Proposal penelitian : ZAHRANIE NURUL ICHSAN (D1B115077). SELEKSI RESPON TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) VARIETAS DARMAIS PADA NaCl KONSENTRASI TINGGI MELALUI TEKNIK HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM). Dibahawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Suaib, M.Sc. Agric. (pembimbing I) dan Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc. Agr. (pembimbing II) I. PENDAHULUAN
mengalami penurunan
sekitar 2,3% yaitu hanya 4,67 ton ha-1
(BPS, 2017).
1.1. Latar Belakang Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu
Salah satu hambatan dalam peningkatan produksi cabai di
komoditas pertanian yang penting dan banyak dibudidayakan di
Sulawesi
Indonesia. Cabai memiliki aroma, rasa dan warna yang spesifik,
dikarenakan tanah didominasi oleh tanah marginal (Safuan et al.,
sehingga banyak digunakan oleh masyarakat sebagai rempah dan
2013). Tanah marginal dihadapkan dengan berbagai permasalahan
bumbu masakan. Seiring dengan bertambahnya penduduk,
cekaman lingkungan. Cekaman lingkungan merupakan faktor
kebutuhan cabai di Indonesia pun semakin meningkat (Soelaiman
penghambat pertumbuhan tanaman. Di antara berbagai cekaman
dan Ernawati, 2013).
lingkungan, kekeringan dan salinitas merupakan cekaman yang
Namun tingginya kebutuhan cabai tidak diimbangi dengan
Tenggara
adalah
kesuburan
tanah
yang
rendah
banyak dijumpai (Widiayani, 2016).
ketersediaan produksi cabai dalam negeri oleh petani (Fauziah,
Tanah tergolong salin apabila mengandung garam berlebih
2017). Di Indonesia produktivitas tanaman cabai masih rendah
dalam tanah, besarnya kadar salin dalam tanah mengakibatkan
dengan rata-rata nasional 8,65 ton ha-1 (Direktorat Jendral
ketidakseimbangan ion sehingga aktivitas metabolisme tumbuhan
Hortikultura, 2016),
sedangkan potensi produksinya dapat
terganggu (Djukri, 2009). Lebih dari 800 juta hektar lahan
mencapai 20 ton ha-1 (Ritonga et al., 2017). Sulawesi Tenggara
pertanian di dunia telah dipengaruhi oleh garam (FAO, 2008). Di
mempunyai lahan kering yang cukup luas untuk pengembangan
Indonesia diperkirakan total luas lahan salin adalah 440.300 ha
tanaman cabai, namun demikian produktivitas cabai di daerah ini
dengan kriteria lahan agak salin 304.000 ha dan lahan salin
masih sangat rendah. Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara
140.300 ha (Rahman et al., 2007).
melaporkan, tercatat produksi tanaman cabai pada tahun 2014
Cara alternatif yang efektif dan efisien untuk mengatasi
cukup tinggi yaitu 4,78 ton ha-1 (BPS, 2015) dan pada tahun 2016
cekaman pada tanaman yaitu dengan menggunakan tanaman cabai
Proposal penelitian : ZAHRANIE NURUL ICHSAN (D1B115077). SELEKSI RESPON TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) VARIETAS DARMAIS PADA NaCl KONSENTRASI TINGGI MELALUI TEKNIK HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM). Dibahawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Suaib, M.Sc. Agric. (pembimbing I) dan Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc. Agr. (pembimbing II) yang toleran. Untuk mengetahui tanaman yang toleran dapat
merupakan tahap awal dari kegiatan pemuliaan tanaman untuk
dilakukan dengan meguji ketahanan beberapa tanaman cabai yang
menghasilkan varietas unggul cabai rawit yang tahan salin.
ada untuk dinilai tingkat ketahanannya berdasarkan konsentrasi NaCl yang digunakan. Pengujian ini dilakukan menggunakan
1.2. Perumusan Masalah Salah satu kendala yang dihadapi tanaman cabai adalah
teknik medium tanam hidroponik dengan sitem wick (sumbu), hal ini dimaksudkan agar penyerpan logam oleh tanaman lebih efisien, karena jika menggunakan medium tanah maka logam akan terikat oleh tanah dan penyerapan logam oleh tanaman cabai tidak efisien. Menurut Purnomo et al., (2016) budidaya cabai rawit dapat dilakukan dengan cara hidroponik. Salah satu kelebihan sistem hidroponik adalah tanaman dapat dibudidaya pada kondisi lingkungan yang terkontrol. Pada sistem hidroponik faktor lingkungannya seperti ketersediaan air, suhu, dan kelembaban relatif dapat diatur, selain itu organisme penggangu tanaman lebih
cekaman salinitas yang dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan produksi tanaman cabai. Cara alternatif yang efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan cekaman pada tanaman cabai yaitu dengan menggunakan tanaman cabai yang toleran. Untuk mengetahui tanaman yang toleran dapat dilakukan dengan meguji ketahanan beberapa tanaman cabai yang ada untuk dinilai tingkat
ketahanannya
berdasarkan
konsentrasi
NaCl
yang
digunakan. Pemberian konsentrasi NaCl yang berbeda-beda akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai. Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka dapat
sedikit. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Seleksi Respon Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Varietas
Darmais Pada NaCl Konsentrasi Tinggi
Melalui Teknik Hidroponik Sistem Sumbu (Wick System) dengan menggunkan agen seleksi NaCl pada medium tanam, yang
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada tanaman cabai yang mampu tumbuh dan berproduksi pada konsentrasi NaCl yang tinggi? 2. Jika ada, pada konsentrasi berapakah tanaman cabai tersebut mampu tumbuh dan berproduksi?
Proposal penelitian : ZAHRANIE NURUL ICHSAN (D1B115077). SELEKSI RESPON TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) VARIETAS DARMAIS PADA NaCl KONSENTRASI TINGGI MELALUI TEKNIK HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM). Dibahawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Suaib, M.Sc. Agric. (pembimbing I) dan Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc. Agr. (pembimbing II) 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui
kemampuan
tumbuh
tanaman
cabai
pada
Lahan tercekam salinitas yang luas menyebabkan produksi cabai masih rendah
konsentrasi NaCl yang tinggi. 2. Mengetahui pada konsentasi berapakah cabai tersebut tidak mampu tumbuh bahkan mengalami kematian. Kegunaan dari penelitian ini adalah:
Kurangnya varietas Cabai yang toleran cekaman salinitas
1. Sebagai sumber informasi bagi petani dan peneliti selanjutnya.
N0 = tanpa NaCl
2. Mendapatkan tanaman cabai yang tahan dari cekaman salinitas.
N1 = 50 mM NaCl
II. TINJAUAN PUSTAKA
Seleksi/pengujian tanaman cabai dengan beberapa konsentrsi NaCl
2.1.2. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 2.1.3. Pertumbuhan Tanaman pada Tanah Salin
Diperoleh minimal satu tanaman yang tumbuh pada konsentrasi NaCl yang tinggi
2.1.4. Hidroponik 2.2. Kerangka Pikir Penelitian Bagan alur kerangka pikir dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1.
N3 = 150 mM NaCl N4 = 200 mM NaCl
2.1. Deskripsi Teori 2.1.1. Botani Tanaman Cabai
N2 = 100 mM NaCl
Gambar 1. Bagan Alir Kerangka Pikir Penelitian
Proposal penelitian : ZAHRANIE NURUL ICHSAN (D1B115077). SELEKSI RESPON TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) VARIETAS DARMAIS PADA NaCl KONSENTRASI TINGGI MELALUI TEKNIK HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM). Dibahawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Suaib, M.Sc. Agric. (pembimbing I) dan Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc. Agr. (pembimbing II) stock NaCl, Nutrisi Hidroponik AB Mix, air, label, kain flanel,
2.3. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
aquadest, rockwoll, pelastik hitam dan sealtip bening. Alat-alat yang akan digunakan meliputi, pinset berujung runcing, paku, sabit, parang, pisau cuter, gunting, gelas plastic
berikut : 1. Terdapat konsentrasi NaCl yang tinggi yang dapat direspon positif bagi pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. 2. Minimal terdapat satu tanaman Cabai yang mampu tumbuh dan
berskala, drum, pH meter, timbangan analitik, kamera dan alat tulis menulis. 3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Pembuatan Larutan Stok NaCl, dan Penentuan
berproduksi pada konsentrasi NaCl yang tinggi.
Konsentrasi Perlakuan 3.3.2. Persemaian dan Pembibitan
III. METODE PENELITIAN
3.3.3. Pembuatan Wadah Hidroponik Sistem Sumbu dan 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian
ini
akan
dilaksanakan di
Medium Tanam Larutan AB-Mix Laboratorium
Lapangan II Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, yang berlangsung pada bulan Januari sampai April 2019. 3.2. Bahan dan Alat
3.3.4. Penanaman Sementara 3.3.5. Penanaman Percobaan dan Pemberian Konsentrasi NaCl 3.3.6. Pemeliharaan 3.4. Rancangan Penelitian
Bahan-bahan yang akan digunakan pada penelitian ini
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan
meliputi benih cabai keriting hibrida varietas Darmais, larutan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan masing-masing diulang sebanyak 10 kali sehingga diperoleh 50 unit percobaan. Adapun perlakuan yang dicobakan yaitu:
Proposal penelitian : ZAHRANIE NURUL ICHSAN (D1B115077). SELEKSI RESPON TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) VARIETAS DARMAIS PADA NaCl KONSENTRASI TINGGI MELALUI TEKNIK HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM). Dibahawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Suaib, M.Sc. Agric. (pembimbing I) dan Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc. Agr. (pembimbing II) 1. Tanpa NaCl (N0)
g. panjang akar (cm) mula-mula.
2. Pemberian NaCl dengan Konsentrasi 50 mM (N1)
h. tinggi tanaman (cm).
3. Pemberian NaCl dengan Konsentrasi 100 mM (N2)
i. jumlah daun (helai).
4. Pemberian NaCl dengan Konsentrasi 150 mM (N3)
j. diameter batang (cm).
5. Pemberian NaCl dengan Konsentrasi 200 mM (N4)
k. jumlah akar (buah).
3.5. Variabel Pengamatan Pengamatan pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel kualitatif dan variabel kuantitatif.
l. panjang akar (cm). m.jumlah tanaman hidup (pohon). n. Jumlah tanaman mati (pohon). o. Waktu tanaman mengalami kematian.
3.5.1. Variabel Kualitatif
p. Waktu tanaman berbunga.
a. Perubahan warna daun
q. Waktu terbentuknya buah.
b. Perubahan warna batang
r. Respon negatif pertumbuhan pucuk.
3.5.2. Variabel Kuantitatif a. tinggi tanaman mula-mula (cm). b. jumlah daun mula-mula (helai). c. panjang daun (cm) mula-mula. d. lebar daun (cm) mula-mula. e. diameter batang (cm) mula-mula f. jumlah akar (buah) mula-mula.
s. Respon negatif pertumbuhan daun. t. Rerata jumlah buah yang terbentuk perpohon. u. Rerata jumlah buah yang dapat dipanen pada akhir penelitian. v. Rerata bobot buah yang dapat dipanen pada akhir penelitian. w. Berat akar.
Proposal penelitian : ZAHRANIE NURUL ICHSAN (D1B115077). SELEKSI RESPON TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) VARIETAS DARMAIS PADA NaCl KONSENTRASI TINGGI MELALUI TEKNIK HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM). Dibahawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Suaib, M.Sc. Agric. (pembimbing I) dan Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc. Agr. (pembimbing II) 3.6. Analisis Data Data hasil pengamatan terhadap masing-masing variabel kualitatif perubahan warna daun dan perubahan warna batang yang diamati dianalisis secara kualitatif, kemudian dideskripsikan. Semetara itu variabel kuantitatif dianalisis berdasarkan sidik ragam menurut pola RAL. Apabila dalam analisis ragam terdapat pengaruh yang signifikan, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata α
= 0.05. Khusus data pengamatan kualitatif
pertumbuhan pucuk dan daun dikuantitatifkan menggunakan skala Likert,
kemudian
dianalisis
menentukan perlakuan terbaik.
dengan
Friedman
test
untuk