PENGAUDITAN Mata Kuliah : Pengauditan 1 Dosen : Dr. I Dewa Badera, S.E., M,Si., Ak
Disusun Oleh : Kelompok 1
I Made Surya Widhi Wibawa
1707531085
Made Satryawan Jelantik
1707531093
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2018/2019
1.
PENGAUDITAN DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Dasar Pengauditan Pengauditan adalah suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti-
bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Macam - Macam Audit :
A. Menurut Pelaksanaannya : a) Internal Audit Pengertian internal audit adalah suatu fungsi penilaian independen yang diterapkan dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi sebagai jasa yang diberikan kepada organisasi tersebut. b) Eksternal audit Eksternal audit adalah merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar yang bukan merupakan karyawan perusahaan yang berkedudukan bebas tidak memihak baik kepada kliennya maupun terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kliennya B. Menurut Objeknya : a) Audit laporan keuangan (financial statement audit) Audit ini dilakukan untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan secara keseluruhan yaitu informasi-informasi kuantitatif yang diaudit telah disusun sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. b) Audit operasional (management audit) Audit ini disebut juga audit manajemen, audit kinerja adalah suatu kegiatan meneliti kembali atau mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi atau menilai efisiensi dan efektivitasnya. c) Audit kepatuhan (compliance audit) Audit ini memiliki tujuan untuk menentukan apakah perusahaan atau klien mengikuti prosedur-prosedur khusus atau peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
1
C. Menurut waktu pelaksanaannya serta tujuan audit : a) Audit terus-menerus (continous audit) Dalam audit terus-menerus, auditor mengunjungi beberapa kali dalam satu periode akuntansi dan setiap kali melakukan kunjungan mengadakan audit sejak kunjungan sebelumnya. b) Audit periodik (periodical audit) Jika pelaksanaan audit dilakukan secara periodik, misalnya semester, tahunan, kuartal, maka audit ini disebut audit periodik. Dalam hal ini laporan auditor yang formal hanya dibuat pada tahun akuntansi
Profesi Akuntan Publik Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan
keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi yang mendalam. Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa akuntansi tertentu dan menerima pembayaran atas jasa yang telah diberikannya. Semakin besar perusahaan, maka dana untuk mengaudit yang diperlukan tentunya semakin besar. Akuntan publik berperan sebagai pihak independen dalam menilai kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Profesi akuntan publik Profesional merupakan orang yang melakukan kegiatan atau menjalani profesi tertentu. Menurut pasal 6 SK Menkeu No 43/1997, izin untuk membuka KAP akan diberikan apabila pemohon memenuhi persyaratan sbb : berdomisili di Indonesia, memiliki register akuntan menjadi anggota IAI, lulus ujian sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan IAI, memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun sebagai akuntan, telah menduduki jabatan manajer atau ketua tim dalam audit umum sekurang-kurangnya 1 tahun, wajib mempunyai KAP.
Jasa Yang Diberikan Kantor Akuntan Publik
a) Jasa Astesi : astesi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan seseorang yang independen dan kompeten mengenai kesesuaian, dalam segala hal yang signifikan, asersi suatu entitas dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jenis astesi yang diberikan : audit, pemeriksaan, dan prosedur b) Jasa Akuntansi : diberikan melalui aktivitas pencatatan, penjurnalan, posting, jurnal penyesuaian, dan penyususunan laporan keuangan klien serta perancangan sistem 2
akuntansi klien. c) Jasa Perpajakan : meliputi pengisian surat laporan pajak dan perencanaan pajak d) Jasa Konsultasi Manajemen : fungsi pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan bantuan teknis kepada klien untuk peningkatan penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan klien.
Organisasi dan Hirarki Kantor Akuntan Publik a) Partner (rekan) Partner menduduki jabatan tertinggi dalam perikatan audit; bertanggung jawab atas hubungan dalam klien; bertanggung jawab secara menyeluruh mengenai auditing. Partner menandatangani laporan audit dan management letter, dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien. b) Manajer Manajer bertindak sebagai pengawas audit, bertugas untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit, me review kertas kerja, laporan audit, dan management letter. Biasanya manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior. Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan para auditor senior. c) Auditor senior Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit, bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, bertugas untuk mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior. Auditor senior biasanya akan menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap satu objek pada saat tertentu. d) Auditor junior Auditor junior melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya di sekolah. Dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai auditor junior, seorang auditor harus belajar 3
secara rinci mengenai pekerjaan audit. Biasanya ia melaksanakan audit di berbagai jenis perusahaan. Ia harus banyak melakukan audit di lapangan dan di berbagai kota, sehingga ia dapat memperoleh pengalaman dalam berbagai masalah audit. Auditor junior sering juga disebut asisten auditor. 2.
HUBUNGAN AUDIT DENGAN DISIPLIN ILMU LAINNYA Berdasarkan pernyataan mengenai definisi auditing, dapat kita hubungkan antara akuntansi dan auditing. Dua ilmu ini saling terkait satu sama lain, secara umum hubungan antara auditing dan accounting dapat dijelaskan sebagai berikut. Accounting adalah suatu proses menghasilkan data dan informasi dalam bentuk Financial Statement. Sedangkan Auditing adalah suatu proses mengevaluasi informasi dan menghasilkan kesimpulan (opini /rekomendasi) yang membandingkan antara fakta dan kriteria. Untuk itu para auditor dalam memberikan advis kepada klien di era informasi ini diharapkan memilki kemampuan : a) Memahami nilai strategis system informasi. b) Memahami aktivitas utama klien dalam menciptakan nilai tambah. c) Memberikan alternatif tindakan untuk menciptakan nilai yang lebih besar dengan bantuan teknologi informasi. d) Mengidentifikasi, memanajemen, dan mengembangkan sumberdaya organisasi agar memberikan nilai tambah yang lebih besar.
3.
PERKEMBANGAN AUDIT
Sejarah fungsi pengauditan
Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke-15. Tahun kelahiran pengauditan laporan keuangan secara pasti tidak diketahui, tetapi dari berbagai sumber dapat diketahui bahwa pada sekitar awal abad ke-15 jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad ini.
4
Pengauditan Independen Sebelum Tahun 1900
Kelahiran fungsi pengauditan di Amerika Utara berasal dari inggris. Akuntansi sebagai profesi diperkenalkan di bagian benua ini oleh Inggris pada paruh kedua abad ke-19. Para akuntan di Amerika Utara mengadopsi bentuk laporan dan prosedur audit sebagaimana yang berlaku di Inggris. Perusahaan-perusahaan publik di Inggris pada waktu itu harus tunduk pada undangundang yang disebut Companiest Act. Menurut undang-undang tersebut, semua perusahaan publik harus diaudit. Ketika fungsi audit mulai diekspor ke Amerika Serikat, bentuk pelaporan model Inggris turut diadopsi pula meskipun peraturan yang berlaku di Amerika Serikat tidak sama dengan yang berlaku di Inggris. Tidak hanya peraturan undang-undang yang mengharuskan audit atas laporan yang diberikan kepada para pemegang saham, menyebabkan audit pada abad ke-19 menjadi beraneka ragam. Auditor biasanya mendapat penugasan dari manajemen atau dari dewan komisaris perusahaan, dan laporan hasil audit biasanya dialamatkan kepada pihak intern perusahaan, bukan kepada pemegang saham. Pemberian laporan kepada para pemegang saham pada waktu itu tidak biasa dilakukan. Para manajer perusahaan hanya menginginkan untuk mendapat jaminan dari auditor bahwa kecurangan dan kekeliruan dalam pencatatan tidak terjadi.
Perkembangan di Abad Ke-20
Memasuki abad ke-20, revolusi industri kira-kira telah berusia 50 tahun dan selama masa itu jumlah perusahaan industri telah berkembang dengan pesat. Jumlah pemegang saham juga semakin bertambah dan mereka sudah mulai menerima laporan auditor. Kebanyakan pemegang saham baru ini tidak memahami makna pekerjaan seorang auditor, dan kesalahpahaman melanda banyak pihak termasuk para pimpinan perusahaan dan bankir. Pada umumnya mereka beranggapan bahwa pendapat auditor adalah jaminan keakuratan laporan keuangan.
Perkembangan Pengauditan di Indonesia
Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi dengan sendirinya hampir tidak dikenal. Perusahaan-perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, mengikuti model pembukuan seperti yang berlaku di negaranya. Situasi seperti itu berlangsung hingga Indonesia merdeka. Akuntansi baru mulai dikenal di Indonesia setelah tahun 50-an, yaitu ketika semakin banyak perusahaan didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui pendidikan di perguruan tinggi. 5
Tonggak penting perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma tersebut hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di Amerika Serikat. Penetapan prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan di Indonesia terutama dipicu oleh lahirnya pasar modal yang mensyaratkan perusahaan yang akan menjual sahamnya di pasar modal untuk memiliki laporan keuangan yang telah diaudit. Pada tahun 1955 lahir Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan suatu perseroan terbatas untuk menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan perusahaan publik, maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh akuntan publik. Pada tahun yang sama lahir pula Undang-undang Pasar Modal yang semakin meningkat peran akuntansi dan pengauditan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya dijual di pasar modal (perusahaan publik). Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi dan dunia usaha di Indonesia, IAI telah berkali-kali melakukan penyempurnaan dan pemutahiran prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan akuntan. Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan ulang prinsip akuntansi dan standar audit yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Professional Akuntan Publik (SPAP).
4.
PERAN AUDIT DALAM SUATU NEGARA Perekonomian suatu negara dapat bejalan dengan baik apabila ketersediaan dana dalam
kegiatan ekonomi dan bisnis. Dana tersebut dapat berasal dari para pemodal baik yang berada dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri, sehingga informasi keuangan menyangkut pengelolaan dana tersebut perlu disediakan. Jika ditinjau dari sudut pandang akuntan publik, auditing merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara objektif atas laporan keuangan perusahaan, untuk menentukan kepastian penyajian yang wajar dari laporan keuangan dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil aktivitas usaha perusahaan. Mulyadi (2002) menjelaskan bahwa pemeriksaan yang dilaksanakan oleh auditor independen ditujukan terhadap pernyataan mengenai kegiatan ekonomi yang disajikan oleh suatu organisasi dalam laporan keuangannya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh auditor independen untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan keuangan, auditor yang melaksanakan audit atas laporan keuangan historis disebut dengan auditor independen. 6
Informasi keuangan disajikan oleh manajemen kepada pihak yang berkepentingan guna menilai kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan kembali investasi (return on invesment) dan posisi keuangan perusahaan. Namun bagi masyarakat, laporan keuangan yang disajikan pihak manajemen mengandung kemungkinan adanya pengaruh kepentingan pribadi manajemen dalam menyajikan informasi hasil usaha dan posisi keuangan yang menguntungkan bagi mereka dan keteledoran serta ketidakjujuran yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat keuangan akan memiliki dasar yang andal untuk menyalurkan dana mereka ke usaha-usaha yang beroperasi secara efisien dan memiliki posisi keuangan yang sehat. Untuk memberi jaminan keamanan dalam penggunaan dana masyarakat dalam invetasi, maka profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menjamin tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat keuangan atau investor memiliki informasi yang andal dan terpercaya guna mengambil keputusan-keputusan investasi dan keputusan ekonomi lainnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Al-Haryono Jusup.2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA).Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN Abdul halim 2001. Auditing 1 : dasar-dasar audit laporan keuangan. Ed.2, Upp-AMP YKPN, Yogyakarta
8