Rini Susanti (105391102916) Teori Pergeseran Benua.docx

  • Uploaded by: Rini Susanti
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rini Susanti (105391102916) Teori Pergeseran Benua.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,394
  • Pages: 25
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN (TEORI PERGESERAN BENUA, TEMUAN-TEMUAN DALAM LAUT, TEORI TEKTONIK LEMPENG DAN PERGESERAN LEMPENG)

OLEH: NAMA :RINI SUSANTI NIM

:105391102916

KELAS :FISIKA V. A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR DESEMBER 2018

i

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasaanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kedepannya bisa diperbaiki. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.

Makassar, 3 Desember 2018 Penyusun

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................

4

B. Rumusan Masalah........................................................................................

5

C. Tujuan..........................................................................................................

5

BAB II PEMBAHASAN A. Teori Pergeseran Bumi.................................................................................

6

B. Pergeseran Tektonik Lempeng.....................................................................

11

C. Pergeseran Lempeng ..................................................................................

13

D. Temuan-Temuan Dalam Laut......................................................................

16

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................................

25

B. Saran.............................................................................................................

25

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geolog berasumsi bahwa kenampakan-kenampakan

utama

bumi

berkedudukan

tetap.

Kebanyakan

kenampakan geologis seperti pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan vertikal kerak seperti dijelaskan dalam teori geosinklin. Sejak tahun 1596, telah diamati bahwa pantai Samudera Atlantik yang berhadap-hadapan antara benua Afrika dan Eropa dengan Amerika Utara dan Amerika Selatan memiliki kemiripan bentuk dan nampaknya pernah menjadi satu. Ketepatan ini akan semakin jelas jika kita melihat tepi-tepi dari paparan benua di sana. Sejak saat itu banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan hal ini, tetapi semuanya menemui jalan buntu karena asumsi bahwa bumi adalah sepenuhnya padat menyulitkan penemuan penjelasan yang sesuai. Teori Tektonik Lempeng berasal dari hipotesis continental drift yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang lebih padat. Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.

4

B . Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah teori pembentukan benua? 2. Bagaimanakah teori lempeng tektonik lempeng? 3. Bagaimanakah pergeseran lempeng? 4. Apa saja temuan-temuan dalam laut? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui teori pembentukan benua 2. Untuk mengetahui teori lempeng tektonik lempeng 3. Untuk mengetahui pergeseran lempeng 4. Untuk mengetahui temuan-temuan dalam laut

5

BAB II PEMBAHASAN

A. TEORI PERGEESERAN BENUA Bumi memiliki komposisi permukaan kurang lebih 1/3 bagiannya adalah daratan dan 2/3 bagian lainnya adalah lautan. Proses pembentukan benua di permukaan bumi dijelaskan ofeh para ahli dengan berbagai teori. Teori-teori tersebut dipaparkan pada penjelasan berikut. 1. Teori limas (the tetrahedral theory) Teori

ini

dikemukakan

oleh

Lowthian

Green

(1875),

yang

membandingkan bumi dengan tetrahedron, yaitu tiga sisi piramid dengan dasar segitiga datar (limas segitiga). Green mengasumsikan bahwa sudutsudut limas menunjukkan benua dan sisi-sisi limas menunjukkan samudera. Teori ini mengasumsikan bahwa benua selalu ada dalam keadaan stabil, posisinya tetap, tetapi terpisah satu sama lain. Konsep ini dapat dilihat dalam Gam bar 8.

Gambar 8, Konsep Limas Segitiga (Tetrahedron) menurut Green 2. Teori apungan benua (continental drift)

6

Dikemukakan oleh Taylor (1910), kemudian dikembangkan oleh Wegener (1912; 1929). Teori ini kurang berhasil meyakinkan ilmuwan lain, terutama yang terkait dengan mekanisme pergeseran benua-benua tersebut. Pada teori ini, benua diumpamakan sebagai bahan yang bersusunan SiAI yang mengapung di atas bahan yang memiliki densitas yang lebih besar dan bersifat plastis yang membentuk kerak samudera. Gambaran teori apungan benua dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Teori apungan menurut Wegener 3. Teori arus konveksi (convection current) Dikemukakan oleh Holmes, yang menyatakan bahwa bongkah-bongkah benua dapat bergeser satu sama lain karena adanya arus konveksi. Bongkahbongkah benua adalah benda-benda pasif yang menumpang di atas mantel arus konveksi, sehingga dapat bergerak bebas. Bongkah-bongkah tersebut menghubungkan punggung-punggung tengah samudera, yaitu tempat arus konveksi naik dari mantel dan muncul di permukaan melalui celah –celah. Parit/ palung (oceanic trench) dan jalur-jalur orogen sebagai tempat di

7

permukaan bumi yang memungkinkan arus konveksi dapat dilihat dalam Gambar 10.

Gambar 10. Variasi arus konveksi menurut teori arus konveksi 4. Teori bumi yang mengembang (the expanding earth) Teori ini dikemukakan oleh J.K.E. Halm (1935) dan diteruskan oleh Bruce C. Heezen. Teori ini mengasumsikan bahwa pada awal-awal pembentukannya, bumi berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran saat ini, kira-kira % ukuran bumi sekarang. Pada waktu bumi mendingin, kerak terbentuk di permukaan, kemudian diikuti oleh berkembangnya ukuran bumi. Saat berkembangnya bumi tersebut, kerak asli mengalami retak dan membentuk benua-benua. Jika diasumsikan bahwa bumi berkembang seperti balon yang mengembang, sedangkan benua yang asli secara kasar memiliki ukuran yang sama, maka akan terbentuk kerak-kerak tambahan. Penjelasan ini masih bersifat spekulasi, tetapi memberikan keterangan yang masuk akal bagi sejumlah keberatan yang menghadang teori Wegener. Gambaran teori ini dapat dilihat pada Gambar 11.

8

Gambar 11. Pembentukan benua menurut teori bumi berkembang

5. Teori kemagnetan purba (palaeomagnetism) Palaeomagnetism dapat diartikan sebagai kajian kemagnetan bumi sepanjang waktu geologi. Palaeomagnetism mengkaji arah medan magnet batuan pada waktu batuan tersebut terbentuk pada awalnya. Arah ini dapat terjadi melalui cara sebagai berikut: saat batuan beku dan sedirnen terbentuk, partikel magnet yang ada pada batuan tersebut memiliki arah dan dip yang sama sebagai medan geomagnetik lokal pada saat batuan tersebut memadat. Kajian terakhir menunjukkan bahwa batuan yang ada pada benua menunjukkan arah magnetik lapangan yang bervariasi antara usia geologis satu dengan yang lain. Dengan kata lain, kemagnetan purba memberikan arah ke mana posisi kutub magnetik bumi yang dapat ditunjukkan pada waktuwaktu yang berbeda sepanjang sejarah geologi. Kajian kemagnetan menjadi penting, karena mendukung teori pergerakan benua pada skala tertentu, dan mendukung pemikiran tentang pembentukan

9

kerak samudera yang baru secara terus-menerus. Posisi kemagnetan berdasarkan teori ini dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar

12.

Posisi

Kemagnetan

Bumi

berdasarkan

Teori

Paleomagnetism

6. Konsep pemekaran dasar samudera (the concept of sea-floor spreading) Diajukan oleh Harry Hess (1962) yang merupakan pengembangan teori arus konveksi. Konsep ini merupakan dasar untuk munculnya teori tektonik lempeng. Pada punggung-punggung tengah samudera, tempat di mana arus konveksi muncul, terbentuk kerak baru yang menumpang di atas arus konveksi yang berasal dari dalam mantel. Kerak ini akan diangkut hingga mencapai jarak yang cukup jauh. Jika kerak ini mencapai palung, maka akan tenggelam atau turun kemudian masuk ke dalam mantel. Pada teori ini, yang bergerak adalah benua bersama lantai samudera. Keduanya menumpang secara pasif di atas arus konveksi yang ada di dalam mantel. Gambaran teori ini dapat dilihat pada Gambar 13.

10

B. TEORI

TEKTONIK

LEMPENG

(THE

THEORY

OF

PLATE

TECTONICS) 1. Tektonik Lempeng Bumi adalah satu-satunya planet di sistem tata surya yang sampai saat ini masih diakui sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya. Berbagai makhluk hidup tinggal di bumi dan hidup dengan sumber daya alam yang berlimpah di dalamnya. Makhluk hidup tinggal di lapisan paling atas bumi yang disebut litosfer. Litosfer atau kerak bumi adalah lapisan paling keras yang mengandung materi-materi yang kaku. Litosfer bukanlah sebuah dataran yang menyelimuti lapisan di dalamnya secara keseluruhan layaknya kulit telur yang menyelubungi intinya. Litosfer terpecah menjadi lempeng-lempeng yang terapung di atas lapisan yang lebih lunak di bawah litosfer yang disebut astenosfer. Oleh karena astenosfer ini lunak, litosfer ini bergerak mengikuti pergerakan materi yang ada di astenosfer. Jika pernah menonton serial Avatar: The Last Airbender, pada episode pertama telihat adegan kakak beradik Sokka dan Katara bersampan di daerah kutub dan di sekitarnya terdapat lempengan-lempengan es yang bergerak terapung di atas air. Begitulah perumpamaan litosfer yang bergerak ‘terapung’ di atas astenosfer. Karena posisinya yang sangat rapat, pergerakan lempeng-lempeng tersebut acap menimbulkan benturan. Namun, tak jarang

11

pula

lempeng-lempeng

bergerak

saling

menjauhi

atau

menggeseki.

Pergerakanpergerakan litosfer ini dipelajari di dalam Teori Tektonik Lempeng. Tidak hanya pergerakannya, fenomena yang ditimbulkan akibat pergerakan tersebut juga dipelajari. Teori ini menghubungkan pemikiran tentang pemekaran dasar lautan dengan hipotesis yang lebih tua, yaitu apungan benua. Teori ini mencakup dua bagian sebagai berikut. 

Bagian geometris, yang memandang bahwa kulit bumi memiliki mosaik lempeng, berupa lempeng benua dan lempeng samudera. Kerak bumi mirip dengan kulit telur yang mengalami retakan pada sejumlah tempat.



Bagian kinematik, yang berhubungan dengan aspek gerakan. Bagianbagian Irtosfer yang bervariasi (lempeng), besar maupun kecil, yang ukurannya bervariasi, bergerak relatif konstan; lempeng-lempeng ini bergerak di atas zona yang "mobile" pada mantel bagian atas. Zona "mobile" ini disebut dengan astenosfer.

2. Penemuan Teori Tektonikk Lempeng Pengemuka Teori Tektonik Lempeng pertama kali adalah dua orang ahli Geofisika dari Inggris, Dan McKenzie dan Robert L. Parker. Mereka mengemukakan teori ini pada tahun 1967 setelah menyempurnakan teori-teori yang ditemuknan ahli-ahli sebelumnya. Salah satunya adalah Teori Uniformitas dari Charless Lyell yang dikemukakannya pada 1830. Teori ini 12

menerangkan bahwa permukaan bumi tidak mengalami perubahan secara lempeng, tetapi hanya mengalami perubahan pada permukaannya karena proses-proses klimatologis seperti hujan, angin, atau perubahan suhu. Kemunculan teori ini berawal dari Teori Arus Benua (Continental Drift) yang dikemukakan oleh Meteorologis Alfred Wegener (1912) dalam bukunya, The Origins of Continents and Oceans, yang menyatakan bahwa dahulu seluruh benua yang ada sekarang saling menempel dan membentuk suatu benua besar yang oleh Wegener disebut Pangea (dalam bahasa Inggris disebut all earth). Pangea kemudian pecah dan pecahannya merambat ke posisi seperti yang ada sekarang. Rambatan tersebut membentuk palung-palung besar yang membentuk samudra-samudra yang ada sekarang. Teori yang mendukung Teori Tektonik Lempeng yang selanjutnya adalah Teori Arus Konveksi (Convection Current Theory) yang dikemukakan oleh Vening Meinesz-Hery Hess. Dalam sumber nomor tiga teori tersebut menerangkan bahwa perpecahan benua dan pergerakan lempeng litosfer bumi diakibatkan oleh pergerakan yang dipicu oleh adanya arus konveksi yang berasal dari dalam astenosfer bumi. Arus tersebut muncul karena adanya peluruhan unsur radioakif Uranium menjadi Timbal yang menghasilkan energi, gradien geotermis, serangan benda asing, dan simpanan panas pada saat bumi terbentuk. Teori ketiga yang mendukung kemunculan Teori Tektonik Lempeng adalah teori Sea Floor Growth (1963). Teori ini adalah teori yang menerangkan terbentuknya punggungan memanjang di sekitar dasar samudra.

C. PERGERAKAN LEMPENG LEMPENG Teori tektonik lempeng memberikan pemikiran lebih lanjut bahwa kerak bumi bagian luar dapat dibagi-bagi menjadi sejumlah lempeng dalam berbagai ukuran dan masing-masing lempeng bersinggungan satu sama lain. Gerakan lempeng dapat disebabkan oleh arus konveksi maupun pengaruh gravitasi, yang mendorong dan menarik pergerakan tersebut. Lempeng utama yang berupa bagian

13

benua dunia ada enam buah. Lempeng utama di dunia tersebut adalah sebagai berikut: 1. Lempeng Amerika 2. Lempeng Antartika 3. Lempeng Afrika 4. Lempeng Eurasia 5. Lempeng Pasifik 6. Lempeng Indo-Australia Distribusi lempeng utama di dunia dapat dilihat pada Gambar 15.

Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah: 

Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California. 14



Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen. Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar pisah).



Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat

15

(mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese island arc)

Gambaran interaksi antar lempeng dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Berbagai macam interaksi antar lempeng

D. TEMUAN-TEMUAN DALAM LAUT Bumi tempat kita tinggal, diselimuti oleh air. Ada banyak rahasia yang menanti di dalam laut yang menanti untuk ditemukan oleh manusia. Dari artifak, kapal karam, bahkan sampai kota kuno, tersembunyi di bawah laut. Bebepara ada yang berhasil ditemukam, beberapa lainnya masih menunggu waktu. Berikut adalah 10 hal mengejutkan yang berhasil ditemukan di bawah laut.

16

1. Sungai Bawah Laut Di Laut Hitam

Biasanya orang tahunya sungai itu ada di permukaan tanah, tidak ada yang mengira bahwa ada sungai di bawah laut. Pikirnya, mana mungkin bisa ada air di bawah air. Tapi ternyata memang benar ada. Sejumlah ilmuwan menemukan sebuah sungai di bawah laut, ini tentunya menjadi salah satu penemuan bawah laut yang sangat mengejutkan. Letaknya ada di Laut Hitam, sebuah sungai panjang bersembunyi sekitar 35 meter di bawah permukaan air Laut Hitam. Penemuan mengejutkan ini terjadi pada tahun 2010, dan menjadikannya sebagai sungai bawah air pertama di dunia. Sungai bawah laut tersebut berasal dari air asin yang melalui Selat Bosphorus yang berasal dari Laut Mediterania ke Laut Hitam. 2. Lingkaran Misterius Di Dasar Laut

17

Sebuah peninggalan atau buatan dari alien, begitulah yang orang pikir ketika menemukan sebuah lingkaran misterius di bawah laut seperti tampak pada foto. Lingkarang yang bentuknya sangat unik tersebut ternyata bukanlah buatan alien seperti orang bicarakan, melainkan buatan dari penghuni dasar laut. Pertama kali ditemukan di tahun 1995 oleh seorang penyelam di Jepang. Sebuah lingkaran unik menjadi topik perbincangan oleh para ilmuwan selama bertahun-tahun. Bagaimana mungkin bisa sebuah lingkaran bisa terbentuk di dasar laut. Sampai akhirnya, misteri tersebut terpecahkan. Lingkaran tersebut adalah hasil buatan ikan puffer. Ikan piffer jantan membuat lingkaran tersebut untuk menarik perhatian ikan puffer betina. 3. Kota Heracleion

18

Arkeolog bernama Frank Goddia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menemukan Kota Heracleion. Heracleion adalah kota hilang yang menjadi mitos bagi orang Yunani atau Thonis. Hasil jerih payahnya terbayar, Kota Heraleion berhasil ditemukan. Berada sekitar 46 meter di bawah permukaan air, di Aboukir Bay, Mesir. Penemuan tersebut langsung membuat gempar dunia. Tidak ada yang menyangka mitos Kota Heracleion adalah kenyataan. Setidaknya sudah 1.200 tahun Kota Heracleion tersembunyi di bawah air. Ketika ditemukan, di reruntuhan Kota Heracleion ditemukan juga sejumlah bangkai kapal, jangkar, koin emas, dan sejumlah patung raksasa. 4. Kapal RMS Titanic

Cerita tentang tenggelamnya kapal RMS Titanic begitu heboh. Saking hebohnya, cerita tenggelamnya kapal pesiar besar tersebut diangkat ke

19

layar lebar dengan judul Titanic. Dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet, film yang tayang pada tahun 1997 tersebut berhasil mendapatkan rating yang tinggi. Kapal RMS Titanic sendiri, tenggelam pada April 1912. Baru pada tahun 1985, seorang mantan kapten Navy sekaligus ahli kelautan, Robert Ballard, berhasil menemukan bangkai kapal tersebut. Penemuan besar tersebut menjadi penemuan paling bersejarah dan menjadi gerbang pembuka atas apa yang terjadi dengan kapal tersebut. 5. Antikythera Mechanism

Sebuah penemuan mengejutkan terjadi di tahun 1901. Beberapa arkeolog, menemukan sebuah bangkai kapal di bawah air, dekat Pulau Antikythera. Dari bangkai kapal itulah ditemukan sejumlah benda, salah satunya adalah benda antik berumur 2.000 tahun, dinamakan Antikythera Mechanism. Sebuah benda yang sampai sekarang masih belum diketahui jelas asal usulnya. Antikythera Mechanism adalah sebuah kalender dan komputer berusia 2.000 tahun yang diperkirakan dibuat oleh orang Yunani kuno. Dari ditemukan sampai sekarang, ilmuwan masih bingung menjelaskan tekateki yang ada pada benda itu. Yang baru dipecahkan, Antikythera Mechanism adalah sebuah kalender matahari dan bulan. Benda ini juga digunakan untuk menghitung mundur Olimpiade berikutnya.

20

6. Obat Kuno Romawi

Bila kalian sakit, pastinya kalian akan pergi memeriksakan diri ke dokter. Dari dokter, barulah diketahui kita sakit apa. Setelah itu, dokter akan menuliskan resep obat yang harus kita tebus di apotek. Masih seputar obat, sejumlah ilmuwan asal Italia berhasil membuat kejutan dengan berhasil menemukan obat yang tua, sangat-sangat tua. Beberapa ilmuwan asal Italia tersebut berhasil menemukan sebuah pil yang tersimpan di dalam kotak yang ditemukan dalam bangkai kapal. Pil beserta bangkai kapal tersebut ditemukan di lepas pantai Tuscany. Karena tersimpan dengan rapat, pil tersebut masih dalam kondisi bagus dan tersegel. Diperkirakan pil tersebut sudah berusia 2.000 tahun dan digunakan untuk pengobatan mata. 7. Palung Mariana

21

Sekitar 71% bagian dari Bumi kita yang tertutup oleh air. Dan, belum seluruhnya berhasil kita jelajahi. Masih banyak misteri dalam laut yang belum terpecahkan. Salah satu misteri terbesar di bawah laut yang hingga sekarang masih terus digali adalah Palung Mariana. Dimana yang kita ketahui, Palung Mariana merupakan bagian terdalam dari laut, dalamnya sekitar 10.994 meter di bawah permukaan laut. Kapan Palung Mariana ini temukan pertama kali? Palung Mariana pertama kali ditemukan oleh HMS Challenger pada 23 Maret 1875. Palung terdalam di Bumi tersebut, kala itu, hanya beberapa yang mampu mencapai dasar paling. Tanggal 26 Maret 2012, James Cameron dengan alat Deepsea Challengernya, berhasil turun hingga 10.898 meter. 8. Silfra Crack

22

Sebuah lempengan tektonik yang menjadi pemisah antara Amerika Utara dan Eurasia, lempengan pemisah ini dinamakan Silfra Crack. Lokasinya terletak di Danau Thingvallavatn yang berada di Taman Nasional Thingvellir

di

Islandia.

Karena

pemandangannya

yang

menakjubkan, Silfra Crack dijadikan tempat scuba diving. Bila kalian menyelam di Danau Thingvallavatn, kalian bisa lihat sendiri yang dinamakan Silfra Crack tersebut. Airnya sangat jernih dan dingin, perlu peralatan lengkap untuk bisa menyelam ke bawah. Semenjak ditemukannya Silfa Crack, jarak antar benua, Amerika Utara dan Eurasia ini terus bertambah 2 cm tiap tahunnya. 9. Mesin Pesawat Apollo 11

Saturn V merupakan nama roket yang digunakan oleh Amerika untuk mengirim astronot terbang ke luar angkasa. Roket tersebut diciptakan oleh NASA antara tahun 1967 sampai 1973. Dari sekian banyak roket, salah satunya Apollo 11, digunakan oleh Neil Armstrong, Michael Collins, dan Edwin E. Aldrin untuk terbang ke Bulan. Beberapa mesin dari Apollo 11, lepas, dan tenggelam di lautan. Di tahun 2012, CEO dari Amazon, Jeff Bezos, melakukan sebuah ekspedisi untuk mencari mesin Apollo 11 yang hilang di lautan. Di tahun 2013, ekspedisi tersebut berhasil. Mesin yang diduga dari pesawat Apollo 11

23

berhasil ditemukan di lepas pantai Florida, 4.267 meter di bawah permukaan laut. 10. Kota Pavlopetri

Kota Heracleion bukanlah satu-satunya Kota Hilang yang selalu menjadi perbincangan orang, khususnya di Yunani. Masih ada 1 Kota Hilang yang menjadi perbincangan yaitu Kota Pavlopetri. Andaikan bukan karena satu musibah, ada kemungkinan Kota Pavlopetri masih ada sampai sekarang. Konon katanya, penduduk Kota Pavlopetri adalah penduduk yang sangat maju. Sampai suatu ketika, sebuah gempa bumi dahsyat mengakibatkan Pavlopetri hilang dan ditelan oleh lautan. Ketika ditemukan, Kota Pavlopetri berada di kedalaman 4 meter di bawah permukaan laut. Diperkirakan usia kota ini mencapai 5.000 tahun.

24

BAB III PENUTUP A.

Kesimpulan Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental

drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah yangmengambang di atas lautan basal yang lebih padat. Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya. Pergerakan lempeng tektonik bisa terjadi karena kepadatan relatif litosfer samudera dan karakter astenosfer yang relatif lemah. Pelepasan panas dari mantel telah didapati sebagai sumber asli dari energi yang menggerakkan lempeng tektonik. Pandangan yang disetujui sekarang, meskipun masih cukup diperdebatkan, adalah bahwa kelebihan kepadatan litosfer samudera yang membuatnya menyusup ke bawah di zona subduksi adalah sumber terkuat pergerakan lempengan.

B.

Saran Demikianlah makalah ini saya susun. Penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan dalam segi penulisan dan penjelasa materi. Oleh karena kritik dan saran diharapkan penulis untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

25

Related Documents

Susanti
October 2019 5
Rini Riana.docx
July 2020 17
Rini Laoshi.docx
October 2019 35
Rini Spss.docx
November 2019 37

More Documents from "Anugrah Amd RMik"