Ringkasan Materi Fisika Rumus 1617.docx

  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ringkasan Materi Fisika Rumus 1617.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,140
  • Pages: 6
RINGKASAN MATERI FISIKA (HITUNGAN) SESUAI SKL UN 2018-2019 N o

BAB

Rumus ρ=m

V

Keterangan ρ = Massa Jenis Zat (kg/m3) m = Massa zat (kg) V = Volume benda (m3) 1 g/cm3 =1000 Kg/m3

1.

Tenggelam, Melayang, dan Terapung  Jika ρ benda > ρ zat cair, maka benda tenggelam (pada benda 1)  Jika ρ benda = ρ zat cair, maka benda melayang (pada benda 2)

WUJUD ZAT DAN MASSA JENIS BENDA

 Jika ρ benda < ρ zat cair, maka benda terapung (pada benda 3)

. C = 5 (t0F-32) 9 0

2.

KONVERSI SUHU

C : 0R : (0F-32) : (0K-273) 5: 4 : 9 : 5

t0C = K – 273

;

. R = (t0K-273)

4 5

;

R = (t0F-32)

(F – 32) (t0K - 273)

= 9 5

;

. R t0C

Q c L U m

3.

KALOR

4

GERAK (HUKUM NEWTON)

=

4 9 4 5

= kalor, ( J ) = kalor jenis, (J/kgC) = Kalor Lebur (J/Kg) = Kalor Uap (J/Kg) = massa, (kg)

t = selisih suhu, satuannya C QAB = m.ces.∆T QBC = m.L QCD = m.cair.∆T QDE = m.U QEF = m.cuap.∆T Qtotal = QAB + QBC + QCD + QDE + QEF 1.

Hukum I Newton

1.

Hukum I Newton Contohnya:

∑F = 0

 Mobil tiba-tiba di rem, penumpang terdorong ke depan  Mobil tiba-tiba di gas, penumpang terdorong ke belakang

2.

Hukum II Newton 2. Hukum II Newton

1

F = m.a

Contoh:  Ketika benda diberi gaya maka akan mengalami percepatan Aplikasi : Jika massa benda sama, maka semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar pula percepatannya Pada gambar di samping, gambar 1 memiliki percepatan yang lebih besar disbanding gambar 2, karena resultan gayanya (ΣF) lebih besar.  Ketika massa benda ditambahkan, maka percepatan akan

3. Hukum III Newton

berkurang

F

aksi

=F

reaksi

3.

Hukum III Newton Contoh :  Saat balon ditiup kemudian dilepaskan, angin keluar dari balon dan balon terdorong  Timbulnya gaya gesek pada ban saat mobil berjalan

 Energi Kinetik

Ek = ½ m v

2

 Energi Potensial 5

ENERGI DAN USAHA

Ep = m.g.h

Ek = Energi Kinetik (J) m = Massa Benda (kg) v = Kecepatan (m/s) Ep = Energi Potensial (J) g = Percepatan gravitasi m/s2 h = Ketinggian benda (m)

USAHA W = F.s W = m.g.h Bidang Miring F.s = w.h

6

PESAWAT SEDERHANA

KM = s = w . h F Pengungkit (Tuas)

W = Usaha (J) F = Gaya (N) s = Perpindahan (m) F = Gaya (N) s = Panjang Papan bidang miring (m) w = Beban (N) h = Tinggi bidang miring (m) KM = Keuntungan Mekanis lk = Lengan Kuasa (m) lb = Lengan beban (m)

F.lk = w.lb KM = w = lk F lb 7

2

TEKANAN

Tekanan Pada Zat Padat

P = Tekanan (N/m2) F = Gaya (N)

A = Luas Bidang Tekan (m2) m = Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s2)

P = F A

Catatan : Semakin besar luas bidang tekan, maka tekanan akan semakin kecil Semakin kecil luas bidang tekan, maka tekanan akan semakin besar

P = m.g A

Tekanan pada Zat Cair Tekanan Hidrostatis

Ph = ρ.g.h Gaya apung / gaya ke atas FA = wu – wf FA = ρ.V.g Tekanan gas pada ruang tertutup P1.V1 = P2.V2 Hukum Pascal P1

P1 = F1 = A1 8

GETARAN DAN GELOMBANG

P2

Ph ρ g h

= = = =

Tekanan Hidrostatis (N/m2) Massa Jenis zat cair (kg/m 3) Percepatan gravitasi (m/s2) Kedalaman (m)

FA = Gaya ke atas wu= berat benda ditimbang di udara wf = berat benda dalam cairan V = volum zat cair yang dipindahkan

P = Tekanan V = Volume gas P1 = Tekanan pada penampang 1 (N/m 2) F1 = Gaya yang bekerja pada penampang 1 (N) A1 = Luas penampang 1 (m 2) P2 = Tekanan pada penampang 2 (N/m 2) F2 = Gaya yang bekerja pada penampang 2 (N) A2 = Luas penampang 2 (m 2)

P2 F2 A2

GETARAN f = n t a

b

T = t n

Satu getaran adalah gerak bolak balik dari titik A-B-C-B-A f = frekuensi getaran (Hz) n = Jumlah getaran t = waktu getaran (s) T = Periode getaran (s)

GELOMBANG 1 gelombang adalah 1 bukit, 1 lembah, atau jarak antara 2 puncak, atau jarak antara 2 lembah

1 gelombang adalah 1 rapatan, 1 renggangan

λ = s , n Cepat Rambat Gelombang (v)

3

λ = Panjang 1 gelombang (m) s = Jarak gelombang (m) n = Jumlah Gelombang v = Cepat rambat gelombang (m/s)

v=

s t

v=

λ T

v =λ . f

9

BUNYI

10

CAHAYA

t = waktu gelombang (s) T = Periode gelombang (s) f = Frekuensi gelombang (Hz)

d = kedalaman v = cepat rambat gelombang bunyi t = selang waktu antara suara (atau sonar) dikirim sampai didengar / diterima kembali

f = jarak fokus cermin R = jari-jari kelengkungan cermin So = jarak benda di depan cermin Si = jarak bayangan dari cermin hi = Tinggi bayangan ho = Tinggi benda M = Perbesaran

Menentukan Sifat Bayangan Cermin Cekung

Lensa Cekung dan Cembung

KEKUATAN LENSA (P) o) Pada Penderita Miopi

4

P = Kekuatan Lensa (Dioptri) PR = Titik jauh mata (cm)

P = - 100 PR o) Pada penderita Hipermetropi

P = Kekuatan Lensa (Dioptri) PP = Titik dekat mata (cm) Sn = Titik dekat mata normal (=25 cm)

P = 100 - 100 Sn PP

Hukum Ohm V = I.R

V = Beda Potensial/Tegangan (volt) I = Kuat Arus Listrik (Ampere) R = Hambatan Listrik (Ω)

Rs = Hambatan Pengganti Seri Rangkaian Listrik Tertutup  Rangkaian Seri

Rp = Hambatan Pengganti Paralel R s = R 1 + R 2 + R 3 + … + Rn 10

LISTRIK DINAMIS  Rangkaian Paralel 1 = 1 + 1 + 1 + 1 Rp R1 R2 R3 Rn

Hukum Kirchof

I = Kuat Arus listrik (Ampere)

∑ I masuk = ∑ I keluar 11

ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ENERGI LISTRIK

W = P.t

5

W V I R t P

= Energi Listrik (J) = Tegangan (v) = Kuat Arus Listrik (A) = Hambatan Listrik (Ω) = Waktu (s) = Daya (Watt)

DAYA LISTRIK

Biaya Rekening Listrik = W.x Biaya/KWh

12

TRANSFORMATOR

Biaya rekening listrik, W dalam satuan KWh (KiliWattHour)

Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Ip = Kuat Arus Listrik Primer (A) Is = Kuat Arus Listrik Sekunder (S) Ada 2 jenis transformator : 1. Transformator Step-Up Jika : Ns > Np , Vs > Vp , Is < Ip 2. Transformator Step-Down Jika : Ns < Np , Vs < Vp , Is > Ip

6

Related Documents