SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
OLEH: DIKA ROMADAN 1611018
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN ADI HUSADA SURABAYA TAHUN 2019
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN A. Topik: Imunisasi B. Judul: Imunisasai Dasar Lengkap C. Tujuan umum dan khusus Tujuan Umum:
Para orang tua diharapkan mengetahui serta memahami
pentingnya imunisasi Tujuan Khusus: Setelah dilakukan penyuluhan tentang imunisasi diharapkan peserta dapat mengerti tentang : 1. Pengertian imunisasi 2. Tujuan imunisasi 3. Siapa yang mendapat imunisasi 4. Jenis imunisasi 5. Usia pemberian imunisasi 6. Efek samping imunisasi D. Waktu & Tempat : 45 menit, Puskesmas Sidotopo wetan E. Sasaran : Seluruh ibu di puskesmas Sidotopo wetan F. Materi: 1. Pengertian imunisasi 2. Tujuan imunisasi 3. Siapa yang mendapat imunisasi 4. Jenis imunisasi 5. Usia bayi di imunisasi 6. Efek samping imunisasi G. Metode : ceramah H. Media Media yang digunakan yaitu leaflet I. Pengorganisasian: 1. Moderator: Membuka dan menutup acara penyuluhan serta mengatur jalannya penyuluhan (Indri Dwi Cahyani) 2. Penyaji: Menyajikan atau menjelaskan isi materi yang akan di bawakan oleh kelompok (Indri Dwi Cahyani)
3. Fasilitator: Memfasilitasi acara penyuluhan yang sedang berjalan secara dengan baik (Errie Dwi Dan Ade Widyastuti) 4. Observer/Notulen: Menilai berlangsungnya acara penyuluhan dari awal hingga akhir (Lisa Manggar Sari) J. Setting tempat:
MODERATOR PENYAJI u
AUDIEN
FASILITATOR OBSERVER
K. Rencana Pelaksanaan: Tahap Pembukaan
waktu 5 menit
Kegiatan Penyuluhan Membuka acara dan memberi salam
Perkenalan
Inti
30 menit
Penutup
10
Audiens Menjawab salam dan mendengarkan
Mendengar dan memperhatikan Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengar dan memperhatikan Sampaikan tata tertib dan kontrak Mendengar dan waktu memperhatikan Menjelaskan tentang Mendengar dan 1. Pengertian imunisasi memperhatikan 2. Tujuan imunisasi 3. Siapa yang mendapat imunisasi 4. Jenis imunisasi 5. Usia bayi di imunisasi 6. Efek samping imunisasi Memberikan kesempatan bertanya Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Mendengar dan memperhatikan Mengajukan beberapa pertanyaan Menjawab pertanyaan
menit
secara lisan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman audiens tentang materi yang telah diberikan Menyimpulkan materi Anemia Mendengar, menyimak, menerima Menutup acara dan menucapkan Membalas dengan salam salam
L. Evaluasi: 1. Struktur Persiapan: Persiapan media disiapkan bersama dengan anggota kelompok Perlengkapan: Leaflet Jumlah peserta yang hadir: 2. Proses Berlangsungnya acara: Pada saat penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar serta peserta penyuluhan dapat menerima materi yang diberikan oleh penyaji. Dan dalam penyuluhan berlangsung tak banyak peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai diberikan. Antusiasme peserta: Peserta sangat antusias pada saat penyuluhan berlangsung, dan pada saat sesi diskusi dibuka oleh kelompok beberapa peserta aktif bertanya dan memahami penjelasan yang diberikan oleh kelompok. Pengorganisasian kelompok: a) Moderator: Membuka dan menutup acara penyuluhan serta mengatur jalannya penyuluhan b) Penyaji: Menyajikan atau menjelaskan isi materi yang akan di bawakan oleh kelompok c) Fasilitator: Memfasilitasi acara penyuluhan yang sedang berjalan secara dengan baik d) Observer/Notulen: Menilai berlangsungnya acara penyuluhan dari awal hingga akhir 3. Hasil: Peserta dapat menerima materi yang diberikan dengan baik sehingga dapat menjawab atau mengulang materi yang diberikan oleh kelompok.
M. Lampiran Materi 1. Pengertian Imunisasi Imunisasi
adalah
suatu
upaya
untuk
menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (RI, 2014). Pada masa awal kehidupanya.bayi sangat rentang terkena pe nyakit berbahaya seperti polio, tetanus, dan campak. Pemberian imunisasi dasar lengkap berguna untuk memberi perlindungan
menyeluruh
terhadap
penyakit-penyakit
berbahaya.
Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian 5 vaksin imunisasi, adengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi di rangsang untukn memeiliki kekebalan sehingga tubuh mampu melawan serangan berbagai penyakit. Imunisasi sangat penting di lakukan pada balita karena pada umur tersebut masih sangat renta terhadap penyakit. Oleh karena itu hendaknya orang tua lebih memperhatikan jadwal imunisasi pada anaknya.
2. Tujuan Pemberian Imunisasi Mengapa imunisasi penting? Alasannya, secara umum imunisasi mempunyai dua tujuan berikut ini. a) Tujuan Umum Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). b Tujuan Khusus a) Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/ kelurahan pada tahun 2014. b) Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013. c) Eradikasi polio pada tahun 2015. d) Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015.
e) Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis (safety injection practise and waste disposal management).
3. Sasaran Imunisasi Sasaran imunisasi pada Bayi Jenis Imunisasi
Usia Pemberian
Jumlah
Interval
Pemberian
Minimal
Hepatitis B
0-7 hari
1
-
BCG
1 bulan
1
-
Polio / IPV
1,2,3,4 bulan
4
4 minggu
DPT-HB-Hib
2,3,4
3
4 minggu
Campak
9 bulan
1
-
Sasaran imunisasi pada anak balita Jenis imunisasi
Usia pemberian
Jumlah pemberian
DPT-HB-Hib
18 bulan
1
Campak
24 bulan
1
Sasaran imunisasi pada anak sekolah dasar (SD/Sederajat) Sasaran
Jenis imunisasi
Waktu
Keterangan
pemberian Kelas 1 SD
Campak
Bulan Agustus
Bulan imunisasi
Kelas 1 SD
DT
Bulan
Anak
November
(BIAS)
Kelas 2 & 3 Td
Bulan
SD
November
Sekolah
Sasaran imunisasi Wanita Usia Subur (WUS) Jenis Imunisasi
Usia Pemberian
Masa Perlindungan
TT1
-
-
TT 2
1 Bulan setelah TT1
3 tahun
TT 3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
TT 4
12 bulan setelah TT3
10 tahun
TT5
12 bulan setelah TT4
25 tahun
4. Pemberian imunisasi a. Hepatitis B, merupakan imunisasi yang di gunakan untuk mencegah terjadinya hepatitis B. Imunisasi pertama dapat di berikan 12 jam setelah bayi lahir. Dosis kedua pada saat berusia 1-2 bulan dan dosis selanjutnya saat berusia 6-18 bulan pemberian dosis ulangan juga dapat di dasarkan pada jadwal imunisasi yang ada b. BCG. Merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit TBC. Di lakukan sekali pada bayi belum usia 3 bulan. Biasanya di lakukan bila bayi telah berusia dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka harus maka akan di lakukan uji tuber kulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa di berikan bila hasil tes tuberkolosi negative. c. Polio. Merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan. Imunisasi di berikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4 tahun d. DPT-HB. Merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit difteri, pertussis dan tetanus. Saat ini kebanyakan imunisasi DPT diberikan bersamaan dengan dosis ulangan imunisasi hepapatitis B. sehingga di sebut dengan DPT cumbo. Jadwal pemberian imunisasi DPT combo adalah saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan. DPT combo juga di kombinasikan dengan pemberian imunisasi polio. e. MR. Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit campak dan rubella. Pemberian pada saat anak berusia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD.
5. Pencatatan pemberian imunisasi dasar lengkap
Pencatatan dengan mengisi formulir ,tanggal lahir, nama anak, nama orang tua ana Vaksin HB
Usia pemberian vaksin 0-7 hari
BCG
0-2 bulan, 2-12 masih di perbolehkan
POLIO 1
0-2 bulan, 2-12 masih di perbolehkan
DPT/HB1
3 bulan, 3-12 masih di perbolehkan
POLIO 2
3 bulan, 3-12 masih di perbolehkan
DPT/HB 2
4 bulan, 4-2 masih di perbolehkan
POLIO 3
4 bulan, 4-2 masih di perbolehkan
DPT/HB 3
5 bulan, 5-12 masih di perbolehkan
POLIO 4
5 bulan, 5-12 masih di perbolehkan
MR
10 bulan, 10-12 masih di perbolehkan
Jarak antara (linterval) pemberian pada vaksin DPT/HB minimal 4 minggu (1 bulan) dan pemberian vaksin polio minimal 4 minggu (1 bulan). Anak di atas 1 tahun (12 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap harus di berikan tetap harus di berikan imunisasi dasar lengkap, meskipun anak mengalami sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halanganuntuk imunisasi 6. Efek Samping Dari Pemberian Vaksin Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini tanda baik yang membuktikn bahwa vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang bisa terjadi adalah sebagai berikut a. BGC, setelah 2 minggu akan terjadi pembekan kecil dan merah di tempat suntikan. Setelah 2-3 minggu kemudian pembekakan memjadi abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah kurang lebih 10 mm. luka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut yang kecil. b. DPT,
kebanyakan menderita pana pada sore hare hari setelah
mendapatkan imunisasi DPT, tetapi pasnas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar akan merasa nyeri, sakit, merah
,erah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, akan sembuh sendir. Bila gejala tersebut tidak timbul perlu di arahkan bahwa im8nisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan imunisasi tidak perlu di ulang. c. POLIO, biasanya jarang terjadi efek samping d. CAMPAK, anak mungkin panas di sertai dengan kemerahan 4-10 hari sesudah penyutikan e. HEPATITIS, belum pernah di laporkan ada efek samping f. TETANUSTAXOID, efek samping untuk TT ibu hamil tidak ada. Perlu di ingat efek samping dari imunisasi jauh lebih ringan dari pada efek penyakit bila tidak diimunisasi.
DAFTAR PUSATAKA
Proverawati, A., & Andhini, C. S. (2010). Imunisasi dan vaksinasi. Yogyakarta: Nuha Offset. RI, K. (2014). Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. Leaflet Promosi Kesehatan Puskesmas Sidotopo Wetan Surabaya (2019)