Materi Tugas : Anoreksia Nervosa Dosen Pembimbing : Ibu Feny Kusumadewi S,kp. Di Susun Oleh : - Indri Lestari - Elianus Deni
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
1
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Mata Diklat
: Penyuluhan Dalam Keperawatan
Pokok Bahasan
:
Sub Pokok Bahasan
: Anoreksia Nervosa
Sasaran
: Remaja Wanita
Tanggal Pertemuan
: 29 Mei 2008
Tempat
: Ruang Kelas Keperawatan STIKBA
Waktu
: Pukul 11.30 WIB
Karakteristik Peserta Didik : Mahasiswa/i
TUJUAN A. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah pembelajaran peserta didik mampu memahami Anoreksia Nervosa. B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti kuliah tentang Anoreksia Nervosa peserta didik diharapkan mampu : 1. Menjelaskan salah satu pengertian Anoreksia Nervosa 2. Mengetahui etiologi dan patogenesis Anoraksia Nervosa 3. Menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala Anoreksia Nervosa 4. Menyebutkan 4 macam akibat Anoreksia Nervosa 5. Menyebutkan 3 macam cara mencegah Anoreksia Nervosa
2
C. Metode 1. Kuliah 2. Tanya jawab
D. Media 1. Audiovisual 2. Selembaran / handouts
E. Materi Bahan / materi yang diberikan terdiri dari : 1. Pengertian Anoreksia Nervosa 2. Etiologi dan patogenesis
3. Ciri – ciri 4. Tanda dan gejala
5. Akibat 6. Komplikasi 7. Cara mencegah
F. Langkah – Langkah / Kegiatan a. Pra interaksi
: 5 menit
b. Interaksi
: 25 menit
c. Post interaksi
: 15 menit
3
Tahapan / waktu Pra Interaksi 5 menit
Kegiatan Penyuluhan a. Ucapkan salam
a. Menjawab salam
b. Perkenalan
b. Menyimak
c. Mengajukan kontrak
c. Menyepakati kontrak
waktu
Interaksi 25 menit
Kegiatan Peserta
waktu
d. Menjelaskan tujuan
d. Mendengarkan
a. Menyampaikan materi :
a. Mendengarkan
•
Pengertian
•
Etiologi dan
b. Menyimak
patogenesis •
Ciri – ciri
•
Tanda dan gejala
•
Akibat
•
Komplikasi
•
Cara pencegahan
c. Mengajukan pertanyaan d. Mendengarkan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya c. Menjawab dan Post Interaksi / evaluasi 15 menit
menjelaskan pertanyaan a. Review / menyimpulkan
a. Mendengarkan
materi b. Menanyakan kembali 1. Definisi / pengertian Anoreksia Nervosa 2. Etiologi dan patogenesis
1. Menjawab dengan benar 2. Menjawab dengan benar
Anoreksia Nervosa 3. Gejala Anoreksia Nervosa 4. Akibat Anoreksia Nervosa 5. Pencegahan
3. Menjawab dengan benar 4. Menjawab dengan benar 5. Menjawab dengan
4
Anoreksia Nervosa c. Mengucapkan salam
benar b. Menjawab salam
penutup
penutup
G. Sumber Pelatihan 1.
www.klinikservo.wordpress.com/2007/11/13/anorekia- nervosa/ 51k- Psikolog Abnormal, V. Mark Durand & David H. Barlow (Download 11 April 2008)
2.
www.lusi88.wordpress.com/2007/10/20/gangguan-penolakanmakan-anoreksia-nervosa/ - 22k – (Download 11 April 2008)
3.
www.susukolustrum.com/tips-kesehatan/anoreksia-nervosa.htm - 74k - (Download 24 April 2008)
4.
Soeparman et al (1990), Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSCM, Jakarta.
H. Evaluasi 1. Evaluasi Prosedur Evaluasi dilaksanakan pada saat kegiatan penutup/post interaksi 2. Jenis Uraian 3. Bentuk Lisan 4. Alat Evaluasi 1)
Pengertian dari Anoreksia Nervosa itu apa
2)
Apa saja penyebab Anoreksia Nervosa
3)
Apa saja tanda dan gejala Anoreksia Nervosa
4)
Apa saja akibat dari Anoreksia Nervosa
5)
Bagaimana cara mencegah Anoreksia Nervosa
5
ANOREKSIA NERVOSA A. Definisi / Pengertian Anoreksia Nervosa Anoreksia berarti tidaknafsu makan, dan Nervosa berhubungan dengan cemas. Jadi Anoreksia Nervosa adalah kelainan emosiaonal atau penyakit mental yang menyebabkan tiada nafsu makan. Gangguan Anoreksia Nervosa merupakan contoh yang khas dimana gangguan pada system tubuh dipengaruhi oleh adanya factor psikis. Menurut Belloni, penderita gangguan ini mempunyai factor pendukung yang merintangi adaptasi cepat dan efisien serta menghasilkan sikap bertahan terhadap sensasi tubuhnya. Penderita Anoreksia Nervosa mengalami
kemunduran
atau
bahkan
terhentinya
perkembangan
kepribadian sejak fase oral (Sigmund Fred’s). Anoreksia Nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh penolakan makanan yang mengakibatkan berat badan berkurang sampai ke tingkat yang membahayakan. B. Etiologi dan Patogenesis Penyebab Anoreksia Nervosa tidak diketahui, tetapi factor social memegang peran penting dimana penderita ingin menjadi kurus karena kegemukan, dianggap tidak menarik, tidak sehat, dan tidak diinginkan. Dari berbagai pendapat yang ada mengenai patogenesis Anoreksia Nervosa ini ada yang berorientasi pada pendekatan somatik, sedangkan sebagian lagi pendekatan secara psikik. Pendekatan somatik bahwa sikap patologik mengenai penolokan makan ini merupakan suatu yang terjadi oleh krisis endokrin pada masa pubertas. Hal ini mereka bandingkan dengan sindrom diensefalik.
6
Menurut Belloni penderita Anoreksia mempunyai konstitusi kejiwaan yang merintangi adaptasi yang cepat serta efisien dan menghasilkan sikap bertahan terhadap berbagai sensasi tubuhnya, dan mereka terutama sulit bertoleransi. Teori psikoanalisis menerangkan bahwa Anoreksia Nervosa adalah pernyataan terhenti atau mundurnya perkembangan kepribadian seorang pada fase oral. Keadaan ini dapat disertai oleh gejala – gejala lain, hal ini ada sangkut pautnya dengan kegagalan integrasi sensasi tubuh yang normal sebagai akibat trauma psikik pada masa anak. Pada Anoreksia Nervosa yang terpenting bukanlah keadaan hilangnya sensasi lapar, tetapi adalah dorongan spontan untuk menurunkan berat badan dan kehendak paksa untuk menjadi kurus. Anoreksia Nervosa dapat dipandang sebagai reaksi pertahanan terhadap super ego, yang dapat menyebabkan perasaan tak berdaya pada tuntutan kenyataan. C. Ciri – ciri Anoreksia Nervosa : • Berat badan berkurang minimal 15% daru berat badan sebelumnya. • Takut akan kegemukan (obesitas). • Siklus mentruasi berhenti. • Menyangkal bahwa dirinya sakit. • Tampak sehat. D. Tanda dan Gejala : o
Tanda : • Kulit kering. • Sangat ingin menjadi kurus, selalu merasa gemuk meskipun berat badannya dibawah ukuran normal.
7
• Merasa segan terhadap makanan, hilangnya nafsu makan tetapi sebenarnya makanan disembunyikan atau dibuang sebelum makan. • Kehilangan berat badan yang nyata. • Kelelahan, lemah. Gejala lainnya yang khas :
o
• Denyut jantung lambat. • Tekanan darah lambat. • Suhu tubuh rendah. • Pembengkakan jaringan karena edema. F. Akibat Anoreksia Nervosa : • Perubahan gambaran tubuh • Ketakutan yang luar biasa akan kegemukan • Penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal • Hilangnya siklus menstruasi (pada wanita) G. Komplikasi Anoreksia Nervosa : •
Kurangnya vitamin, mineral, dan anemia.
• Denyut jantung tidak teratur. • Gangguan tiroid. • Gagal ginjal. • Kematian. H. Pencegahan Anoreksia Nervosa • Makan secara normal, diet yang seimbang sejak usia muda. • Adakan diskusi keluarga tentang Anoreksia Nervosa sebelum anak – anak menjadi remaja. Mereka yang tahu tentang kondisi ini dan
8
konsekuensinya tentu tidak begitu suka menderita akibat kelainan tersebut. • Bila ingin mengurangi berat badan, mulailah program berat badan dengan bentuan seorang ahli gizi, atau dilakukan sendiri sesudah membaca tentang cara yang baik untuk melakukan hal tersebut.
9