Sap Penkes.docx

  • Uploaded by: Yovan imanuel98
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Penkes.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,317
  • Pages: 20
BAB 1 SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.1 Latar Belakang Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar yang paling vital dalam kehidupan manusia. Dalam tubuh, oksigen berperan penting di dalam proses metabolisme sel. (Mubarak dkk 2008) Oksigen diperlukan sel untuk mengubah glukosa menjadi energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti aktivitas fisik, penyerapan makanan, membangun kekebalan tubuh, pemulihan kondisi tubuh, juga penghancuran beberapa racun sisa metabolisme (Nikmawati, 2006). Pemeliharaan oksigenasi jaringan tergantung pada 3 sistem organ yaitu sistem kardiovaskuler, hematologi, dan respirasi. Jika aliran oksigen ke jaringan berkurang, atau jika penggunaan berlebihan di jaringan maka metabolisme akan berubah dari aerobik ke metabolisme anaerobik untuk menyediakan energi yang cukup untuk metabolisme (Sudoyo et al, 2009). Kekurangan oksigen akan berdampak yang bermakna bagi tubuh, salah satunya kematian. Karenanya, berbagai upaya perlu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik. Untuk itu setiap perawat harus paham dengan manifestasi tingkat pemenuhan oksigen pada pasien serta mampu mengatasi berbagai masalah terkait dengan pemenuhan kebutuhan tersebut (Arief Bachtiar et al,2015). Nutrisi adalah ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu membentuk energi, membangun dan memelihara jaringan , serta mengatur proses-proses kehidupan .nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi ,mempertahankan kesehatan ,pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh . masalah nutrisi erat kaitanya dengan makanan dan metabolisme tubuh serta

faktor-faktor

yang mempengaruhinya

.secara

umum

faktor

yang

mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal. (widya astuti.2011)

Faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menggangu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi pariental adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang di berikan langsung melalui pembulu darah tanpa melalui saluran pencernaan .nutrisi parental diberikan apabila usus tidak di pakai karena suatu hal .misalnya transformasi, kongenital, intesfinal, enterokolitis, nikrotikana ,dan distresrestirasi berat. (widya astuti.2011) Malnutrisi dengan berbagai tingkatan sering terjadi pada pasien dirumah sakit.hal ini dapat menekan kekebalan mempermudah tarinfeksi mengganggu proses penyembuhan luka ,meningkatngkatkan komplikasi,meningkatkan respon terhadap teraphi medis ,oprasi yang kurang optimal ,dan mengarah pada hasil klinis yang jelek .banyak penyakit yang menurunkan nafsu makan ,meningkatkan kebutuhan nutrisi ,menyebabkan obstruksi saluran pencernaan dan infeksi pada mulut sehingga makan menjadi sulit dan menyakitkan selain itu obat dapat memnyebabkan kehilangan selera makan mual dan muntah , sehingga pemberian nutrisi secara parental perlu di lakukan untuk mengatasi masalah masalah timbulnya malnutrisi pada pasien dirumah sakit. (widya astuti.2011) Mencuci tangan merupakan langkah yang cukup penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Tangan merupakan salah satu jalur penularan berbagai penyakit menular seperti penyakit gangguan usus dan pencernaan (diare, muntah) dan berbagai penyakit lainnya yang dapat berpotensi membawa kepada arah kematian. Fakta saat ini menunjukan masih rendahnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada saat penting dalam masyarakat yaitu sebelum makan 14,3%, sesudah buang air besar 11,7%, setelah menceboki bayi 8,9%, sebelum menyuapi anak 7,4% dan sebelum menyiapkan makanan hanya 6%. Hal ini membuktikan masih belum adanya kesadaran mencuci tangan guna mencegah penyebaran penyakit. Berdasarkan penelitian Rabie dan Curtis (2005) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dapat menurunkan CTPS menurunkan insiden diare, menurunkan transmisi ISPA 30% selain itu menurut UNICEF: CTPS menurunkan 50%

insiden Avian. Bersadarkan hal tersebut maka pentingnya perilaku mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar.

1.2 Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan agar keluarga pasien tahu, mau, dan mampu memahami tentang penggunaan oksigenasi, kebutuhan nutrisi dan mampu mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar.

1.3 Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 30

menit diharapkan keluarga

pasien mengetahui tentang : 1

Pengertian Oksigenasi

2

Tujuan Oksigenasi

3

Indikasi pemberian oksigenasi

4

Jenis-jenis Oksigenasi

5

Bahaya Pemberian oksigenasi

6

Pengertian Nutrisi

7

Manfaat Nutrisi

8

Zat Makanan yang diperlukan tubuh

9

Dampak gizi pada orang dewasa

10 Pengertian cuci tangan (hand hygiene) 11 Manfaat mencuci tangan 12 Dampak Tidak mencuci Tangan 13 Cara mencuci tangan yang benar 1.4 Metode Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan oleh mahasiswa/mahasiswi STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi : 1) Ceramah 2) Demonstrasi 3) Tanya Jawab

1.5 Media Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan yaitu meliputi : 1) Leaflet 2) Poster

1.6 Pelaksanaan Tugas Adapun rangkaian kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa mahasiswi STIKes Eka Harap Palangka Raya. 1) Topik

: Oksigenasi, Kebutuhan Nutrisi dan Hand Hygiene

2) Media dan Alat

: Poster dan Leaflet.

3) Tempat

: Ruang Dahlia

4) Hari dan Tanggal : Rabu, 06 Juni 2018 5) Jam/pukul

: 11:00 WIB s/d selesai

6) Sasaran

: Pasien dan Keluarga

7) Seting Tempat

:

Keterangan : : Moderator & Leader : Peserta : Fasilitator : Pembimbing

1.7 Tugas Pengorganisasian Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa mahasiswi dalam kegiatan penyuluhan kesehatan STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi : 1. Moderator : Yovan Imanuel Uraian tugas : 

Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.



Mengatur proses dan lama penyuluhan.



Menutup acara penyuluhan.

2. Penyaji: Sintia Carolina Uraian tugas : 

Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.



Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.



Memotivasi peserta untuk bertanya.

3. Dokumentasi : Randy 

Mengambil gambar saat kegiatan penyuluhan

1.8 Kegiatan Penyuluhan No Waktu

Kegiatan Penyuluhan

1

Pembukaan :  Membuka 5 Menit

Kegiatan

Metode

Dengan

Mengucapkan Salam.

Secara lansung

 Memperkenalkan Diri  Menjelaskan Tujuan Penyuluhan

2

15 Menit Pelaksanaan : a. Pengertian oksigenasi b. Tujuan pemberian oksigenasi c. Indikasi pemberian oksigenasi d. Jenis-jenis Oksigenasi e. Bahaya Pemberian oksigenasi f. Pengertian Nutrisi g. Manfaat Nutrisi h. Zat Makanan yang diperlukan tubuh i. Dampak gizi pada orang dewasa j. Pengertian mencuci tangan k. Manfaat mencuci tangan l. Cara mencuci tangan yang benar

Penyampaian materi

3

5 menit

4 5 Menit

Diskusi

Tanya Jawab

Penutup :

Penyampaian

 Mengucapkan Terima Kasih dan Salam lisan Penutup

secara

BAB 2 MATERI PENYULUHAN 2.1

Oksigenasi 1. Definisi Oksigenasi Oksigenisasi adalah pemasangan oksigen yang diberikan pada pasien untuk mengatasi masalah pernapasan. Misalnya pada penderita Asma, Bronkopneumonia, pasien tidak sadar, pasien penyakit jantung. Terapi oksigen adalah memasukan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan. (standar Pelayanan Keperawatan di ICU, Dep.Kes.RI, 2005) Terapi oksigen merupakan suatu terminologi untuk penggunaan oksigen sebagai bahan farmakologis utama yang diberikan pada individu tertentu berkaitan dengan penyakitnya, baik akut maupun kronik, dalam jumlah, cara, dan durasi tertentu demi meringankan gejala penyakit dasar, meningkatkan kualitas hidup, atau berkaitan dengan prognosis yang lebih baik bilamana terapi tersebut diberikan. Terapi oksigen telah lama dikenal (kurang lebih 1 abad yang lalu), khususnya bagi pasienpasien dengan gangguan kardiopulmoner akut. Pada terapi ini, oksigen yang diberikan konsentrasinya harus lebih tinggi daripada udara atmosfer atau fraksi oksigen lebih dari 21%. Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan memasang nasal atau masker ke saluran pernapasan pasien lalu menghubungkan dengan tabung oksigen. 2. Tujuan Pemberian oksigenasi 1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan. 2. Untuk menurunkan kerja paru-paru. 3. Untuk menurunkan kerja jantung. Selain itu, terapi oksigen juga dapat meningkatkan bersihan napas klien, mencegah infeksi, dan meningkatkan rasa nyaman pada klien. 3. Indikasi pemberian oksigenasi Terapi ini dilakukan pada penderita:

1) Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah 2) Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan 3) Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan oksigenmelalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat. 4) Klien dengan keadaan tidak sadar, 5) Sianosis 6) Hipovolemia 7) Perdarahan 8) Anemia berat 9) Keracunan gas karbondioksida 10) Selama dan sesudah pembedahan. 4.

Jenis-Jenis dan metode Pemberian oksigen Metode Pemberian Oksigen Dapat dibagi menjadi 2 tehnik, yaitu : 1) Sistem Aliran Rendah Sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan, menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan patokan volume tidal klien. Ditujukan untuk klien yang memerlukan oksigen, namun masih mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal 500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali permenit. Contoh sistem aliran rendah adalah : a. Kanul nasal Kanul Nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi oksigensama dengan kateter nasal.



Keuntungan Pemberian oksigenstabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.



Kerugian

Tidak

dapat

memberikan

konsentrasi

oksigenlebih dari 44%, suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir. b. Kateter nasal Kateter Nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi 24% – 44%. 

Keuntungan

Pemberian

oksigen

stabil,

klien

bebas

bergerak, makan dan berbicara, murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap. 

Kerugian Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari 45%, tehnik memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari 6 liter/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, serta kateter mudah tersumbat.

c. Sungkup muka dengan kantong rebreathing Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing : Suatu teknik pemberian oksigendengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80% dengan aliran 8 – 12 liter/mnt 

Keuntungan Konsentrasi oksigenlebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan selaput lendir



Kerugian Tidak dapat memberikan oksigenkonsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigenbisa terlipat.

d. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing. Sungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing Teknik pemberian oksigendengan konsentrasi oksigenmencapai 99% dengan aliran 8 – 12 liter/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi. 

Keuntungan : Konsentrasi oksigenyang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan selaput lendir.



Kerugian Kantong oksigen bisa terlipat.

2) Sistem Aliran Tinggi Teknik pemberian oksigendimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan teratur. Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah sungkup muka dengan ventury. Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai ooksigensehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 – 14 liter/mnt dengan konsentrasi 30 – 55%. 

Keuntungan Konsentrasi oksigenyang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2



Kerugian Tidak dapat memberikan oksigenkonsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigenbisa terlipat.

5.

Bahaya Pemberian Oksigen Bahaya Pemberian Oksigen Pemberian oksigenbukan hanya memberikan efek terapi tetapi juga dapat menimbulkan efek merugikan, antara lain :

1) Kebakaran Oksigen bukan zat pembakar tetapi dapat memudahkan terjadinya kebakaran, oleh karena itu klein dengan terapi pemberian oksigen harus menghindari : Merokok, membuka alat listrik dalam area sumber oksigen, menghindari penggunaan listrik tanpa “Ground”. 2) Depresi Ventilasi Pemberian oksigenyang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang tepat pada klien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi. 3) Keracunan Oksigen Dapat terjadi bila terapi oksigenyang diberikan dengan konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama.

2.2

Nutrisi 1. Definisi Nutrisi Nutrisi adalah proses organik di mana organisme mengasimilasi dan memakai makanan dan cairan untuk fungsi normal, pertumbuhan dan pemeliharaan. Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi. 2. Manfaat nutrisi a. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan. b. Pergantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam tubuh dengan cara menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. c. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.

3. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) 1) Diet TKTP bertujuan untuk memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang berguna untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh 2) Sumber-sumbernya yaitu protein hewani seperti ayam, daging, hati, ikan, telur, susu dan keju. Sedang sumber nabati seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, oncom. 3) Kebutuhan makanan kalori 2.600 kal, protein 2 gram/kg BB (100 gr)

4. Jenis Makanan yang Baik dikonsumsi Untuk Mengatur Fungsi Tubuh a. Buah-buahan dan sayuran untuk mengatur fungsi tubuh b. Susu c. Ikan d. Daging e. Telur f. Tempe g. Tahu 5. Zat makanan yang diperlukan tubuh. Secara garis besar zat makanan dikelompokan menjadi 6 macam yaitu: 1) Air, berfungsi sebagai pelarut dan menjaga stabilitas temperature (suhu) tubuh serta mengganti cairan yang hilang karena muntah dan perdarahan. 2) Kalori berfungsi untuk menghemat protein untuk memulihkan berat badan yang normal. 3) Protein, berfungsi : 

Membangun sel-sel yang telah rusak.



Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormone.

4) Lemak berfungsi berfungsi sebagai: 

Penghasil kalori terbesar



Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K



Sebagai pelindung alat-alat tubuh dan sebagai pelindung tubuh dari suhu lingkungan yang rendah.

5) Karbohidrat berfungsi sebagai sumber enegi. 6) Vitamin C dan A untuk mensintesis jaringan dan penyembuhan luka dan meningkatkan daya tahan tubuh.

6. Jadwal Makan 1) Pagi-pagi sebelum berangkat sekolah 2) Siang setelah pulang sekolah atau sebelum bermain harus makan dulu 3) Sore sebelum melakukan kegiatan mengaji 7. Makanan yang Tidak Baik untuk Dikonsumsi 1) Makanan yang mengandung zat perwarna seperti saos 2) Makanan yang mengandung zat kimia seperti makanan yang gurih 3) Makanan atau buah-buahan yang tidak dicuci bersih 4) Makanan yang terbuka dan dihinggapi lalat 5) Minuman/es yang menggunakan perwarna seperti limun 6) Mengurangi makan indomie/mie rebus 8. Dampak gizi pada orang dewasa 1) Resiko Akibat kekurangan Kurang gizi dapat mengakibatkan banyak kelainan antara lain: 1. Resiko mengalami komplikasi penyaki seperti campak, pneumonia, dan diare lebih tinggi. 2. epresi 3. Resiko komplikasi setelah operasi meningkat 4. Resiko hipotermia atau suhu rendah 5. Imunitas menurun sehingga meningkatkan risiko terhadap infeksi 6. Penyembuhan terhadap luka dan penyakit lama

7. Gangguan kesuburan Sedangkan resiko penyakit yang ditimbulkan antara lain : 1. Anemia, hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi 2. Gondok, akibat kurangnya mengkonsumsi yodium 3. Kebutaan, disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A. (Almatsier.2003) 2) Resiko Akibat Kelebihan Dampak kelebihan

gizi

pada orang dewasa dapat

menyebabkan penyakit: 1. Jantung koroner 2. Diabetes melitus 3. Hipertensi 4. Penyakit hati Penyebab dari kelebihan gizi disebabkan oleh kebanyakan energi dibandingkan pengeluaran energi. Menurut WHO obesitas juga termasuk didalamnya. kurangnya aktifitas fisik menyumbang 30% risiko terjadinya kanker. Dipercaya adanya hubungan kanker dengan berat badan berlebihan, diet tidak sehat, dan kurangnya aktifitas fisik. Jenis penyakit kanker yang timbul karena obesitas dapat berupa kanker kerongkongan, ginjal, rahim, pankreas, payudara dan usus besar.(almatsier.2003) Efek Kekurangan Atau Kelebihan gizi merupakan dua hal yang sangat berlawanan, tetapi sama-sama menjadi masalah karena cukup banyak terjadi. Kedua hal ini sebenarnya termasuk dalam keadaan malnutrisi. Malnutrisi dapat berupa keadaan kekurangan nutrisi

karena

tidak

mengkonsumsi

cukup

kalori

untuk

pertumbuhan dan kebutuhan energi sehari-hari atau tidak dapat menggunakan nutrisi yang masuk dalam tubuh dengan baik karena penyakit tertentu. Sebaiknya, malnutrisi juga dapat berupa keadaan nutrisi berlebih karena mengkonsumsi terlalu banyak kalori

2.3

Mencuci Tangan 1. Definisi cuci tangan Mencuci tangan adalah tindakan yang sering kali kita anggap sepele, namun merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga higiene tangan maupun kulit serta salah satu upaya efektif dalam mencegah infeksi nosokomia bersih dari kuman dan kotoran, membina perilaku hidup bersih sehat dan mengurangi jumlah kuman yang ada ditangan Mencuci tangan adalah tindakan yang sering kali kita anggap sepele, namun merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga higiene tangan maupun kulit serta salah satu upaya efektif dalam mencegah infeksi nosokomia bersih dari kuman dan kotoran, membina perilaku hidup bersih sehat dan mengurangi jumlah kuman yang ada ditangan

2. Tujuan Mencuci Tangan  Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.  Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan: 1. Supaya tangan bersih 2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme 3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh 3. Manfaat Cuci Tangan Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit. Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil, karena salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan. Karena seperti yang kita ketahui, sepanjang hari kita akan banyak melakukan kontak langsung dengan orang-orang, permukaan benda yang terkontaminasi, makanan, bahkan binatang dan kotoran binatang . Hal itu tentunya akan menyebabkan menumpuknya bibit penyakit pada tangan khususnya

telapak tangan. Maka dari itu juga kita tidak mencuci tangan cukup sering, maka kita dapat tertular berbagai penyakit lewat sentuhan ( misalnya : tanpa sadar kita menyantuh mata, hudung,mulut dengan telapak tangan. Hal itu tentunya akan mengakibatkan kuman-kuman dan bakteri-bakteri yang melekat pada telapak tangan akan berpindah ke mata, mulut atau hidung dan tentunya akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Tanpa kita sadari , kita juga dapat menyebarkan penyakit ke orang lain lewat sentuhan langsung atau lewat media permukaan benda yang mereka sentuh.

4. Langkah-Langkah Cuci Tangan a) Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir. b) Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun mengandung antiseptik. c) Gosokkan kedua telapak tangan. d) Gosokkan sampai ke ujung jari. e) Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya. f) Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci. g) Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri. h) Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan kedepan, kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya. i) Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri. j) Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir k) Keringkan

tangan

dengan

menggunakan

menggunkan kran, tutup kran dengan tissue.

tissue

dan

bila

l) dengan tissue lebih baik dibandingkan mengeringkan tangan menggunakan mesin pengering tangan yang umum ada di mal. Karena mesin pengering tangan yang dipakai secara umum menampung banyak bakteri yang dapat menularkan ke orang lain.

BAB 3 LAPORAN HASIL KEGIATAN

3.1

Tahap Persiapan Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi dalam tahap

persiapan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada para keluarga pasien

yang

dilakukan oleh mahasiswa STIKes Eka Harap Palangka Raya yang didampingi oleh pembimbing lahan praktik meliputi; 1) Persiapan pembuatan kerangka Proposal dan Materi Penyuluhan. 2) Melakukan persiapan bahan yang akan digunakan dalam penyuluhan tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan. 3) Melakukan persiapan media yang akan digunakaan dalam penyuluhan dua hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

3.2

Tahap Pelaksanaan Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi dalam tahap

pelaksanan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada para keluarga pasien meliputi: 1) Penyuluhan dilakukan pada hari Rabu, tanggal 06 Juni 2018 pukul 11.00 WIB sampai dengan 10.30 WIB di Ruang Gardenia. Peserta yang hadir sejumlah 15 orang 2) Setting tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di Ruang Gardenia 3) Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang ditetapkan sebagai fasilitator kegiatan penyuluhan. 4) Penggunaan bahasa cukup komunikatif sehingga dapat dimengerti oleh peserta penyuluhan. 5) Selama penyuluhan semua audiens mengikuti penyuluhan dengan baik dan tidak ada yang meninggalkan tempat.

3.3

Tahap Evaluasi 1) Evaluasi Struktur

a. Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan. b. Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan. c. Peran dan fungsi sebagian dilakukan sesuai dengan perencanaan. 2) Evaluasi Proses a. Selama penyuluhan audiens mengikuti kegiatan dengan baik dan fokus pada penyuluhan yang disampaikan oleh penyuluh serta tidak ada yang meninggalkan tempat. Fasilitator membantu mengarahkan supaya audiens dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik. b. Peserta berperan aktif saat proses Tanya jawab berlangsung. 3) Evaluasi Hasil Para orang tua dapat memahami apa yang telah disampaikan penyuluh, karena pada saat proses tanya jawab berlangsung ada timbal balik dari peserta penyuluhan bertanya tentang oksigenasi dan hand hygiene.

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo,Sulistyo.2012. Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi).Yogyakarta: Graha Ilmu Kustati, Yulia Suparmi. 2008. Panduan Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: PT. Citra Parama Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika Ana. (2015). Cara mencuci tangan yang benar dan steril. Diakses pada 2 Maret 2016 dari http://halosehat.com/gaya-hidup/cara-hidup-sehat/caramencucitangan-yang-benar-dan-steril Anisa, D. N. (2015). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku cuci tangan pakai sabun pada anak usia sekolah di SD 2 Jambidan Banguntapan Bantul. Skripsi. STIKES Aisyiyah Yogyakarta.

Related Documents

Sap
June 2020 69
Sap
November 2019 86
Sap
June 2020 67
Sap
November 2019 82
Sap
November 2019 80
Sap
May 2020 58

More Documents from ""

Studi_kasus Aster.docx
December 2019 11
Resiko Bunuh Diri.pptx
December 2019 18
Sap Penkes.docx
December 2019 13
Leaflet Nyeri.docx
December 2019 17
October 2019 23