Ringkasan Gill Valentine

  • Uploaded by: Muhammad Ali Jibran
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ringkasan Gill Valentine as PDF for free.

More details

  • Words: 1,113
  • Pages: 4
SOCIAL GEOGRAPHIES Gill Valentine (2001) Penerbit Pearson Prentice Hall Diterjemahkan dan dirangkum oleh Dr. Nofrion, M. Pd Dosen Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Email. [email protected] Ponsel/WA : 0813 63310550

THE BODY Space is an objective physical surface with specific fixed characteristics upon which social identities and categories were mapped out (Smith, 1999;Valentine, 2001;3). Geographers have focused on the body as a space and the “closest in”. p13 The body is a site of struggle and contestation. p13 The body are a natural and social identity.p14 Descartes membedakan antara “mind” dengan “body”. Hanya pikiran yang memiliki kekuatan akal dan spiritual. The body is nothing. Katanya “cogito ergo sum – I think therefore Iam – saya berpikir maka saya ada). The body is not just in space but as a space (Adrience Rich dalam Valentine, 2001) The body is a surface of inscription (persembahan) yang melukiskan identitas kita dan gambaran dari nilai-nilai sosial, moral, hukum-hukum sosial yang dituliskan, sesuatu yang ditandai, ditakuti atau sesuatu yang ditransformasikan oleh suatu rezim. Elizabeth Grosz menyebutnya dengan “social tattooing” (Valentine, 2001). The body is the most indisputable (tak dapat dibantah lagi) materialization of The body class taste (Sosiolog Perancis, Pierre Bourdiue dalam bukunya “Distinction;a social ctitique of the judgement of taste”. The body adalah cerminan dari kelas sosial. Ini dipahami sebagai refleksi keberadaan seseorang dari kelasnya. Lihat dirimu dan tampaklah dari kelas mana dirimu berasal. Hal ini didasari oleh tiga hal, 1) social location, 2) habitus (tempat tinggal/kebiasaan), 3) taste. Orang yang berasal dari “working-class” hanya mampu membeli makanan murahan yang rendah gizi sehingga mempengaruhi tubuh dan kesehatan mereka. Mereka nyaris tidak memiliki waktu untuk menata diri. Berbeda dengan “middle class”, mereka memiliki waktu luang yang lebih banyak sehingga mereka lebih leluasa menjadikan tubuh mereka sebagai sebuah proyek (the body as a project). Seperti memilih olahraga pembentuk badan, perawatan kecantikan, operasi plastik, sedot lemak dan sebagainya. The body is a locus of experiences, Langer (1994) said “kepedulianku terhadap tubuhku adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan (inseparable) dari dunia persepsiku”. The sensuous body (tubuh yang enak dipandang), memili empat dimensi, 1) body’s geometry or orientation in the world seperti kepedulian tampak depan, kanan, kiri, bawah dll, 2) kemampuan menghargai jarak, perbandingan dll, 3)

daya gerak tubuh yang memungkinkan kita mengeksplorasi dan menilai segala hal di sekitar kita, 4) sistem yang terpadu. The body juga merupakan tubuh yang enak dipandang (the sensuous body) dasar untuk hubungan-hubungan dan pengalaman pada lingkungan. Beberapa geograf menggunakan pendekatan psikologi untuk memahami hubungan antara individu dengan dunia luar. Seperti Pendapat David Sibley dalam bukunya Geographie of Exclusive (1995a) yang menyatakan kenapa beberapa kelompok seperti orang-orang terhukum/narapidana, lesbian, gay secara sosial dan spasial mereka termarjinakan?, hal itu karena mereka ditakuti, atau dipandang menjijikkan dan menunjukkan nilai-nilai yang berbeda dengan nilai-nilai umum masyarakat. The body as a project. We are expected to be vigilant about our size, our shape and appearance and to discipline ourselves in order to produce our bodies in cultrurally desirable ways (Valentine, 1999). Kita diharapkan untuk peduli dengan ukuran, bentuk dan tampilan tubuh kita dan untuk disiplin untuk memproduksi tubuh kita sesuai dengan cara-cara yang diharapkan suatu budaya. Banyak cara yang dilakukan untuk memuwjudkannya mulai dari cara-cara biasa sampai cara-cara yang ekstrim seperti diet ketat, operasi plastik, sedot lemak dan lain-lain. Setiap orang menempati ruang, berhubungan dengan ruang-ruang di sekitar kita dan mengambil ruang melalui ukuran badan dan tampilan serta aksi-aksi tubuh (bodily comportment). Perempuan diharapkan mengambil ruang yang lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Setujukah?, Young (1999) dalam observasinya menemukan bahwa tidak semua perempuan seperti itu. Dalam esainya yang berjudul “Throwing like a girl” tahun 1990, Young menjelaskan bahwa perempuan tidak menggunakan seluruh potensi ruang badannya. Perhatikan cara anak laki-laki dan perempuan dalam melempar bola, dalam berjalan dan lain-lain. Perempuan cenderung memiliki sikap malu-malu yang disengaja (inhibited intentionality). Perempuan bisa mengambil “ruang” atau memperluas ruangnya asalkan berada pada zona positif. Our body make a difference to our experience of places and respons to us. Tubuh kita membuat pengalaman yang berbeda tentang tempat dan respon terhadap kita. Umur adalah sesuatu yang bernuansa sosial daripada kategori biologis semata. Terdapat perbedaan harapan kepada orang-orang muda dan orang-orang tua. Remaja adalah individu yang sedang tumbuh dan orang dewasa adalah orang yang sudah matang. Tubuh di masa depan. Saat ini, zaman sudah sampai pada ERI 4.0 yang ditandai dengan literasi baru yang dalam dunia industry semakin mengurangi peran manusia secara fisik. Ke depan, banyak pekerjaan akan dikerjakan oleh mesin karena kini telah mengedepankan kecerdasan artifisial (kecerdasan buatan) – robot). Bagaimana nasib THE BODY? Simpulan; The body meliputi; 1) fisik/physical, 2) pikiran/mind, 3) perasaan/emotional, 4) sosial.

THE HOME

The Home

Rumah bukan hanya sekedar struktur tiga dimensi, sebuah shelter tetapi juga sebuah matrik dari hubungan sosial. Rumah adalah tempat berlangsungnya konsumsi dan produksi. Homeless artinya tidak punya rumah, sedangkan Homelessness artinya kondisi tidak punya rumah. Disain dan arsitektur rumah merupakan representasi fisik dari hubungan sosial dimana manusia itu diatur di dalam suatu ruang. Disain rumah juga symbol dari harapan dan kepantasan. Perempuan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Rumah adalah lokasi dimana kita hidup dan memainkan peran setiap hari. Menurut Peter Sommerville (1992) ada tujuh makna utama rumah bagi seseorang; 1. Shelter, rumah merupakan struktur materi yang menyediakan keamanan fisik dan perlindungan 2. Hearth, arti dasarnya adalah perapian yang bermakna bahwa rumah merupakan tempat yang menyediakan “sense of warmth/keramahankehangatan”, rileksasi, kenyamanan dan suasana keterbukaan bagi tamu (welcoming athmospher). 3. Heart, rumah adalah tempat kasih sayang, cinta, emosi, kebahagiaan dan stabilitas. 4. Privacy, rumah menjadi tempat rahasia, mengontrol siapa yang masuk ke rumah. 5. Roots, rumah adalah sumber identitas dan kebermaknaan. Rumah membantu kita untuk menghilangkan rasa terasing dari masyarakat. Rumah adalah tempat dimana kita merasa dimiliki dan tempat kita kembali. Dekorasi rumah juga merupakan cara menunjukkan dan mengkomunikasikan rasa identitas diri. 6. Abode, rumah adalah tempat tinggal. Rumah tidak hanya semata tempat tidur dan beristirahat. Rumah tempat menghabiskan waktu lebih lama. 7. Paradise, rumah adalah impian dan tempat berkumpulnya semua harapan. Arti sebuah rumah dihasilkan dan didasari oleh masa dan umur. Rumah merupakan tempat bekerja, tempat terjadinya kekerasan/kekejaman, perlawanan. Pembatasan dari orang tua akan membuat anak hidup “home-centred” dan menghilangkan masa anak-anak (street culture-kebebasan sebagai anak-anak yang bisa bermain dan bercengkrama di luar rumah). Orang yang tidak memiliki rumah akan menciptakan hubungan, jaringan sosial dan ruang yang pantas dengan mengambil arti dasar rumah hanya sebagai tempat berdiam, identitas dan asal. Rumah tangga sebagai moral ekonomi maksudnya adalah bahwa RT didefinisikan sebagai sebuah masyarakat, budaya dan unit ekonomi yang aktif terlibat dalam konsumsi barang dan makna.

Home rules/aturan rumah dibuat sebagai upaya menata dan keteraturan. Anakanak cenderung memiliki kesadaran akan batas yang lemah dan penyebab kekacauan. Homeless, tunawisma ada yang resmi yang disebut dengan official homeless.

THE COMMUNITY

Related Documents

Ringkasan Gill Valentine
August 2019 54
Valentine
May 2020 18
Valentine
June 2020 13
Valentine
December 2019 21
Valentine
June 2020 14
Valentine
May 2020 16

More Documents from ""

Ringkasan Gill Valentine
August 2019 54
Geologi Jawa Tengah
August 2019 21
Chapter 1.docx
November 2019 12
Doori Lyrics.docx
November 2019 20