Sap 6 Kwu.docx

  • Uploaded by: gungintan
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap 6 Kwu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,049
  • Pages: 14
LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Materi Pokok Bahasan

:

1. Pengertian Laporan Keuangan 2. Jenis – Jenis Komponen dan Bentuk – Bentuk Laporan Keuangan 3. Pengertian Analisis Laporan Keuangan 4. Bentuk Rasio Keuangan 5. Pengertian MSDM dan Fungsi – Fungsi SDM 6. Pengertian, Jenis – Jenis dan Sumber – Sumber Modal Usaha

1.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN Pada setiap akhir usaha, setiap perusahaan atau lembaga menyusun laporan keuangan yang selanjutnya dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Berikut ini beberapa pengertian laporan keuangan yang penulis kutip dari beberapa sumber: Menurut Kasmir (2014:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut Munawir (2002:56), laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil operasi yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Menurut Bambang Riyanto (2012:327), Laporan Finansiil (Financial Statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, dimana Neraca (Balance Sheets) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan Rugi dan Laba (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun. Jadi, disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan selama periode tertentu yang dapat berguna pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan secara lengkap dan detail, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Pembuatan masing-masing laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan infromasi keuangan tentang jumlah aktiva (harga) dan jenis-jenis aktiva. 2. Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban dan jumlah modal. 3. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan. 1

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan, berikut jenis-jenis biaya dalam periode tertentu. 5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan. 6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan. Dari laporan keuangan akan tergambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, sehingga memudahkan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan. 1.2 JENIS – JENIS KOMPONEN DAN BENTUK – BENTUK LAPORAN KEUANGAN Tujuan laporan keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangan yang terdiri dari beberapa unsur laporan keuangan. Seperti yang diungkapkan Hanafi (2007:12), menjelaskan bahwa ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yaitu Neraca, laporan rugi laba dan laporan aliran kas. Secara lengkap menurut Kasmir (2014:28), menyebutkan ada lima yang termasuk ke dalam unsur atau komponen laporan keuangan yakni: 1. 2. 3. 4. 5.

Neraca. Laporan Laba Rugi. Laporan Perubahan Modal. Laporan Arus Kas. Catatan Atas Laporan Keuangan

Dari beberapa unsur-unsur laporan keuangan diatas, penulis hanya menggunakan laporan Neraca dan laporan laba rugi. 1. Neraca Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (Kasmir, 2014:28). Munawir (2010:13), neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Elemen-elemen dalam neraca adalah sebagai berikut: a) Aktiva, tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya. b) Hutang, adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. c) Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutanghutangnya. 2

2. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2014:29). Selisih antara pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan. Sedangkan menurut Munawir (2010:26), Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan dalam penyusunan laporan laba rugi adalah : a) Bagian yang pertama menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan atau lembaga diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor. b) Bagian kedua menunjukan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum atau administrasi. c) Bagian ketiga menunjukan hasil-hasil yang diperoleh dari operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terdiri diluar usaha pokok perusahaan atau lembaga. d) Bagian keempat menunjukan laba atau rugi yang insidentil sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan. 3. Laporan perubahan modal Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal pada perusahaan akibat dari kegiatan pokok operasi perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu. Atau dapat diartikan sebagai suatu ikhtisar tentang perubahan jumlah modal yang terjadi selama periode tertentu. Laporan perubahan modal perusahaan erat kaitannya dengan laporan laba/rugi karena laba bersih yang diperoleh perusahaan akan menambah akun modal. Atau sebaliknya, jika perusahaan mengalami rugi bersih otomatis akan mengurangi akun modal. Jadi laporan perubahan modal dapat disusun setelah adanya laporan laba/rugi. a. Tujuan Laporan Perubahan Modal 

Untuk dapat mengikhtisarkan aktiva pembayaran dan investasi serta dana yang dihasilkan selama satu periode akuntansi.



Menyajikan pengungkapan perubahan modal kerja

b. Unsur-unsur Laporan Perubahan Modal Sebenarnya mudah untuk dapat menyusun Laporan Perubahan Modal bagi seseorang / akuntan kalau mengetahui unsur-unsur dalam laporan ini. Unsur-unsur tersebut adalah: 

Laba tidak dibagi awal periode (per awal tahun)



Laba neto periode akuntansi 3



Dividen yang di umumkan



Laba tidak dibagi per akhir periode

c. Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal: Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi penyebab perubahan modal misalnya, 

adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik,



adanya laba dan kerugian usaha,



pengambilan untuk keperluan pribadi (prive).

Laporan perubahan modal akan berisi beberapa hal berikut ini, yaitu modal awal, yaitu modal pada awal tahun, tambahan investasi pemilik, yaitu setoran modal yang berasal dari pemilik selama satu periode akuntansi, perolehan laba atau rugi, yaitu hasil laba bersih maupun rugi bersih perusahaan selama satu periode akuntansi,pengambilan pribadi, yaitu pengambilan uang untuk keperluan pribadi oleh pemilik perusahaan selama satu periode akuntansi, modal akhir, yaitu modal yang terdapat pada akhir tahun. Laba bersih yang terdapat pada laporan perubahan modal harus sama dengan jumlah laba bersih yang terdapat pada laporan laba/rugi. Sumber penyajian laporan perubahan modal adalah kertas kerja (work sheet). 

Modal awal dapat dilihat pada neraca saldo,



Jika ada tambahan investasi, dapat diambil dari lajur penyesuaian sebelah kredit,



Laba bersih dapat dilihat pada neraca lajur kolom laba/rugi sebelah debit,



Data pengambilan pribadi, bisa diambil dari neraca lajur kolom neraca sebelah debit,



Rugi perusahaan dapat diambil dari lajur laba/rugi sebelah kredit atau hasil penghitungan laba/rugi. rus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.



4. Laporan arus kas (cash flow) Merupakan elemen penting yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi keuangan sebuah prusahaan pada suatu periode. Laporan arus kas adalah sebuah laporan yang menunjukkan perincian dari arus kas masuk (penerimaan) dan keluar (pengeluaran) suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. 4

    

     

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu: 1. Cash inflow Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari: Hasil penjualan produk/jasa perusahaan. Penagihan piutang dari penjualan kredit. Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas. Pinjaman/hutang dari pihak lain. Penerimaan sewa dan pendapatan lain. 2. Cash out flow Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari : Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain. Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan. Pembelian aktiva tetap. Pembayaran hutang-hutang perusahaan. Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan. Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. 5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan salah satu unsur dari laporan keuangan yang menyajikan tentang informasi, daftar, analisis secara terinci atas suatu nilai posting yang telah disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas dengan tujuan sebagai pengungkapan yang memadai. Catatan atas laporan keuangan adalah informasi yang rinci mengenai unsur-unsur dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memiliki fungsi yaitu melengkapi informasi nominal dalam laporan keuangan. Selain itu catatan atas laporan keuangan juga mampu menjelaskan hal-hal yang tidak bisa diungkapkan secara rinci mengenai nominal yang terdapat dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan menjadi unsur yang tidak terpisahkan dalam laporan keuangan karena memiliki kegunaan yang sangat penting. Hal ini akan bermanfaat bagi pihak yang sering mencari tahu informasi laporan keuangan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terbuka (Tbk). Laporan keuangan tidak dapat menyajikan semua informasi yang diperlukan oleh banyak pihak, namun laporan keuangan akan tetap menyajikan catatan atas laporan keuangan tersebut dengan tujuan untuk mengungkapkan maksud khusus, misalnya seperti :

5

  

Pernyataan atas satu akun yang terbentuk dari gabungan beberapa akun, Perlakuan jaminan Serta hal-hal yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan nominal tertentu.

Catatan atas laporan keuangan menjadi suatu hal yang penting karena menjadi sebagai dasar untuk menjelaskan secara rinci kepada pihak pembaca secara luas. Hal ini dapat membantu pembaca agar tidak akan salah persepsi dalam membaca laporan keuangan perusahaan tertentu berkat adanaya catatan atas laporan keuangan tersebut. Catatan atas laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk mudah dipahami oleh manajemen entitas pelaporan serta untuk banyak pihak pula. Umumnya,laporan keuangan berisi informasi yang berpontensi menyebabkan terjadinya kesalahpahaman bagi pihak pembaca. Selain itu kesalahpahaman juga dapat disebabkan oleh adanya interpretasi yang keliru dari pembaca laporan keuangan. Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman tersebut, maka catatan atas laporan keuangan akan menyajikan informasi yang telah menyebabkan suatu kesalahpahaman sebelumnya dalam laporan keuangan. Informasi dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Berikut ini merupakan informasi dalam catatan atas laporan keuangan, yaitu: 1. 2. 3. 4.

Kebijakan akuntansi Penjelasan pos-pos laporan keuangan, Pengungkapan lainnya, dan informasi tambahan yang diperlukan. Tidak hanya perusahaan saja yang harus menyajikan catatan atas laporan keuangan, tetapi pemerintah juga harus menyajikan catatan atas laporan keuangan karena pemerintah termasuk dalam entitas.

Berikut ini merupakan isi dari catatan atas laporan keungan yaitu menyajikan informasi tentang penjelasan mengenai pos-pos laporan keuangan yang bertujuan sebagai pengungkapan yang memadai, yaitu: 1. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi umum mengenai Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi; 2. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi tentang kebijakan fiskalserta ekonomi makro, 3. Catatan atas laporan keuangan menyajikan suatu ikhtisar atas tercapainya target keuangan perusahaan selama tahun pelaporan serta mengungkapkan kendala dan hambatan yang terjadi saat mencapai target tersebut; 4. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi mengenai landasan dasar dalam penyusunan laporan keuangan serta kebijakan-kebijakan akuntansi yang akan diterapkan dalam transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya; 5. Catatan atas laporan keuangan menyajikan penjelasan atas masing-masing pos yang disajikan pada laporan keuangan secara rinci; 6

6. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi yang penting dah menjadi suatu kewajiaban yang harus diungkapkan atas kebijakan dasri Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) mengenai informasi belum disajikan dalam; 7. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi lain yang dibutuhkan untuk penyajian yang wajar, dan yang tidak terdapat dalam laporan keuangan. 1.3 PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Laporan keuangan adalah neraca, laporan laba-rugi, laporan aliran kas. Jadi analisis laporan keuangan sebagai mana dikemukakan oleh Maith dalam Harahap (2011:190), yaitu : Analisis laporan keuangan adalah penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam menghasilkan keputusan yang tepat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan mencakup semua pos-pos laporan keuangan dan menjelaskan semua pos-pos tersebut sehingga dapat dimengerti dengan mudah dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Arti penting analisis laporan keuangan. Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier. 2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi. 3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya. 4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public. 5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja. 1.4 BENTUK RASIO KEUANGAN Dalam membuat analisis terhadap laporan keuangan tentunya tak lepas dari pada penggunaan rasio-rasio keuangan. Adapun bentuk-bentuk rasio keuangan adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas (liquidity ratio), dimana rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan rasio yang sering dipergunakan adalah rasio lancar (currrent ratio) dan rasio singkat (quick ratio/ test acid ratio).

7

2. Rasio solvabilitas (leverage ratio), dimana rasio ini untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang atau modalnya. Dan rasio yang biasa dipergunakan adalah ratio hutang (debt ratio), fixed charge coverage, times interest earned, serta cash flow coverage. 3. Rasio aktivitas/perputaran (activity ratio), dimana rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio yang biasa dipergunakan adalah sebagai berikut: inventory turnover, average collection periods, fixed assets turnover, dan total asset turnover. 4. Rasio profitabiitas (profitability ratio), dimana rasio ini untuk memberikan gambaran tentang ukuran tingkat efektifitas manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio yang biasa digunakan adalah profitable margin, basic earning power, return on total assets, dan ROE. 5. Rasio pertumbuhan (growth ratio), dimana rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. 6. Rasio penilaian (valuation ratio), dimana rasio ini memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasinya. Rasio ini merupakan ukuran kegiatan yang paling lengkap karena rasio ini mencerminkan rasio resiko (likuiditas dan solvabilitas) dan rasio pengembalian (aktifitas, profitabilitas dan pertumbuhan). Rasio penilaian ini penting sekali karena hubungannya dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham. 1.5 PENGERTIAN MSDM DAN FUNGSI – FUNGSI SDM Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan (Panggabean, 2007:15). Manajemen sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Sulistiyani dan Rosidah, 2009:11). Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan pengendalian (Veithzal, 2009:1). Manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara pengadaan tenaga kerja, melakukan pengembangan, memberikan kompensasi, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja melalui proses-proses manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Yuli, 2005:15). Manajemen sumber daya manusia terdiri atas serangkaian keputusan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang memengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar

8

sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif guna mencapai berbagai tujuan. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia a) Staffing/Employment Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenarnya para manajer bertanggung jawab untuk mengantisipasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini. Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemen sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikan. Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan. b) Performance Evaluation Departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya manusia juga perlu melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat. c) Compensation Dalam hal kompensasi/reward dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai. dengan hukum yang berlaku (misalnya:UMR), dan memberikan motivasi. d) Training and Development Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program pelatihan 9

dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan dan pengembangan tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelatihan dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan. e) Employe Relations Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekerja, departemen sumber daya manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departemen sumber daya manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya: mogok kerja, demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja. f) Safety and Health Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkankesehatan tenaga kerja secara umum. g) Personnel Research Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahaan, departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan

10

menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.

1.6 PENGERTIAN, JENIS – JENIS DAN SUMBER – SUMBER MODAL USAHA Pengertian atau definisi modal yang disampaikan oleh para ahli. Tentu salah satu pijakan kita adalah teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli salah satunya mengenai pengertian modal. Adapun pengertian modal tersebut menurut para ahli adalah sebagai berikut.. 1. Pengertian Warren, Reeve dan Philip (2005:5) Menurut Warren, Reeve dan Philip bahwa pengertian modal atau ekuitas pemegang saham adalah jumlah total dari dua sumber utama ekuitas saham, yaitu modal disetor dan laba ditahan. 2. Pengertian Modal Menurut Mayo (2004:188) Menurut mayo bahwa pengertian modal adalah "A variety of debt instrument to tap the funds of investor who purchase debt securities, there are only two types of stock; preferred stock and common stock." 3. Pengertian Modal Menurut Agustin (2006:2) Menurut Agustin bahwa pengertian modal adalah sebagai kekuasaan untuk menggunakan barang-barang modal. Menurut Akuntansi Indonesia bahwa pengertian modal adalah (1) modal bagian hak milik perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada dengan demikian tidak merupakan nilai jual perusahaan, (2) Pada dasarnya modal berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan, modal akan berkurang khususnya dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian deviden dan kerugian yang diderita, (3) penambahan modal disetor lazim dicatat berdasarkan, a. Jumlah uang yang diterima, b. besarnya kerugian yang ditimbulkan atau hutang yang dibatalkan. Sumber-Sumber Modal Ditinjau dari asalnya, Berdasarkan pendapat Sjahrial (2009:18) bahwa sumber modal dibedakan menjadi sumber modal internal dan sumber modal eksternal. Pengertian sumber modal internal adalah sumber modal yang berasal dari dalam perusahaan (internal financing) sedangkan pengertian sumber modal eksternal adalah sumber modal yang asal muasalnya dari luar perusahaan atau external financing). 1. Sumber Internal Sumber Internal adalah modal yang dihasilkan dari dalam perusahaan. Sumber internal ini dapat berasal dari laba yang dtahan dan akumulasi penyusutan, bergantung dari besarnya laba itu sendiri yang diperleh selama periode tertentu yang bergantung dari besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu dan tergantung kepada kebijakan dividen perusahaan tersebut. Sedangkan bagi akumulasi penyusutan yang dibentuk dari penyusutan, tiap tahunnya, beragantung dari metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan tersebut. 11

2. Sumber Eksternal Sumber eksternal adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan atau dana yang diperoleh dari para kreditur ataupun dari pemegang saham yang dapat ambil bagian dalam perusahaan. Jenis-Jenis Modal Adapun dari jenis-jenis modal adalah sebagai berikut.. 1. Modal Sendiri Pengertian modal sendiri adalah modal yang didapatkan dari pemilik usaha itu sendiri. Modal yang terdiri atas tabungan, sumbangan, hibah saudara dan lain sebagainya. Kelebihan modal sendiri adalah :    

Tidak terdapat biasa misalnya biaya bunga ataupun biaya administrasi sehingga tidak mampu menjadi beban dari perusahaan. Tidak bergantung dari pihak lain artinya terdapat peroleh dana dari setoran pemilik modal Tidak memerlukan suatu persyaratan yang cukup rumit dan juga memakan waktu yang cukup relatif lama. Tidak terdapat keharusan pengendalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan juga tidak ada masalah seandainya pemilik modal ingin mengalihkan ke pihak lain.

Kekurangan Modal sendiri adalah  



Jumlah terbatas artinya untuk memperleh dalam jumlah tertentu tersebut sangat bergantung dari pemilik dan juga jumlah yang cukup realtif terbatas Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertenu dari calon pemilik baru (calon pemegang saham baru) sulit karena mereka dapat mempertimbangkan kinerja dan juga prospek usahanya. Kurangnya motivasi dari pemilik, artinya pemilik usaha yang dapat menggunakan modal sendiri motivasi usahanya lebih rendah ketika dibandingkan dengan memanfaatkan modal asing.

2. Modal Pinjaman Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang sering diperoleh dari pihak luar perusahaan yang pada umumnya diperoleh dari pinjaman. Kentungan modal pinjaan tersebut adlaah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tidak tersedia dalam jumlah yang banyak. Disamping itu, dengan menggunakan modal pinjaman yang umumnya timbul dari motivasi pihak manajemen untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh. Sumber dana dari modal asing yang dapat diperoleh dari:

12

 



Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun juga dari pemerintah atau perbankan asing Pinjaman dari lembaga keuangan misalnya perusahaan pegadaian, modal ventura, asuransi leasing, dana pensiun, koperasi dan juga mengenai lembaga pembiayaan lainnya. Pinjaman dari perusahaan non keuangan

Kelebihan modal pinjaman adalah 



Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan yang dapat mengajukan modal dari pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan ke perusahaan layak mendapat perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak yang berusaha dalam menawarkan dananya ke perusahaan yang dinilai mempunyai prospek cerah. Motivasi usaha tinggi. Hal demikian merupakan keblaikan dari menggunakan modal sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi dari pemilik untuk mengajukan usaha tinggi, demikian dapat disebabkan dari adanya beban bagi perusahaan untuk mengendalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga dapat menjaga image dan juga kepercayaan perusahaan yang memberi pinjaman agar tidak lagi tercemar.

Kekurangan Modal Pinjaman   

Dapat dikenakan biaya misalnya bunga dan biaya administrasi. Harus dikembalikan dalam jangkah waktu yang telah disepakati. Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah sosial dapat mengakibatkan adanya kerugian yang mampu berdampak pada pinjaman sehingga mampu menjadi beban moral atas utang yang belum dibayar atau akan dibayar.

\

13

DAFTAR PUSTAKA Kasmir.2016.Kewirausahaan edisi revisi.Jakarta:Rajawali Pers.

14

Related Documents

Seminar Sap 6.docx
November 2019 32
Sap 6.docx
October 2019 24
Sap 6 Kwu.docx
April 2020 10
Perior Sap-6-ke.docx
December 2019 15
Sap 6 - Pt Pal.docx
May 2020 7
Kwu Sap 6.docx
December 2019 21

More Documents from "YUNI"

Rmk Plk Sap 7 Kel 3.docx
November 2019 18
Pkg 4.docx
April 2020 15
Kel 3 Rps 11
August 2019 30
Critical Review.docx
April 2020 19