Ringkasan Study Case Seoul City.docx

Study Case; Seoul City Seoul merupakan rumah bagi 10 juta orang dalam 234mil/persegi, dan memiliki beberapa masalah publik, seperti kemacetan, parkir, kurang perumahan. 97.5% warga korea pun mempunyai koneksi broadband, 60% mempunyai telepon pintar. Seoul, kota global yang mendukung ekonomi berbagi, karena Korea memiliki kebudayaan berbagi/Jeong, jika tidak berbagi akan dianggap serakah. Walikota Seoul Park Woon Soon aktivis independen dan ham adalah kekuatan di balik “Jeong” pemerintah Seoul mengumumkan rencana berbagi agar kegiatan berbagi dapat diakses semua warga negara dengan memperluas infrastruktur berbagai fisik dan digitan menginkubasi dan mendukung startup ekonomi berbagi. Kim Tae Kyoon direktur divisi inovasi sosial Seoul mengatakan Sharing City dapat membantu komunitas yang kehilangan urbanisasi dan industrialisasi. Dia mengatakan kepada Sharcable tujuan akhir proyek ini memulihkan kepercayaan dan hubungan membentuk kota yang hangat. Direktur jendral departemen inovasi Seoul melihat ruang padat penduduk penting untuk rasa kebersamaan. Merekomendasikan orang-orang membuat rak buku berbagi, perpusatakaan, berbagi kebun, dan gudang alat umum untuk mengatur kegiatan-kegiatan masyarakat melalui subsidi. Ada sekitar 20 startup yang “berbagi” dengan ruang kantor, teknis, subsidi, biaya, dll. Beberapa startup yang dipilih untuk dukungan melalui Sharing City adalah; • • • • •

Koeaza dan Lobo Korea yaitu platfrom home-stay Woozoo yaitu sebuah perusahaan yang mengbah rumah-rumah tua menjadi perumahan bersama Wonderland dan Billi yaitu platform yang memungkinkan untuk berbagi barang yang kurang dimanfaatkan SOCAR yaitu layanan untuk berbagi mobil Kiple yaitu platform pertukaran pakaian untuk anak-anak

Berbagi pendekataan ini menunjukan bahwa pergeseran budaya ke arah akses dan pemgalaman tidak terbatas pada barat. Selain itu organisasi semacam ini membantu mengubah budaya Seoul menjadi inklusi. Daud Satterthwaite seorang senior fellow di institut international untuk lingkungan dan pembangunan ( IIED) menjelaskan tinjauan 40 kasus pembersihan dan penggusuran di kota-kota antara 1980 dan 1993 dalam kasus penggusuran terbesar adalah 720.800 orang digusur dari Seoul untuk persiapan Olimpiade dari 1960-1990. Dan 5 juta orang diusir dari Seoul. Secara Naruriah manusia cenderung bekerja sama paling tidak dalam kelompok-kelompok juga dapat mengembangkan norma, mekanisme dan institusi proses pembentukan norma ini secara genetik memiliki kecendrungan. Jeremy Rifkin berpendapat bahwa budaya kami yang berkembang dan teknologi yang berubah telah memungkinkan pengembangan bentuk kesadaran empatik yang semakin kuat dan lebih luas. Secara umum budaya individualitis menghargai kebaruan, kebebasan, dan kemandirian dari kelompok sosial. Perkembangan kapitalisme konsumen dan pertumbuhan dan promosi merupakan budaya individualtis telah mengubah pola konsumsi. Dengan berinuestati dalam infrastruktur dan praktik yang mendukung berbagi, umat manusia dapat

memperkuat ikatan dalam masyarakat yang ada dan membuat masyarakat tersebut lebih inklusif bagi mereka yang diasingkan oleh penekanan politik moderen para individualisme dan persaingan Insfrastruktur Seoul mendorong eksplorasi dan adopsi pendekatan berbagi misalnya dalam transportasi untuk mengurangi kemacetan.  Dalam Pelayanan Publik Dengan mendukung fungsi seluruh ekonomi dengan memastikan bahwa naggota masyarakat mengambil tanggung jawab kolektif untuk mengamankan kebutuhan dasar manusia dan hak-hak bagi semua warga negara. -

Layanan kesehatan yang diterapkan dengan menggunakan sistem yang sangat moderen dan juga pelayanan terhadap masyarakat yang sangat baik. Perawatan anak juga menyediakan akses pra-taman kanak-kanak untuk setiap anak usia 4 tahun dan sistem ini merupakan sistem merupakan sinyal yang sangat penting. Pendidikan dengan menerapkan kursus online terbuka besar, diskusi kelompok digunakan sebagai alat untuk mendukung pembelajaran partisipatif dan kolaboratif.

Berbagai layanan telah dilakukan dengan baik seperti layanan kesehatan, perawatan anak dan pendidikan. Dalam ekonomi konvensional di bab ini membahas tentang aturan pasar, insfrastruktur, dumberdaya dan layanan publik yang merupakan bagian dari peraturan-peraturan ekonomi perkotaan yang produktif, di Korea Selatan sektor perangkat lunak sumber terbuka di pandang sangat penting. Bentuk-bentuk produksi muncul dalam ekonomi produktif atau konkonvensional barang dan jasa konsumen termasuk perangkat lunak terbuka, pembangkit energi mikro domnestik dan pembangunan rumah sendiri, pembangkit energi skala rumah tangga bersifat transformatif. Didanai oleh otoritas lokal dan perusahaan energi lokal proklima memiliki dewan penasihat termasuk pekerja, pemasok, pelanggan, dan organisasi perlindungan konsumen dan lingkungan yang menyelenggarakan kursus bagi para penganggur dengan latar belakang teknis untuk menjadi penasihat efisiensi energi. Saat ini afisiliasi SDI diratusan pemukiman informal terlibat dalam fasility pembuatan profil, berkolaborasi dengan demisi untuk bersama-sama menghasilkan informasi yang berpengaruh, membagi dana yang bergulir yang dikelola masyarakat yang dapat diakses oleh kaum miskin, meningkatkan ruang publik yang bekerja sama dengan PKL dan pemulung. Distributor grosir berupaya mengembangkan hubungan dengan lebih dekat anatara produsen dan konsumen pangan dengan harapan meningkatkan keberlanjutan dan keadilan bagi makan lokal. Kecenderungan masyarakat untuk mengidealkan makanan lokal memungkinkan petani kecil membayar upah pekerja dibawah standar, menempatkan mereka di kamp kerja yang buruk, dan menghancurkan kemampuan mereka untuk menuntut kondisi kerja yang lebih baik dalam layanan publik, kurangnya kekuatan menandakan peserta hanya diperlakukan sebagai tenaga kerja murah ketika otoritas publik memotong anggaran dan menolak tanggung jawab ekonomi konvesional menggunakan gerakan koperasi yang

merupakan model lama produksi bersama yang melibatkan kepemilikan bersama. kepemilikan bersama difasilitasi oleh teknologi. 

Contoh : pemasaran online yang dirancang untuk penjualan barang-barang buatan tangan berupaya membangun rasa koneksi dengan pembeli mereka.

Suatu tindakan dan memberdayakan dari perspektif pangan lokal dapat dianggap seabagai ketidakadilan dimasa lalu yang ridak diinginkan dari perspektif budaya hitam. Dalam masyarakat, banyak ide tentang apa arti lokal. Ex : imigran filipina –makanan filipina = restoran, merawat kebun buah/sayuran mereka.

 Koperasi Koperasi menawarkan model organisasi yang sehat untuk berbagai perusahaan ekonomi dengan tujuan sosial, dengan adanya koperasi bisa meiningkatkan ekonomi masyarakat 

Contoh : Pada tahun 1844 sekelompok 28 pekerja di Lancashire membentuk Rochdale Society Of Equitable Pioneers, sebuah koperasi konsumen yang menjual barang-barang dasar yang para anggotanya tidak mampu membeli secara individual. Ketika kelompok mereka tumbuh, mereka menyusun aturan untuk operasi koperasi, dimana anggotanya akan memilih kontrol demokratis dan hanya perlu membayar bunga terbatas pada modal. Kebijakan yang dikembangkan Rochdale dengan cepat menjadi standar untuk masyarakat lebih maju.