKA Beebe, JA & Lang, CE. 2009. Active range of motion predicts upper extremity function three months post-stroke. Stroke. 40 (5). Hardwick, DD & Lang, CE. 2012. Scapular and humeral movement patterns of people with stroke during range of motion exercises. Journal Neurol Physical Therapy. 35 (1). Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC. .
Suratun, 2008. Klien Gangguan sistem Muskuloskeletal. Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. 7. LAMPIRAN a. Lampiran materi b. Lampiran media c. Instrumen Evaluasi
Lampiran Materi
A. Pengertian Latihan Fisik Range of Motion (ROM) Latihan range of motion (ROM) adalah latihan
yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter, 2005). ROM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu a. ROM Aktif ROM aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif (Suratun, 2008) b. ROM Pasif ROM Pasif yaitu gerakan tubuh dengan energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstremitas total (Suratun, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri. Prinsip Dasar Latihan diantaranya adalah, ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari, ROM dilakukan perlahan dan hati-hati agar tidak melelahkan pasien, dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosis, tanda vital, dan lamanya tirah baring, bagian-bagian tubuh
yang dapat dilakukan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki, ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit (Suratun, 2008).
B. Tujuan dan Manfaat Latihan Range of Motion (ROM) Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu : 1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot. 2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan. 3. Mencegah kekakuan pada sendi. 4. Merangsang sirkulasi darah. 5. Mencegah.kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur. Manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu : 1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan. 2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot. 3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi 4. Memperlancar sirkulasi darah. 5. Memperbaiki tonus otot. 6. Meningkatkan mobilisasi sendi. 7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan. (Beebe, 2009; Hardwick, 2012)
C. Gerakan dalam Pelaksanaan Latihan Range Of Motion (ROM) Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu : 1. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
2. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian. 3. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut. 4. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh. 5. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh. 6. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang. 7. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian. 8. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk sudut persendian. 9. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah. 10. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas. 11. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama. Menurut Potter & Perry (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian sebagai berikut : 1.
Leher, Spina, Serfikal Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°
Ekstensi
Mengembalikan kepala ke posisi tegak,
Hiperektensi
Menekuk kepala ke belakang sejauh rentang 40-45°
rentang 45°
mungkin, Fleksi lateral
Memiringkan kepala sejauh mungkin rentang 40-45° sejauh mungkin kearah setiap bahu,
Rotasi
Memutar kepala sejauh mungkin dalam rentang 180° gerakan sirkuler,
2. Bahu Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menaikan lengan dari posisi di samping
rentang 180°
tubuh ke depan ke posisi di atas kepala, Ekstensi
Mengembalikan lengan ke posisi di rentang 180° samping tubuh,
Hiperektensi
Mengerkan lengan kebelakang tubuh, rentang 45-60° siku tetap lurus,
Abduksi
Menaikan lengan ke posisi samping di rentang 180° atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala,
Adduksi
Menurunkan lengan ke samping dan rentang 320° menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam
Dengan siku pleksi, memutar bahu rentang 90° dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang,
Rotasi luar
Dengan
siku
fleksi,
menggerakan rentang 90°
lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala, Sirkumduksi
Menggerakan lengan dengan lingkaran rentang 360° penuh,
3. Siku Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menggerakkan siku sehingga lengan rentang 150° bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu,
Ektensi
Meluruskan siku dengan menurunkan rentang 150° tangan,
4. Lengan bawah Gerakan
Penjelasan
Rentang
Supinasi
Memutar lengan bawah dan tangan rentang 70-90° sehingga telapak tangan menghadap ke atas,
Pronasi
Memutar
lengan
bawah
sehingga rentang 70-90°
telapak tangan menghadap ke bawah,
5. Pergelangan tangan Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menggerakan telapak tangan ke sisi rentang 80-90° bagian dalam lengan bawah,
Ekstensi
Mengerakan jari-jari tangan sehingga rentang 80-90° jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama,
Hiperekstensi
Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-90° belakang sejauh mungkin,
Abduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30° ibu jari,
Adduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30-50° arah lima jari,
6. Pinggul Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Mengerakan tungkai ke depan dan rentang 90-120° atas,
Ekstensi
Menggerakan kembali ke samping rentang 90-120° tungkai yang lain,
Hiperekstensi
Mengerakan tungkai ke belakang rentang 30-50° tubuh,
Abduksi
Menggerakan tungkai ke samping rentang 30-50° menjauhi tubuh,
Adduksi
Mengerakan posisi
media
tungkai dan
kembali melebihi
ke jika rentang 30-50°
mungkin, Rotasi
Memutar kaki dan tungkai ke arah
dalam
tungkai lain,
Rotasi luar
Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain.
rentang 90°
rentang 90°
7. Lutut Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Mengerakan tumit ke arah belakang rentang 120-130° paha,
Ekstensi
Mengembalikan tungkai kelantai,
rentang 120-130°
Gerakan
Penjelasan
Rentang
Dorsofleksi
Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 20-30°
8. Mata kaki
kaki menekuk ke atas, Plantarfleksi
Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 45-50° kaki menekuk ke bawah,
9. Kaki Gerakan
Penjelasan
Rentang
Inversi
Memutar telapak kaki ke samping rentang 10° dalam,
Eversi
Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
10. Jari-Jari Kaki Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menekukkan jari-jari kaki ke bawah,
rentang 30-60°
Ekstensi
Meluruskan jari-jari kaki,
rentang 30-60°
Abduksi
Menggerakan jari-jari kaki satu dengan rentang 15° yang lain,
Adduksi
Merapatkan kembali bersama-sama,
rentang 15°
Lampiran Evaluasi
Daftar Hadir Penyuluhan Kesehatan No. 1. 2. 3. 4.
Nama
Tanda Tangan
Evaluasi Penyuluhan Kesehatan Waktu
: Desember 2017 pukul
Tempat
: Rumah Bp. M RT 5 RW 1 Borobugis, Saptorenggo, Malang
Sasaran
: Bp. M dan keluarga
Pertanyaan
Mampu
Mampu
Tidak mampu
menjelaskan
menjelaskan
menjelaskan
dengan Baik
namun dengan bantuan
a.
Pengertian latihan ROM
b.
Tujuan dan manfaat latihan ROM.
c.
Gerakan-gerakan pada latihan ROM aktif.
d.
Demonstrasi dan penerapan gerakan latihan ROM aktif.