SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Cabang Ilmu
: Keperawatan Komunitas
Pokok Bahasan
: Gizi Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan
: Nutrisi Ibu Hamil
Hari/tanggal
: Rabu, 06 Maret 2019
Tempat
: Kediaman RW 07
Sasaran
: Masyarakat RW 07
Waktu
: 30 Menit
1. Tujuan Umum Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang macam kebutuhan dasar pada kehamilan.
2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat dapat : a. Peserta dapat menjelaskan kebutuhan dasar pada kehamilan b. Peserta dapat menyebutkan macam macam kebutuhan dasar pada kehamilan 3. Metode 1. Ceramah dan Tanya jawab 4. Media -
Leaflet
-
Leafchat
5. Setting Tempat
Penyaji
masyarakat
fasilitator
fasilitator
6. Proses Penyuluhan N
Tahap
Waktu
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta
Pembukaan
5 menit
a. Memberikan salam a. Menjawab salam
o 1
b. Memperkenalkan
b. Memperhatikan
diri c. Menjelaskan dan tujuan 2
Isi materi
10 menit
a. Menjelaskan
c. Memperhatikan
tentang
d. Memperhatikan
pengertiankebutuh
e. Memperhatikan
an dasar pada
f. Memperhatika
kehamilan,
g. Memperhatikan
macamkebutuhan
h. Memperhatikan
dasar pada kehamilan,pemenu han kebutuhan dasar padakehamilan b. Memberi
kesempatan peserta untuk bertanya 3
Penutup
10 menit
a. Menyimpulkan materi bahasan
a. Bertanya b. Menjawab
yang telah
pertanyaan
disampaikan b. Memberikan kesempatan kepada warga untuk bertanya c. Memberikan motivasi peserta untuk melaksanakan oemenuhan gizi denga baik dan benar
MATERI KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
A. Nutrisi Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah pola makan yang sehat. a. Kalori Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per harinya. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai sumber karbohidrat,
lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari sayur dan buahbuahan. b. Asam folat Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk pembentukan syaraf. Pada trimester pertama bayi membutuhkan 400 mikrogram dalam setiap harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau tulang belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau, dan beras merah. c. Protein Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah, dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih banyak daripada biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-kacangan, tahu-tempe, putih telur, dan daging. d. Kalsium Zat ini berfungsi untuki pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin. e. Zat besi. Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah hemoglobin, serta mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Kandungan zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan
memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging. Kebutuhan beberapa zat yang penting : Tidak hamil
Hamil
Laktasi
Kalori
Kal
2500
2500
2500
Protein
gr
60
85
100
Calsium
gr
0,8
1,5
2
Fernem
mg
12
15
15
Vitamin A
si
5000
6000
8000
Vitamin B
mg
1,5
1,8
2,3
Vitamin C
mg
70
100
150
Riboflavin
mg
2,2
2,5
3
As. nikotitinat
mg
15
10
23
Vitamin D
si
+
400-800
400-800
B. Oksigen Ibu hamil membutuhkan udara yang bersih bebas dari polusi. Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu Selama Kehamilan Trimester I, II, dan III. Oksigen (O2) merupakan kunci segala kehidupan. Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu 15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang mengandung/hamil. Betapa pentingnya
oksigen bagi kehidupan menjadikan oksigen tersebut menjadi perhatian khusus terlebih pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :
a. Bersih dan Segar Kriteria oksigen ini bisa didapatkan pada tempat yang bersih dan asri. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk berolah raga pada pagi hari ( jalan pagi), hal ini dimaksudkan agar konsumsi oksigen yang masih bersih dan segar dapat berlangsung. Oksigen kotor yang didapatkan sebelumnya bertukar dengan oksigen yang segar dan bersih. b. Tidak Berpolusi dan Kotor Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor menjadikan semakin rentannya oksigen yang kita hirup mengandung zat yang berbahaya buat tubuh, mulai dari udara yang mengandung timbel sampai yang mengandung residu. Polusi udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit. c. Tidak Bau Adapun alasan kenapa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan menghirup udara yang berbau dikarenakan indera penciuman seorang ibu hamil semakin sensitif yang tidak tahan terhadap bau yang kuat. Si ibu hamil akan muntah karena tidak tahan menghirup oksigen yang berbau. Apabila berlanjut dapat mengganggu kondisi kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Untuk itu seorang ibu hamil harus menghindari tempat keramaian yang memiliki
kualitas oksigen yang buruk, seperti terminal, ataupun ruangan yangsering digunakan untuk merokok.
C. Personal Hygiene Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih menjamin pencernaan yang sempurna. Personal hygine yang perlu diperhatikan a) Perawatan rambut b) Perawatan gigi c) Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi d) Perawatan payudara e) Perawatan vulva danan vagi Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil a) Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan. b) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan. c) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan feses. d) Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi. e) Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalanjalan di sekitar kamar bersalin. f) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai dan jengkol.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki. a. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah. b. Kebersihan Gigi dan Mulut Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik. Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga
mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi. Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya : a. Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua. b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat. c. Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur. d. Risiko perdarahan, warna merah tua menIbukan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi. e. Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal danmenyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
c. Kebersihan Payudara Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan
sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere). d. Kebersihan Vulva Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif. Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah: a)
Celana dalam harus kering.
b) Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina. c)
Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
e. Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasarkuku berwarna warna merah muda.Masalah/gangguan pada kuku : a) Ingrown Nail Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut b) Paronychia c) Ram's Horn Nail Gangguan kuku yang ditIbui pertumbuhan yang lambat discrtai kerusakan dasar kuku atau infeksi. d) Bau Tidak Sedap f. Kebersihan Kulit Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan
kemungkinan
jatuh
di
akhir
kehamilan;
shower
direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.
g. Kebersihan Pakaian Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit perhatian dari pada waktu lain. Pakaian harus ringan,
nonconstrictive,
disesuaikan,
penyerap,
dan
meningkatkan
rasa
kesejahteraan pasien. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene a. Body image Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap kebersihannya. b. Praktik sosial Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene. c. Status sosial ekonomi Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya. d. Pengetahuan Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri. e. Kebiasaan Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo dll. f. Kondisi fisik Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga memerlukan bantuan untuk melakukannya. Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene a. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan sehingga daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane
mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut. b. Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. D. Seksualitas Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan. Persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih dari sekedar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan perempuan. Salah satu kebutuhan biologis manusia adalah kebutuhan untuk melakukan hubungan seks. Hubungan seks diibaratkan seperti suatu kegiatan olahraga yang membutuhkan tenagadan otak yang fit serta stabil. Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah pada masa hamil. Keinginan berhubungan seksual pada waktu hamil sebagian besar tidak berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat, berkaitan dengan meningkatnya hormon estrogen. Apakah seks aman dilakukan pada waktu hamil ? Yang dimaksud aman disini tentunya adalah keamanan buat sicabang bayi. Untuk itu kita harus mengetahui sudah memasuki stadium mana kehamilan tersebut. Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus membatasi untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Kasus-kasus kehamilan tersebut antara lain: riwayat kelahiran premature, ancaman keguguran, keluar cairan dari vagina yang tidak diketahui penyebnya, penyakit menular
seksual,plasenta previa,dan lain-lain. Oleh karena itu hubungan seks waktu hamil, bukan merupakan halangan. Seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai diri sendiri atau janinnya. Sebab, janin dilindungi rahim dan cairan ketuban di dalam rahim dan otot-otot kuat di sekitar rahim melindungi bayi dari guncangan. Bayi juga terlindung dari penetrasi penis karena adanya lapisan lendir tebal yang melindungi leher rahim dan membantu mencegah infeksi. 1) Faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada kehamilan a. Kelelahan b. Morning sickness (mual dan muntah) c. Perut membesar d. Ketegangan pada alat genitalia e. Payudara tegang f. Perdarahan Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita hamil menurun karena mengalami mual, muntah, dan kelelahan yang akan mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seksual. Memasuki trimester kedua situasi dengan normal. Wanita ha,il juga lebih mudah terangsang dan lebih responsife secara seksual. Pada trimester ketiga, ketidaknyamanan fisik biasanya meningkat kembali 2) Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual : a. Takut keguguran b. Takut orgasme c. Takut infeksi Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya: a. Ancaman keguguran atau riwayat keguguran. b. Placenta letak rendah (plasenta previa). c. Riwayat kelahiran premature .
d. Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebabnya serta kram. e. Dilatasi /pelebaran servik. f. STD atau penyakit seksual yang menular. Untuk kasus STD disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai STD sudah disembuhkan. g. Kesehatan ibu dan janin. h. Kebutuhan untuk bed rest. i. Infeksi pada kemaluan. 3) Cara melakukan hubungan seks saat hamil Untuk menangani masalah dalam hubungan seks saat hamil bisa diatasi dengan pemilihanposisi
yang
nyaman dalam melakukan
hubungan
seksual. Beberapa posisi yang baik dianjurkan untuk kehamilan adalah : a. Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), posisi apapun masih sangat aman dan boleh dilakukan. b. Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways ), menungging (dog position ), dan duduk (woman on back ) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman bagi istri. c. Jika sudah mendekati usia 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rearentry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.’’ d. Sideways (posisi menyamping) e. Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.
Keuntungan : a. Kontak fisik lebih banyak b. Nyaman atasi masalah panggul c. Penetrasi kurang d. Daya dorong kurang e. Kurang bebas f. Doggy Style ( posisi menungging) Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara (dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri. a.
Paling banyak disukai
b.
Rangsang G-Spot paling baik
c.
Daya penetrasi tinggi Kerugian :
a.
Nyeri lutut
b.
Kurang mesra – tidak berhadapan
c.
Woman on Back ( posisi duduk)
Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk rahim dan kaki istri. a.
Kendali pada wanita
b.
Rangsang klitoris lebih baik
c.
Daya penetrasi bisa diatur
d.
Kurang nyaman bagi pria – penetrasi tidak maksimal
e.
Kurang mesra – kontak tubuh kurang
f.
Spooning (posisi miring)
Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari perutnya tidak mengganggunya saatberhubungan seks juga memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya). Keuntungan : a.
Kontak fisik banyak
b.
Penetrasi baik dan perlahan
c.
Nyaman bagi yang bermasalah dengan sendi panggul
d.
Daya ungkit kurang
e.
Kurang bebas bergerak
f.
Hindari posisi Wanita dalam keadaan terlentang oleh karena dapat menyebab Maternal hypotension syndrome.
4) Petunjuk aman untuk berhubungan seksual : a. Penetrasi penis yang dalam tidak boleh membuat ibu tidak nyaman. b. Tidak diperbolehkan untuk vaginal douching c. Pengertian dan empati d. Hindari bila ada Pecah ketuban,perdarahan,atau kontraksi rahim. e. Pada HIV gunakankondom f. Bila gemelli (kehamilan kembar) jangan lakukan pada trimester III.
E. Pakaian Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan bertambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi.
Pakaian Yang Memenuhi Kriteria Pada Ibu Hamil a. Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak. b. Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas. c. Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga tidak bebas bergerak. d. Menarik : enak dipIbung mata. e. Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya 1) Cara memilih busana untuk ibu hamil a. Sebaiknya pilih ukuran busana yang bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh yang akan semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ikatan tali yang bisa disesuaikan dengan ukuruan tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat. b. Pilih busana yang simple bagi ibu hamil. Karena selain membuat nyaman, busana dengan model simple juga akan lebih mudah dipermak. c. Karena metabolisme wanita hamil lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh akan terasa lebih hangat. Dengan begitu pilihlah bahan bahan katun yang tipis, bahan tenunan yang membuat merasa sejuk. d. Setelah memiliki busana hamil yang tepat, belilah celana atau rok sebagai padanan yang pas. Jika kehamilan telah memasuki trimester kedua, berarti badan akan semakin membesar. Untuk itu, gunakan celana khusus wanita hamil yang telah dirancang secara khusus karena menggunakan karet dan memiliki kantung untuk perut.
2) Pakaian pada ibu hamil a. BH Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus memiliki ukuran tali yang besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 , jika sudah mulai terbiasa , sudah dapat menggunakan BH tipis atau tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. BH katun biasa dan BH nylon b. Korset Yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yangmempunyai tonus otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidak nyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya. F. Senam Hamil Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi peningkatan
metabolisme
yang
pada
dasarnya
dengan
peningkatan
metabolisme diperlukan peningkatan penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan kebutuhan oksigen. Senam yang dilakukan oleh ibu hamil pada setiap semester. Senam hamil penting bagi seorng ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk persalinan terutama untuk ibu dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu.
1) Tujuan a. Menguasai tehnik pernafasan b. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut c. Melatih sikap tubuh selama hamil d. Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi e. Ibu dapat melahirkan tanpa penyulit
sehingga ibu dan bayi sehat
setelah persalinan 2) Manfaat a. Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan b. Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan keluhan-keluhan seperti sakit c. Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat. d. Membuat tubuh lebih rileks(membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his ketika bersalin
G. Istirahat Dan Tidur Selama hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama dengan tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan tubuh kerap membuat ibu hamil gampang lelah dan mengantuk. Itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam. Bila kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak2 istirahat, terutama bila kandungan lemah maka sebaiknya banyak istirahat di tempat tidur (bed rest). Selama masa kehamilan, istirahat memegang peranan yang sama penting dengan kegiatan. Pada masa awal kehamilan, mungkin merasa lebih lelah dari biasanya, oleh sebab itu perbanyaklah istirahat/ tidur. Tidur
siang sangat dianjurkan, atau beristirahatlah beberapa kali disiang hari. Upayakan untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari. H. Mobilisasi Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman, 1993).Menurut Carpenito (2000), mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari kedua definisi tersebut dpaat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.Konsep mobilisasi dini mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobiliasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Roper, 1996). 1) Rentang gerak dalam mobilisasi a. Rentang gerak pasif Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. b. Rentang gerak aktif Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggerakkan otot-otonya secara aktif misalnya berbaring pasien dengan menggerakkan kakinya. c. Rentang gerak fungsional Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan. I. Body Mekanik Mekanik tubuh (body mechanic) adalah usaha koordinasi diri muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh merupakan bagian dari aktifitas manusia. 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh
Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi mekanika tubuh: a.
Status kesehatan Perubahan
status
kesehatan
dapat
mempengaruhi
system
musculoskeletal dan system saraf berupa penurunan koordinasi, sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh. b.
Pengetahuan Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya secara benar, sehingga akan mengurangi energy yang akan dikeluarkan.
c.
Situasi dan kebiasaan Misalnya mengangkat benda-benda berat.
d.
Gaya hidup Perubahan pola hidup seseorang akan menyebabkan stress, sehingga akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktifitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara system musculoskeletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
e. Emosi Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mengalami perubahan dalam mekanika tubuh. f.
Nutrisi Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
J. Eliminasi Kebanyakan ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakaneliminasi. Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkanvolume cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuhdengan cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang, yangmasih terletak di ronga panggul di sebelah kandung kemih.
Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAK dan BAB. a. Eliminasi Urin Eliminasi adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar). b. Eliminasi Alvi (Defekasi) Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis. Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut : a. Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air. b. Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap. c. Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu. Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil a. Trimester I : Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak. b. Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul.
c. Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah a. Diet dan asupan Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya b. Respon keinginan awal untuk berkemih Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine c. Gaya hidup Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi. d. Stress psikologis Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi. e. Tingkat perkembangan Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil.
Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia f. Asupan cairan Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi. g. Kondisi penyakit Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus. h. Kerusakan sensoris dan motoris Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi. Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan a. BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. b. BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat. c. Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.
K. Evaluasi Struktur a. Ibu hamil mengunjungi halaman kediaman rumah RW 07 untuk melaksanakan Penyuluhan Kesehatan Kebutuhan Gizi Pada Masa Kehamilan b. Tempat dan akut tersedia. c. Ibu hamil berperan sebagaiman mestinya L. Evaluasi Proses a. Peaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan b. Ibu hamil mengunjungi halaman kediaman Rw 07 M. Evaluasi Hasil Setelah melakukan penyuluhan kesehatan tentang kebutuhan gizi pada masa kehamilan. Diharapkan sekitar 75% ibu hmil mengetahui tentang pentingnya Gizi yang sehat dan bernutrisi pada saat kehamilan dn mengetahui makanan apa saja yang haru dihindari pada saat kehmilan.