Roni

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Roni as PDF for free.

More details

  • Words: 658
  • Pages: 2
MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANNYA 1. Mikroskop Optik Mikroskop optik adalah salah satu alat optik yang banyak/sering digunakan dalam penyelidikan/pengamatan objek biologi. Oleh karena itu setiap orang/mahasiswa yang mempelajari atau bergerak dalam bidang biologi haruslah mengenal dan terampil menggunakan mikroskop. Mikroskop optik menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari dan lampu sebagai sumber penyinaran. Cahaya dari luar yang dikumpulkan dan dipantulkan oleh cermin, akan mengenai spesimen sehingga menghasilkan bayangan dari spesimen yang akan dibesarkan oleh lensa dan kemudian diterima oleh mata. ikroskop optik yang banyak digunakan sekarang tersusun atas dua lensa yaitu lensa okuler yang dekat dengan mata dan lensa objektif yang dekat denga objek. Masing- masing jenis lensa ini di dalamnya berisi beberapa lensa dengan susunan tertentu. Perbesaran yang dapat diperoleh dari masing-masing jenis lensa ditentukan oleh susunan dari lensanya dan biasanya ditulis pada bagian luar lensa dan perbesaran total mikroskop optik mempunyai satu lensa okuler, mikroskop jenis ini dinamakan mikroskop monokuler . Untuk mendapatkan gambaran stereoskop (tiga dimensi) dari obyek yang tidak begitu renik biasanya digunakan mikroskop stereo atau mikroskop bedah binokuler (binoculer disecting microscope). Mikroskop ini mempunyai dua okuler dan dua objektif sehingga dapat diperoleh bidang pandang yang jelas. Model dan bentuk mikroskop monokuler ada bermacam-macam tetapi secara umum bagian-bagian dari mikroskop ini adalah: a. Bagian optik terdiri atas 1) Cermin: Digunakan untuk menerima cahaya matahari atau lampu dan memantulkannya ke dalam kondesor. 2) Kondensor:Terdiri atasa lensa kompleks dan digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang terpantul atau terbias dari cermin. Di dalam kondensor terdapat diafragma untuk mengatur banyaknya cahaya yang mengenai spesimen. 3) Objektif: Terdiri atas lensa kompleks dan menerima cahaya setelah terbentuk bayanga dari materi tersebut.

menembus spesimen yang diamati, sehingga

4) Okuler: Terdiri atas lensa kompleks, menerima bayangan semu dan terbalik. b. Bagian Mekanis terdiri atas 1) Kaki dan tangkai mikroskop : Sebagai penyangga bagian optik. Pada beberapa mikroskop manokuler tangkai mikroskop ini dapat digerakkan sehingga teropong dapat dibuat dalam posisi tegak atau membentuk sudut dengan bidang horizontal. Apabila menggunakan sediaan basah sebaiknya teropong dalam posisi tegak. ) Knop (skrup) penggerak bagian optik (teropong), yang terdiri atas dua jenis yaitu : skrup penggerak kasar (makrometer), digunakan untuk menggerakkan teropong dan mengatur fokus, dan skrup penggerak halus (mikrometer), digunakan untuk mempertajam fokus. Pada beberapa model

mikroskop monokuler, pengaturan fokus dilakukan dengan menaikturunkan meja benda. 3) Meja benda : Terletak diantara kondensor dan obyektif, serta merupakan tempat untuk sediaan yang akan diamati. Pada meja benda ini terdapat penjepit sediaan (gambar 3A-C) atau alat pemegang sediaan sehingga dapat digeser ke kiri atau ke kanan dengan memutar skrup yang ada (gambar 3 B). Meja benda pada gambar 1.3 B-C dapat digerakkan turun naik untuk mendapatkan fokus dari bayangan. 4) Pembawa objektif (Revolver): Terletak pada ujung teropong digunakan untuk memutar dan tempat lensa objektif.c. Cara penggunaan Mikroskop 1) Letakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh. 2) Putarlah pembawa objektif, sehingga objektif yang perbesarannya paling lemah tepat diatas kondensor. 3) Putarlah knop makrometer, sehingga teropong terangkat (kira-kira 5 mm) dari meja benda, atau turunkan meja bendanya apabila makrometernya pada meja benda. 4) Bukalah diafragma sampai maksimum (cahaya masuk paling terang). 5) Dengan melihat ke dalam okuler, aturlah cermin sedemikian rupa sehingga didapat lingkaran pandang yang terang. 6) Letakkan sediaan yang akan diamati pada meja benda, kemudian turunkan teropong dengan hati-hati sampai ujung lensa objektif hampir menyentuh permukaan sediaan atau naikkan meja benda apabila makrometernya pada meja benda 7) Dengan melihat melalui okuler putarlah mikrometer dengan perlahan-lahan sehingga spesimen pada sediaan tampak jelas 8) Untuk mencari bagian spesimen yang diinginkan, geser sediaan hingga ketemu dan kemudian jepitlah sediaan hingga tidak bergeser-geser. 9) Pertajam fokus spesimen dengan perlahan-lahan memutar mikrometer. 10) Apabila bayangan tampak terlalu terang, kurangi pembukaan diafragma sedikit demi sedikit, hingga lensa objektif yang dikehendaki tepat diatas spesimen. Pada waktu mengganti lensa, jangan sampai ujung lensa menyentuh permukaan gelas penutup, karena geseran itu akan menggores pada lensa objektif. 11) Untuk pembesaran lensa objektif yang paling kuat (1000x), sebelum engganti lensa objektif teteskan minyak emersi pada permukaan gelas penutup lebih dahulu.www.lintasberita.com

Related Documents

Roni
June 2020 5
Roni
November 2019 12
Roni Frengky Saragih
April 2020 3
Roni Aur Anandi
November 2019 10
Roni Frengky Saragih
April 2020 0
Roni Fees Cp
June 2020 2