CRITICAL BOOK REVIEW
PENGELOLAAN MUTU LABORATORIUM
DISUSUN OLEH :
NAMA
: ELIYANA
NIM
: 4153321047
DOSEN PENGAMPU : DR. EVA MARLINA GINTING, M.SI MATA KULIAH
: PENGELOLAAN LABORATORIUM
KELOMPOK
:5
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2019
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah subhana wata’ala atas segala limpahan rahmat dan karunianya. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah shalalllahu ‘alaihi wasallam. Selanjutnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR). Adapun tujuan pembuatan makalah kami ini adalah untuk memenuhi tugas dalam matakuliah “Pengelolaan Laboratorium”. Saya menyadari bahwa tugas CBR ini masih jauh dari sempurna karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas-tugas kedepannya. Akhirnya penulis berharap semoga tugas CBR ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.
Medan, 1 Maret 2019 Penyusun
Eliyana
2
A. Tujuan Penulisan CBR Tujuan dari penulisan CBR ini, selain sebagai kewajiban sebagai mahasiswa dalam melengkapi tugas, juga sebagai cara/jalan kepada saya untuk menambah pengetahuan tentang pengelolaan mutu laboratorium. Sehingga menambah pengetahuan tentanng pengelolaan mutu laboratorium dengan membandingka buku yang dipilih untuk dijadikan rujukan. B. Manfaat CBR Manfaat dari penulisan CBR ini adalah sebagai pedoman kepada pembaca (khususnya saya sendiri) untuk dapat memahami pengelolaan mutu laboratorium dan juga orang lain melalui banyak membaca buku/literasi . C. Identitas dan Ringkasan Buku-buku 1. IDENTITAS BUKU I Judul buku
: Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
Tahun terbit
: 2000
Penulis
: Anwar Hadi
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN
: 979-655-203-5
3
RINGKASAN BUKU I 1. Standar Ssistem Mutu 1) Praktek Berlaboratorium yang Benar ( GLP) 2) Perkembangan ISO /IEC Guide 25 3) Standar Eropa En 45001 : 1989 4) Perubahan ISO/IEC Guide 25: 1990 menjadi ISO/IEC 17025: 2000 5) Konsep mutu laboratorium 6) Biaya semu mutu 2. Dokumentasi Sistem Mutu Dokumentasi sistem mutu digunakan oleh laboratorium pengujian dan/atau laboratorium kalibrasi sebagai acuan yang pasti untuk penerapan sistem mutu sehingga dapat menjaga konsistensi mutu data hasil uji dan/atau kalibrasi.dengan adanya dokumen menghindari pengertian ganda terhadap penerapan prosedur, metode, instruksi, kerja atau adanya tumpang tindih tanggung jawab, wewenang dan uraian kerja personel laboratorium. Hirarki dokumentasi sistem mutu tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar , Hirarki dokumentasi sistem mutu 3. Persyaratan Manajemen Sistem manajemen mutu laboratorium harus disesuaikan dengan dengan jenis, ruang lingkup dan volume kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi yang dilakukan. Agar sistem 4
manajemen mutu laboratorium tersebut tetap konsisten sesuai ISO/IEC 17025, hal-hal berikut harus di perhatikan: 1) Organisasi laboratorium 2) Sistem mutu 3) Pengendalian dokumen 4) Kaji ulang permohonan, tender dan kontrak 5) Subkontrak pengujian dan kalibrasi 6) Pembelian jasa dan perbekalan 7) Pelayanan dan pelanggan 8) Pengaduan 9) Pengendalian pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai 10) Tindakan korektif 11) Tindakan preventif 12) Pengendalian rekaman 13) Audit internal 14) Kaji ulang manajemen
4. Persyaratan Teknis Untuk mencapai standardisasi mutu tersebut, data yang dihasilkan oleh laboratorium harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Objektif
: data yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Repsentatif
: data mewakili kumpulannya
Teliti dan tepat: data terjamin kebenarannya Tepat waktu
: sesuai dengan kebutuhan pada saat tertentu
Relevan
: menunjang persoalan yang dihadapi
Adapun faktor-faktor yang menentukan kebenaran dan kehandalan pengujian dan/atau kalibrasi yang dilakukan oleh laboratorium yaitu : 1) Personel 2) Kondisi akomodasi dan lingkungan
5
3) Metode pengujian dan kalibrasi serta validasi metode 4) Peralatan 5) Ketelusuran pengukuran 6) Pengambilan contoh uji 7) Penanganan contoh yang akan diuji dan barang yang akan di kalibrasi 8) Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi 9) Laporan hasil uji atau sertifikat kalibrasi 5. Audit Internal Audit mutu internal laboratorium adalah suatau proses yang dimiliki oleh suatu laboratorium untuk memantau penerapan terhadap sistem mutunya dengan melakukan penilaian sistematik dan mandiri untuk menetpkan apakah kegiatan mutu dan hasil berkaitan sesuai dengan aturan yang direncanakan serta apakah pengaturanpengaturan tersebut di terapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai tujuan. Dari defenisi tersebut, hal-hal yang perlu diperhtaikan adalah bahwa penerapan audit internalharus dilaksanakan secara sistematis dan independen serta mengacu pada rencana yang ditetapkan. Dengan kata lain, pelaksanaan audit internal harus direncanakan sesuai jadwal dan prosedur dengan menggunakan suatu cheklis atau daftar periksa dan dilakukan oleh personal yang terlatih serta qualified dari luar bagian yang diaudit sehingga dapat bersifat independen
6
2. IDENTITAS BUKU 2 Judul buku
: Pengelolaan Laboratorium
Tahun terbit
: 2013
Penulis
: Drs. Rahmadsyah, M.Si, Rita Juliani S. Si , Drs. Rappel Situmorang M. Si
Penerbit
: Unimed Press
ISBN
: 978-602-7938-52-6
7
RINGKASAN BUKU 1. PERSYARATAN PENGELOLAAN LABORATORIUM Jaminan data laboratorium memilikimjaminan pengukuran, pengujian, dan kalibrasi sehingga tingkat kepercayaan tidak diragukan. Jaminan dapat dicapai bila laboratorium memiliki, menerapkan dan memelihara sistem pengelolaan mutu labiratorium yang direncanakan dan didokumentasikan. Pengelolaan mutu laboratorium disesuaikan dengan jenis, ruang lingkup, dan volume kegiatan pengujian dan kalibrasi yang dilakukan. Persyaratan pengelolaan mutu laboratorium sesuai denga ISO/IEC 17025 adalah : a. Organisasi b. Sistem pengelolaan c. Pengendaliaan dokumen d. Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak e. Sub kontrak pengujian dan kalibrasi f. Pembelian jasa dan perbekalan g. Pelayanan kepada customer h. Pengaduan i. Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasiyang tidak sesuai j. Improvement (peningkatan) k. Tindakan perbaikan l. Tindakan pecegahan m. Pengendalian rekaman n. Audit internal o. Kaji ulang menegemen a. Organisasi Struktur organisasi laboratorium menunjukkan ruang lingkup tanggung jawab, uraian kerja serta hubungan timbal balik antara personil, melaksanakan mutu pengujian.
8
Organisaasi laboratorium harus menerapkan tanggung jawab terhadap sistem pengelolaan mutu dan personil teknis dalam kegiatan operasional laboratorium. b. Sistem pengelolaan Laboratorium menetapkan, menerapkan, memelihara sistem mutu sesuai dengan ruang lingkup kegiatan yaitu antara struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya menerapkan pengelolaan mutu terpadu. c. Pengendalian dokumen Dokumen terkait kegiatan operasional laboratorium dipelihara dengan tepat dan teliti karena jika sebagian rentetan dokumentasi tidak lengkap maka dokumen menjadi tidak berarti. d. Kaji ulang permintaan, tender, dan kontrak Laboratorium harus bisa menetapkan dan memelihara prosedur untuk melakukan kaji ulang, permohonan, tender dan kontrak dengan memastikan bahwa; a) persyaratan yang digunakan untuk memadai dan ditetapkan, didokumentasikan, serta dimengerti, b) laboratorium memiliki kemampuan dan sumber daya yang memenuhi persyaratan, c)metode pengujian secara tepat. e. Sub kontrak pengujian dan kalibrasi Subkontrak dapat dilakukan terhadap seluruh atau sebagian dari pekerjaan dan disarankan menggunakan laboratorium yang telah diakreditasi. Jika laboratorium bertindak sebagai subkontrak belum diakreditasi maka untuk pekerjaan yang disubkontrakkan terlebih dahulu laboratorium pemberi kontak harus melaksanakan audit untuk memastikan bahwa laboratorium yang bertindak sebagai sub kontrak memiliki kompetensi dan telah memenuhi persyaratan ISO/ IEC/ 17025 untuk pekerjaan yang dimaksud. f. Pembelian jasa dan perbekalan Prosedur pembelian diperlukan laboratorium untuk memastikan bahwa jasa dan perbekalan yang dibeli disesuaikan dengan persyaratan yang ditetapkan dan rekaman terkait disimpan. g. Pelayanan kepada pelanggan
9
Laboratorium harus mampu bekerja sama dengan pelanggan untuk mengklarifikasi permohonan dan memantau kinerja laboratorium sampai batas yang memungkinkan sehingga dapat menjaga kepercayaan kepada pelanggan lain. Laboratorium menjalin komunikasi yang baik, memberikan arahan dan petunjuk teknis serta memberikan opini dan interpretasi yang didasarkan pada hasil pengujian. Laboratorium harus memberikan informasi kepada pelanggan jika ada penundaan atau penyimpanan pada pelaksanaan pengujian yang terkait. h. Pengaduan Pengaduan adalah pernyataan secara tertulis maupun lisan atas ketidakpuasan pelanggan kepada pihak laoratorium terkait pelayanan yang berhubungan dengan mutu data hasil uji maupun ketidaksesuaian penerapan sistem mutu. Selayaknya pengaduan tidak boleh terjadi bila pihak laboratorium telah menerapkan standar sistem mutu. i. Pengendalian pengujian dan kalibrasi yang tidak sesuai Laboratorium harus bertanggungjawab atas ketidaksesuaian yang dihasilkan dengan prosedur dan persyaratan yang disetujui pelanggan. j. Tindakan korektif Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya persyaratan yang telah ditetapkan, baik dalam penerapan standar sistem mutu atau aspek operasional teknis laboratorium. Langkah korektif dilakukan dengan cara: 1.
Koreksi; identifikasi dan investigasi ketidaksesuaian, isolasi, analisis, dan pencegahan
2.
Tindakan korektif; identifikasi dan investigasi untuk menentukan akar penyebab, prioritas terhadap langkah-langkah yang kan dilakukan, tindakan pengendalian, tetapkan tindakan korektif yang telah ditetapkan, monitor hasil tindakan, dokumentasikan hasil rekaman yang terkait.
k. Tindakan preventif Laboratorium harus meengidentifikasi kesempatan untuk melakukan peningkatan yang diperlukan dan sumber-sumber potensial penyebab ketidaksesuaian, baik bersifat teknis maupun terkait sistem mutu. l. Pengendalian rekaman
10
Laboratorium harus memiliki prosedur untuk melindungi dan memiliki rekaman pendukung atau back up yang disimpan secara elektronik serta mencegah adanya akses untuk merubah rekaman oleh personil yang tidk berwenang. m. Audit internal Program audit internal dilaksanakan oleh personil yang terlatih dan qualified serta tidak berhubungan langsung dengan kegiatan yang diaudit atau bersifat independen. Pengelola mutu bertanggung jawab merencanakan dan mengorganisasikan pelaksanaan audit sesuai jadwal yang ditetapkan serta permohonan pengelola laboratorium. n. Kaji ulang pengelolaan Peningkatan mutu laboratorium dapat tercapai sesuai jadwal dan prosedur yang ditetapkan maka pengelola eksekutif laboratorium secara berkala melaksanakan kaji ulang terhadap sistem mutu laboratorium dan kegiatan pengujian untuk memastikan kesesuaian berkelanjutan dan efektivitas serta mengadakan perubahan atau peningkatan yang diperlukan. Kaji ulang bertujuan untuk menentukan apakah sistem mutu yang diterapkan sudah efektif.
11
3.
IDENTITAS BUKU III
Judul buku
: Manajemen Industri
Tahun terbit
: 2005
Penulis
: Ir. Arman Hakim Nasution, M. Eng.
Penerbit
: C.V ANDI OFFSET (Penerbit ANDI)
ISBN
: 979-763-141-9
Ringkasan PENGENDALIAN MUTU 1. Konsep Pengendalian Mutu Terpadu
12
Defenisi tentang mutu dirumuskan oleh organisasi pengendalian mutu Eropa (EOQC, The European Organization For Qualityy Control)adalah totallitas keistimewaan dan karakteristik suatu produk atau jasa yang berhubungan dengan kemampuanya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan tertentu. Mutuu pembuata produk adalah tingkat sejauh mana produk yang dibuat memenuhi atau sesuai dengan spesifikasi produk. Mutu pemasaran/pelayanan berkaitan dengan tingkat sejauh mana dalam menggunakan produk itu memenuhi ketentuan-ketentuan dasar tentang pemasaran/pemeliharaan dan peklayanan. 2. Biaya Dalam Pengendalian Mutu Biaya dalam pengendalian mutu terdiri atas : a. Biaya pencegahan(Prevention Cost) Meliputi
:
perencanaan mutu, pengendalian
proses,
perancangan
dan
pengembangan peralatan informasi mutu, pelatihan pengendalian mutu dan pengembangan kerja, pengujian perancangan produk, pengembangan sistem dan manajemen, serta ongkos-ongkos pencegahan lain. b. Biaya penilaian ( Appraisal Cost) Meliputi : pengujian dan pemeriksaan material yang dibeli, ppengujian laboratoracceptance, jasa-jasa laboratorium dan pengukuran lain, pemeriksaan(inspeksi), pengujian, penilaian, dan lain-lain. c. Biaya kegagalan internal ( Internal Failure Coast) Meliputi : Scraping, pekerjaan ulang, dan onkos-ongkos lainya d. Biaya kegagalan eksternal (Eksternal Failure Coast) Meliputi : pengaduan dalam jasa jaminan, pengaduan setelah masa jaminan berakhir, pelayanan produk, ongkos pertanggung-jawab produk.
13
4.
IDENTITAS BUKU IV
Judul buku
: Profil Laboratorium
Tahun terbit
: 2015
Penulis
: Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si
Penerbit
: UNIMED PRESS
ISBN
: 978-602-1313-72-5
14
RINGKASAN BUKU 1. Menejer mutu (KBK) Manajemenmutu memiliki tugas: 1) Memiliki wewenang, tanggung jawab terhadap sumber daya/personil yang diperlukan
untuk
melakukan
tugas
melaksanakan,
memeliharaan,
menyempurnakan prosedur mutu SNI 19-17025. 2) Melakukan pengawasan terhadap implementasi SNI 19-17025 di laboratorium. 3) Menjaga bahwa hasil pengujian tidak dipengaruhi oleh tekanan dari luar yang mempengaruhi mutu pekerjaan. 4) Menjaga rahasia data pengujian pelanggan, termassuk prosedur penyimpanan dan penyampaian hasil pengujian kepada pelanggan. 5) Membuat prosedur standar untuk personil dalam melakukan pekerjaan pengujian dan atau kalibrasi. 6) Berkoordinasi dengan menejer eksekutif (Ka. Jurusan)
2. Kualifikasi manajer mutu 1) Pendidikan minimal S1 2) Jurusan teknik (mesin, elektro, fisika....) 3) Pengalaman dibidang teknik minimal 4 tahun 4) Pernah mengikuti pelatihan SNI 19-17025-2005
D. Kritik dan Saran 1. Penilaian terhadap Isi Buku I Kelebihan Penjelasan tentang materi dalam buku sudah sangat lengkap terlebih buku ini memang khusus membahas pengelolaan mutu laboratorium jadi buku ini sangat rinci dan sangat jelas karna banyaknya pembahasan yang menjelaskan secara detail tentang pengelolan mutu laboratorium . Buku ini menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh si pembaca dan bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Kekurangan
15
Buku ini dalam penulisn masih ada yang salah atau kurang tepat namun tidak begitu banyak dan masih katagori wajar. 2. Penilaian terhadap Isi Buku II Kelebihan Pada buku 2 ini pembahasan buku dengan materi pengelolaan mutu laboratorium sudah bagus ada pembahasan yang sama dengan buku 1, namun buku ini tidak selengkap buku 1 karena buku ini membahas bab yang lain, diluar dari pengelolaan mutu laboratorium. Kekurangan Penulisan kata dalam buku seharusnya sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), sehingga tidak menimbulkan kesan buruk terhadap isi buku karena terdapat beberapa kata yang salah. 3. Penilaian terhadap Isi Buku III Kelebihan Buku 3 kalimatnya mudah dipahami dan penulisanya juga sudah sesuai dengan EBI. Kekurangan Buku 3 ini hanya membahas sedikit tentang pengelolaan mutu laboratorium sehingga pembaca hanya sedikit menerima informasi tentang pengelolaan mutu laboratorium.
4. Penilaian terhadap Isi Buku IV Kelebihan Buku ke 4 ini paling sedikit membahas tentang pengelolaan mutu laboratorium dibuku 4 ini sendirilah yang membahas tentang manajer mutu. Kekurangan Selain paling sedikit membahas pengelolaan mutu buku ini meletakan manajer mutu bersama bab lain sehingga pembaca sulit untuk memahami, buku ini juga tidak menyajikan bab tentang pengelolaan mutu laboratorium sehingga pembaca bingung untuk memahaminya.
16
SARAN Tidak ada sesuatu yang sempurna kesalahan itu selalu ada namun tidak membuat buku ini kehilangan fungsinya dan ke-4 buku ini masih penting untuk dibuat sebagai referensi dan menambah pengetahuan pembaca. Namun dengan kita membaca ke empat buku ini kita akan dapatkan kekurangan buku 1 yang dimiliki salah satu buku yang lain dari ke-3 buku lainya. Kita tau, tida ada yang sempurna namun kitalah yang dapat mencari/melengkapi ketidak adaan dan memperbaiki kesalahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bukit, N. Ginting, E M. 2015. Profil Laboratorium. Medan : UNIMED PRESS
Hadi, Anwar. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium. Yogyakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Nasution, Arman Hhakim. 2005. Manajemen Industri. Bandung : C.V ANDI OFFSET (Penerbit ANDI)
Rahmadsyah. Juliani, R. Situmorang, R. 2013. Pengelolaan Laboratorium. Medan : Unimed Press
17