BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHSAN 4.1 Analia Data Adapun data-data hasil prakikum op-amp ialah: a. Percobaan 1: Op-Amp sebagai comparator No Vin (V) Vref (V) 1 9.99 3.18 2 3.10 3.18 3 9.56 3.18 4 3.91 3.18 5 1.57 3.18 6 5.05 3.18 7 5.05 4.78 8 5.05 5.48 9 5.05 2.37 10 5.05 6.21 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Percobaan 2: Op-Amp sebagai penguat non-inversi R1 (kΩ) R2 (kΩ) Vin (V) 103.4 70.3 9.31 79.80 70.3 9.31 54.60 70.3 9.31 36.40 70.3 9.31 14.70 70.3 9.31 15.10 81.1 9.31 15.10 2.20 9.31 15.10 0.41 9.31 15.10 0.02 9.31 15.10 0.81 9.31 c. Percobaan 3: Op-Amp sebagai Integrator d. Percobaan 4: Op-Amp sebagai Defferensiator
4.2 Perhitungan Percobaan 2: Op-Amp sebagai penguat non-Inversi Rumus Umum: A. B. C. D. E. F. G.
Vout = {1+(R2/R1)}Vin
Vout = {1+(70.3/103.4)}9.31 = 15.64 Volt Vout = {1+(70.3/79.80)}9.31 = 17.51 Volt Vout = {1+(70.3/54.60)}9.31 = 21.30 Volt Vout = {1+(70.3/36.40)}9.31 = 27.30 Volt Vout = {1+(70.3/14.70)}9.31 = 53.83 Volt Vout = {1+(81.1/15.10)}9.31 = 59.31 Volt Vout = {1+(2.20/15.10)}9.31 = 10.67 Volt
Vout (V) 5.55 0.00 5.97 5.54 0.00 5.70 5.01 0.00 5.20 0.00 Vout (V) 8.35 8.50 8.63 8.70 8.78 9.09 9.86 9.89 9.83 9.65
H. Vout = {1+(0.41/15.10)}9.31 = 9.56 Volt I. Vout = {1+(0.02/15.10)}9.31 = 9.32 Volt J. Vout = {1+(0.81/15.10)}9.31 = 9.81 Volt 4.3 Pembahasan Dalam praktikum kali ini, para praktikan dibimbing oleh asisten untuk memahami device elektronik yang bernama operasional amplifier atau yang sering disingkat sebagai Op-Amp. Percobaan yang dilakukan meliputi berbagai fungsi komponen Op-Amp dalam rangakaian: comparator; penguat; integrator; dan defferensiator. Mengenai praktek dari pelaksanaan percobaan itu sendiri dan hasil percobaannya akan dijelaskan pada paragraf selanjutnya. Pada percobaan pertama, Op-Amp dipakai untuk menunjukkan bahwa dia berfungsi sebagai comparator. Comparator di sini ialah sinyal inputan yang melalui OpAmp akan mengalami seleksi, dimana ketika Vin lebih kecil daripada Vref, maka sinyal outputan yang keluar dari Op-Amp adalah –Vcc (Vout = 0). Namun, apabila Vin lebih besar daripada Vref, maka Vout = +Vcc. Seperti yang terdapat dalam tabel hasil percobaan 1, diketahui bahwa Vref = 3.18 Volt dan diberi tegangan masukan Vin = 9.99 Volt atau Vin = 3.91 Volt, maka Vout tang terjadi adalah sama dengan Vcc = 5 Volt. Sebaliknya, ketika Vin = 3.10 Volt atau Vin = 2.98 Voly, maka Vout yang terjadi ialah 0. Hasil data-data ini dapat membuktikan bawa komponen Op-Amp memeng benar dapat dipakai sebagai alat yang dapat membandingkan sinyal sinyal yang masuk padanya. Oleh karena itu hasil percobaan ini menunjukkan hasil yang valid. Sementara itu pada percobaan ke-2, pertama dilakukan pengukuran tegangan output denagan merubah-rubah harga R1 dan R2. Selain itu, untuk membuktikan bahwa Op-Amp memiliki fungsi sebagai komponen penguat, maka dilakukan perhitungan pula dengan memakai rumus umum Op-Amp penguat non-Inverting,yakni: Vout = {1+(R2/R1)}Vin Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa harga tegangan output Vout tidak sama dengan hasil yang ditunjukkan oleh hasil pengukuran. Terdapat beda hasil yang cukup signifikan, yakni dari hasil pengukuran terdapat pelemahan pada setengah pegukuran yang dilakukan (R1 dirubah). Akan tetapi sinyal tegangan input