Sap 10.docx

  • Uploaded by: tika
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap 10.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,080
  • Pages: 5
RINGKASAN MATERI KULIAH TEORI PASAR MODAL

PENILAIAN EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PENILAIAN OBLIGASI

OLEH : NAMA : GUSTI NGURAH MADE DWIPHAYANA NIM :1506305070 NO. ABSEN : 15

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2017

PENILAIAN EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PENILAIAN OBLIGASI A. Penilaian Efek Bersifat Ekuitas 1. Valuasi Saham Saham adalah efek bersifat ekuitas yang dibedakan menjadi 2 macam, sesuai dengan hak yang melekat padanya, yaitu Saham Preferen (Preferred Stock) dan Saham Biasa (Common Stock). Keduanya pun memiliki metode penilaian (valuasi) masing-masing. 2. Saham Preferen Selain tidak memiliki hak voting di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), ada beberapa hal lain yang perlu diketahui mengenai saham preferen, yaitu: Memiliki klaim tertinggi diatas saham biasa atas aset dan laba perusahaan, serta memiliki hak pembayaran dividen yang tetap. Valuasi untuk menghitung present value dari preferred stock dapat dilakukan dengan metode perpetuity seperti di bawah ini:

3. Saham Biasa a. DDM (Dividend Discount Model) Seperti menilai obligasi dan saham preferen, nilai saham biasa sama dengan nilai sekarang dari semua arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh pemegang saham. Dalam analisis saham, nilai intrinsik yang kita taksir dibandingkan dengan nilai pasar saham tersebut saat ini (current market price). Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Apabila nilai intrinsik (V0) > harga pasar (P0), maka saham tersebut undervalued, sehingga layak dibeli atau ditahan apabila saham tersebut dimiliki. 2) Apabila nilai intrinsik (V0) < harga pasar (P0), maka saham tersebut overvalued, sehingga layak dijual. 3) Apabila nilai intrinsik (V0) = harga pasar (P0), maka saham tersebut dianggap menunjukkan nilai yang wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan. Bagi investor yang memegang saham biasa hanya untuk satu periode (misal satu tahun), maka nilai dari saham biasa adalah sebesar nilai sekarang dari dividen yang akan diterima selama satu tahun, dan nilai sekarang dari harga pasar tahun depan. Rumusnya adalah sebagai berikut:

b. Cash Flow Model 

Present Value of Operating Free Cash Flow Biasa disingkat FCFF (free cash flow for the firm), yang didapat dari Operating Cash Flow dikurang Capital Expenditures. Free Cash Flow (FCF) menunjukkan besarnya kas yang mampu dihasilkan perusahaan untuk mempertahankan, atau melakukan ekspansi bisnis dan mengembangkan asetnya. Untuk mengelola aset guna mendanai aset baru yang berpengaruh pada pertumbuhan dari perusahaan tersebut.

Dimana: WACC = WE.KE + WD.KD dan WD+WE = 1 WE

= Porsi pembiayaan modal sendiri/ekuitas

KE

= Biaya modal sendiri (Cost of equity)

WD

= Porsi Pembiayaan Hutang

KD

= Biaya Modal pihak ketiga (Cost of Debt)

Jika dengan infinite period maka:

Dimana: OFCF1 = operating free cash flow pada periode 1 = OFCF0(1+gOFCF) gOFCF = tingkat pertumbuhan konstan jangka panjang dari operating free cash flow FCFF = FCFE + Interest expense (1-Tax Rate) + Principal Repayment – New Debt Issue + Preferred Dividend atau FCFF = EBIT ( 1- Tax Rate) + Depresiasi – Capital Expenditure - ΔWorking Capital



Present Value of Free Cash Flow of Equity (FCFE) Merupakan penghitungan cash flow yang tersedia untuk pemegang equity setelah perusahaan membayar utang dan memberikan kesempatan expenditure untuk mengelola aset perusahaan. Dengan kata lain, free cash flow of equity merupakan cash flow yang tersedia untuk semua pihak yang memiliki klaim pada perusahaan.

Dimana : Vj

: nilai perusahaan J

n

: banyaknya periode diasumsikan infinite (tak hingga)

FCFEt : Free Cash Flow to Equity perusahaan pada periode t FCFE= Net Income + Depresiasi - Capital Expenditure - Δworking capital - Principal Debt + New Debt Issue Atau FCFE = Net Income – (1 – g)(Capital Expenditure- Depresiasi) – (1 - g) ΔWorking Capital

B. Penilaian Obligasi 1. Beberapa Istilah dalam Valuasi Obligasi Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya tidak dapat dipisahkan dari beberapa istilah yang sering digunakan di dalamnya, antara lain: 

Nilai Buku (Book Value): adalah nilai yang ditunjukkan pada laporan neraca perusahaan. Nilai ini menggambarkan biaya historis dari aset, bukan dari yang sedang berlangsung.



Nilai Likuiditas: adalah sejumlah uang yang dapat direalisasikan jika asset dijual secara individual dan bukan sebagai bagian dari keseluruhan perusahaan. Contohnya, jika operasional perusahaan dijual, dan asetnya dibagi serta dijual, maka harga jual tersebut lah yang dimaksud dengan nilai likuiditas asset.



Harga Pasar: adalah nilai yang teramati atas aset yang ada di pasar. Nilai ini ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual yang sepakat.



Nilai Intrinsik: atau nilai ekonomi adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan. Mencakup faktor risiko, kewajiban, jangka waktu, dan arus kas di masa yang akan datang.



Kupon: prinsipnya sama seperti bunga pada deposito, yang dibayarkan oleh penerbit obligasi (obligor) kepada investornya dengan jumlah dan pada periode yang telah ditentukan sebelumnya. Beberapa obligor menerapkan nilai kupon tetap sampai jatuh tempo, namun ada juga yang menerapkan nilai kupon mengambang (floating) dengan acuan tertentu.



Nilai Par: adalah harga dasar pada saat obligasi dijual di pasar perdana, biasanya 100 atau 1000. Namun ada juga beberapa tipe obligasi tertentu yang dijual pada harga diskon atau premium di pasar perdana.



Harga Diskon: adalah apabila Harga Pasar < Nilai Par atau Nilai Intrinsik nya.



Harga Premium: adalah apabila Harga Pasar > Nilai Par atau Nilai Intrinsik nya. Dalam menghitung nilai intrinsik saham dan obligasi, kita akan menggunakan konsep

nilai waktu dari uang (time value of money). Nilai intrinsik dari saham dan obligasi sama dengan nilai sekarang dari sejumlah arus kas yang diharapkan akan diterima oleh investor dari saham dan obligasi tersebut. 2. Metode Valuasi Obligasi Obligasi (bond) adalah surat hutang, atau kesanggupan jangka panjang dengan janji untuk membayar kepada pemegangnya berupa sejumlah uang yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jumlah yang tetap pada setiap periodenya (bisa tahunan, kuartalan, semesteran, dll) sampai jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo, nilai pokok (principal) dari obligasi akan dibayarkan kepada pemegang obligasi. Obligasi membayar kupon/bunga yang tetap (fixed coupon/ interest) dalam interval waktu yang tetap (biasanya tiap enam bulan atau satu tahun) dan membayar par value (nilai par/nominal) pada saat jatuh tempo. 

Yield To Maturity Dapat juga dikatakan sebagai expected rate of return (tingkat pengembalian yang diharapkan dari obligasi). Kita menghitung expected rate of return dengan mencari discount rate yang menghasilkan present value dari seluruh pembayaran kupon dan prinsipal sama dengan harga pasar obligasi saat ini. Return (YTM) ini akan diperoleh jika obligasi dipegang oleh investor sampai dengan jatuh tempo dengan cacatan perusahaan yang mengeluarkan tidak mengalami kegagalan pembayaran (default).



Zero Coupon Bond Zero coupon bond adalah tipe obligasi di mana: 1) Tidak ada pembayaran kupon. 2) Return investor ditentukan seluruhnya dari diskon harga obligasi. Valuasi nilai intrinsik dari obligasi tanpa bunga adalah sebagai berikut:

Related Documents

Sap
June 2020 69
Sap
November 2019 86
Sap
June 2020 67
Sap
November 2019 82
Sap
November 2019 80
Sap
May 2020 58

More Documents from ""

Sap 13.docx
December 2019 56
Sap 10.docx
December 2019 26
Soal Gita.docx
December 2019 10