Risalah Sholat

  • Uploaded by: Muhammad Abu Yusuf
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Risalah Sholat as PDF for free.

More details

  • Words: 3,611
  • Pages: 9
1 RISALAH SHOLAT Diasuh oleh : Ustadz M. Anis bin Syeikh Barakbah Bukan menjadi rahasia umum, apa yang terjadi ditengah-tengah kita kaum muslimin pada saat ini, banyak sekali diantara saudara kita kaum muslimin yang teledor dalam menunaikan shalat. Bahkan banyak sekali diantara mereka secara terang-terangan meninggalkannya secara keseluruhan. Hal ini merupakan suatu musibah yang besar yang merusak akhlak dan mental umat Islam, yang dampaknya akan menimbulkan merajalelanya kemaksiatan dan kerusakan dari tangan mereka sendiri terhadap sesamanya, serta bala yang akan diturunkan oleh Allah SWT. Masalah besar ini adalah beban berat di pundak pribadi-pribadi muslim yang mempunyai ghirah dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di kalangan saudara-saudara seiman. Hal itu bukan hanya tanggung jawab ulama dan kyai, tetapi semua muslimin yang walaupun sedikit mengetahui pentingnya shalat dalam agama, untuk tidak berpangku tangan, berdiam diri, tidak mau tahu dan membiarkan hal ini terus terjadi. Untuk maksud dan tujuan itu, kami susun risalah kecil ini, agar dapat berperan dan turut andil dalam menyadarkan sesama kaum muslimin untuk bangkit dari keteledorannya dan bangun dari kelalaiannya. Semoga risalah ini dengan penuh harapan kepada Allah SWT, dicatat sebagai usaha yang diridhoi-Nya dan bermanfaat bagi kaum muslimin. Kepada pembaca risalah ini, agar menyimak dan membaca semua isinya, kemudian dimohon agar diberikan kepada yang lain yang belum membacanya. Dan kepada yang hendak dengan ikhlas memperbanyaknya, kami sangat berterima kasih dan mudah-mudahan dijadikan sebagai amal jariyah. Akhirnya, kami panjatkan doa agar Allah SWT membuka mata hati kita dan segenap kaum muslimin, di bulan disusunnya risalah kecil ini, bulan Maulid junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, dilimpahkan kepada kita semua taufik dan hidayah agar menjadi orang-orang yang menegakkan shalat. Amin... Wassalam, M. Anis bin Syeikh Barakbah.

2

‫الحمد لله رب العالمين و الصلة و السلم على أشرف النبياء و‬ ‫المرسلين سيدنا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬ Ketahuilah wahai kaum muslimin - semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua - bahwa sesungguhnya shalat itu adalah syariat (perintah agama) yang dibawa dan disampaikan oleh para Nabi yang telah diutus oleh Allah SWT semenjak Nabi Adam AS sampai junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Shalat sebagai sarana seorang hamba berhubungan denga Tuhannya, setelah berikrar dengan lisan dan yakin dengan hati bahwa tiada tuhan selain Allah (syahadat), sebagai bukti keimanan seorang hamba yang dhoif dan kepatuhan akan perintah Tuhan Yang Maha Agung. Perumpamaan shalat adalah sebagai kepala dari seluruh anggota badan. Oleh karena sangat pentingnya shalat tersebut, junjungan Nabi Besar Muhammad SAW menyatakannya sebagai tonggak atau tiang agama, sebagaimana dalam sabda beliau,

‫الصلة عماد الدين فمن أقامها فقد أقام الدين و من تركها فقد هدم‬ ‫الدين‬ "Shalat itu adalah tiang agama. Barangsiapa menegakkannya maka sungguh ia menegakkan agamanya, dan barangsiapa meninggalkannya maka sungguh ia menghancurkan agamanya." Karena sangat pentingnya kedudukan shalat ini, banyak sekali dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi anjuran agar didirikannya. Anda bisa perhatikan pentingnya shalat ini, dengan peristiwa diperintahkannya shalat, yaitu peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab, 5 tahun sebelum beliau hijrah ke Madinah. Di saat yang genting bagi beliau, belum selesai beliau mengajak kaumnya untuk bertauhid dan mempertuhankan Allah, berbagai macam cobaan dan bahaya yang datang dari pembesar-pembesar Quraisy semakin berat, turunlah seruan shalat ini, yang membuat segelintir orang-orang yang beriman kepada beliau menjadi tipis imannya dan membuat orangorang kafir mencemoohkan beliau dan menyebarkan keraguan diantara segelintir orang-orang yang beriman untuk keluar dari Islam. Peristiwa ini juga terjadi pada saat beliau menerima langsung perintah shalat 5 waktu dari Allah, sedangkan perintah yang lain seperti shodaqoh, puasa, haji, dan sebagainya tidak melalui peristiwa khusus, tetapi melalui perantara malaikat Jibril. Hal ini sebagai bukti kebesaran shalat dibandingkan perintah atau syariat yang lain. Oleh karena itu, tidaklah pantas bagi kita yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan beriman kepada Baginda Rasulullah SAW, melalaikan shalat, apalagi meninggalkannya. Untuk lebih jauh lagi dibawah ini, dapat kita renungkan hujjah atau dalil-dalil baik dari ayat-ayat Al-Qur'an, Hadis junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, maupun dari kalam para ulama besar dahulu, yang kesemuanya menunjukkan betapa hebat dan agungnya shalat itu dan begitu keras larangan melalaikannya.

                                         "Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat , yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS. Al-Maa'un : 4-5)

                        "Apa yang menyebabkan kalian masuk di dalam neraka Saqor. Mereka menjawab : kami sewaktu dulu (di dunia) tidak termasuk orang-orang yang menegakkan shalat." (QS. AlMudatstsir : 42-43)

3 Diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khattab dan Abi Hurairah, bahwa Jibril datang kepada baginda Rasulullah SAW dan berkata, "Bacalah, wahai Muhammad." Beliau menjawab, "Apa yang harus aku baca." Jibril kemudian membaca ayat,

                                 "Kemudian datang setelah mereka suatu pengganti yang mensia-siakan shalat dan mengikuti hawa nafsu, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam : 59) Maka Beliau bertanya kepada Jibril, "Apakah umatku akan mensia-siakan shalat sepeninggalku?." Jibril menjawab, "Ya. Akan datang nanti orang-orang dari umatmu yang mengakhirkan shalat dari waktu-waktunya dan ada yang meninggalkannya, serta mengumbar hawa nafsunya. Harta di pandangan mereka lebih baik daripada shalat." Bersabda Baginda Rasulullah SAW,

‫إن موضع الصلة من الدين كموضع الرأس من الجسد‬ "Sesungguhnya kedudukan shalat di mata agama sebagaimana kepala dengan jasad." Bersabda Baginda Rasulullah SAW,

‫ فإن وجدت تامة قبلت و سائر‬, ‫أول ما يحاسب العبد يوم القيامة الصلة‬ ‫عمله و إن وجدت ناقصة ردت و سائر عمله‬ "Paling awalnya sesuatu dimana seorang hamba akan dihisab adalah shalatnya. Jika didapati shalatnya sempurna, maka shalat dan semua amalnya akan diterima. Dan jika didapati shalatnya kurang, maka shalat dan semua amalnya akan tertolak." (Abu Al-Laits As-Samarqandy di dalamnya kitabnya Qurruh Al-'Uyuun dan Ibnu Hajar di dalam kitabnya Az-Zawaajir) Bersabda Baginda Rasulullah SAW,

‫من جمع بين صلتين من غير عذر فقد أتى بابا من الكبائر‬ "Barangsiapa menjamak 2 shalat tanpa udzur maka sungguh ia terkena dosa besar." (HR. AtTurmudzi dan Al-Hakim) Diriwayatkan oleh Ubadah bin Shomit,

‫ ل‬: ‫أوصاني خليلي رسول الله صلى الله عليه و سلم بسبع خصال فقال‬ ‫تشركوا بالله شيئا وإن قطعتم أو صلبتم و ل تتركوا الصلة متعمدين فمن‬ ‫تركها متعمدا فقد خرج من الملة‬ "Telah mewasiatkan kepadaku temanku, Rasulullah SAW, dengan 7 perkara : jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu meskipun kamu dipotong-potong atau disalib, jangan meninggalkan shalat dengan sengaja, maka barangsiapa meninggalkannya dengan sengaja maka sungguh ia telah keluar dari agama..." (HR. Ath-Thabrany) Bersabda Baginda Rasululllah SAW,

‫ فمن أداهن لمواقتهن كان له نورا‬, ‫خمش صلوات كتبهن الله على عباده‬ ‫و برهانا يوم القيامة و من ضيعهن حشر مع فرعون و هاما‬

4 "Allah telah mewajibkan shalat lima waktu atas hambaNya. Barangsiapa melaksanakannya pada waktu-waktunya maka padanya terdapat cahaya dan kejelasan pada hari kiamat. Dan barangsiapa mensia-siakannya maka ia akan dikumpulkan dengan Fir’aun dan Haman1." (Ahmad Dahlan menyebutkan di dalam kitab Risalah-nya. Diriwayatkan :

‫ أ‬: ‫ ثم قال‬, ‫ قولوا ل تجعل فينا شقيا و ل محروما‬: ‫أنه قال يوما لصحابه‬ : ‫ و من هو يا رسول الله ؟ قال‬: ‫تدرون من الشقي و المحروم ؟ قالوا‬ ‫تارك الصلة‬ "Sesungguhnya beliau pada suatu hari bersabda kepada para sahabatnya, 'Katakanlah : jangan jadikan diantara kami orang yang celaka dan diharamkan (masuk surga).' Kemudian beliau bertanya, 'Tahukah kalian orang yang celaka dan diharamkan?.' Para sahabat menjawab, 'Siapa dia wahai Rasulullah?.' Beliau berkata, '(dia adalah) orang yang meninggalkan shalat.' " Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib bahwa Baginda Rasulullah SAW bersabda,

‫ما من عبد يترك الصلة و لم يأتها إل كتب الله على وجهه هذا خارج من‬ ‫رحمة الله و أنا برئ منه و إذا ترك العبد فرضا واحدا كتب إسمه على‬ ‫باب النار‬ "Tidak ada seorang hamba meninggalkan shalat dan tidak menggantinya kecuali Allah menuliskan diatas wajahnya (sebuah tulisan) orang ini keluar dari rahmat Allah dan Saya terlepas darinya. Dan jika seorang hamba meninggalkan satu kewajiban shalat maka Allah menulis namanya di pintu api neraka." Bersabda Rasulullah SAW,

‫بين العبد و الشرك ترك الصلة‬ "Batas antara hamba dengan kesyirikan adalah meninggalkan shalat." (HR. Ahmad AdzDzarimy, Muslim, Abu Daud, dan banyak periwayat lainnya) Bersabda Baginda Rasulullah SAW,

‫ألعهد الذي بيبنا و بينهم الصلة فمن تركها فقد كفر‬ "Ikatan yang ada antara kami dan mereka (manusia) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka sungguh ia telah keluar dari agama." (HR. At-Turmudzi) Hadits Baginda Rasulullah SAW,

‫لما أتى النبي صلى الله عليه و سلم على قوم ترضخ رؤوسهم بالحجارة‬ : ‫كلما رضخت عادت كما كانت ل يفتر عنهم من ذالك شئ قال يا جبريل‬ ‫ الذين تتثاقل رؤوسهم عن الصلة‬: ‫من هؤلء ؟ قال‬ "Ketika Nabi SAW datang pada suatu kaum yang dipecahkan kepala-kepala mereka dengan batu. Setiap kali pecah, kembali lagi seperti semula. Berkata beliau, 'Wahai Jibril, siapakah mereka?.' Jibril menjawab, 'Mereka itu adalah orang-orang yang kepala mereka berat untuk mendirikan shalat.' " Diriwayatkan bahwasannya seorang wanita dari Bani Israel datang kepada Nabi Musa AS dan berkata, "Aku telah berbuat dosa besar dan aku sungguh telah bertobat, maka mintakanlah

5 kepada-Nya pengampunan atas dosaku dan agar menerima tobatku itu." Berkata Nabi Musa AS, "Apa yang kamu perbuat dari dosamu." Menjawab perempuan itu, "Aku telah berzina dan melahirkan bayi dari zinaku itu, lalu aku membunuhnya." Mendengar hal itu, marahlah Nabi Musa AS dan berkata, "Keluar engkau wahai pelacur agar tidak turun bala berupa api dari langit yang akan membakar dan menghanguskan kita karena perbuatanmu." Maka keluar perempuan itu dalam keadaan sedih. Lalu turunlah Jibril dan berkata kepada Nabi Musa AS, "Allah berkata kepadamu, 'Kenapa kau usir wanita itu?. Apakah kau tidak tahu dosa yang lebih besar dari itu?.' " Berkata Nabi Musa AS, "Apakah ada dosa yang lebih besar dari itu." Jibril menjawab, "Siapasiapa yang telah dengan sengaja meninggalkan shalat." (Risalah Tahdzirul Muslimin)

Disebutkan dalam riwayat yang lain yang artinya : "Sesungguhnya yang pertama menjadi hitam muka orang-orang yang berdosa adalah orangorang meninggalkan shalat. Dan sesungguhnya di dalam jahannam ada sebuah lembah bernama lamlam. Di dalamnya ada ular-ular besar, panjang dan berbisa yang akan menyengat orang yang meninggalkan shalat. Racunnya akan bereaksi di dalam tubuhnya selama 70 tahun, lalu karena racun itu, terlepas semua daging yang ada di badannya." Diceritakan dari para ulama Salaf, bahwa ada seorang laki-laki menguburkan saudara perempuannya yang wafat. Setelah selesai mengubur, ia merasa sekantong uangnya hilang. Akhirnya ia ingat bahwa uangnya itu terbawa masuk ke kuburan ketika ia mengubur saudaranya tadi. Lalu ia kembali ke kubur hendak menggali kembali kubur saudara perempuannya. Ketika ia sedang menggali, keluar api besar dari kubur itu. Akhirnya ia urungkan niatnya itu dan menutup kembali kubur itu. Lalu sesampainya ia di rumah, ia menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Akhirnya si ibu menceritakan bahwa saudaranya itu dulunya sering menyepelekan shalat dan mengakhirkannya hingga keluar waktunya. Disebutkan oleh Sayid Ahmad Zaini Dahlan sebuah riwayat : "Barangsiapa yang melalaikan shalat, Allah akan menyiksanya dengan 15 siksaan : 6 siksaan ketika di dunia, 3 siksaan ketika akan sekarat (sakaratul maut), 3 siksaan ketika di kuburnya dan 3 siksaan pada hari kiamat kelak. Adapun 6 siksaan ketika di dunia antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

dicabut keberkahan umurnya dihapus tanda-tanda kebaikan di raut mukanya tidak diterima apa yang diamalkannya tidak dikabulkan doanya tidak dapat bagian doa para sholihin dicabut rohnya dalam keadaan tidak beriman

Adapun 3 siksaan ketika akan mati : 1. mati dalam keadaan mengenaskan 2. mati dalam keadaan lapar 3. mati dalam keadaan haus yang sangat, yang bila diberi air sungai di dunia ini sekalipun tidak dapat hilang hausnya. Adapun 3 siksaan ketika di kubur : 1. 2. 3.

bumi menghimpit tubuhnya hingga remuk tulang-tulangnya dijadikan kuburnya sebagai bara api yang membakarnya siang dan malam diumpankan kepadanya ular bear bernama suja agro' yang akan menggigitnya

Adapun 3 siksaan nanti pada hari kiamat :

6 1. Malaikat mendatanginya dengan rantai panas menganga dan panjang mengikatkannya ke lehernya, lalu memasukkan ke mulutnya hingga tembus ke duburnya 2. Allah tidak memperdulikan nasibnya 3. Allah tidak menghapus dosa-dosanya dengan siksaan-siksaan neraka yang dirasakannya. [Risalah Az-Zajr Ala Tarki Ash-Sholah] Begitulah, wahai saudara kaum muslimin, beberapa peringatan dari Al-Qur’an dan Hadits junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, serta masih banyak lagi dalih-dalih yang lain yang tidak bisa diuraikan disini kesemuanya, yang isi dan muatannya adalah ancaman dan peringatan keras bagi orang-orang yang mengabaikan shalat. Oleh karena itu, wahai saudara, tidak ada tempat untuk sembunyi atau arah untuk lari dari kewajiban shalat itu. Yang tersisa adalah bersegeralah saudara insaf dan bertobat sebelum ajal menjemput saudara dengan selalu menjaga shalat-shalat dalam setiap waktunya dalam keadaan apapun. Kemudian segera memohon ampunan agar shalat-shalat yang telah terlewatkan selama ini diampuni dosa-dosanya dengan menggodho' (membayar) nya dan kalaulah mampu menambah dengan shalat-shalat sunnah agar dapat menghapus dosa-dosa shalat 5 waktu yang tertinggal. Bergegaslah, buang lesu dan kemalasan. Perangilah hawa nafsumu dan bisikan setan yang menyuruhmu mengulur-ulur taubatmu. Ingatlah wahai saudara kaum muslimin, setiap hari, jam, menit dan detikmu, semakin mendekatkan diri anda dengan ajal. Semakin anda ulur-ulur waktu, semakin banyak pula shalat yang harus anda bayar, sedangkan maut tidak jelas kapan datangnya. Ketahuilah bahwa shalat selain dijanjikan ganjaran yang besar bagi yang melakukannya kelak di hari kiamat, ia juga merupakan sebab utama dalam mendapatkan pahala dan kebaikan hidup di dunia ini, diantaranya adalah keberkahan umur, kemudahan rizqi, ketentraman batin, kejernihan akal pikiran, tercegah dari perbuatan jahat dan mungkar, serta jauh dari bala. Kesemuanya itu akan diperoleh kontan dan otomatis di dunia ini bagi orang-oang yang selalu menunaikan shalatshalatnya, lebih-lebih menambahnya dengan shalat-shalat sunnah. Hal ini adalah janji Allah dan Rasul-Nya, sedangkan janji Allah dan Rasul-Nya adalah yang paling benar. Firman Allah

                       "Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta kepadamu rizki. Kami yang akan memberimu rizki. Dan kesudahan (yang baik) bagi orang yang bertakwa." (QS. Thoha:132) Wasiat Baginda Rasulillah SAW kepada sahabat Abu Hurairah :

‫يا أبا هريرة مر أهلك بالصلة فإن الله يأتيك بالرزق من حيث ل تحتسب‬ "Wahai Abu Hurairah, perintahkan keluargamu untuk shalat, karena sesungguhnya Allah yang akan memberimu rizki yang tanpa dapat kamu duga." (Imam Al-Ghazali menyebutkannya di kitabnya Ihya') Anjuran Rasulillah SAW kepada keluarga beliau jika ditimpa kesusahan :

‫أقم الصلة فبذالك أمرت‬

7 "Dirikanlah shalat, karena dengan itulah aku diperintahkan." (Imam Al-Ghazali menyebutkannya di kitabnya Ihya') Hukum orang yang meninggalkan sholat dalam pandangan 4 madzhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah bahwa orang yang membolehkan meninggalkan sholat atau memandangnya sebagai sesuatu yang bukan wajib adalah jelas-jelas telah kafir. Adapun hukum orang yang meninggalkan sholat karena malas, para ulama berbeda pendapat : Imam Hanafi Orang yang meninggalkan sholat karena malas, maka hukumannya dipukul hingga keluar darahnya atau dipenjarakan hingga jera dan melaksanakan sholat. Imam Maliki Orang yang meninggalkan sholat karena malas, hukumannya dibunuh dengan pedang. Setelah mati, berlaku baginya hukum orang Islam yang lain : dimandikan, disholatkan, dikubur dan hartanya menjadi harta waris. Imam Syafi’i Orang yang meninggalkan sholat karena malas, biarpun sekali sholat fardhu, hukumannya adalah dibunuh, dengan syarat sampai keluar waktu sholat tersebut atau sholat Jum’atnya, dan selama orang tersebut tidak beralasan walaupun berbohong. Hukuman ini dilakukan oleh penguasa negara (pemerintah Islam) atau yang berwenang sah dari pemerintah. Sebelum dibunuh, dianjurkan kepada pejabat untuk menyuruhnya bertaubat dan diberi waktu 3 hari. Kalau tetap tidak mau, dibunuh. Dan berlaku setelah mati juga hukum-hukum seperti lazimnya kaum muslimin : dimandikan, dikafani, disholati dan dikubur bersama kaum muslimin serta hartanya menjadi harta waris. Imam Hanbali Orang yang meninggalkan sholat karena malas, biarpun sekali tanpa dilihat alasannya, dibunuh dan mati dalam keadaan kafir. Berlaku setelah mati adalah hukum orang murtad, tidak wajib dimandikan, tidak wajib dikafani, tidak boleh disholati dan tidak wajib dikuburkan. Boleh diumpankan jazadnya kepada anjing. Hartanya bukan menjadi harta waris tapi menjadi harta rampasan yang dikembalikan kepada kas negara. Apakah masih tersisa olehmu, wahai saudaraku, keragu-raguan?. Apakah hendak kau tunda saatnya untuk kembali ke jalan yang diridhoi-Nya setelah kau simak dan ikuti ayat-ayat Allah SWT dan hadits baginda Rasulullah SAW?. Sampai kapankah, wahai saudaraku, baju kemalasanmu yang telah kumal kau kenakan?. Kepada-Mu juga, ya Allah, kami mohon dengan mengangkat kedua tangan kami untuk Kau buka mata hati kami yang telah hitam pekat digilas jaman. Jadikan kami, ya Allah, orang-orang yang Engkau tidak haramkan taufik dan hidayahMu, agar dapat kami dengan mudah menjalankan dan menjaga perintah sholat-Mu. Amin Allahumma Amin... Wahai saudaraku, kenikmatan yang paling besar dan tak ternilai harganya, telah dikaruniakan kepadamu, kaum muslimin, dimana engkau dipilih diantara sekalian banyak manusia untuk berikrar dengan lisan dan beriman dengan hati bahwa tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang karenanya ditegakkan alam semesta ini, diutusnya Nabi-Nabi karenanya, dijadikan untukmu sekalian Islam sebagai agama yang diterima dan diridhoiNya, dijadikan Nabi Muhammad SAW, kekasihNya, sebagai Nabimu, yang dengan beliau, engkau menjadi sebaik-baiknya umat. Bersyukurlah, wahai saudaraku, atas nikmat-nikmat agung tersebut. Jagalah dan renungkanlah dengan mata hatimu. Ingatlah, wahai saudaraku, nikmat-nikmat Tuhanmu yang telah diberikanNya kepadamu. Diciptakannya engkau hingga berwujud di alam dunia ini. Dimanakah engkau sebelum itu?. Janganlah engkau menduga bahwa engkau diciptakan dalam keadaan sia-sia dan engkau tidak dikembalikan kepada asalmu, yaitu tanah, dan akan dibangkitkan lagi pada kali yang ketiga untuk mempertanggung-jawabkan perbuatanmu. Tidakkah engkau renungkan sesungguhnya engkau berpindah-pindah sebagai nutfah (air mani)?. Tiada yang mau memperdulikan wujudmu sebagai sperma dari bapak dan ibu, kecuali Tuhanmu

8 yang menjaga hingga engkau berada di perut ibu kandungmu. Dipeliharalah engkau hingga engkau tumbuh di perut ibu selama 40 hari menjadi segumpal darah. Kemudian diperhatikanlah engkau selama 40 hari hingga menjadi segumpal daging. Kemudian tulang tumbuh dilapisi daging, dilengkapi engkau dengan anggota badanmu : mulut, telinga mata, hingga sempurna kejadianmu dalam bentuk manusia selama 140 hari. Kemudian ditiupkan ruhmu daripadaNya sampai engkau terjaga aman dalam rahim ibu. Diberinya engkau makanan selama dalam perut ibumu tanpa engkau minta dan merengek, tanpa gunakan mulut untuk memakannya, tahu-tahu telah sampai makanan dalam perutmu, hingga 9 bulan dikeluarkannya engkau dari perut yang gelap itu menuju alammu yang sekarang, dalam keadaan telanjang tanpa sehelai kain yang kau kenakan. Dalam keadaan lemah, tanpa gigi yang membantumu mengunyah makanan dan tak berfungsi di pencernaanmu. Dikeluarkannya untukmu air susu ibu yang sebelumnya kering tak berisi. Kemudian engkau tumbuh semakin besar, tegak sempurna, tapi tetap jatah rizkimu tidak dicabut olehNya. Kemudian dijadikan untukmu istri. Kemudian dikaruniainya engkau olehNya anak, sedang engkau dalam keadaan sehat wal afiat. Tiba-tiba engkau lupa akan nikmatNya, kau lawan perintahNya, engkau campakkan seruanNya. Engkau terlena dengan kesehatanmu. Pada saat engkau sakit, siapakah yang memberikan kesembuhan untukmu?. Engkau tertipu dengan urusan duniamu!. Apakah jika semua itu dicabutnya darimu, siapakah kiranya yang dapat menolongmu?. Allah hendak berkata, "Apakah engkau tidak malu, wahai hambaKu?. Engkau berjalan dibumiKu, berinjak di bawah langitKu, tapi engkau tentang perintahKu!. Engkau bersenangsenang dengan rizki yang telah Kuberikan padamu, tapi engkau gunakan untuk bermaksiat padaKu. Apakah telah engkau temukan obat pencegah umur tuamu?. Atau mungkin engkau mempunyai kesaktian mandra guna untuk menolak ajalmu hingga engkau bergelimang dengan dosamu?."

                     "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang engkau selalu lari darinya." (QS. Qof:19) Setiap Jum’at engkau selalu diingatkan di setiap mimbar agar bertakwa, tapi tak kau hiraukan, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Lebih berat lagi engkau tinggalkan, tak pernah kau kerjakan. Celaka sungguh celaka, bila tak engkau hentikan, atau ancaman yang akan kau rasakan nanti.

                            "Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling darinya?. Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa." (QS. As-Sajadah:22) Ataukah engkau ingin mendapat azab kubur, atau akan menjadi calon-calon penghuni neraka yang sangat pedih azab siksanya.

                        

9



 

 

"Sungguh Aku isi neraka Jahanam dengan golongan jin dan manusia semuanya." (QS. AsSajadah:13) Tidak!. Sekali-kali engkau tidak menginginkan ancaman itu, yang tidak mengenal kasihan dan belas kasih

                           "Sesungguhnya azabnya (neraka Jahanam) itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya ia (neraka Jahanam) itu adalah seburuk-buruknya tempat menetap dan tempat kediaman." (QS. AlFurqan:65-66) Apakah bukan saatnya sekarang bagi kita semua untuk kembali tunduk dan patuh terhadap perintahNya, menjalankan shalat dan menjaga waktunya, sujud mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa, Maha Agung. Engkau ya Allah yang hanya pantas menyandang gelar Maha Besar, karena Maha Segalanya hanya padaMu.

‫ألم يأن للذين آمنوا أن تخشع قلوبهم لذكر الله و ما نزل من الحق و ل‬ ‫يكونوا كالذي أوتوا الكتاب من قبل فطال عليهم المد فقست قلوبهم و‬ ‫كثير منهم فاسقون‬ "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka). Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Al-Hadid:16) Ya Allah, kami masuk pintu taubatMu yang selalu Kau buka lebar, selama ajal belum sampai tenggorokan, terimalah ya Allah seperti yang telah Engkau janjikan. Dan ampunilah segala dosa kami yang lalu seperti yang telah dijanjikan oleh NabiMu Muhammad SAW.

‫التائب من الذنب كمن لذنب له‬ "Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tanpa dosa." Kalau tidak Engkau, kepada siapa lagi kami mengharap, karena kami tidak mengenal Tuhan selainMu. Ya Allah, ya Robbal Alamin. Al-fatihah...

Related Documents

Risalah Sholat
June 2020 34
Risalah Sholat
June 2020 20
Risalah Ramadhan
May 2020 20
Risalah Syiah
October 2019 45
Risalah Dm
June 2020 14
Risalah Ramadhan
October 2019 38

More Documents from ""