Sap 10 Akl.docx

  • Uploaded by: adinda maharani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap 10 Akl.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,400
  • Pages: 22
10.1 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU UNTUK ORGANISASI NIRLABA

Organisasi nirlaba menggunakan basis akuntansi akrual untuk mengakui pendapatan dan bebanya. Klasifikasi Aktiva Bersih Aktiva bersih dikelompokan dalam 3 (tiga) kategori yang masing masing tergantung pada ada tidaknya pembatasan. a. Aktiva bersih terikat permanen adalah bagian dari aktiva bersih yang penggunaanya dibatasi oleh Donatur (donor-imposed stipulation) yang tidak memiliki pembatasan waktu dan tidak dapat dipindahkan oleh organisasi. b. Aktiva bersih terikat temporer adalah bagian dari aktiva bersih yang penggunaanya dibatasi oleh donatur (donor-imposed stipulation) yang memiliki pembatasan waktu atau dapat dipindahkan oleh organisasi dengan melakukan stipulation (pembatasan penggunaan). c. Aktiva bersih tidak terikat adalah bagian dari aktiva bersih yang tidak dibatasi penggunaanya oleh donatur (donor-imposed stipulation). Aktiva

bersih

organisasi,

pendapatan,

beban,

keuntungan,

dan

kerugian

dikelompokkan menurut ketiga jenis aktiva bersih. Pembagian aktiva bersih dalam tiga kategori tersebut merupakan bentuk penyajian paling utama untuk organisasi nirlaba. Kontribusi Bagi sebagian besar organisasi nirlaba, kontribusi/sumbangan merupakan sumber utama pendapatan. Kontribusi adalah “transfer kas atau aktiva lain tanpa syarat kepada organisasi atau suatu penyelsaian atau suatu pembatalan hutang-hutangnya tidak secara timbal balik oleh organisasi lain yang tidak bertindak sebagai pemilik.” Perhatikan karakteristik dari transfer dalam pengertian tersebut adalah : (1) bahwa transfer dilakukan tanpa syarat, (2) bahwa transfer adalah ke atau dari suatu entitas yang bertindak bukan sebagai pemilik, (3) bahwa transfer dilakukan sukarela, dan (4) transfer tidak timbal balik (dengan kata lain, aktiva diterima dan kewajiban dibatalkan tanpa ada pertukaran nilai). Catat pula bahwa transfer meliputi kas atau aktiva lain seperti bangunan, surat-surat berharga, penggunaan fasilitas, jasa, dan pemberian suatu janji tanpa syarat (unconditional promises). Suatu janji adalah kesepakatan lisan atau tertulis untuk menyumbangkan kas atau aktiva lain kepada entitas lain. Suatu janji harus dapat diverifikasi dengan bukti seperti kartu jaminan atau pita rekaman janji lisan. Suatu janji dapat dengan syarat atau tanpa syarat.

1

a. Suatu janji dengan syarat untuk memberi (conditional promises) tergantung pada terjadinya peristiwa masa depan dan peristiwa tertentu yang tidak pasti untuk mengikat si pemberi janji. Janji dengan syarat untuk memberikan harus diakui sebagai pendapatan dan piutang sumbangan jika syarat-syaratnya secara substansial terpenuhi (dengan kata lain, ketika janji dengan syarat untuk memberi berubah menjadi tanpa syarat). b. Suatu janji tanpa syarat untuk memberi (unconditional promises) tergantung hanya pada saat berlalunya waktu atau pada permintaan si penerima janji atas kinerja yang dijanjikan. Janji untuk memberi dipertimbangkan sebagai tanpa syarat jika kemungkinan bahwa suatu syarat akan tidak terpenuhi telah diketahui. Janji tanpa syarat untuk memberi diakui sebagai pendapatan dan piutang pada saat janji diterima. Suatu hibah atau wakaf (gifts) kas atau aktiva lain dengan syarat yang dikembalikan kepada donatur jika syarat tidak terpenuhi harus diperlakukan sebagai uang muka yang dapat dikembalikan (kewajiban). Sumbangan yang Terikat dan yang Tidak Terikat Pembatasan oleh donatur menentukan lebih sfesifik penggunaan aktiva yang disumbangkan, dibanding dengan suatu pembatasan pada penggunaan aktiva untuk tujuan umum organisasi. Pembatasan mungkin dinyatakan secara eksplisit atau implisit. Pembatasan dapat bersifat permanen atau temporer. Pembatasan permanen menyatakan bahwa sumberdaya yang disumbangkan harus dipertahankan secara permanen tetapi organisasi diijinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan/ manfaat ekonominya. Pembatasan temporer membatasi organisasi untuk menggunakan sumberdaya sampai dengan periode tertentu (pembatasan waktu), atau untuk penggunaan tertentu (pembatasan penggunaan), atau keduanya. Lembaga pemerintah tidak memiliki kendali diskresioner atas penggunaan aktiva dengan pembatasan oleh donatur. Informasi mengenai pembatasan oleh donatur atas sumberdaya adalah relevan bagi pemakai laporan keuangan karena suatu pembatasan membatasi jasa yang dapat diberikan jasa oleh organisasi nirlaba. Pada umumnya, sumbangan yang terikat dengan yang tidak terikat dihitung pada nilai wajarnya dan diakui sebagai pendapatan atau keuntungan pada priode diterimanya, atau beban, dan aktiva, dalam 3 (tiga) kelompok aktiva bersih : (1) ialah yang meningkatkan aktiva bersih tidak terikat, (2) ialah yang meningkatkan aktiva bersih terikat temporer, dan (3) ialah yang meningkatkan aktiva bersih terikat permanen. a. Sumbangan yang tidak terikat penggunaanya dilaporkan sebagai sumbangan yang tidak terikat yang meningkatkan aktiva bersih tidak terikat. 2

b. Sumbangan yang terikat penggunaanya dilaporkan sebagai sumbangan yang terikat yang meningkatkan baik aktiva bersih terikat permanen maupun aktiva bersih terikat temporer. Janji tanpa syarat untuk memberi dengan bayaran yang jatuh tempo dalam periode yang akan datang dilaporkan sebagai sumbangan yang terikat penggunaanya (dengan kata lain, sebagai pendapatan sumbangan dalam aktiva bersih yang terikat temporer, dengan dasar pembatasan waktu) dalam periode janji tersebut diterima, meskipun jika sumberdayanya tidak terikat untuk penggunaan tertentu. Sumbangan yang diberikan diakui sebagai beban dalam periode dibuat, dan diukur pada nilai wajarnya. Pembatasan yang Ditetapkan oleh Donatur Dibedakan dengan Syarat yang Ditetapkan oleh Donatur Suatu syarat yang ditetapkan oleh donatur (donor-imposed condition) menyebabkan si donatur memproleh kembali uangnya atau membebaskanya dari janji untuk memberi jika syarat tidak terpenuhi. Pembatasan oleh donatur secara sederhana membatasi penggunaan aktiva yang disumbangkan. Jika tidak ada kejelasan apakah donatur menyebutkan syarat atau pembatasan, janji suatu janji diasumsikan sebagai dengan syarat. Hibah berupa Aktiva yang Memiliki Masa Manfaat Jangka Panjang Suatu aktiva hibah mungkin terikat atau tidak terikat, tergantung pada kebijakan akuntansi organisasi atau pembatasan yang ditetapkan oleh donaturnya. Jika aktiva yang disumbangkan memiliki masa manfaat jangka panjang dibatasi oleh donaturnya untuk digunakan dalam periode tertentu, aktiva tersebut dilaporkan sebagai sumbangan yang dibatasi penggunaanya (restricted support) dalam aktiva bersih terikat permanen. penyusutan dicatat sebagai beban dalam aktiva bersih tidak terikat, dan terdapat reklasifikasi untuk jumlah penyusutan dari terikat temporer menjadi aktiva bersih tidak terikat. Jika donatur menyumbangkan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang tanpa pembatasan atau jika aktiva dibeli dengan sumbangan yang dibatasi penggunaanya untuk perolehan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang, organisasi boleh memilih baik kedua metode akuntansi yang harus diterapkan secara konsisten dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Metodenya adalah sebagai berikut : 1. Organisasi boleh menetapkan kebijakan akuntansi yang mencerminkan pembatasan waktu yang jatuh tempo selama masa manfaat aktiva sumbangan. Dalam kasus aktiva sumbangan yang memiliki masa manfaat jangka panjang dengan suatu pembatasan 3

waktu oleh donatur secara eksplisit, hibah dilaporkan sebagai sumbangan yang dibatasi penggunaanya dalam aktiva bersih terikat temporer. Penyusutan dicatat sebagai beban dalam aktiva bersih tidak terikat, yang menghasilkan suatu reklasifikasi untuk jumlah penyusutan dari terikat temporer berubah menjadi aktiva bersih tidak terikat. (Ini berlaku pula untuk aktiva yang dibeli dengan kas yang dibatasi penggunaanya untuk membeli aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang). 2. Jika tidak ada kebijakan yang menyatakan ada pembatasan waktu dan tidak ada pembatasan oleh donatur, hibah merupakan sumbangan yang tidak dibatasi penggunaanya. Kebijakan akuntansi harus diungkapkan. Berakhirnya Pembatasan yang Ditetapkan oleh Donatur Berakhirnya suatu pembatasan yang ditetapkan oleh donatur diakui dalam periode dimana pembatasan berakhir. Jika hibah yang disumbangkan tergantung pada lebih dari satu pembatasan, maka efek lebih berakhirnya pembatasan diakui dalam periode dimana pembatasan yang terakhir berakhir. Jika pembatasan temporer terpenuhi (baik dengan berjalanya waktu atau dengan adanya beban untuk penggunaan yang dibatasi), sumber daya dalam aktiva bersih dengan pembatasan temporer dikelompokkan kembali sebagai aktiva bersih tidak terikat dan dilaporkan sebagai aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan dalam laporan aktivitas. Beban dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai penurunan dari aktiva bersih yang tidak terikat. “Aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan” dilaporkan dalam laporan aktivitas. Jika suatu beban timbul baik untuk aktiva bersih terikat temporer meupun aktiva bersih tidak terikat, maka pembatasan oleh donatur dilakukan untuk beban-beban tersebut. Jika pembatasan oleh donatur terpenuhi dalam periode yang sama dengan saat diterimanya kontribusi, maka kontribusi dilaporkan sebagai tidak terikat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi. Pertama, kebijakan harus diungkapkan dalam catatan dan diterapkan secara konsisten, dan kedua, organisasi harus memiliki kebijakan yang sama untuk pendapatan investasi terikat temporer dimana pembatasan terpenuhi dalam periode diakuinya pendapatan. Investasi dan Pendapatan Investasi Investasi yang dilakukan oleh organisasi nirlaba mula-mula dicatat pada biaya perolehanya dan investasi yang diterima sebagai sumbangan/kontribusi dicatat pada nilai wajarnya dalam kelompok aktiva bersih yang sesuai. Pendapatan investasi harus diakui sebagai yang masih harus diterima (earned) dan dilaporkan sebagai peningkatan dalam aktiva bersih tidak terikat, terikat temporer, atau terikat permanen tergantung pada pembatasan oleh 4

donatur dalam penggunaan dari pendapatan investasi. Keuntungan dan kerugian yang direalisai (realized) diakui pada saat investasi dijual dan dilaporkan sebagai perubahan dalam aktiva bersih tidak terikat, terikat temporer, atau terikat permanen. Transfer Yang Bukan Merupakan Kontribusi Kontribusi tidak mencakup transfer biasanya mencakup transfer yang berupa transaksi pertukaran; transfer dimana entitas nirlaba bertindak sebagai agen, trustee, perantara sumbangan;atau pengecualian pajak,insentif pajak dan pengampunan pajak Transaksi Pertukaran Transaksi pertukaran merupakan transfer secara timbal balik dimana kedua belah pihak memberi dan menerima jumlah yang sama. Misalnya jika donatur menerima hibah yang bernilai sama dengan sumbangan. Sumber daya yang diterima dalam transaksi pertukaran merupakan pendapatan dan aktiva bersih tidak terikat, meskipun jika penyedia sumber daya membatasi penggunaan sumber daya tersebut. Transaksi Keagenan Transaksi keagenan adalah sesuatu aktiva yang ditransfer kepada organisasi nirlaba namun organisasi tersebut hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali keleluasaan untuk menggunakan aktiva tersebut, dan aktiva diteruskan kembali pada pihak ketiga. Penyedia sumber daya menggunakan entitas nirlaba sebagai agen atau perantara untuk mentransfer aktiva kepadapihak ketiga yang menerima. Penerimaan aktiva dalam transaksi keagenan meningkatkan aktivadan kewajiban entitas nirlaba, dan pengeluaran aktiva akan menurunkan aktiva dan kewajiban. Kas yang diterima dan dibayarkan dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas. Hibah Berupa Kebendaan Hibah berupa kebendaan atau barang merupakan kontribusi jika entitas nirlaba memiliki keleluasaan dalam pemakaian sumber daya. Jika keleluasaan memakai yang dimiliki hanya sedikit atau tidak ada sama sekali, maka hibah dipertanggungjawabkan sebagai transaksi keagenan. Jasa Yang Disumbangkan Jasa yang disumbangkan diakui hanya jika jasa yang diterima: 1. menciptakan atau meningkatkan aktiva non keuangan dari organisasi, atau2. memerlukan ketrampilan khusus, yang disediakan oleh seseorang yang memiliki ketrampilan tersebut, umumnya jasa ini harus dibeli jika tidak tersedia melalui sumbangan Prinsip – Prinsip Pengukuran Dalam Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 116 dikatakan bahwa hargapasar merupakan taksiran paling baik atas nilai wajar suatu aktiva moneter dan non moneter. 5

Metode penilaian lain yang mungkin digunakan adalah harga pasar dari aktiva atau penilaian independen yang sejenis. Janji memberi tanpa syarat (unconditional promises to give). Pendapatan kontribusi dan piutang terkait diukur pada nilai wajar dari aktiva yang diterima ataukewajiban yang dinikmati. Perubahan pada nilai wajar aktiva yang disumbangkan dalam periode antara tanggal dicatat sebagai pendapatan, dengan tanggal diterimanya, di pertanggungjawabkan sebagai: a. tidak ada tambahan pendapatan yang diakui, jika nilai wajar meningkat b. jika nilai wajar turun, perbedaannya diakui dalam periode terjadinya penurunan, dan dilaporkansebagai perubahan dalam kelompok aktiva bersih, dimana pendapatan mula-mula dilaporkan ataudalam kelompok dimana aktiva bersih disajikanJanji memberi tanpa syarat yang diharapkanditerima dalam satu tahun dari tanggal laporan keuangan dapat diukur pada nilai yang dapat direalisasi. Sedangkan janji memberi tanpa syarat yang tidak diharapkan diterima dalam satutahun diukur pada nilai sekarang (present value) dari jumlah yang diharapkan akan diterima(taksiran arus kas masa depan). Janji memberi dengan syarat. Janji memberi dengan syarat diukur pada nilai wajar pada saat diterima. Janji memberi dengan syarat tidak dicatat sebagai pendapatan kontribusi sampai janjitersebut diterima, atau menjadi tanpa syarat. Kolekte SFAS No. 116 menganjurkan dilakukannya kapitalisasi kolekte karya seni, harta karun sejarah,dan pos-pos lain secara retroaktif. Kolekte dapat dikapitalisasi secara retroaktif menggunakanbiaya perolehan atau nilai wajar, biaya sekarang, atau nilai pasar sekarang.Pospos kolekte yang disumbangkan harus diakui sebagai pendapatan atau keuntungan, jika kolektenya dikapitalisasi. Dan tidak boleh diakui, jika kolekte tidak dikapitalisasi. Untuk posposkolekte yang diakui, maka biaya pos-pos kolekte dan hasil penerimaan dari penjualan serta hasilpenerimaan dari pengembalian asuransi, disajikan sebagai kenaikan atau penurunan darikelompok aktiva yang sesuai dalam laporan aktivitas, terpisah dari pendapatan, beban,keuntungan dan kerugian. Laporan Keuangan Keuangan

PSAK

No.

45

mensyaratkan

bagi

organisasi

nirlaba

untuk

menyediakanseperangkat laporan keuangan lengkap yang meliputi, laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) 6

Karakteristik laporan ini adalah: a. menyajikan aktiva, kewajiban dan aktiva bersih b. aktiva bersih dilaporkan secara total, dan dibagi menurut ketiga kelompok aktiva bersih, yaitu tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen. Aktiva dan kewajiban yang sejenis harusdisatukan dalam kelompok homogen. Aktiva dan kewajiban disajikan sesuai tingkat likuiditasnya, dan dikelompokkan dalam lancar dan tidak lancar, pengungkapan tentang likuiditas dan pembatasan bisa disediakan dalam catatan. Pembatasan permanen dipisahkan menurut: (1) Aktiva yang dikuasai atau holdings, yang digunakan untuk tujuan khusus, untuk dirawat, atau tidak untuk dijual (2) Dana endowment permanen, yang merupakan aktiva yang disumbangkan untuk investasi, sehingga menjadi sumber pendapatan secara permanen Pembatasan temporer dibedakan berdasarkan: a. sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu (purpose restriction) b. investasi untuk jangka waktu tertentu (time restriction) c. digunakan untuk periode tertentu di masa datang d. perolehan aktiva yang memiliki masa manfaat jangka panjang

2. Laporan Aktivitas Laporan aktivitas menyediakan informasi tentang perubahan jumlah dan sifat aktiva bersih dancara bagaimana sumber daya digunakan untuk melaksanakan berbagai program atau jasa. Fokus dari laporan ini adalah menyajikan jumlah perubahan dalam aktiva bersih (atau perubahan dalam ekuitas) untuk suatu periode. Pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian harus disajikan menurut kelompok aktiva bersih. Perubahan dalam aktiva bersih terikat permanen, aktiva bersihterikat temporer dan aktiva bersih tidak terikat harus disajikan dalam laporan ini. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam laporan aktivitas bisa di dasarkan pada kegunaannya untuk operasi dan non operasi, dan atas kejadiannya berulang (recurring) atautidak berulang (nonrecurring), tapi sifat klasifikasi ini adalah opsional. Kontribusi yang dibatasi oleh Donatur dilaporkan sebagai pendapatan atau keuntungan terikat (sumbangan terikat) dan meningkatkan aktiva bersih terikat temporer atau terikat permanen. Kontribusi dengan pembatasan oleh Donatur yang pembatasannya terpenuhi dalam pride pelaporan yang sama dapat dilaporkan sebagai tidak terikat jika 7

organisasi menerapkan kebijakan secara konsisten dan kebijakan tersebut diungkapkan. Reklasifikasi dilaporkan secara terpisah. Keuntungan dan kerugian investasi merupakan penambah atau pengurang aktiva tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi dengan pernyataan secara ekplisit oleh Donatur atau oleh peraturan/ hukum. Klasifikasi lebih lanjut dari pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian, seperti operasi dan non operasi, berulang (recurring), atau tidak berulang (nonrecurring), dan sebagainya adalah bersifat opsional. Pada umumnya, pendapatan kotor dan beban disajikan (misalnya, pendapatan investasi dapat dilaporkan sebagai pendapatan bersih setelah dikurangi biaya penyimpanan dan biaya penasihat investasi sepanjang bebannya diungkapkan dalam laporan atau dalam catatan). Keuntungan dan kerugian dari transaksi insidentil dan tambahan atau kejadian yang berada di bawah kendali organisasi dapat dilaporkan dalam jumlah bersih. Beban harus dilaporkan menurut klasifikasi fungsional (misalnya, kelompok utama program layanan dan aktivitas pendukung) dalam laporan atau dalam catatan. Program layanan adalah aktivitas untuk menyediakan barang atau layanan kepada para penerima manfaat (beneficiaries), pelanggan atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi. Layanan pendukung adalah seluruh aktivitas selain program layanan. Layanan pendukung meliputi: 

Manajemen atau umum—pengawasan, manajemen usaha, pencatatan umum, penganggaran pendanaan, dan aktivitas administrasi terkait.



Pencarian dana (fund-raising)—kampanye dan pelaksanan pencarian dana, penyimpanan daftar alamat para Donatur, pelaksanaan acara khusus pencarian dana, pembuatan dan penyebaran manual, petunjuk dan bahan lainnya, dan aktivas lain untuk mengurangi dana.



Aktivitas pengembangan anggota—pencarian anggota baru, pengumpulan iuran keanggotaan, hubungan keanggotaan, dan aktivitas sejenis.

Laporan Beban Secara Fungsional. Klasifikasi beban secara fungsional bermanfaat untuk membantu para Donatur, kreditur, dan pihak lan menilai usaha layanan organisasi, termasuk beban layanan dan cara organisasi menggunakan sumber dayanya. Organisasi nirlaba dapat pula menyajikan informasi mengenai klasifikasi beban berdasarkan sifatnya (misalnya, gaji dan sewa) dalam suatu format matrik sebagai laporan terpisah.

8

Laporan Arus Kas. Tujuau utama laporan arus kas suatu organisasi adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu organisasi dalam suatu periode. Penyusunan laporan arus kas organisasi nirlaba adalah sama dengan entitas bisnis lain yang mengacu pada standar yang berlaku (PSAK No. 2 mengenai laporan arus kas) kecuali dengan tambahan pada hal-hal seperti penerimaan kas dari Donatur yang penggunaannya dibatasi untuk investasi jangka panjang. Organisasi nirlaba dianjurkan untuk menggunakan metode langsung (direct method) untuk menyajikan arus kas, namun penggunaan metode tidak langsung (indirect method) juga tidak dilarang. Suatu skedul harus disediakan untuk merekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersih dalam laporan aktivitas menjadi arus kas bersih dari aktivas operasi jika metode langsung digunakan. Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Kontribusi Entitas nirlaba harus mengungkapkan janji member tanpa syarat sebagai (1) jumlah piutang janji berjangka kurang dari satu tahun, dalam satu sampai lima tahun, dan lebih dari lima tahun, dan (2) penyisihan untuk jumlah piutang janji tak tertagih. Pengungkapan dalam catatan untuk janji untuk memberi dengan syarat mencakup jumlah total janji dan suatu penjelasan dari jumlah masing masing kelompok janji yang memiliki karakteristik yang sama.

10.2 AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA Akuntansi Dana (Fund Accounting) Banyak organisasi nirlaba menggunakan prinsip akuntansi dana, baik untuk tujuan internal maupun informasi yang mereka sajikan dalam laporan keuangan.

Di Amerika,

akuntansi dana tidak diwajibkan oleh FASB Statement No. 117 maupun interpretasinya dan juga tidak diwajibkan oleh Audit of Non for-Profit Organization. Meskipun FASB tidak mewajibkan pelaporan dengan akuntansi dana, namun juga tidak melarangnya sepanjang informasi disajkan setelah saldo antar dana dieliminasi. Pegungkapan dana harus berfokus pada organisasi secara keseluruhan bukan pada masing masing dana. Organisasi nirlaba memperoleh sumber dayannya dari kontribusi, bantuan, dan sumber daya lain, dan penggunaan sebagaian sumber daya ini dibatasi untuk kegiatan atau tujuan khusus. Prinsip akuntansi dana menjadi metode yang cocok digunakan untuk memisahkan catatan akuntansi sumber daya yang dibatasi penggunaannya untuk tujuan khusus. Beberapa organisasi nirlaba tetap menerapkan akuntansi dana untuk pelaporan internal, walaupun tidak diwajibkan oleh GAAP. 9

Pendapatan dari Beban Pendapatan dari beban dicatat pada saat diperoleh (earned) dan diakui secara accrual basis. Kontribusi merupakan sumber utama sumbangan bagi organisasi kesehatan dan kesejahteraan suka rela. Pendapatan dilaporkan dalam pengelompokkan dana yang berhubungan. Pendapatan yang tidak dibatasi penggunaannya oleh Donatur meningkatkan aktiva bersih tidak terikat temporer atau permanen. Beban menurunkan aktiva bersih tidak terikatdan dilaporkan sebagai dana yang berhubungan. Beban diklasifikasikan sebagai layanan program dan layanan pendukung dan dilaporkan secara fungsional sesuai dengan klasifikasi ini. Layanan program berkaitan dengan beban yang terjadidalam penyediaan aktivitas layanan sosial organiasi. Layanan pendukung meliputi beban administratif dan beban pencarian dana. Dalam pelaporan beban dalam laporan aktivitas klasifikasi fungsional dapat muncul sebagai berikut. Beban  Layanan Program  Penelitian  Pendidikan masyarakat  Pendidikan professional  Layanan lingkungan  Layanan pasien  Layanan pendukung  Manajemen dan umum  Pencarian dana Basic fungsional pelaporan beban menghasilkan sesuatu bentuk penyajian laporan yang informative namun sangat agregatif. Untuk mengatasi keterbatasan agregatif tersebut, organisasi menyiapkan suatu laporan beban fungsional secara terpisah. Laporan ini merekonsiliasi klasifikasi fungsional dengan basic klasifikasi pengeluaran menurut obyek atau object of expenditure misalnya, biaya gaji, peralatan perangko, dan hadiah dan bantuan. Laporan beban fungional merupakan suatu laporan yang diwajibkan untuk organisasi semacam ini. FASB menganjurkan organisasi nirlaba lain untuk menyapkan laporan seperti ini, namun bukan keharusan. Pelaporan Laporan Keuangan Laporan pokok keuangan organisasi kesehatan dan kesejahteraan suka rela mencakup laporan yang sama seperti yang diharuskan bagi organisasi nirlaba lain (laporan posisi

10

keuangan, suatu laporan aktivitas, dan laporan arus kas) ditambah satu laporan tambahan, yakni laporan beban fungsional. Suatu organisasi kesehatan dan kesejahteraan nasional dapat dapat memiliki hubungan antar pihak pihak terafilikasi. Kecuali jika organisasi lokal tidak independen terhadap organisasi nasional, dengan tujuan terpisah dan dewan pengatur, maka laporan keuangan nasional dan lokal digabungkan untuk pelaporan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Contoh Ayat Jurnal Ayat jurnal yang saling tidak berhubungan satu sama lain berikut merupakan suatu prosedur akuntansi untuk organisasi dengan layanan fiktif maupun organisasi kesehatan dan kesejahteraan. Kontribusi Misalkan suatu kelompok masyarakat sukarelawan membentuk organisasi kesehatan dan kesejahteraan yang diberi Dana Bantuan Sosial Warga (DBSW) pada tahun 1999. Dalam pencarian dana, DBSW membagikan suatu kupon kepada penduduk setempat. Total biaya kupon sebesar Rp14.5 juta. Dalam suatu acara amal, DBSW

berhasil mengumpulkan

sejumlah sumbangan tidak terikat tunai sebesar Rp400 juta dan suatu janji untuk memberi tanpa syarat sebesar Rp600 juta, diperkirakan Rp200 jutanya tidak akan tertagih sampai tahun 2000. Dengan demikian diasumsikan sebesar Rp200 juta merupakan dana yang dibatasi penggunaannya untuk tahun 2000. DBSW memperkirakan 10% potongannya akan tidak tertagih. Ayat jurnal berikut dibuat pada dana tidak terikat lancer Beban pencarian dana

Rp14.000.000

Kas

Rp14.000.000

Untuk mencatat pembayaran kupon yang digunakan saat pencarian dana Kas

Rp. 400.000.000 Sumbangan tidak terikat

Rp. 400.000.000

(Untuk mencatat sumbangan kas yang diterima)

Piutang Sumbangan Penyisihan piutang tak tertagih

Rp. 600.000.000 Rp. 60.000.000

Sumbangan tidak terikat

360.000.000

Sumbangan terikat

180.000.000

11

(Untuk mencatat janji memberi tidak terika, janji yang dibatasi penggunaannya dalam tahun 2000, dan taksiran piutang tak tertagih)

DBSW berhasil mengumpulkan Rp. 360 juta dari piutang sumbangan yang jatuh tempo dalam tahun 1999 dan menghapuskan sisanya Rp. 40 juta.

Dana Tidak Terikat Lancar Kas

Rp. 360.000.000

Penyisihan piutang sumbangan tak tertagih Piutang sumbangan

40.000.000 Rp. 400.000.000

(Untuk mencatat penerimaan piutang sumbangan)

Jumlah Rp.200 juta yang jatuh tempo tahun 2000 berhasil dikumpulkan dalam tahun 2000. Bilamana piutang dapat ditagih, selisih yang terjadi antara jumlah yang diperkirakan tidak tertagih dengan jumlah actual yang diterima dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam kelompok aktiva bersih yang sesuai. Oleh karena batasan waktu terpenuhi, maka aktiva bersih terikat Rp. 180 juta direklasifikasi sebagai aktiva bersih tidak terikat.

Dana Tidak Terikat Lancar Kas

Rp. 200.000.000

Penyisihian piutang sumbangan tak tertagih Piutang sumbangan

20.000.000 Rp. 200.000.000

Keuntungan- sumbangan tidak terikat

20.000.000

(Untuk mencatat penerimaan piutang dan mengakui keuntungan dari selisih antara jumlah taksiran dan jumlah aktual yang tidak tertagih)

Aktiva bersih terikat temporer-reklasifikai ke

Rp. 180.000.000

Aktiva bersih tidak terikat-reklasifikasi dari

Rp. 180.000.000

(Untuk merekklasifikasi aktiva bersih dimana pembatasan terpenuhi)

Seorang donatur memberikan Rp. 100 juta yang diterapkan penggunaannya untuk proyek taman bermain umum. DBSW membeli perlengkapan untuk proyek Rp,90 juta. Beban dilaporkan sebagai perubahan dalam aktiva bersih tidak terikat. Diperlukan ayat jurnal untuk

12

mereklasifikasi aktiva bersih terikat temporer Rp. 90 juta. Reklasifikasi ini dimasukkan meskipun sumber daya tidak terikat juga tersedia untuk membayar perlengkapan proyek. Dana Terikat Lancar Kas

Rp. 100.000.000 Sumbangan terikat-kontribusi

Rp. 100.000.000

(untuk mencatat hibah yang dibatasi penggunaannya untuk proyek khusus)

Beban-layanan umum Kas

Rp. 90.000.000 Rp. 90.000.000

(untuk mencatat hibah yang dibatasi penggunaannya untuk proyek taman bermain)

Aktiva bersih terikat temporer-reklasifikasi ke Aktiva bersih tidak terikat-reklasifikasi dari

Rp. 90.000.000 Rp. 90.000.000

(untuk mereklasifikasi aktiva bersih terikat untuk proyek taman bermain dimana pembatasannya telah terpenuhi)

Aktiva Sumbangan yang Memiliki Masa Manfaat Jangka Panjang. Suatu Lembaga Swadaya Masyarakat Aksi Peduli Kemiskinan (APK), mempunyai kebijakan untuk membatasi jangka waktu penggunaan aktiva sumbangan yang memiliki masa manfaat jangka panjang. Pada tanggal 1 januari 1999, perusahaan konstruksi Madani menyumbangkan sebuah mobil van bekas kepada APK. Nilai wajar van adalah Rp150 juta dan memiliki sisa masa manfaat 3(tiga) tahun. Van ini akan digunakan untuk program layanan masyarakat. Aktiva sumbangan mula-mula dicatat sebagai sumbangan terikat temporer dalam dana tanah, bangunan, dan peralatan. Beban penyusutan van diklasifikasikan menurut beban fungsionalnya. Jumlah beban penyusutan direklasifikasi dari aktiva bersih terikat temporer ke aktiva bersih tidak terikat. Dana Tanah, Bangunan, dan Peralatan Peralatan Sumbangan terikat

Rp. 150.000.000 Rp. 150.000.000

(untuk mencatat penerimaan van sumbangan)

Beban penyusutan-layanan masyarakat Akumulasi penyusutan-peralatan

Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 13

(untuk mencatat penyusutan)

Aktiva bersih terikat temporer-reklasifikasi ke

Rp. 50.000.000

Aktiva bersih tidak terikat-reklasifikasi dari

Rp. 50.000.000

(untuk mencatat reklasifikasi aktiva bersih dimana pembatasan temporer terpenuhi)

Pencairan Dana dengan Acara Khusus Pendapatan dan beban kotor merupakan pelaporan yang umum untuk acara-acara khusus dimana para yang hadir menerima manfaat dan acara khusus tersebut berhubungan dengan aktivitas yang berjalan dari suatu organisasi. Namun, walaupun acara khusus berkaitan dengan aktivitas yang berjalan, hasil yang diterima dan biaya terkait dapat dilaporkan pada jumlah bersih keuntungan atau kerugian. Jika suatu jumlah bersih keuntungan atau kerugian dilaporkan, biayanya tidak dimasukkan dalam laporan beban fungsional. Misalnya acara pencairan dana oleh suatu organisasi nirlaba mementaskan tari-tarian dan makan malam di sebuah restoran. Penjualan tiket untuk makan malam mencapai Rp. 95 juta dan beban yang terkait sebesar Rp.65 juta. Jika acara khusus ini bersifat insidentil terhadap aktivitas organisasi, maka hasil penjualan tersebut dapat dilaporkan dalam jumlah bersih setelah dikurangi beban. Dana Tidak Terikat Lancar Kas

Rp. 95.000.000 Sumbangan tidak terikat- acara khusus

Rp. 95.000.000

(untuk mencatat penerimaan dari acara pencairan dana)

Sumbangan tidak terikat-acara khusus Kas (atau hutang voucher)

Rp. 65.000.000 Rp. 65.000.000

(untuk membebankan biaya acara pencairan dana pada sumbangan yang diterima)

Hibah berupa Barang. Selama musim kemarau ini, suatu organisasi nirlaba menerima sumbangan peralatan rumah tangga dan perabot yang diperjualbelikan di bursa barang loak pada bulan Agustus. Nilai wajar dari aktiva sumbangan tidak dapat ditentukan secara layak namun biaya-biaya untuk memindahkan dan menyimpan aktiva tersebut dari lokasi bursa berada adalah sebesar

14

Rp. 55 juta dan hasil penjualan sebesar Rp.65,9 juta. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan, maka aktiva tersebut tidak dicatat sebagai sumbangan.

Dana Tidak Terikat Lancar Beban pokok penjualan

Rp. 55.000.000

Kas

Rp. 55.000.000

(untuk membayar biaya pemindahan dan penyimpanan dari lokasi bursa)

Kas

Rp.65.900.000 Pendapatan tidak terikat-penjualan

Rp. 65.900.000

(untuk mencatat hasil penerimaan dari bursa loak)

Alternative lain , jika nilai wajar dari aktiva sumbangan dapat ditentukan secara layak, maka hibah berupa barang dicatat sebagai sumbangan. Misalkan PT Dermawan menyumbangkan peralatan kantor kepada suatu lembaga swadya masyarakat (LSM), tanpa membatasi penggunannya. LSM akan mencatat hibah sebgai berikut : Dana tidak terikat lancer Peralatan kantor

Rp. 39.000.000

Sumbangan tidak terikat- peralatan kantor

Rp. 39.000.000

Untuk mencatat penerimaan peralatan kantor

Transaksi Keagenan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyumbangkan Rp300 juta kepada Dana Bantuan Sosial Warga (DBSW), untuk di dermakan kepada masyarakat tak mampu yang diseleksi oleh IAI. Terhadap dana ini, DBSW tidak mempunyai kewenangan untuk menggunakannya dan hanya bertindak selaku perantara. Arus dana dilaporkan pada bagian “usaha” dalam laporan arus kas.

Dana Kustodi Kas

Rp. 300.000.000 Hutang _ calon penerima derma

Rp.300.000.000

Untuk mencatat penerimaan kas yang akan dibagikan kepada Masyarakat sesuai perintah donator (IAI)

15

Iuran Keanggotaan Keanggotaan memberikan para anggota suatu manfaat tertentu seperti pihak untuk menerima surat kabar yang diterbitkan organisasi dan sebagainya. Iuaran anggota dapat menggambarkan transaksi pertukran, sumbangan, atau keduanya, tergantung pada manfaat yang diberikan kepada para anggota. Sebagai contoh, suatu yayasan kesehatan dan kesejahteraan membebankan iuran Rp 300.000 pertahun yang memberi hak bagi anggotanya untuk menerima majalah setiap tri wulan. Nilai wajar dari majalah tersebut kurang lebih Rp 300.000. jika yayasan menerima Rp 30 juta dari keanggotaan, yayasan akan mencatat transaksi pertukaran sebgai aktiva dan kewajiban sebgai berikut :

Dana tidak terikat lancer Kas

Rp. 30.000.000 Iuran keanggotaan yang diterima

Rp. 30.000.000

Untuk mencatat iuran dari anggota

Jika majalah edisi pertama diterbitkan, maka seperempat iuran telah dapat diakui sebagai pendapatan. Pendapatan dari transaksi pertukaran diklasifikasikan sebagai tidak terikat.

Dana tidak terikat lancar Iuran keanggotaan yang diterima Pendapatan tidak terikat-iuran keanggotaan

Rp.7.500.000 Rp.7.500.000

Untuk mengakui pendapatan dari majalah

Alternative lain, anggaplah yayasan membebankan iuran Rp300.000pertahun, namun manfaat yang dinikmati anggotanya dapat diabaikan. Jumlah penuh dari iuran diakui sebagai sumbangan pada saat diterima dengan mengkredit “sumbangan tidak terikat”. Dalam hal nilai wajar dari manfaat anggota lebih kecil daripada jumlah iuran, maka dana yang diterima harus dialokasikan sebagai sumbangan dan pendapatan. Suatu organisasi dapat memilih beberapa tingkatan keanggotaan, namun keanggotaan yang lebih mahal tidak memberikan hak bagi anggotanya tambahan manfaat. Selisih lebih pembayaran diklasifikasikan sebagai sumbangan. Contohnya Yayasan Anak Asuh menawarkan keanggotaan regular sebesar Rp.100.000 per tahun dan keanggotaan lainnya sebesar Rp50.000. seluruh anggota berhak memperoleh peralatan pendidikan yang dibagikan ketika 16

iuran diterima. Yayasan menerima 4.000 anggota regular (Rp400juta) dan 100 anggota lain (Rp 150juta) yang dicatat sebagai berikut : Dana tidak terikat lancar Kas

Rp. 550.000.000 Pendapatan tidak terikat-iuran

Rp.410.000.000

Pendapatan tidak terikat-sumbangan

140.000.000

Untuk mencatat pendapatan dan sumbangan dari penjualan keanggotaan

Pendapatan Investasi dan Surat Berharga Sumbangan Surat-surat berharga dengan dengan nilai wajar Rp 500juta diterima dengan ketatapan bahwa mereka secara permanen mendapat bantuan suatu proyek pendidikan khusus. Pendapatan yang diterima dari surat – surat berharga dibatasi penggunaannya untuk proyek pendidikan khusus. Pendapatan dividen adalah Rp47,5 juta.

Dana endowment Surat-surat berharga

Rp. 500.000.000

Sumbangan terikat permanen - sumbangan

Rp. 500.000.000

Untuk mencatat penerimaan surat – surat berharga yang terikat Penggunaannya untuk proyek pendidikam khusus. Dana terikat lancar Kas

Rp. 47.500.000 pendapatan terikat-pendapatan investasi

Rp. 47.500.000

Untuk mencatat pendapatan investasi yang terikat penggunaannya untuk proyek pendidikan khusus.

Peralatan Suatu yayasan penderita asma memiliki peralatan senilai Rp 160juta pada tanggal 1 januari 1999. Yayasam membeli peralatan Rp 150 juta selama setahun dan menerima sumbangan peralatan yang nilai wafarnya Rp 205juta. Pada akhir tahun 1999, persediaan peralatan ditangan tinggal Rp 75juta. Peralatan dialokasikan untuk program pendidikan umum sebesar Rp200 juta; program layanan umum 140jura; beban pencarian dana Rp 60 juta dan beban umum Rp 40 juta. Ayat jurnal untuk mengikhtisarkan kejadian kejadian tersebut adalah : 17

Dana tidak terikat lancar Persediaan peralatan dan bahan

Rp.355.500.000

Sumbangan tidak terikat – sumbangan

Rp205.000.000

Kas

Rp150.000.000

Untuk mencatat sumbangan peralatan dan bahan dan untuk pembelian peralatan. Beban – umum dan manajemen

Rp40.000.000

Beban – program pendidikan umum

200.000.000

Beban – layanan umum

140.000.000

Beban – pencarian dana

60.000.000

Persediaan peralatan dan bahan

Rp440.000.000

Untuk mencatat alokasi beban peralatan dan bahan

Jasa sumbangan dan pembayaran gaji Kantor Akuntan Publik menyumbangkan jasanya untuk mengaudit pembukuan Dompet Duafa. Imbal jasa audit jika tidak dalam bentuk sumbangan adalah Rp 12juta. Dompet Duafa membayar gaji yang dialokasikan untuk program layanan dan administrasi sebgai berikut : program pendidikan public Rp600 juta; layanan umum Rp 400 juta; dan beban umum dan manajemen Rp 200 juta.

Dana tidak terikat lancar Beban – umum dan manajemen Sumbangan tidak terikat – jasa sumbangan

Rp 12.000.000 Rp 12.000.000

Untuk mencatat jasa sumbangan yang dialokasikan kebaban umum dan manajemen, Beban – program pendidikan umum

Rp 600.000.000

Beban – layanan umum

400.000.000

Beban – umum dan manajemen

200.000.000

Persediaan peralatan dan bahan

Rp 1.200.000.000

Untuk mencatat gaji yang dialokasikan ke program layaanan dan administrasi.

Penyusutan Peralatan yang dimiliki oleh Yayasan Pemeliharaan Kesehatan (YKP) termasuk dalam dana tanah, bangunan, dan peralatan yang digunakan dalam penyediaan layanan bagi pasien yayasan. Tidak ada pembatasan, baik secara eksplisit maupun implisit yang diterapkan 18

oleh donator terhadap aktiva tersebut. Beban penyusutan peralatan Rp800juta dialokasikan ke layanan program dan beban umum dan administrasi sebagai berikut : Dana Tanah, Bangunan, dan Peralatan Beban penyusutan—program penelitian

Rp100.000.000

Beban Penyusutan-program pendidikan umum

200.000.000

Beban penyusutan-layanan umum

400.000.000

Beban penyusutan-umum dan manajemen

100.000.000

Akumulasi penyusutan

Rp800.000.000

Untuk mencatat penyusutan yang dialokasikan ke program dan administrasi umum Transfer Peralatan senilai Rp4.000 juta dibeli oleh lembaga penelitian AIDS. Peralatan ini didanai dengan sumbangan Rp3.000 juta dari donator yang dibatasi penggunaannya dan dari sumber daya yang ada di dana tidak terikat lancer Rp1.000 juta. Dana tidak terikat Transfer ke dana tanah, bangunan, dan peralatan Kas

Rp1.000.000.000 Rp1.000.000.000

Untuk mencatat pembayaran atas pembelian peralatan Dana tanah, bangunan, dan peralatan Peralatan Kas Transfer dari dana tidak terikat lancer

Rp4.000.000.000 Rp3.000.000.000 1.000.000.000

Untuk mencatat pembayaran atas pembelian peralatan dari sumber daya terikat yang dibatasi penggunaannnya oleh donator. Aktiva bersih terikat temporer-reklasifikasi ke Aktiva bersih tidak terikat

Rp3.000.000.000 Rp3.000.000.000

Untuk mencatat reklasifikasi aktiva bersih terikat temporer.

19

CONTOH SOAL 1. Jelaskan ciri-ciri organisasi nirlaba serta bagaimana pengenaan pajak terhadap organisasi niralaba mengingat organisasi ini bersifat non profit? Jawaban : a. Ciri-Ciri Organisasi Nirlaba 1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. 2. Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. 3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas. b. Pajak bagi organisasi nirlaba Sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba merupakan subyek pajak. Artinya, seluruh kewajiban subyek pajak harus dilakukan tanpa terkecuali. Akan tetapi, tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan obyek pajak. Pemerintah Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan bergerak untuk mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan yang obyek pajak dan bukan obyek pajak. Namun di banyak negara, organisasi nirlaba boleh melamar status sebagai bebas pajak, sehingga dengan demikian mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya. 2. Pada Bulan Januari 19x6, Restoran Grand Dinner menyumbangkan peralatan restoran kepada organisasi Kesehatan dan Kesejahteraan. Peralatan tersebut memiliki nilai wajar Rp 6.000.000 dan sisa umur ekonomis 4 (empat) tahun dan tidak ada nilai sisa. Sumbangan tersebut tidak dibatasi. Pada Tahun 19x6, Gereja juga menyumbangkan Rp 8.000.000 kepada organisasi Kesehatan dan Kesejahteraan yang penggunaannya dibatasi untuk pembelian truk baru. Uang tersebut diinvestasikan untuk CD yang menghasilkan bunga 5%. Bunga yang diakui sampai pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp 215.000. Pendapatan dari investasi tersebut juga dibatasi untuk pembelian truk. 20

Pertanyaan : Buatlah jurnal untuk mencatat 2 (dua) sumbangan yang diterima pada tahun 2017. Identifikasikan dana yang terkait dan dampaknya terhadap klasifikasi aktiva bersih. Jawaban :

Dana Tidak Terikat Lancar Jan’x6 Persediaan Peralatan Sumbangan Tidak Terikat-Sumbangan

Rp 6.000.000 Rp 6.000.000

(untuk mencatat penerimaan peralatan dari Restoran Grand Dinner) Des’x6 Beban Penyusutan-Sumbangan Akumulasi Penyusutan-Peralatan

Rp 1.500.000 Rp 1.500.000

(untuk mencatat penyusutan yang terjadi)

Dana Terikat Lancar 19x6

Investasi-CD Sumbangan Terikat Temporer-Sumbangan

Rp 8.000.000 Rp 8.000.000

(untuk mencatat penerimaan sumbangan dari Gereja yang diinvestasikan pada CD untuk pembelian truk)

19x6

Kas

Rp 215.000 Pendapatan Terikat Temporer-Bunga Investasi

Rp 215.000

(untuk mencatat pendapatan bunga investasi CD)

21

DAFTAR PUSTAKA

Mita. 2011. Akuntansi Organisasi Nirlaba. Diunduh pada http://mitoyono.blogspot.co.id/2011/01/akuntansi-organisasi-nirlaba.html Jusuf, Amir Abadi. 2009. Akuntansi Lanjutan. Jakarta: Erlangga.

22

Related Documents

Manajemen Sap 10.docx
November 2019 30
Sap 10 & 11.docx
May 2020 29
Sap 10 Pemeliharaan Sdm.doc
November 2019 25
Sap 10.docx
December 2019 26
Sap 10 Akl.docx
November 2019 28

More Documents from "adinda maharani"

Sap 6 Bagian 3.docx
November 2019 20
Sap 10 Akl.docx
November 2019 28
Tugas Alit.docx
November 2019 25
Cover.docx
November 2019 29
Sap 12.docx
December 2019 18
Cvp.docx
December 2019 21