SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: DIARE
Sub pokok bahasan
: penyakit Diare
Sasaran
: Pengunjung dan keluarga pasien
Tempat
: Halaman Rs. Airan Raya Bandar Lampung
Hari/ Tanggal
: Kanis / 11 April 2019
Waktu
: 25 menit
I. TUJUAN UMUM Setelah dilakukan penyuluhan tentang Diare diharapkan keluarga pasien mengerti dan memahami hal-hal mengenai penyakit Diare dan pencegahanya.
II. TUJUAN KHUSUS Mengerti dan memahami yang dimaksud dengan penyakit Diare Mengerti dan memahami penyebab penyakit Diare Mengerti dan memahami resiko penyakit Diare Mengerti dan memahami tanda tanda kekurangn cairan penyakit Diare Mengerti dan memahami penanganan penyakit Diare Mengerti dan memahami pencegahan penyakit Diare III. MATERI (Terlampir) : Pengertian Diare Penyebab Diare Resiko penyakit Diare Tanda tanda terjadinya Diare Penanganan Diare Pencegahan Diare IV. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab
V. MEDIA 1. Lembar balik Diare 2. Leaflet Diare
VI. SETTING TEMPAT Ruang
DENAH TEMPAT
Notulen
Pemateri
Audien
VII.
Pemateri
Audien
Audien
Strategi penyuluhan
Kegiatan 1. Memperkenalkan diri
Penyuluh
Klien
- mengucapkan salam
- menjawab
- memperkenalkan diri
- memperkenalkan diri
- menjelaskan tujuan
kepada penyuluh
penyuluhan Diare
- menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh tentang diri peserta
2. Pretest
- bertanya untuk mengetahui
- menjawab pertanyan
sejauh mana peserta
yang diajukan penyuluh
mengetahui tentang Diare
tentang Diare
Tahap
Waktu
Kegiatan perawat
Kegiatan pasien
Media
Mendengarkan
Kata-
Bertanya
kata
kegiatan Pendahuluan
5 menit Memperkenalkan diri Mempersiapkan diri
tujuan
pokok
Menyajikan
menit
tentang :
dan
tujuam jika ada
tentang
15
kalimat
perkenalan
Menyatakan
Penyajian
mengenai
/
yang
kurang
jelas
materi Mendengarkan
Lembar
dengan seksama
balik
Pengertian Diare Penyebab Diare Resiko Diare Pembagian Diare komplikasi penyakit Diare pencegahan Diare
Melakukan
diskusi
(menjawab pertanyaan) Melakukan evaluasi
Penutup
dengan Bertanya mengenai
memberikan
hal-hal yang kurang
pertanyaan
jelas
sederhana
dimengerti
5 menit Menyampaikan ringkasan materi
dan
Sasaran
belum Kalimat atau dapat kata-
menjelaskan
kata
Menyampaikan hasil evaluasi
point
Mengakhiri pertemuan
kembali
pointyang
diajarkan dan Mendengarkan
mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
VIII. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur
Kesiapan materi.
Kesiapan SAP.
Kesiapan media: Lembar Balik dan Leaflet
Peserta hadir di tempat penyuluhan.
Penyelenggaraan dilaksanakan di Rumah Sakit Airan Raya
Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
Suasana penyuluhan tertib.
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Diare Diare didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang Buang Air Besar (BAB)nya mengalami perubahan bentuk dan konsistensi yaitu tinja melembek sampai mencair dan disertai dengan bertambahnya frekuensi BAB lebih dari biasanya (lebih dari 3 kali) bahkan bisa disertai darah.
B. Penyebab Diare
Pada dasarnya, penyebab diare bisa bermacam-macam. Beberapa di antara penyebab diare adalah keracunan makanan, infeksi kuman, dan stres. Penyakit diare biasanya dapat sembuh sendiri karena sebenarnya diare sendiri adalah mekanisme tubuh untuk membuang racun dan kuman yang ada di usus. Penyebab diare pada anak kecil yang terbanyak adalah karena virus sehingga dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun penyebab diare pada orang dewasa maupun pada anak-anak terkadang bisa sembuh tanpa obat, penderita diare tetap harus diperhatikan karena jika cairan tubuh banyak yang terbuang, penderita diare harus minum banyak cairan dan obat antidiare apabila penyakit ini sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada kasus penyakit diare berkepanjangan (lebih dari 2 minggu) kemungkinan ada penyakit lainnya yang mendasari dan menjadi penyebab diare tersebut. Ketika seseorang mengalami penyakit diare, tinja menjadi encer karena banyaknya cairan yang disekresikan ke dalam usus. Atau sebaliknya, cairan di dalam usus tidak dapat diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga bisa menjadikan penyakit diare berlangsung singkat atau lama.
Untuk penyakit jangka pendek, penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak biasanya adalah:
Infeksi bakteri bisa menyebabkan keracunan makanan (campylobacter,
clostridum difficile, escherichia coli, salmonella, dan shigella).
Radang usus buntu.
Alergi makanan juga bisa menjadi penyebab diare.
Kerusakan lapisan usus akibat radioterapi.
Masalah psikologi (misalnya gangguan kecemasan).
Makanan yang mengandung pemanis buatan.
Infeksi virus (rotavirus dan norovirus) adalah penyebab diare lainnya.
Parasit giardia intestinalis.
Sementara itu, penyebab diare yang berlangsung jangka panjang biasanya adalah:
Penyakit Crohn, yaitu radang pada lapisan sistem pencernaan.
Kolitis ulseratif, yaitu suatu kondisi yang berdampak kepada usus besar.
Sindrom iritasi usus atau terganggunya fungsi normal usus.
Ada pula kasus diare disebabkan oleh kanker usus..
Radang pankreas kronis.
C. Faktor Resiko Diare 1. Umur Kebanyakan episode diare terjadi pada dua tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi pada golongan umur 6-11 bulan, pada masa diberikan makanan pendamping. Hal ini karena belum terbentuknya kekebalan alami dari anak pada umur di bawah 24 bulan. 2. Jenis Kelamin Resiko kesakitan diare pada golongan perempuan lebih rendah daripada laki-laki karena aktivitas anak laki-laki dengan lingkungan lebih tinggi. 3. Musim variasi pola musim di daerah tropik memperlihatkan bahwa diare terjadi sepanjang tahun,frekuensinya meningkat pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
4. Status Gizi $tatus gizi berpengaruh sekali pada diare. &ada anak yang kurang gizi karena pemberianmakanan yang kurang, episode diare akut lebih berat, berakhir lebih lama dan lebih sering.Kemungkinan terjadinya diare persisten juga lebih sering dan disentri lebih berat. Resiko meninggal akibat diare persisten atau disentri sangat meningkat bila anak sudah kurang gizi. 5. Lingkungan di daerah kumuh yang padat penduduk, kurang air bersih dengan sanitasi yang jelek penyakitmudah menular. pada beberapa tempat shigellosis yaitu salah satu penyebab diare merupakan penyakit endemik, infeksi berlangsung sepanjang tahun, terutama pada bayi dan anak-anakyang berumur antara 6 bulan sampai ( tahun. 6. Status Sosial Ekonomi Status sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi status gizi anggota keluarga. Hal ini nampak dari ketidak mampuan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga khususnya pada anak balita sehingga mereka cenderung memiliki status gizi kurang bahkan status gizi buruk yang memudahkan balita tersebut terkena diare. *ereka yang berstatusekonomi rendah biasanya
tinggal
di
daerah
yang
tidak
memenuhi
syarat
sehinggamemudahkan seseorang untuk terkena diare.
D. Tanda tanda kekurangan cairan pada
- Anak rewel dan sangan haus sehingga ingin minum banyak - Kencing sedikit, pekat dan jarang - Ubun-ubun besar cekung - Mata cekung - Air mata tidak ada - Mulut dan lidah kering - Cubitan kulit perut kembali - Lambat - Anak lesu, Malas makan, dapat tidak sadar -> dehidrasi berat
kesehatan
E. Penanganan Diare Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pengobatan diare yang baik untuk diberikan kepada penderita, yaitu sebagai berikut: 1.
Pemberian Cairan
Pemenuhan cairan pada tubuh penderita diare sangat penting mengingat komplikasi yang sering terjadi pada diare adalah dehidrasi. Pemberian banyak cairan memiliki tujuan untuk menggantikan cairan yang keluar saat diare. Jika tidak digantikan, maka tubuh akan mengalami defisit cairan dan menyebabkan perubahan keasaman darah. Kondisi ini dapat mengurangi volume darah yang menghantarkan oksigen sehingga dapat mengganggu metabolisme sel dan bisa berakibat fatal. Pada bayi, pemberian ASI harus terus diberikan ketika mengalami diare. Namun, Anda perlu membatasi penggunaan susu yang mengandung laktosa. Sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengantisipasi adanya gangguan penyerapan zat tertentu. Oralit juga menjadi alternatif yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi saat mengalami diare. Oralit memiliki tingkat kelarutan yang baik sehingga mudah diserap di usus. Anda juga dapat menggantikan larutan oralit dengan larutan gula garam. Caranya cukup mencampurkan satu sendok teh gula dan garam ke dalam satu gelas (200 cc) air minum. Jika pemberikan cairan secara oral tidak bisa diupayakan seperti mengalami muntah berat, maka perlu dilakukan penggantian cairan dengan intravena atau infus.
2.
Pemberian Nutrisi yang Baik
Pengobatan terbaik pada penderita diare adalah pemberian nutrisi yang baik dan seimbang. Jangan sampai ketika Anda mengalami diare, konsumsi makanan menjadi menurun. Anda harus tetap makan seperti biasanya. Pada bayi yang masih menyusui pun harus tetap diberikan ASI secara intensif. Bila mengalami mual, makanan bisa diberikan sedikit -sedikit tetapi lebih sering. Konsumsi serat sebaiknya agak dikurangi agar konsistensi tinja lebih padat. 3.
Pemberian Obat-obatan
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebenarnya menunjukkan bahwa konsumsi obat-obatan tidak dapat menyembuhkan kondisi diare yang
dialami. Obat antidiare tidak mengatasi penyebab diare sehingga pemakaian obat-oabtan antidiare sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Pemberian antibiotik pun hanya untuk indikasi tertentu, misal pada disentri dan kolera. Pemakaiannya pun harus dibatasi karena jika digunakan dengan tidak benar dapat mengganggu keseimbangan bakteri normal pada usus. Untuk diare yang disebabkan oleh virus tidak membutuhkan antibiotik. 4.
Pemberian Seng atau Zink
Seng, zink, atau zat besi merupakan salah satu zat mikronutrisi. Zat ini dapat menurunkan frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta mengatasi diare berulang. Anda dapat mengonsumsi seng atau zink selama 10-14 hari dengan kadar 20 mg per hari. Pada anak usia di bawah 6 tahun dosisnya ialah 10 mg per hari. 5.
Perawatan Lebih Lanjut
Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila diare yang dialami disertai dengan demam, diare berdarah, berkurangnya nafsu makan, dehidrasi, dan tidak sembug lebih dari 3 hari.
F.
Pencegahan Diare
Tindakan terbaik dalam mengatasi diare adalah melakukan pencegahan diare sejak dini. Kebersihan menjadi kunci pokok yang harus diperhatikan dalam upaya pencegahan diare. Beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti: 1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta setelah buang air besar dan kecil 2. Tidak sembarangan mengonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihan dan kesehatannya 3. Tidak mengonsumsi air yang tidak matang 4. Memisahkan makanan yang matang dan yang mentah 5. Selalu memasak menggunakan bahan dasar yang masih segar 6. Menyimpan makanan di lemari pendingin dan tidak terlalu lama membiarkan makanan tertinggal di bawah paparan sinar matahari
7. Menghindari penggunaan handuk dan peralatan makan yang sama jika ada keluarga yang mengalami diare 8. Membersihkan toilet dengan disinfektan setelah buang air besar 9. Istirahat yagn cukup Melakukan pola hidup sehat dan seimbang adalah cara terbaik untuk menghindari kemungkinan berbagai penyakit, seperti diare. Meskipun diare merupakan penyakit yang umum terjadi, Anda harus cepat mengatasinya dengan cara yang tepat. Jika dibiarkan, diare dapat menimbulkan dehidrasi yang berat sehingga bisa berakibat fatal bagi penderitanya.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Edisi ketiga, Depkes RI, Direktorat Jenderal PPM dan PL tahun 2007. Ngastiah, editor Setiawan, S.kep. Buku keperawatan anak sakit EGC. Jakarta, 1997 Mansjoer, Arif dkk.2000.Kapita Selekta Edisi Jilid 4.Jakarta:Media Aescalapius FKUI. Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Penerbit : Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. emperordeva.wordpress.com.
2008. SDM
Indonesia
dalam
Persaingan
Global. Penerbit : Google Search. Diunduh Tanggal 26 November 2012 pada Hari Senin. sdmrumahsakit.blogspot.com. 2011. SDM Kesehatan. Penerbit : Google Search. Diunduh Tanggal 26 November 2012 pada Hari Senin.
PENUTUP
Demikianlah SAP ini penulis buat, semoga dilaksanakan sesuai rencana.
11 April 2019
(Dini Anggraini)
Disetujui Oleh : Pembimbing Akademik
(
Kepada Rs. Airan Raya
)
(
)