RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KD 4.1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: SMP Negeri 14 Balikpapan : Bahasa Indonesia : IX/1 : Teks Tanggapan Kritis : 6 x 40 menit (2xpertemuan)
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tangung jawab, peduli (toleransi dan gotong royong), santun percayadiri dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural) berda sarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak tulisan. KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD 4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan. Indikator 4.1.1 Menentukan isi teks tanggapan kritis 4.1.2 Menentukan struktur teks tanggapan kritis 4.1.3 Menentukan ciri-ciri bahasa teks tanggapan kritis C. Tujuan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu a. Selama proses pembelajaran peserta didik terbiasa berbahasa Indonesia baik secara lisan atau tulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia. b. Selama proses pembelajaran peserta didik menunjukkan prilaku demokratis dengan santun menanggapi suatu fenomenadalam pembelajaran teks tanggapan kritis. c. Selama proses pembelajaran peserta didik menunjukkan perilaku kreatif menanggapi suatu fenomena dalam pembelajaran teks tanggapan kritis. d. Selama proses pembelajaran peserta didik menunjukkan perilaku santun dalam membantah suatu fenomenadalam pembelajaran struktur teks tanggapan kritis. e. Setelah peserta didik membaca teks tanggapan kritis, peserta didik dapatmenjelaskan isi teks tanggapan kritis dengan tepat. f. Setelah memahami teks tanggapan kritis, peserta didik dapat menjelaskan tujuanteks tanggapan kritis dengan tepat. g. Setelah memahami teks tanggapan kritis, peserta didik dapatmenjelaskan strukturteks tanggapan kritis dengan tepat. h. Setelah memahami teks tanggapan kritis, peserta didik dapatmenjelaskan ciri-ciri bahasateks tanggapan kritis dengan tepat. D. Materi Pembelajaran 1. Tujuan Tanggapan kritis merupakan sebuah tulisan mengevaluasi/mengkrtisi sebuah pernyataan, artikel, buku, jurnal dsb. Tujuan tanggapan kritis adalah untuk memperoleh informasi sesuai dengan apa yang ditulus, artinya Anda dapat membandingkan hasil kajian sebelumnya dengan apa yang sedang Anda kaji. 1
2. Struktur isi a) Judul b) Pernyataan/Pendahuluan Isi pendahuluan menerangkan apa judul, siapa pengarang, penjelasan umum mengenai topik/artikel, Rangkuman mengenai apa yang disimpulkan dari artikel/buku, argumentasi serta alasannya, serta diakhiri dengan pernyataan umum mengenai penilaian terhadap artikel/buku. c) Rangkuman Memaparkan Rangkuman dari hal-hal pokok artikel/buku beserta contoh-contohnya. Selain itu dapat juga memuat penjelasan mengenai maksud penulis artikel/buku dan bagaimana artikel/buku disusun/diorganisasi. Panjang bagian Rangkuman artikel/buku sekitar sepertiga dari tulisan kajian kritis. d) Kritik Pemaparan kritik harus seimbang antara diskusi dengan penilaian terhadap kelebihan, kelemahan, dan hal-hal penting dari artikel/buku. Dasar pertimbangan pada kriteria yang khusus, dan sertakan sumber-sumber lain untuk mendukung penilaian Anda. Berikut ini beberapa saran dalam menyusun kritik. Mulai dari simpulan terpenting baru pada simpulan yang kurang penting. Bila penilaian Anda lebih bersifat positif, mulailah dari penilaian yang negatif kemudian baru dikemukakan yang bersifat positif. Sebaliknya bila penilaian Anda bersifat negatif, mulailah dari penilaian positif baru dilanjutkan dengan penilaian negatif. Anda dapat juga menulis rekomendasi agar artikel/buku tersebut dapat dikembangkan terkait dengan gagasan dan pendekatan penelitian/kajian; kerangka teori digunakan untuk mengkaji juga dapat dimuat pada bagian ini. e) Simpulan Bagian ini hanya terdiri dari beberapa paragraf saja. Paparkan kembali secara umum keseluruhan penilaian terhadap artikel/buku dan nyatakan secara umum rekomendasi yang diusulkan. Jika perlu, beberapa penjelasan tentang penilaian kita dapat ditulis sehingga tampak bahwa kritik kita cukup adil dan beralasan. f) Referensi Jika Anda menggunakan sumber kepustakaan lain dalam kajian tersebut, maka harus dinyatakan sebagai daftar pustaka pada bagian ini secara jelas. 3. Ciri bahasa Menyatakan argumen Mengunakan kutipan Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung Contoh argumen: “Saya ingin mengatakan bahwa…./menunjukkan bahwa…./ menekankan bahwa…. Tujuan dari artikel ini adalah (untuk menekankan) bahwa…. “Smith menegaskan bahwa…. “Saya sepakat dengan Smith bahwa…. E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Pendekatan Ilmiah (Saintifik) Metode : Diskusi Model Pembelajaran : Berbasis teks Sintak : Membangun konteks, pemodelan teks,penemuan secara bersama penemuan secara mandiri. F. Media, Alat, Sumber Pembelajaran Media : Contoh teks tanggapan kritis dari media cetak/elektronik Alat : Kertas koran,infokus Sumber Pembelajaran:[Pdf] Critikal Review yang berjudul Writing a CriticalReview [PPT] Topik 05 Berpikir Kritis Prepared by Kunaifi © 2010 The Department of Electrical Engineering UIN Suska Riau.
2
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan(15 menit) No
Kegiatan
1.
Peserta didik berdoa dan mengumandangkan Asmaul Husna secara bersama-sama. Pendidik memberi salam pada peserta didik dan merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada awal pelajaran. Peserta didik menerima informasi kompetensi yang harus dicapai, tujuan pembelajaran, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, serta manfaat pembelajaran.
2. 3.
Alokasi Waktu 2 menit 5 menit 8 menit
Kegiatan Inti (90 menit) No 1
2
3
4
5
Alokasi Waktu Mengamati 1.1. Sebelum Diberikan Teks, Pendidik Memberikan 10 menit Gambar Dan Video "Shopaholic" Agar Diamati Dengan Baik Oleh Peserta Didik. Tujuannya untuk membangun konteks topik teks Pada pembelajaran. 1.2. Peserta didik mengamati hakikat, struktur, dan ciri bahasa teks tanggapan kritis yang diberikan guru. 2.1 Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan 15 menit Menanya santun peserta didik mengajukan pertanyaan dan pernyataan dari gambar dan video diberikan pendidik 2.2 Dengan sikap responsif dan demokratifpeserta didikdan pendidik mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang terkait gambar 2.3 Dengan sikap responsif dan demokratif peserta didik dan pendidik mengaitkan dengan sikap religius, sikap sosial dan psikologis. Mengumpul- 3.1. Peserta didik membentuk kelompok, setiap kelompok 15 menit terdiri atas 3-4 orang kan 3.2. Dengan sikap demokratif, kreatif dan santunpeserta informasi didik membaca dan mengamati teks tanggapan kritis yang berjudul "Shopaholic" 3.3. Dengan berbahasa Indonesia, secara santun peserta didik bertanya jawab terkait isi, struktur dan ciri bahasa teks tanggapan kritis yang diamati. Mengasosiasi- 4.1 Dengan sikap demokratifdan santun,peserta didik 20 menit berdiskusi menentukanstruktur teks yang diamati dari kan/ berbagai sumber. mengolah 4.2 Dengan sikap demokratif dan santun, peserta didik informasi secara kelompok berdiskusi menentukanstruktur, ciriciri bahasa dengan teks tanggapan kritis Mengkomuni 5.1. Dengan sikap demokratif, kreatif dan santu secara 20 menit bergantian kelompok mempresentasikan hasil kasikan diskusinya. 5.2. Kelompok lain secara responsif dan santun menanggapi hasil kerja temannya. Kegiatan
Uraian
Kegiatan Penutup (15 menit) No 1. 2.
Kegiatan
Alkasi Waktu 2 menit
Dengan sikap demokratif, kreatif, dan santun peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran Pendidik merefleksi, menanyakan manfaat dan hambatan-hambatan 3 menit pada teks tanggapan kritis 3
3. 4.
Untuk mengukur pengetahuan siswa terhadap materi yang telah 8 menit diajarkan, pendidik memberikan post tes kepada peserta didik. Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk pertemuan 2 menit berikutnya.
H. Penilaian 1. Sikap Spiritual dan Sosial Teknik Penilaian : non tes Bentuk Instrumen : lembar observasi LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX / Ganjil Tahun Ajaran : 2017 / 2018 Waktu Pengamatan : Selasa, 19 September 2017 Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, demokratis, kreatif dan santun. Religius Demokratis Kreatif Santun No. Nama Siswa 9-G 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 ABDUL HAFIDH 2 ADI RAHMADANI 3 ADITYA AZWAR 4 ALIYA NUR HASANAH 5 ALVIAN ADI SURYA 6 ARNI GUSMIARNI AYUNEIRA DEGA PRIPINDA 7 CITRA FARALIANA NEFERTITI 8 ERVIYAN SEPTIANI 9 10 FARUK RACHMADANI ARMUNANTO 11 IRGIAN YUNANDAR 12 MOYA DITO ARIMBA 13 MUCHAMMAD ALIEF VIRNANTO 14 MUHAMAD ADETRIA PATTRA 15 MUHAMAD RIZKY MAULANA 16 MUHAMMAD DAFFA ALFADILAH 17 MUHAMMAD FADHIL HUSAIN 18 MUHAMMAD RAYHAN 19 MUHAMMAD RIFALDY SYAH 20 MUHAMMAD RYAN WIDYADHANA 21 MUKTASIM BILLAH 22 NABILA AZZAHWA 23 NANDA NOR HAYATI 24 NANDO TEJA KUSUMA 25 RASIS HAWALI HIBATTURAHMAN 26 RENALDA BAGUS APRILLIA ISNAYATI 27 RISKY PUTRI AMANDA 28 SABHINA FITRI RASYIDIN 29 SA'DIAH KHOYRUNNISAK 30 SALSABILA AZZAHRAH 31 SHILVANA CHOIRUNNISA 32 SURYANI 33 SYACHRIEL QUSAY SYARIEF 34 THONDY ALHAM SIREGAR 35 THORIQ AZIS ASSIDIQ 36 TIFANI ZAFIRAH AJICANDRA 37 YULIANTO
4
Keterangan Religius 1 = Apabila peserta didik tidak menggunakan Bahasa Indonesia sama sekali selama proses pembelajaran 2 = Apabila peserta didik menggunakan Bahasa Indonesia kurangdari tiga kaliselama proses pembelajaran 3 = Apabila peserta didik menggunakan Bahasa Indonesia tiga kali atau lebihselama proses pembelajaran Demokratis 1 = Apabila peserta didiktiga kali atau lebihtidak menghargai pendapat orang lainselamaproses pembelajaran 2 = Apabila peserta didik dua kali tidakmenghargai pendapat orang lainselama proses pembelajaran 3 = Apabila peserta didik selalu menghargai pendapat orang lain selama proses pembelajaran Kreatif 1 = Apabila peserta didik sama sekali tidak kreatif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru 2 = Apabila peserta didik sedikit kreatifdalam mengerjakan tugasyang diberikan guru 3 = Apabila peserta didik sangat kreatif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru Santun 1 = Apabila peserta didik sering menyinggung perasaan orang lain 2 = Apabila peserta didik kadang-kadang menyinggung perasaan orang lain 3 = Apabila peserta didik tidak pernah menyinggung perasaan orang lain Nilai Sikap = Jumlah bobot x 100 12
2. Pengetahuan Teknik Penilaian : tes tertulis Bentuk Instrumen : tes uraian Tes Uraian No.
Indikator
Butir Soal
Diberikan sebuah teks tanggapan kritis peserta didik mampu: 1. 2. 3.
Berdasarkan teks tanggapan kritis yang berjudul "Shopaholic"jelaskanlah:
Menjelaskan isi teks tanggapan kritis. a) Isi tanggapan kritis! Menjelaskan struktur teks tanggapan kritis. a) Struktur tanggapan kritis! Menjelaskan ciri-ciri bahasa tanggapan kritis. b) Ciri-ciri bahasa teks tanggapan kritis!
Rubrik Penilaian Pengetahuan No 1.
Indikator Menjelaskan isi teks tanggapan kritis a) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan tepat b) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan cukup tepat c) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan tidak tepat
2.
Bobot
30 15 8
Menjelaskan struktur teks tanggapan kritis a) Peserta didik mampu memjelaskan struktur kedua teks dengan tepat b) Peserta didik mampu memjelaskan struktur kedua teks dengan cukup tepat c) Peserta didik mampu memjelaskan struktur kedua teks dengan tidak tepat 5
40 20 10
3.
Menjelaskan ciri-ciri bahasa teks tanggapan kritis a) Peserta didik mampu memjelaskan ciri-ciri bahasa kedua teks dengan tepat b) Peserta didik mampu memjelaskan ciri-ciri bahasa kedua teks dengan cukup tepat c) Peserta didik mampu memjelaskan ciri-ciri bahasa kedua teks dengan tidak tepat
30 15 8
Nilai Pengetahuan = jumlah bobot X 100 100 3. Keterampilan Teknik Penilaian Bentuk instrumen No.
: tes tertulis : unjuk kerja Indikator
Butir Soal
Diberikan teks tanggapan kritis yang berjudul "Bisnis Islam"
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik!
1.
Mengurutkanteks acak sesuai strukturnya masing-masing
2.
Mengisi teks rumpang
1) Tentukanlah isi paragraf teks tanggapan kritis tersebut! 2) Tentukanlah struktur teks tanggapan kritis tersebut! 3) Tentukanlah ciri-ciri bahasa teks tanggapan kritis tersebut!
Rubrik Penilaian Keterampilan No. 1.
2.
3.
Indikator
Bobot
Menentukan isi paragraf a) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan tepat b) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan cukup tepat c) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan tidak tepat Menentukan struktur teks tanggapan kritis a) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan tepat b) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan cukup tepat c) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan tidak tepat Menentukan ciri-ciri bahasa teks tanggapam kritis a) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan tepat b) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan cukup tepat c) Peserta didik mampu memjelaskan isi kedua teks dengan tidak tepat
30 15 8 40 20 10 30 15 8
Nilai Keterampilan = jumlah bobot x 100 100
Balikpapan,
September 2017
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
SUPRIYANI, M.Pd. NIP 19700227 199702 2 002
GUNARYO, S.Pd. NIP 19640315 199412 1 001 6
Lampiran 01: Teks Tanggapan Kritis Pertemuan Kesatu Baca dan cermatilah teks tanggapan kritis! "SHOPAHOLIC" Menanggapi Artikel Majalah Ummi April 2014 Oleh Nova Lina Syukri 1. Artikel ini berjudul "Si Gila Belanja, Tak Sehat Jiwa Tak Sehat Kantong", ditulis oleh Asmawati. Tujuannya adalah memaparkan bahwa gila belanja itu tidaklah sehat. Si Shopaholic sangat sulit membendung keinginan belanja, padahal barang itu tidak dibutuhkannnya. 2. Shopaholic adalah kondisi seseorang yang amat menggilai kegiatan belanja. Belanja tak sekedar membeli apa yang diperlukan, namun juga memberi kepuasan tersendiri. Tak sehat? sudah pasti. Menurut Evi Elviati salah satu faktor eksternalnya adalah budaya konsumtif yang diperparah serbuan iklan di berbagai media yang makin atraktif. Dan iklan yang sama menimbulkan pengaruh yang berbeda pada tiap orang. Dia akan merasa setara dengan orang lain bila dapat memiliki barang mewah. Shopaholic selalu diidentikkan dengan perempuan, padahal pria juga ada gila belanja, meski persentasinya lebih kecil. Kegilaan belanja ini adalah sesuatu yang berlebihan yang tidak baik. Hal ini dapat mendorong perbuatan kriminal, seperti mencuri hasrat memenuhi keinginannya. Seseorang shopaholic ini tidak dapat lagi mengendalikan diri untuk belanja. Biasanya berangkat dari keinginan sesaat saja bukan berdasarkan kebutuhan. "Dia merasa didesak untuk membeli barang-barang tersebut," tetapi setelah belanja gila-gilaan, biasanya dia merasa hilang orientasi dan tertekan. Pada dasarnya kecanduan belanja ini sebuah gangguan psikologis yaitu gangguan obsesif. Si Shopaholic merasa cemas dan menderita, tapi tak dapat membendung keinginannya untuk terus belanja dan belanja. Penderita perlu untuk mendatangi psikolog atau ahli jiwa lain untuk mendapatkan penanganan profesional. Salah satu cara mengatasi shopaholic adalah dengan menggunakan teknik relaksasi dan terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy). 3. Artikel ini sangat bagus karena penulis memaparkan tentang shopaholic (penggila belanja). Saya sependapat dengan penulis artikel bahwa hasrat belanja si shopaholic ini sangat kuat dan sulit dibendung, gengsinya pun sangat tinggi minimal setara dengan orang lain. Shopaholic ini merupakan penyakit yang bisa 'diobati'. Salah satunya dengan Shopping Buddy. Hal ini disampaikan Yoli Hemdi pada majalah Paras (April: hal. 42 2014), Shopping Buddy adalah seorang teman belanja yang berkualitas, dan dia mampu mengambil keputusan tegas 'stop shopping'. Prita H. Ghozie "menyarankan, milikilah shopping buddy! Dia adalah teman yang mampu menyotir barang yang Anda butuhkan dengan barang yang Anda inginkan. Saya setuju dengan penulis yang menyatakan bahwa Shopaholic ini bisa berakibat kriminal. Namun penulis tidak menjelaskan secara detail tentang kriminal tersebut. Seharusnya penulis memaparkan dampak shopaholic. Jika dipaparkan dengan jelas, maka akan memberikan efek takut gila belanja. Di samping itu, sikap yang berlebihlebihan juga tidak baik karena akan mebinasakan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah "Binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan”, tiga kali Rasulullah menyebutkan hadits ini, baik sebagai berita tentang kehancuran mereka ataupun sebagai do’a untuk kehancuran mereka. (Diriwayatkan oleh Muslim (2670)). 4. Demikianlah shopaholic tidak sehat dan membinasakan pelakunya. Namu tidak perlu kuatir, karena pemyakit gila belanja ini bisa diobati. salah satu caranya adalah Shopping buddy, seorang teman yang mampu mengontrol keperluan belanja yang tepat. 5. Hemdi, Yoli. 2014. "Shopping Buddy" Majalah Paras Edisi April 2014. Jakarta : PT Eka Parahiyangan Purnama,Adi.2012.http://adiipurnama.wordpress.com/2012/01/27/hadits-tentang-laranganberlebih-lebihan/ Berdasarkan teks tanggapan kritis yang berjudul "SHOPAHOLIC", jawablah pertanyaan di bawah ini: a) Jelaskanlah isi teks tanggapan kritis! b) Jelaskanlah struktur teks tanggapan kritis! c) Jelaskanlah ciri-ciri bahasa teks tanggapan kritis!
7
Lampiran 01: Kunci Jawaban Teks Tanggapan Kritis Teks Tanggapan Kritis No 1.
Isi
2.
Judul
STRUKTUR TEKS TANGGAPAN KRITIS
Pernyataan/ Pendahuluan
Kunci Jawaban Teks Tanggapan Kritis Shopaholic(penggila belanja) itu tidak sehat. Karena akan membinasakan diri sendiri. Salah satu solusinya adalah Shopping buddy. Artikel ini dipaparkan dengan sangat bagus. "SHOPAHOLIC" Menanggapi Artikel Majalah Ummi April 2014 Oleh Nova Lina Syukri Artikel ini berjudul "Si Gila Belanja, Tak Sehat Jiwa Tak Sehat Kantong", ditulis oleh Asmawati. Tujuannya adalah memaparkan bahwa gila belanja itu tidaklah sehat. Si Shopaholicsangat sulit membendung keinginan belanja, padahal barang itu tidak dibutuhkannnya.
Rangkuman
Shopaholic adalah kondisi seseorang yang amat menggilai kegiatan belanja. Belanja tak sekedar membeli apa yang diperlukan, namun juga memberi kepuasan tersendiri. Tak sehat? sudah pasti. Menurut Evi Elviati salah satu faktor eksternalnya adalah budaya konsumtif yang diperparah serbuan iklan di berbagai media yang makin atraktif. Dan iklan yang sama menimbulkan pengaruh yang berbeda pada tiap orang. Dia akan merasa setara dengan orang lain bila dapat memiliki barang mewah. Shopaholic selalu diidentikkan dengan perempuan, padahal pria juga ada gila belanja, meski persentasinya lebih kecil. Kegilaan belanja ini adalah sesuatu yang berlebihan yang tidak baik. Hal ini dapat mendorong perbuatan kriminal, seperti mencuri hasrat memenuhi keinginannya. Seseorang shopaholic ini tidak dapat lagi mengendalikan diri untuk belanja. Biasanya berangkat dari keinginan sesaat saja bukan berdasarkan kebutuhan. "Dia merasa didesak untuk membeli barangbarang tersebut," tetapi setelah belanja gila-gilaan, biasanya dia merasa hilang orientasi dan tertekan. Pada dasarnya kecanduan belanja ini sebuah gangguan psikologis yaitu gangguan obsesif. Si Shopaholic merasa cemas dan menderita, tapi tak dapat membendung keinginannya untuk terus belanja dan belanja. Penderita perlu untuk mendatangi psikolog atau ahli jiwa lain untuk mendapatkan penanganan profesional. Salah satu cara mengatasi shopaholic adalah dengan menggunakan teknik relaksasi dan terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy).
Kritik
Artikel ini sangat bagus karena penulis memaparkan tentang shopaholic (penggila belanja). Saya sependapat dengan penulis artikel bahwa hasrat belanja si shopaholic ini sangat kuat dan sulit dibendung, gengsinya pun sangat tinggi minimal setara dengan orang lain. Shopaholic ini merupakan penyakit yang bisa 'diobati'. Salah satunya dengan Shopping Buddy. Hal ini disampaikan Yoli Hemdi pada majalah Paras (April: hal. 42 2014), Shopping Buddy adalah seorang teman belanja yang berkualitas, dan dia mampu mengambil keputusan tegas 'stop shopping'. Prita H. Ghozie "menyarankan, milikilah shopping buddy! Dia adalah teman yang mampu menyotir barang yang Anda butuhkan dengan 8
barang yang Anda inginkan. Saya setuju dengan penulis yang menyatakan bahwaShopaholic ini bisa berakibat kriminal. Namun penulis tidak menjelaskan secara detail tentang kriminal tersebut. Seharusnya penulis memaparkan dampak shopaholic. Jika dipaparkan dengan jelas, maka akan memberikan efek takut gila belanja. Di samping itu, sikap yang berlebih-lebihan juga tidak baik karena akan mebinasakan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah "Binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan”, tiga kali Rasulullah menyebutkan hadits ini, baik sebagai berita tentang kehancuran mereka ataupun sebagai do’a untuk kehancuran mereka. (Diriwayatkan oleh Muslim (2670)).
3.
Simpulan
Demikianlah shopaholic tidak sehat dan membinasakan pelakunya. Namu tidak perlu kuatir, karena pemyakit gila belanja ini bisa diobati. salah satu caranya adalah Shopping buddy, seorang teman yang mampu mengontrol keperluan belanja yang tepat.
Referensi
Hemdi, Yoli.2014. "Shopping Buddy" Majalah Paras Edisi April 2014. Jakarta : PT Eka ParahiyanganPurnama,Adi.2012.http://adiipurnama.wordpress.c om/2012/01/27/hadits-tentang-larangan-berlebih-lebihan/
Ciri-ciri bahasa
Menyatakan penilaian - Artikel ini bagus .... Menyatakan argumen - Penulis tidak menjelaskan secara detail ... Mengutip - Hal ini disampaikan Yoli Hemdi pada .... Menyatakan persetujuan - Saya sependapat dengan penulis - Saya sependapat dengan penulis artikel bahwa ...
9