RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Materi Pembelajaran Materi pokok Sub Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu I.
: : : : : :
…… Kimia Ikatan Kimia Ikatan logam X/1 2 jam pelajaran (2x45 menit)
STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
II.
KOMPETENSI DASAR : 1.2 Membandingkan proses pembentukkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
III.
INDIKATOR : Mengidentifikasi sifat fisik logam dan menghubungkannya dengan proses pembentukkan ikatan logam. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah pembelajaran ini berakhir, diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam. 2. Menjelaskan sifat fisik pada logam-logam yang terdapat dalam kehidupan seharihari yang dihubungkan pada proses pembentukkan ikatan logam.
IV.
MATERI PEMBELAJARAN
Materi Prasyarat
: Konfigurasi elektron gas mulia
Materi Pokok
: Ikatan logam
Materi Pengayaan
: Logam mudah ditempa
Materi Prasyarat Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron-elektron dalam kulit-kulit atau subkulit-subkulit. Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron seperti gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut ”kaidah oktet”. Sementara itu atom-atom yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas helium disebut ”kaidah duplet”.
Agar dapat mencapai struktur elektron seperti gas mulia, antarunsur mengadakan halhal berikut: 1. melepas atau menerima elektron; 2. pemakaian bersama pasangan elektron.
Materi Pokok Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antar atom-atom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Terdapat beberapa teori yang menerangkan ikatan pada logam, diantaranya adalah teori lautan elektron dan teori pita. Khusus untuk teori pita tidak dibahas di sini sebab memerlukan pengetahuan tentang ikatan kovalen dengan pendekatan teori Mekanika Kuantum.Teori ikatan logam pertama kali dikembangkan oleh Drude (1902), kemudian diuraikan oleh Lorentz (1916) sehingga dikenal dengan teori elektron bebas atau
teori lautan
elektron dari Drude-Lorentz. Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kationkation logam yang terpateri di tempat (tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas dalam kisi kristal (perhatikan Gambar 3.7). Ikatan logam terbentuk antara kation-kation logam dan elektron valensi.
Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2e–), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam. Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat: 1. Pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg; 2. Keras tapi lentur/dapat ditempa; 3. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi; 4. Penghantar listrik dan panas yang baik; 5. Mengkilap.
Materi Pengayaan Logam Mudah Ditempa Kisi-kisi kation bersifat kaku (tetap di tempat), sedangkan elektronvalensi logam bergerak bebas. Jika logam ditempa atau dibengkokkan terjadi pergeseran kation-kation, tetapi pergeseran ini tidak menyebabkan patah karena selalu dikelilingi oleh lautan elektron (perhatikan Gambar 3.10).
Sebagai pembanding, tinjaulah kristal ion, misalnya NaCl. Dalam kristal NaCl, kisi kation maupun elektron valensi tidak dapat bergerak (berada pada posisinya).Pada saat kristal NaCl ditekan, terjadi pergeseran kisi. Kisi-kisi kation akan bersinggungan
dengan kisi-kisi kation lainnya sehingga terjadi tolak-menolak (perhatikan Gambar 3.12). Tolakan antarkisi ini menimbulkan perpecahan antarkisi, yang akhirnya kristal akan pecah menjadi serbuk (perhatikan Gambar 3.11).
2. KEGIATAN PEMBELAJARAN A. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran Cooperatif learning berbasis multimedia 2. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan lingkungan 3. Metode Pembelajaran Multimedia Diskusi
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN
AKTIVITAS BELAJAR
Kegiatan
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, do’a dan memeriksa
awal
kehadiran siswa di kelas.
Siswa menjawab salam guru dan berdoa
WAKTU 5 menit
Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
5 menit
Contoh pertanyaan yang diberikan guru adalah : 1. Siapa yang ingat materi minggu lalu tentang apa saja? 2. Coba Santi (nama siswi) jelaskan apa itu konfigurasi elektron ? 3. Apakah yang lainnya setuju? 4. Adakah yang mau melengkapi jawaban Santi? 5. Coba Awan (nama siswa) jelaskan bagaimana terbentuknya ikatan ion? 6. Apakah yang lainnya setuju? 7. Adakah yang mau melengkapi jawaban Awan? 8. Coba Hendra (nama siswa) jelaskan bagaimana terbentuknya ikatan kovalen? 9. Apakah yang lainnya setuju? 10. Adakah yang mau melengkapi jawaban Hendra?
Guru menampung jawaban siswa sebagai pengetahuan awal siswa mengenai topik yang akan dipelajari.
Guru memberikan informasi mengenai topik yang akan dipelajari yakni Ikatan
5 menit
Logam. Anak-anak, minggu lalu,kalian telah mempelajari konfigurasi elektron, ikatan ion dan ikatan kovalen. Hari ini kalian semua akan belajar tentang ikatan logam. Kegiatan Inti
Guru memperlihatkan slide 1 berupa beragam gambar mengenai contoh logam yang terdapat di dalam kehidupan sehari. Diskusi pertama Guru : Anak-anak coba kalian perhatikan gambar di depan, nah sekarang coba sebutkan nama benda-benda yang ada dalam slide tersebut? Siswa-siswa: Saya pak….saya pak..saya pak. Guru : Ya,silahkan Susanto (nama siswa)…nah sekarang coba kamu Citra? Guru : Nah sekarang coba kamu Budi…ya silahkan Dewi? Guru : Anak-anak apakah kalian setuju dengan jawaban teman-teman kalian tadi yang telah menjawab nama benda-benda tersebut? Siswa-siswa: Setuju pak.. Guru : Anak-anak ,berdasarkan gambar yang di depan coba siapa yang tahu persamaan pada kesemua gambar? Siswa-siswa: Saya pak..saya pak.. Guru : Ya,silahkan Wingko. Wingko : ( Jawaban Wingko) Guru : Bagus Wingko..Bagaimana apakah yang lain setuju atau adakah yang memiliki jawaban yang berbeda? Siswa : Saya pak. Guru : Silahkan Qifa.
10 menit
Qifa : (jawaban Qifa) Guru : Jawaban yang sangat bagus Qifa. Anak-anak,,jadi apa pelajaran yang kalian dapatkan dari gambar-gambar di depan? Siswa-siswa: Gambar-gambar tersebut merupakan gambar benda-benda yang terbuat dari logam pak dan bentuknya pada umumnya padatan. Guru : Bagus…sekarang kita lanjut ya.
Guru memperlihatkan slide 2 berupa animasi mengenai teori pembentukkan ikatan
20 menit
logam yaitu teori elektron bebas atau teori lautan elektron. Diskusi kedua Guru : Anak-anak coba kalian perhatikan animasi di depan, nah sekarang coba sebutkan hal apa yang bisa kalian amati dalam slide tersebut? Siswa-siswa : Saya pak…saya pak. Guru : Silahkan Santi. Santi : Ada kation dan elektron pak. Guru : Terimakasih atas jawabannya Santi…lalu apakah yang lain setuju dengan jawaban Santi atau ada yang berbeda? Siswa-siswa : Setuju pak…(namun ada beberapa orang siswa yang mengankat tangan dan menyatakan sedikit kurang setuju) Guru : Nah,silahkan Tri ungkapkan pendapatmu. Tri
: Menurut saya, pada slide tersebut ada banyak elektron yang bergerak bebas diantara kation-kation logam pak.
Guru : Jawaban yang sangat tepat Tri. Lantas siapa yang tahu animasi tersebut sebenarnya menunjukkan teori apa pada ikatan logam? Siswa-siswa : Saya pak. Guru : Ya silahkan Riri. Riri : Teori pembentukkan ikatan logam pak yaitu teori elektron bebas atau teori lautan elektron pak. Guru : Jawaban yang sangat tepat Riri. Anak-anak,,jadi apa pelajaran yang kalian dapatkan dari animasi tersebut? Siswa-siswa: Teori pembentukkan ikatan logam yaitu teori elektron bebas atau teori lautan elektron pak. Guru : Bagus anak-anak…sekarang kita lanjutkan ya.
Guru memperlihatkan slide 3 berupa video tentang orang yang sedang memegang kabel yang dihubungkan dengan ujung logam besi dan menghasilkan nyala lampu saat dihubungkan pada kutub positif dan kutub negatif. Diskusi ketiga Guru : Anak-anak coba kalian perhatikan video di depan, nah sekarang coba sebutkan hal apa yang bisa kalian amati dalam slide tersebut?
20 menit
Siswa-siswa : Saya pak…saya pak. Guru : Silahkan Tri. Tri
: Ada orang yang memegang perangkat pengujian nyala lampu dengan beberapa
bahan
seperti
kabel
yang
diujungnya
ada
logam
besi,tali,alumunium foil dan kertas biasa yang telah dipotong panjang pak. Guru : Terimakasih atas jawabannya Tri…lalu apakah yang lain setuju dengan jawaban Tri atau ada yang berbeda? Siswa-siswa : Setuju pak. Guru memperlihatkan video bahwa dengan kabel yang dihubungkan dengan logam lampu dapat menyala,lalu guru bertanya? Guru : Apakah yang dapat kalian amati?? Siswa-siswa : Lampu menyala pak. Guru : Nah,siapakah yang tahu mengapa hal itu bisa terjadi? Siswa-siswa : Saya pak..saya pak. Guru : Silahkan Susanto. Susanto : Menurut saya, ada elektron yang mengalir ke sakelar lampu pak. Guru : Jawaban yang bagus Susanto. Lantas mengapa elektron tersebut dapat mengalir ke sakelar lampu,siapa yang tahu jawabannya? Siswa-siswa : Saya pak. Guru : Ya silahkan Deru. Deru : Karena orang itu memegang kabel yang kedua ujung kabel dihubungkan dengan logam besi..kan kita tahu besi merupakan konduktor listrik yang baik pak. Guru : Apakah yang lainnya setuju dengan pendapat Deru. Siswa-siswa: Setuju pak. Guru: Nah,kenapa besi bisa menjadi konduktor yang baik? Siswa-siswa: Saya pak..saya pak. Guru :Ya,silahkan Yunita…adakah yang mau menambahkan jawaban Yunita…ya silahkan Santi. Santi : Logam besi mempunyai kation-kation besi dan elektron yang sangat banyak dan bergerak bebas diantara kation-kation besi tersebut,lalu pada saat orang itu memasukkan logam besi ke dalam sakelar lampu maka lampu akan menyala karena pada kabel tersebut terjadi beda potensial antara kedua ujung kabel,sehingga dihasilkan arus listrik.listrik itu menghasilkan elektron yang banyak, selanjutnya elektron yang dihasilkan dari kabel akan mengalir melalui logam besi ke lampu,sehingga lampu dapat menyala. Guru : Jawaban yang sangat tepat Santi. Apakah yang lain setuju? Siswa-siswa: Setuju pak.
15 menit
Guru : Anak-anak,,jadi apa pelajaran yang kalian dapatkan dari video tersebut? Siswa-siswa: Sifat logam yaitu dapat mengahantarkan arus listrik dengan baik. Guru : Bagus anak-anak…sekarang kita lanjutkan ya.
Guru memperlihatkan slide 4 berupa gambar besi dan aplikasinya misalnya gambar pisau,pagar,garpu,dan sendok atau video tentang pembuatan keris. Diskusi keempat Guru : Anak-anak coba kalian perhatikan gambar-gambar pada slide di depan, nah sekarang coba sebutkan hal apa saja yang bisa kalian amati pada slide tersebut? Siswa-siswa : Saya pak…saya pak. Guru : Ya,silahkan Fioni dan teman-teman yang lain coba untuk mendengarkan jawaban Fioni ya. Fioni : Ada gambar besi yang dirubah menjadi gambar pisau,pagar,garpu,dan sendok. Guru : Terimakasih atas jawabannya Fioni…lalu apakah yang lain setuju dengan jawaban Fioni atau ada yang berbeda? Siswa-siswa : Setuju pak. Guru : Nah,siapakah yang tahu mengapa hal itu bisa terjadi? Siswa-siswa : Saya pak..saya pak. Guru : Silahkan Haikal. Haikal : Menurut saya, besi itu bisa dirubah menjadi bentuk lain dengan cara ditempa pak. Guru : Jawaban yang bagus Haikal. Lantas mengapa besi tersebut dapat ditempa menjadi bentuk yang lain seperti pada gambar slide di depan,siapa yang tahu jawabannya? Siswa-siswa : Saya pak. Guru : Ya silahkan Bilbil. Bilbil : Ada pergeseran kation-kation dari besi itu sendiri pak, tetapi pergeseran ini tidak menyebabkan patah karena kation besi selalu dikelilingi oleh lautan elektron. Guru : Jawaban yang sangat tepat Bilbil. Apakah yang lain setuju? Siswa-siswa: Setuju pak. Guru: Anak-anak,,jadi apa pelajaran yang kalian dapatkan dari slide tersebut? Siswa-siswa: sifat logam yaitu logam dapat ditempa pak. Guru : Bagus anak-anak.
memberikan soal-soal sebagai bahan evaluasi (soal terlampir)
Kegiatan
akhir
Siswa menyimpulkan kembali hasil dari diskusi yang telah dilakukan siswa dan
5 menit
dibimbing oleh guru.
Siswa diberikan tugas berupa soal-soal untuk dikerjakan di rumah.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
5 menit
C. Alat dan Sumber
Alat : Infokus, komputer, papan tulis, kapur tulis.
Buku Referensi/Panduan a. Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: PT Setia Purna Inves b. Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Intan Pariwara
D. Penilaian Jenis Penilaian : Tes Tertulis Bentuk : Soal Essay Waktu : 30 menit 1. Jelaskan teori apakah yang digunakan untuk menjelaskan terbentuknya ikatan logam? 2. Benarkah elektron-elektron dalam logam bergerak bebas? Dapatkah Anda membuktikan, kemukakan caranya.. 3. Mengapa logam jika ditumbuk tidak patah melainkan menjadi pipih, sedangkan NaCl (garam dapur) menjadi bubuk? Jawaban 1. Teori lautan electron.Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat (tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas dalam kisi kristal. Ikatan logam terbentuk antara kation-kation logam dan elektron valensi. 2. Benar. Misalnya fenomena orang yang memegang logam besi dan orang tersebut bisa kesentrum. Logam besi mempunyai kation-kation besi dan elektron yang sangat banyak dan bergerak bebas diantara kation-kation besi tersebut,lalu pada
saat orang itu memasukkan logam besi ke dalam sakelar listrik maka orang itu tersentrum karena listrik itu menghasilkan elektron yang banyak, selanjutnya elektron yang dihasilkan dari sakelar listrik mengalir melalui logam besi ke tubuh orang tersebut karena pada logam elektron itu dapat bergerak bebas di antara kation-kation besi,makanya orang tersebut bisa tersentrum. 3. Karena pada ikatan logam,kation-kationnya selalu dikelilingi oleh lautan electron sehingga yang terjadi pada logam saat ditumbuk adalah pergeseran kation logam bukan patahan logam. Sedangkan pada NaCl kisi kation maupun elektron valensi tidak dapat bergerak (berada pada posisinya).Pada saat kristal NaCl ditekan, terjadi pergeseran kisi. Kisi-kisi kation akan bersinggungan dengan kisi-kisi kation lainnya sehingga terjadi tolak-menolak. Tolakan antarkisi ini menimbulkan perpecahan antarkisi, yang akhirnya kristal akan pecah menjadi serbuk.
Lembar Penilaian Afektif Kriteria Memberikan pendapat
Kategori Sangat Baik
Baik
Kurang
Menghargai pendapat orang lain Tidak membuat kegaduhan selama berdiskusi Serius selama berdiskusi
Mengetahui, Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
…………………..
…………………………
NIP.
NIP.