Saluran Pernafasan Atas Dan Bawah.docx

  • Uploaded by: Arini Dewi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Saluran Pernafasan Atas Dan Bawah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,304
  • Pages: 8
Nama Nim Prodi

: Arini Dewi : 2017-01-003 : s1.Keperawatan SALURAN PERNAFASAN ATAS DAN BAWAH

 Saluran pernafasan bagian atas terdiri dari

:

1. Rongga hidung

Rongga hidung merupakan tempat keluar masuk udara pernapasan. Bagian dalam hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. Hidung dibuat oleh lima buah tulang rawan yang besar. Udara yang masuk rongga hidung disaring oleh rambut hidung. Dalam rongga hidung juga terdapat

selaput lendir yang berfungsi untuk menyesuaikan suhu dan kelembapan udara yang masuk. 2. Faring

Faring (tekak) merupakan percabangan dua saluaran, yaitu saluran tenggorokan yang merupakan saluran pernafasan dan saluran kerongkongan yang merupakan saluran percernaan. Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif. Faring dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Nasofaring, Orofaring, Laringofaring.

2. Laring

Laring atau yang juga dikenal dengan kotak suara (voicebox) adalah organ pada bagian leher yang melindungi trakea dan smerupakan organ yang terlibat dalam proses produksi suara. Fungsi

utama laring adalah untuk pembentukan suara, sebagai proteksi jalan napas bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas : 1. Epiglotis: terdiri dari tulang rawan yang melekat pada laring 2. Glotis : ostium antara pita suara dan laring 3. Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trachea, sebagian dari kartilago membentuk jakun (Adam’s apple) 4. Kartilago krikoid : satu - satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring 5. Kartilago critenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid 6. Pita suara : ligamen yang terkontrol oleh gesekan otot yang menghasilkan bunyi suara, pita suara melekat pada lumen laring. 3. Trachea

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan

pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru - paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).  Saluran pernafasan bagian bawah terdiri dari : 1. Bronchus

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar dari pada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal dari pada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. 2. Bronkiolus

Bronkiolus (bronkioli) adalah percabangan dari bronkus pada batang tenggorokan manusia. Bronkioli bercabang pada bronkus tersier pada bronkus dan kemudian menjadi tempat percabangan alveolus. Luas permukaan bronkiolus menentukan besar oksigen yang dapat diikat secara efektif oleh paru. Bronkiolus merupakan anak cabang dan batang tenggorok yang terdapat dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru—paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, sedangka bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dan bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. Fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-paru.

3. Alveolus

Alveolus merupakan kantung udara yang berukuran sangat kecil, danmerupakan akhir dari bronkhiolus respiratorius sehingga memungkinkan pertukaran O2 dan CO2. Fungsi utama dari unit alveolus adalag pertukaran O2dan CO2 di antara kapiler pulmoner dan alveolus.

 Lubang hidung (cavum nasalis) Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang dilalui udara luar, merupakan lubang tempat masuk dan keluarnya udara pernapasan.Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Hidung dibentuk oleh tulang sejati dan tulang rawan (kartilago).Hidung dibentuk oleh sebagian kecil tulang sejati, sisanya terdiri atas kartilago dan jaringan ikat (connective tissue).Bagian dalam hidung merupakan suatu lubang yang dipisahkan menjadi lubang kiri dan kanan oleh sekat (septum).Rongga hidung mengandung rambut (fimbriae) yang berfungsi sebagai penyaring (filter) kasar terhadap benda asing yang masuk. Pada permukaan (mukosa) hidung terdapat banyak kapiler darah dan epitel bersilia yang mengandung sel goblet Sel terebut mengeluatkan lendir sehingga dapat menangkap benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Kapiler darah yang banyak terdapat pada selaput lendir/membran mukus membantu mengatur suhu udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu, kita dapat mencium aroma karena di dalam lubang hidung terdapat reseptor.Reseptor bau terletak pada cribriform plate, didalamnnya terdapat ujung dari saraf kranial I (Nervous Olfaktorius). .

Faring

Faring (tekak) merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan yang merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan yang merupakan saluran pencernaan.Faring dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Nasofaring terletak di bagian posterior rongga hidung dan bagian bawah tulang sfenoid.Nasofaring berfungsi sebagai tempat jalannya udara.Selama menelan palatum lunak dan anak tekak bergerak ke atas, sehingga menutupi nasofaring dan mencegah makanan memasuki rongga hidung.Pada dinding posterior terdapat tonsil faringeal, yang biasanya disebut adenoid.Jaringan ini kadang-kadang membesar dan menutupi faring serta menyebabkan pernapasan mulut. Orofaring terletak di belakang mulut dan dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak. Karena letaknya di belakang mulut dan di bawah palatum lunak, maka orofaring berfungsi sebagai tempat lewatnya makanan dan udara masuk. Orofaring terdiri dari uvula dan amandel palatinum.Uvula (anggur kecil) adalah prosesus kerucut (conical) kecil yang menjulur ke bawah dari bagian tengah tepi bawah palatum lunak.Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior. Laringofaring berhubungan dengan bagian belakang esophagus dan laring. Seperti orofaring, laringofaring juga berfungsi sebagai tempat lewatnya makanan dan udara dan dilapisi dengan epitel squamous Laring

Laring terletak di depan faring dengan panjang 5 cm (2 inci) dari ruas ketiga sampai keenam vertebra servikalis. Pada bagian atas tersusun dari tulang hioid, dan bagian bawah berhubungan dengan trakhea. Laring mempunyai tiga fungsi. Dua fungsi utamanya yaitu sebagai jalannya udara pernapasan, dan sebagai pengatur mekanisme jalannya udara dan makanan yaitu mengarahkan udara dan makanan ke dalam saluran yang sesuai.Fungsi ketiga adalah sebagai produksi suara. d.

Batang Tenggorok (Trakea) Trakea merupakan lanjutan dari laring. Batang tenggorokkan (trakea) terletak di leher bagian depan kerongkongan dan berbentuk pipa dengan panjang 10-12 cm dengan diameter 2 cm. Dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar (adventitia) terdiri atas jaringan ikat longgar dan 16 sampai 20 tulang rawan hialin yang berbentuk cincin. Jaringan ikat longgar memungkinkan bergerak terhadap organ-organ sekitarnya.Lapisan tengah (submukosa) terdiri atas jaringan ikat dan membran trakhealis, mengandung kelenjar seromukus. Lapisan dalam (mukosa) terdiri atas jaringan epitelium kolumner bertingkat bersilia, berlendir, dan mengandung sel-sel goblet. Pada lapisan ini membran trakealis menghasilkan lipatan longitudinal yang bermuara di glandula trakhealis. e. Cabang Batang Tenggorok (Bronkus)dan Bronkiolus Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Terletak pada ketinggian vertebra torakalis ke-4 dan ke-5. Struktur bronkus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dibandingkan bronkus sebelah kiri. Bronkus kanan terdiri dari 6-8 cincin, sedangkan bronkus kiri lebih panjang dan lebih ramping serta terdiri dari 9-12 cincin. Didalam paru-paru bonkus bercabang menjadi bronkiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronkiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronkiolus. Saluran bronkiolus lebih halus karena tidak terdapat cincin dan dindingnya lebih tipis. Cabang bronkiolus yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah. Melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus berdifusi masuk ke dalam darah f. Alviolus Alveolus merupakan kantung udara yang berukuran sangat kecil, danmerupakan akhir dari bronkhiolus respiratorius sehingga memungkinkan pertukaran O2 dan CO2. Fungsi utama dari unit alveolus adalag pertukaran O2dan CO2 di antara kapiler pulmoner dan alveolus.

Related Documents


More Documents from "Anonymous 1c2EBi"