Saham dan Valuasinya Dian Rahma Tri Anjasmara Dio Rosalina Hosiana Karissa Selma Nikmatus Sholehah Septiana Indriani K Serli Rahmawati
(170422520024) (170422520039) (170422520037) (170422520038) (170422520005) (170422520026)
ANJAS
9.1 HAK HUKUM DAN FASILITAS PEMEGANG SAHAM A. KENDALI ATAS PERUSAHAAN
Pemegang saham biasa suatu perusahaan berhak memilih para direkturnya, selanjutnya memilih pengurus yang akan mengelola usaha.
Peraturan federal dan negara bagian mengatur pelaksanaan hak yang dimiliki oleh para pemegang saham. Perusahaan harus melakukan pemilihan direksi secara berkala.
B. HAK PRIORITAS Suatu kententuan di dalam anggaran dasar atau anggarah rumah tangga perusahaan yang memberikan hak kepak pemegang saham untuk membeli secara pro rata penerbitan saham baru
TUJUAN HAK PRIORITAS Mencegah manajemen suatu perusahaan menerbitkan saham tambahan dalam jumlah besar dan membeli sendiri sahamsaham tersebut. Melindungi pemegang saham dari pendilusian nilai.
9.2 JENIS-JENIS SAHAM BIASA
SAHAM TERKLASIFIKASI
Adalah saham biasa yang diberikan penanda khusus yang berguna sebagai pemenuhan kebutuhan khusus suatu perusahaan.
Biasanya yang digunakan pada klasifikasi khusus yaitu saham biasa kelas A dan saham biasa kelas B. Dalam perusahaan kecil yang baru beridiri biasanya untuk mencari pendanaan dari sumber lain akan menggunakan jenis saham biasa yang berbeda-beda.
Hal ini penggunaan saham terklasifikasi memungkinkan publik mengambil posisi dalam perusahaan yang tumbuh dan didanai secara konsevatif tanpa mengorbankan labanya
SAHAM PENDIRI
Adalah saham yang dimiliki oleh para pendiri perusahaan yang memiliki satusatunya hak suara, tetapi dividennya selama beberapa tahun yang telah ditentukan.
Hal ini penggunaan saham pendiri perusahaan akan mempertahankan kendali penuh selama tahap-tahap awal perkembangan perusahaan sangat penting. Dalam waktu yang bersamaan, investor luar akan terlindungi dari penarikan dana secara berlebihan oleh pemilik asli perusahaan. DIO
DIO
9.3 VALUASI SAHAM BIASA
Saham biasa mencerminkan andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Akan tetapi bagi investor pada umumnya, selembar saham biasa hanyalah selembar kertas yang dicirikan dengan dua fitur yakni : 1.
Saham biasa memberikan hak atas dividen kepada pemiliknya, tetapi hanya jika perusahaan memiliki laba yang cukup untuk membayar dividen dan manajemen memilih untuk membayarkan dividen daripada mempertahankan dan mengivestasikan kembali seluruh laba.
2.
Saham yang dapat dijual dan diharapkan dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Jika saham dijual dengan harga diatas harga beli maka investor akan menerima keuntungan.
DEFINISI ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL VALUASI SAHAM
Saham biasa memberikan aliran arus kas yang diharapkan akan terjadi di masa depan, dan nilai suatu saham dihitung dari nilai sekarang arus kas masa depan yang diharapkan. Dari nilai tersebut ada 2 unsur yaitu : 1.
Dividen yang diharapkan setiap tahunnya
2.
Harga yang diharapkan akan diterima oleh investor ketika mereka menjual saham tersebut
Berikut adalah definisi istilah yang digunakan dalam model valuasi saham yaitu sebagai berikut : Dt yaitu dividen yang diharapkan akan diterima oleh para pemegang saham pada akhir tahun ke-t
P0 yaitu harga pasar aktual saham saat ini
P ̂t Harga saham yang diharapkan pada akhir setiap tahun p ke-t
rs Tingkat minimum pengembalian atas suatu ssaham biasa yang dianggap dapat diterima oleh pemegang saham D1/P0 Imbal hasil dividen yang diharapkan atas saham sepanjang tahun berikutnya
P ̂0 Nilai dari suatu aset yang, dalam pikiran seorang investor dapat dibenarkan oleh fakta yang ada, dan juga bisa jadi berbeda dari harga aset saat ini
g Tingkat pertumbuhan dividen per lembar saham yang diharapkan
ȓs Tingkat pengembalian atas saham yang diharapkan akan diterima oleh pemegang saham biasa di masa Pdepan ̂t – P0
ṝs Tingkat pengembalian atas suatu saham biasa yang secara aktual diterima oleh pemegang saham dalam periode di masa lalu
P0 Imbal hasil keuntungan modal yang diharapkan atas saham sepanjang tahun berikutnya
(D1/P0)+ [(P ̂t-P0)/P0] Total pengembalian yang diharapkan
9.3 DIVIDEN YANG DIHARAPKAN SEBAGAI BASIS NILAI SAHAM ∞
• Nilai saham = P ̂0 = PV dividen yang diharapkan diterima di masa depan = D1 + D2 + ... + D∞ (1+rs) (1+rs)² (1+rs)
HOSI
9.4 SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN KONSTAN
• Model Pertumbuhan Konstan (Gordon Constant Growth Gordon Model) merupakan model yang digunakan untuk mencari nilai saham dengan pertumbuhan konstan.
ILUSTRASI SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN KONSTAN
DIVIDEN & PERTUMBUHAN LABA
• Pertumbuhan dividen terjadi karena pertumbuhan laba per saham (earning per share – EPS), sedangkan pertumbuhan laba berasal dari sejumlah faktor yaitu : a. Jumlah laba yang dipertahankan dan diinvestasikan kembali oleh perusahaan. b. Tingkat pengembalian yang diterima perusahaan atas atas ekuitasnya (ROE) c. Inflasi
• Jika seluruh laba perusahaan tidak dibayarkan sebagai dividen, jika sebagian labanya ditahan maka jumlah dolar investasi di balik setiap saham lama lama akan naik sehingga menyebabkan pertumbuhan laba dan dividen.
KAPAN MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN DAPAT DIGUNAKAN?
• Model ini merupakan model yang paling tepat bagi perusahaan yang sudah memiliki pertumbuhan dan ekspektasi yang stabil. • Sehingga model pertumbuhan konstan dapat digunakan ketika perusahaan sudah mengalami pertumbuhan dividen dan laba yang telah stabil.
HOSI
9.5 TINGKAT PENGEMBALIAN YANG DIHARAPKAN DARI SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN KONSTAN
• Tingkat pengembalian yang diharapkan = Imbal hasil dividen yang diharapkan + Tingkat pertumbuhan atau imbal hasil keuntungan modal yang diharapkan.
Untuk saham dengan pertumbuhan konstan, berlaku kondisi-kondisi :
a. Imbal hasil dividen yang diharapkan adalah konstan
b. Dividen diharapkan akan tumbuh selama-lamanya dengan tingkat yang konstan
c. Harga saham diharapkan akan tumbuh pada tingkat yang sama
9.6 MELAKUKAN VALUASI SAHAM YANG DIHARAPKAN TUMBUH DENGAN TINGKAT NON KONSTAN • Mengasumsikan dividen akan tumbuh dengan tingkat yang konstan bukanlah sesuatu yang tepat bagi banyak perusahaan. Pada tahun-tahun awal, perusahaan umumnya tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan perekonomian secara keseluruhan, kemudian menyamai pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya tumbuh dengan tingkat yang lebih lambat dari perekonomian. • Pertumbuhan supernormal atau pertumbuhan non-konstan merupakan bagian dari siklus hidup perusahaan di mana pertumbuhan berlangsung jauh lebih cepat daripada perekonomian secara keseluruhan. NIKMA
Figur 9-2 mengilustrasikan pertumbuhan nonkonstan dan membandingkannya dengan pertumbuhan yang normal, nol, dan negatif.
• Untuk menghitung nilai sekarang dari saham dengan pertumbuhan supernormal, dapat dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut: 1.menghitung nilai PV dividen - dividen yang terjadi selama periode pertumbuhan nonkonstan. 2.menghitung harga dari saham pada akhir periode pertumbuhan nonkonstan, di mana titik tersebut saham ini menjadi saham dengan pertumbuhan konstan, dan mendiskontokan harga ini kembali ke saat ini. 3.menambahkan kedua komponen di atas untuk menemukan nilai instrinsik dari saham.
Proses mencari Nilai Saham dengan Pertumbuhan Non-konstan
NIKMA
9.7 Melakukan Valuasi Perusahaan Secara Keseluruhan • Sejauh ini, kita telah membahas pendekatan dividen yang didiskontokan untuk melakukan valuasi atas saham biasa suatu perusahaan. • Prosedur ini digunakan secara luas, tetapi prosedur ini didasarkan atas asumsi bahwa analisis dapat meramalkan dividen di masa depan dengan cukup baik. • Namun, pada akhirnya, sebagian besar perusahaan yang berhasil memang akan membayar dividen. Pertama, dividen tersebut akan tumbuh dengan pesat, tetapi kemudian melambat seiring dengan makin matangnya perusahaan.
Model Valuasi Perusahaan • Nilai suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuannya untuk menghasilkan arus kas, baik saat ini maupun di masa depan. Jadi, nilai pasar dapat dinyatakan sebagai berikut:
Nilai pasar = V perusahaan = PV ekspektasi arus kas bebas perusahaan di masa depan
Keterangan: FCFt = arus kas bebas pada tahun ke-t WACC = rata- rata tertimbang biaya modal perusahaan
• Arus kas bebas adalah arus kas masuk selama satu tahun dikurangi kas yang dibutuhkan untuk mendanai tambahan asset yang dibutuhkan. Arus kas masuk akan sama dengan laba operasi bersih setelah pajak (disebut pula NOPAT) ditambah beban non- kas (penyusutan dan amortisasi) yang dikurangkan ketika kita menghitung NOPAT. Sementara itu, tambahan asset yang dibutuhkan adalah pengeluaran modal ditambah tambahan bersih modal kerja. • Penyusutan dan amortisasi dapat dipindahkan dari variabel dalam kurung pertama ke variabel dalam kurung kedua (dan diberikan tanda minus). Jadi, variabel pertama menjadi EBIT (1-T) atau disebut NOBAT dan variabel kedua menjadi investasi baru bersih dalam modal operasi. • FCF= NOPAT- Investasi baru bersih dalam modal operasi
Membandingkan Model Total Perusahaan dengan Model Pertumbuhan Dividen • Analisis menggunakan model dividen yang didiskontokan dan model perusahaan ketika melakukan valuasi atas perusahaan yang mapan dan membayarkan dividen. Mereka umumnya menggunakan model perusahaan ketika melakukan valuasi atas perusahaan yang tidak membayarkan dividen. • Pada prinsipnya, kita seharusnya memperoleh nilai instrinsik yang sama dari kedua model di atas, tetapi sering kali ditemukan perbedaan. • Ketika terjadi perbedaan, asumsi yang digunakan dalam model perusahaan perlu ditinjau ulang. Setelah analisis yakin asumsi tersebut cukup wajar, hasilnya akan digunakan.
Indri 9.8 Ekuilibrium Pasar Saham Tingkat pengembalian pasar saham r×, yang diminta untuk Saham X, dapat dihitung menggunakan persamaan garis pasar efek (Security Market Line-SML) dari Model Penetapan Aset Modal, yaitu:
Investor Marginal (Marginal Investor)
Ekuilibrium
Indri Dalam kondisi ekuilibrium, terdapat dua persyaratan saling berhubungan yang harus terjadi: 1. Ekspektasi tingkat pengembalian suatu saham seperti yang dinilai oleh investor marginal harus sama dengan tingkat pengembalian yang dimiliki. 2. Harga pasar saham aktual harus sama dengan nilai intrinsiknya seperti yang diestimasikan oleh investor marginal
Indri Perubahan Harga Saham Ekuilibrium
Indri
9.9 Berinvestasi pada Saham Internasional
SERLI
Saham Preferen Saham Preferen merupakan suatu campuran (hybrid) – saham yang mirip dengan obligasi dan saham biasa.
Saham preferen memberikan hak kepada pemiliknya atas pembayaran dividen secara rutin dan dalam jumlah tetap. Jika pembayaran tersebut dilakukan untuk selama-lamanya, maka ini merupakan suatu permasalahan perpetuitas dimana nilainya, Vp akan dihitung sebagai berikut: Vp = Dp / ȓp Vp Dp rp
= = =
Nilai saham prreferen Dividen saham referen Tingkat pengembalian yang diminta atas saham preferen
• Contoh: PT. Karissa mempunyai saham preferen dan saham tersebut membayar dividen sebesar $20 per tahun. Jika tingkat pengembalian yang diminta adalah 15%, maka nilai saham preferen tersebut adalah sebagai berikut: Vp
= = =
D p / ȓp $20 / 0,15 $133,33