Rmkbab12.docx

  • Uploaded by: Zulfikar Calvin
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rmkbab12.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 521
  • Pages: 2
Nama: Zulfikar Calvin Suryono No mhs: 11 16 29231 SAMPEL REPRESENTATIF Dalam memilih suatu sampel dari suatu peopulasi, auditor berusaha mendapatkan sampel yang representatif, Suatu sampel representatif adalah sampel yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan karakteristik populasi. Risiko non-sampling adalah risiko bahwa suatu pengujian audit tidak dapat mengungkapkan adanya penyimpangan dalam sampel. Dua penyebab risiko non-sampling adalah auditor gagal untuk mengetahui adanya Risiko sampling adalah risiko auditor mencapai suatu kesimpulan siko sampling dak mencerminkan adalah bagian inheren dari sampling yang disebabkan karena pengujian tidak dilakukan terhadap keseluruhan populasiAuditor mempunvai dua cara untuk mengontrol risiko sampling, yaitu: 1. Mengubah ukuran sampel 2. Mengunakan metoda yang tepat untuk memilih unsur sampel SAMPLING STATISTIK DAN SAMPLING NON STATISTIK SERTA PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK DAN NON-PROBABILISTIK Sebelum kita membahas tentang pemilihan sampel untuk mendapatkan sampel yang representatif, baiklah kita bicarakan terlebih dahulu perbedaan antara sampel statistik dan sampel nonstatistik, dan perbedaan antara pemilihan sampel probabilistik dan pemilihan sampel non-probabilistik. SAMPLING STATISTIK DAN SAMPLING NON-STATISTIK Metoda sampling audit dapat dibagi menjadi dua golongan besar yakni sampling statistik dan sampling non-statistik. Kedua kategori ini serupa karena keduanya terdiri dari tiga tahapan yaitu : 1. Merencanakan sampel. 2. Memilih sampel dan melakukan pengujian 3. Mengevaluasi hasil Tujuan perencanaan sampel adalah untuk memastikan bahwa pengujian audit dilaksanakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan resiko sampling yang dinginkan dan meminimumkan kemungkinan terjadinya kesalahan non-sampling. PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK DAN NON-PROBABILISTIK Baik pemilihan sampel probabilistik maupun nonprobabilistik berkaitan dengan tahap 2. Apabila menggunakan pemilihan sampel probabilistik auditor memilih unsur-unsur sampel secara acak (random) yang setiap unsur populasinya memiliki probabilitas yang di ketahui untuk di masukan dalam sampel. Proses ini membutuhkan ketelitian yang tinggi dan menggunakan salah satu dari berbagai metoda yang akan dibahas nanti. Dalam pemilihan sampel non-probabilistik auditor memilih unsur sampel dengan. PENERAPAN SAMPLING STATISTIK DAN NON-STATISTIK DALAM PRAKTIK SERTA METODA PEMILIHAN SAMPEL Standar auditing memberi kebebasan kepada auditor untuk menggunakan metoda sampling statistik atau metoda sampling non-statistik. Ada tiga tipe metoda pemilihan sampel yang lazim yang berhubungan dengan sampling audit non-statistik. Ketiganya adalah non-probabilistik. Ada empat tipe metoda pemilihan sampel yang berhubungan dengan sampling audit statistik. Keempat metoda tersebut adalah probabilistik Metoda pemilihan sampel non-probabilistik (judgemental) terdiri dari: 1. Pemilihan sampel langsung (Directed sample selection)

2. Pemilihan sampel blok (Block sample selection) 3. Pemilihan sampel sembarang (Haphazard sample selection) Metode Pemilihan Sampel Non Probabilistik Auditor secara senhaja memilih setiap unsure didalam sampel berdasarkan criteria menurut pertimbangannya sendiri dan tidak memilih secara acak. Pendekatan yang digunakan: 1. Unsur yang paling mungkin berisi kesalahan penyajian 2. Unsur yang berisi karakteristik populasi tertentu 3. Unsur Bernilai Rupiah Besar PENERAPAN PEMILIHAN SAMPEL AUDIT NON-STATISTIK Sekarang marilah kita tinjau bagaimana penerapan sampling non-statistik dalam pengujian transaksi untuk deviasi pengendalian dan kesalahan penyajian rupiah. PERUMUSAN POPULASI Populasi adalah unsur-unsur yang ingin digenerasi oleh auditor. Auditor bias merumusakan populasi untuk mengikutsertakan setiap unsur ang diinginkan, Auditor hanya bias melakukan generalisasi tentan populasi yang telah di sampel. PERUMUSAN UNIT DAMPLING Unit sampling adalah unit fisik yang berkaitan dengan nomor-nomor acak yang akan di generalisasi oleh auditor/langkah awal dalam melaksanakan pengujian audit MENETAPKAN TINGKAT PENYIMPAGAN BISA DITOLEEANSI Suatu pengndalian yang sedang di uji dan masih dapat disimpulkan bahwa pengendalian berjalan efektif.

More Documents from "Zulfikar Calvin"

Rmk Bab 13.docx
April 2020 22
Rmkbab12.docx
April 2020 6
Do Lame
June 2020 20
Makalah Termodinamika.docx
December 2019 31