Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kejuruan Dosen Pengampuh :
“ PENDIDIKAN KEJURUAN / VOKASI DI NEGARA INDONESIA DAN JEPANG “
OLEH : KELOMPOK 6 1. 2. 3. 4.
Sri Wahyuni Ummul Khaeri Putri Amanah Farah Rahmawati Ahmad Rizkiawan
1827041023 1827042023 1827042020 1827041025
Kelas : 02 / B
PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dan juga saya berterima kasih kepada dosen pengampuh Mata kuliah Pendidikan Kejuruan yang telah memberikan tugas ini. Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Pendidikan Kejuruan / Vokasi di Negara Indonesia dan Jepang”. Kami menyadari bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan tugas yang telah saya buat ini. Semoga tugas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, demikian yang dapat kami sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Makassar, 18 Maret 2019 Penulis
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR IS ................................................................................................ ii BAB I (PENDAHULUAN) A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................2 BAB II (PEMBAHASAN) A. Pengertian Pendidikan Kejuruan ............................................................. B. Ciri Pembelajaran Pendidikan Kejuruan ............................................... 4 C. Sistem Pendidikan Kejuruan di Negara Indonesia ................................ 5 D. Sistem Pendidikan Kejuruan di Negara Jepang .................................... 9 E. Perbandingan Sistem Pendidikan Kejuruan di Indonesia dan Jepang . 14 BAB III (PENTUP) A. Kesimpulan .......................................................................................... 18 B. Saran .................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 20
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era global, dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini dan yang akan datang masih menghadapi tantangan yang semakin berat serta kompleks. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, baik dalam produk, pelayanan, maupun dalam penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan kejuruan sebagai salah satu sub sistem dalam sistem pendidikan nasional diharapkan mampu mempersiapkan dan mengembangkan SDM yang bisa bekerja secara profesional di bidangnya, sekaligus berdaya saing dalam dunia kerja. Namun dalam perjalanannya pendidikan kejuruan tetaplah dihadapkan pada segenap tantangan, diantaranya adalah perubahan ketenagakerjaan yang begitu cepat, stigma negatif SMK yang masih melekat sehingga menghambat kemajuan pendidikan kejuruan itu sendiri, ketersediaan sarana dan prasarana, dan permasalahan-permasalahan lain yang menuntut segera diatasi ditengah arus globalisasi ini. Bagi negara Jepang, pendidikan merupakan alat yang berperan sangat penting guna meningkatkan Sumber Daya Manusia. Dimana kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan karena mampu menentukan kualitas Sumber Daya Manusia pada suatu negara itu sendiri. Pendidikan diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan watak setiap individu di tengah peradaban bangsa. Jepang dianggap unggul dalam memajukan pendidikan yang ada di negaranya diamana Jepang terpilih sebagai negara dengan kualitas dan sistem pendidikan terbaik seAsia dan tercatat sejak tahun 1970 negara Matahari Terbit ini mampu mengemban setiap tujuan-tujuan pendidikan yang telah dicanangkannya hanya dalam kurun waktu 25 tahun.
1
2
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana sistem pendidikan kejuruan yang diterapkan di negara Indonesia?
2.
Bagaimana sistem pendidikan kejuruan yang diterapkan di negara Jepang?
3.
Bagaimana perbandingan sistm pendidikan kejuruan negara Indonesia dan Jepang?
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Kejuruan Menurut Djojonegoro (1998), pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan orang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang lainnya. Menurut Evans (dalam Muliaty, 2007: 7) pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lain. Sebelumnya Hamalik (2001:24) juga menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan. Sedangkan Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: "Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam bidang tertentu". Arti pendidikan kejuruan ini telah dijabarkan lebih spesifik dalam Peraturan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yaitu: "Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan
pada
jenjang
pendidikan
menengah
yang
mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pendidikan tertentu". Meskipun definisi-definisi diatas berbeda-beda namun pada prinsipnya memiliki tujuan yang sama yaitu mencetak individu-individu yang siap bersaing didunia industri. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan kejuruan adalah suatu sistem pendidikan yang mempersiapkan siswa atau individu-individu untuk memasuki dunia kerja dan menjadi manusia yang produktif dan memiliki skill.
3
4
B. Ciri – Ciri Pendidikan Kejuruan Ciri pendidikan kejuruan yang utama adalah sebagai persiapan untuk memasuki dunia kerja. Secara historis, menurut (Evans & Edwin, 1978:36)
“Pendidikan
kejuruan
sesungguhnya
merupakan
perkembangan dari latihan dalam pekerjaan ( o n t h e j o b t r a i n i n g ) dan polamagang (apprenticeship). Pada pola latihan dalam pekerjaan, peserta didik belajar sambil langsung bekerja sebagai karyawan baru tanpa ada orang yang secara khusus ditunjuk sebagai instruktur, sehingga tidak ada jaminan bahwa peserta didik akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Walaupun demikian, menurut Elliot 1983:15, “Pola latihan dalam pekerjaan memiliki keunggulan karena peserta didik dapat langsung belajar pada keadaan yangsebenarnya sehingga mendorong dia belajar secara inkuiri. Pada pola magang terdapat seorang karyawan senior yang secara khusus ditugasi sebagai instruktur bagi karyawan baru dan peserta didik yang sedang belajar. Instruktur tersebut bertanggungjawab untuk membimbing dan mengajarkan pengetahuan serta keterampilan yang sesuai dengan tugas karyawan baru yang menjadi asuhannya.
Dengan demikian pola magang relatif lebih terprogram dan jaminan bahwa karyawan baru akan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu lebih besar dibanding pola latihan dalam pekerjaan, (Evans & Edwin, 1978:38). Jadi dapat disimpulkan bahwa ciri – ciri pendidikan kejuruan yaitu sebagai berikut : 1.
Mempersiapkan siswa untuk bekerja secara efisien.
2.
Menggunakan pengalaman sebagai metode utama.
3.
Di berikan bagi mereka yang bersiap-siap untuk jenis pekerjaan tertentu.
4.
Memberikan pelatihan khusus dalam hal keterampilan dan pengetahuan.
5
C. Sistem Pendidikan Kejuruan di Negara Indonesia Penyelengaraan pendidikan kejuruan di indonesia sudah ada sejak lama,sejarahnya adalah sebagai berikut: a.
Sekolah kejuruan pertama pada tahun 1853 dibangun oleh Belanda yang bernama sekolah pertukangan Surabaya (Ambacht School van Soerabaia).
b.
Di bandung dibuka ambacht school and ambacht leergang yang kemudian menjadi sekolah teknik ciroyom.
c.
Kemudian pendidikan kejuruan di indonesia berkembang menjadi pendidikan kejuruan seperti saat ini. Sekolah kejuruan di Indonesia bisa ditempuh dengan dua jenjang yaitu
jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selama 3 tahun, dan jenjang Perguruan Tinggi (Universitas dan Politeknik) selama 1 – 4 tahun dengan gelar Sarjana / Diploma. Penerapan PTK( Pendidikan Teknologi Kejuruan) di Indonesia saat ini didasari oleh undang–undang no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dimana dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip-prinsip Pendidikan Kejuruan menurut Charles Prosser yang dikenal sebagai 16 filosofi PTK. Namun dalam pelaksanaannya semua prinsip-prinsip tersebut belumlah dapat terpenuhi seluruhnya dikarenakan berbagai masalah diantaranya kurangnya peralatan, manajemen, biaya, dll. Selain mengadopsi prinsip-prinsip tersebut di Indonesia juga mengadopsi system pendidikan yang dilakukan di jerman yaitu pendidikan system ganda (PSG) dimana para siswa tidak hanya belajar di sekolah namun juga belajar di tempat industry,sehingga diharapkan para siswa bisa mengetahui dan beradaptasi dengan situasi dunia kerja yang nyata dan diharapkan dapat menyerap ilmu pengetahuan dan menjadikannya bekal untuk berkarya di masa yang akan datang. Namun dalam pelaksanaannya pun masih mengalami banyak kendala diantaranya masih rendahnya kesadaran para wirausahawan terhadap dunia pendidikan, sehingga kadang para siswa masih sulit mendapatkan tempat praktik industry dan lain - lain.
6
Hak dan kewenangan dalam bidang administrasi pendidikan vokasi Indonesia sejalan dengan alur dalam pemerintahan atau politik, untuk ini dikenal dengan sentralisasi, desentralisasi, dan otonomi. 1.
Sentralisasi menunjuk pada hak dan wewenang yang terpusat pada pemerintah pusat.
2.
Desentralisasi menunjuk pada hak dan wewenang pada daerah.
3.
Otonomi daerah adalah pada aspek-aspek yang bebas pengelolaannya pada daerah, sehingga otonomi ini kurang lazim digunakan dalam bidang administrasi pendidikan. Ada tiga jenis siswa yang merupakan sasaran sistem pendidikan kejuruan
yang harus dikembangkan yaitu siswa sekolah kejuruan formal, para karyawan yang sudah bekerja, dan para generasi muda calon pekerja. Standar kompetensi digunakan sebagai ukuran untuk menilai tingkat keterampilan dan profesionalisme ketiga jenis siswa tanpa memandang darimana dan bagaimana diperoleh, baik melalui lembaga pendidikan formal , pendidikan luar sekolah job training atau pelatihan sambil bekerja (on the jobtraining). Setiap individu dapat menempuh ujian di lembaga yang telah ditentukan dan memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Pembuatan kurikulum pendidikan Indonesia diawasi oleh “Dapartemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia” yang diatur oleh Undang – undang dan Permendiknas / Permendikbud. Sistem pendidikan kejuruan disebut sistem ganda. Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan disekolah dan program program pengusaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, dan terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Dalam PSG, lembaga pendidikan atau lembaga pelatihan lainnya dan
industri
secara bersama-sama
menyelenggarakan
suatu
program
7
pendidikan atau program pelatihan mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, dan penilaian, sampai dengan upaya penempatan lulusan. Sesungguhnya, penerapan Pendidikan Sistem Ganda (PSC) di SMK telah berjalan sejak tahun 1993/1994 hingga sekarang. Sistem ini merupakan implementasi dari konsep
mitch and match. Dengan PSG, perancangan
kurikulum, proses pembelajaran, dan penyelenggaraan
evaluasinya
didesain dan dilaksanakan bersama -sama antara pihak sekolah dan industri. Diharapkan nantinya para lulusan SMK akan menjadi para lulusan yang siap kerja. Melalui PSG, siswa belajar di dua tempat, yaitu sekolah dan industri. Di sekolah, para siswa belajar teori dari para guru atau instruktur yang kegiatannya yang pada umumnya dibiayai pemerintah. Sedangkan kegiatan belajar yang diselenggarakan di perusahaan industri, artinya para siswa ini belajar dan mendapatkan pelatihan praktik dari para instruktur dari pihak sekolah yang bersangkutan. Pembiayaannya dilakukan oleh perusahaan terkait. Dalam konteks ini, bisa dikatakan bahwa sekolah melakukan semacam out sourcing yang dikerjakan oleh industri dalam bentuk penyediaan alat, instruktur, dan pengalaman praktik dilapangan. Sedangkan industri melihat sekolah sebagai bagian dari Human Resource s Development (HRD) atau sumber daya manusia perusahaannya yang mencetak tenaga ahli yang andal dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sekolah
menengah
kejuruansebagaimana
kejuruan
ditegaskan
sebagai dalam
bentuk
penjelasan
satuan Pasal
pendidikan 15
UUSPN,
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjutmenjadi tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut: 1.
Tujuan Umum
a.
Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secaralayak;
b.
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik;
8
c.
Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiridan bertanggung jawab;
d.
Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargaikeanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan
e.
Menyiapkan peserta didik agar dapat menerapkan dan memeliharahidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni.
2.
Tujuan Khusus
a.
Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri ataumengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan duniaindustri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidangdan program keahlian yang diminati;
b.
Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigihdalam berkompetisi, dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, dan
c.
Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebihtinggi.Substansi/materi pendidikan yang dipelajari di SMK pada dasarnya berupakompetensi-kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi peserta
didik
dalammenjalani
kehidupan,
sesuai
dengan
jamannya.
Kompetensi dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk
menjadi
manusia
yang bermoral,
berakhlak,
berbudi
pekerti,
berpengetahuan, berketrampilan, berseni, dan berprilaku sehat. Kompetensi sebagai substansi/materi pendidikan dan pelatihan (Diklat) diorganisasi dan dikelompokkan menjadi berbagai mata Diklat/substansi/materi Diklat. Jenis mata Diklat yang telah dirumuskan, dalam pelaksanaannya dipilah menjadi program normatif, adaptif dan produktif Setelah melalui jenjang SMK, pendidikan kejuruan Indonesia akan melalui jenjang Perguruan Tinggi. Selain universitas, ada beberapa bentuk lain dari Perguruan tinggi, seperti akademi, institut dan sekolah tinggi, Sebuah perguruan
9
tinggi selalu berlandaskan pada tridharma perguruan tinggi dalam menjalankan segala roda aktivitasnya. Apakah itu tridharma perguruan tinggi? Ini adalah semacam landasan bagi semua perguruan tinggi di Indonesia. Adapun isi dari tridharma perguruan tinggi adalah: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Inilah yang menjadi landasan bagi semua perguruan tinggi di Indonesia. Dalam rangka menunaikan tiga kewajiban tersebut, perguruan tinggi mengintegrasikan mata kuliah yang bertujuan untuk mewujudkan pengabdian kampus kepada masyarakat. Salah satu yang paling populer adalah KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Dalam KKN, mahasiswa diaharapkan untuk menyatu dengan masyarakat. Ini menghindarkan warga kampus dari gejala primordialisme kampus yang membuat mereka terpisah dari masyarakat dan seakan-akan membentuk kelas sendiri. KKN bertujuan untuk menghilangkan sekat-sekat yang mungkin ada antara mahasiswa dan masyarakat. Dalam menekan angka pengangguran di Indonesia, pemerintah tengah mengupayakan berbagai hal. Salah satunya adalah menggelorakan fungsi balai latihan kerja (BLK) di Tanah Air. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2017, sekitar 131 juta orang angkatan kerja nasional masih didominasi oleh lulusan pendidikan sekolah dasar atau sekolah menengah pertama. Padahal, dewasa ini persaingan dunia kerja kian ketat saja. Menyadari kondisi itu, pemerintah berupaya mengasah kompetensi tenaga kerja agar sesuai kebutuhan industri. Utamanya, melalui peran BLK yang digenjot Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui konsep Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). D. Sistem Pendidikan Kejuruan di Negara Jepang Perlu kita ketahui bahwa sistem pendidikan Jepang dibangun atas dasar prinsip-prinsip: 1.
Legalisme : Pendidikan di Jepang tetap mengendepankan aturan hukum dan melegalkan hak setiap individu untuk memperoleh pendidikan tanpa
10
mendiskriminasikan siapapun, suku, agama, ras, dan antar golongan berhak mendapatkan pendidikan yang layak. 2.
Adminstrasi yang Demokratis : Negara memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memperoleh pendidikan dengan biaya yang masih terjangkau oleh masyarakatnya. Biaya pendidikan Jepang di usahakan untuk bisa dijangkau sesuai keuangan masyarakatnya, memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi ataupun kurang mampu.
3.
Netralitas : Pendidikan Jepang diberikan kepada setiap siswa dengan tingkat pendidikan masing-masing dengan mengedepankan pandangan persamaan derajat setiap siswanya tanpa membeda-bedakan latar belakang materil, asalusul keluarga, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, suku, agama, ras, dan antar golongan.
Tujuan-tujuan yang menjadi target yang ingin dicapai pendidikan Jepang yaitu: a.
Mengembangkan kepribadian setiap individu secara utuh.
b.
Berusaha keras mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik pikiran maupun jasmani.
c.
Mengajarkan kepada setiap siswa agar senantiasa memelihara keadilan dan kebenaran.
d.
Setiap siswa dididik untuk selalu menjaga keharmonisan dan menghargai terhadap lingkungan sosialnya.
e.
Setiap siswa dituntut untuk disiplin, menghargai waktu, dan memiliki etos kerja.
f.
Pengembangan sikap bertanggungjawab terhadap setiap pembebanan pelajaran dan tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dnegan tingkat pendidikannya masing-masing.
g.
Meningkatkan semangat independen setiap siswa untuk membangun negara dan menjaga perdamaian dunia. Sekolah kejuruan adalah lembaga pendidikan tinggi seperti universitas dan
perguruan tinggi 2 tahun. Di sekolah kejuruan ini pengetahuan dan keterampilan
11
teknis dipelajari untuk segera bekerja. Banyak sekolah kejuruan adalah program 2 tahun. Tetapi tergantung pada pengetahuan dan keterampilan teknis, juga ada program 1, 2, 3 atau 4 tahun. Lulusan dari program 2 atau 3 tahun memiliki gelar sebagai “Profesional/ Diploma”. Lulusan dari program 4 tahun memiliki gelar sebagai “Profesional Tinggi”. “Profesional” dibolehkan transfer ke Universitas tahun ketiga dan “Profesional Tinggi” dibolehkan memasuki sekolah pasca sarjana. Pendidikan Kejuruan diberikan di sekolah kejuruan dan universitas. Sekolah kejuruan menyediakan kurikulum yang mendapatkan kualifikasi profesional atau mencarikan pekarjaan profesional. Pelatihan kerja juga diberikan di sekolah ini. Di sekolah kejuruan, orang yang bekerja juga memiliki tempat untuk mempelajari lagi tertujuan kemajuan karir. Sebaliknya, kebanyakan universitas memberikan pendidikan umum dalam banyak departmen seperti fakultas seni liberal. Disini tidak difokus untuk pendidikan kejuruan. Tetapi sekarang, kadang-kadang bisa didapatkan pendidikan kejuruan untuk membantu murid-muid dalam medapat pekarjaan. Contohnya, langkah-langkah kualifikasi dan pelatihan kerja. Sistem pendidikan kejuruan di negara Jepang ada beberapa kelompok yaitu sebagai berikut : 1.
Technical College Dapat diambil bagi calon mahasiswa yang tamat pendidikan SMP. Technical College menghasilkan lulusan-lulusan tenaga teknisi.
2.
Junior College / Senmon Gakko Membutuhkan waktu sekitar tiga hingga 4 tahun masa pendidikan bagi para lulusan SMA. Jurusan pada SMA di Jepang dikategorikan kedalam beberapa jenis
yaitu jurusan umum (akademis), pertanian, teknik,
perdagangan, perikanan, ekonomi, dan perawatan. Semua jursan tersebut disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di negara tersebut. Junior College cukup memenuhi setengah dari kredit yang harus ditempuh Bachelor’s Degree. Calon-calon mahasiswa Universitas dan Junior College
12
dipilih berdasarkan hasil ujian serta prestasi calon-calon mahasiswa ketika berada di SMA. Untuk universitas negri calon-calon mahasiswa dipilih berdasarkan dua tahap penyeleksian yaitu tes gabungan kecakapan dan ujian masuk universitas sebagai tahap akhir penyeleksian. Sistem pendidikan kejuruan atau professional training college di Jepang adapula yang disebut Senmon Gakko. Senmon Gakko merupakan tempat untuk belajar keahlian khusus seperti keahlian komputer, animasi, desain grafis, musik, kecantikan, kebugaran, memasak, pemasaran, merawat pet, manajemen, dan lain-lain. Sekolah ini dapat dimasuki oleh mereka yang telah lulus SMA, lulus kuliah dan ingin memiliki keahlian/keterampilan khusus, ataupun mereka yang sudah lama bekerja dan ingin berwirausaha dengan keahlian yang dimiliki. 3. Universitas / Pendidikan Tinggi (Daigaku) Pada universitas terdapat pendidikan untuk menempuh gelar sarjana S1 bergelar Bachelor’s Degree ditempuh selama 4 tahun (untuk mahasiswa kedokteran dan dokter gigi menempuh pendidikan selama 6 tahun) dan Pascasarjana S2 Master’s Degree ditempuh selama 2 tahun dan S3 Doctor’s Degree ditempuh selama 5 tahun.
Pembuatan kurikulum pendidikan Jepang diawasi oleh : The Board Of Education dibawah kontrol kementrian pendidikan Jepang Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT), Bagi mahasiswa asing disajikan lima jenis pemilihan pendidikan yaitu : Program Sarjana: Ditempuh selama 4 tahun seperti pendidikan pada universitas reguler umumnya sedangkan jurusan kedokteran harus menempuh pendidikan selama 6 tahun. Pascasarjana: Terdiri atas program Master, Doktor, Mahasiswa Peneliti (mahasiswa yang diizinkan selama satu semester ataupun 1 tahun melakukan penelitian tanpa memperoleh gelar), Mahasiswa Pendengar, dan Pengumpul Kredit mata kuliah.
13
Diploma: Menempuh pendidikan selama 2 tahun. 60% dari program ini diperuntukkan bagi pelajar perempuan dan mengajarkan bidang-bidang seperti kesejahteraan
keluarga,
sastra,
bahasa,
kependidikan,
kesehatan,
dan
kesejahteraan. Special Training Academy: Merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan bidang-bidang khusus seperti ketrampilan dalam membuka usaha dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan lama pendidikan 1-3 tahun. Sekolah Kejuruan: Program khusus bagi tamatan SMP dengan masa pendidikan 5 tahun dengan tujuan menghasilkan teknisi-teknisi yang handal dan mau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan tuntutan zaman.
Pendidikan di Jepang dipegang tiga lembaga pengelolaan yaitu : 1.
Pemerintah Pusat
2.
Pemerintah Daerah
3.
Swasta. Dengan sistem admistrasi pendidikan dibangun atas empat tingkatan yaitu:
1. Sistem administrasi pusat 2. Sistem administrasi prefectural (Provinsi dan Kabupaten) 3. Sistem administrasi municipal (Kabupaten dan Kecamatan) 4. Sistem administrasi sekolah.
Masing-masing sistem administrasi tersebut memiliki tingkatan dan perananya dan kewenangannya masing-masing untuk saling mengisi dan berkerjasama dalam mengatur setiap sistem administrasi pada pendidikan Jepang. Di samping itu terjalin kohesi yang baik antara pemerintah, kepala sekolah, guru, murid dan orang tua sehingga dukungan terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan berlangsung dengan baik.
14
E. Perbandingan Sistem Pendidikan Kejuruan di Indonesia dan Jepang
Jenis Pendidikan
Indonesia Jepang 1. Sekolah Menengah 1. Technical Kejuruan (SMK), 2. Perguruan
College,
Tinggi 2. Junior College /
(Universitas
dan
Politeknik).
Senmon Gakko 3. Universitas Pendidikan Tinggi (Daigaku).
Lama Pendidikan
1. SMK, 3 tahun 2. Sarjana (S1), 4 tahun 3. Magister (S2), 2 tahun,
1. Senmon Gakko, 2 tahun 2. Bachelor , 4 tahun
4. Doktor (S3), 3 tahun
3. Master , 2 tahun
5. Diploma , 1 – 4
4. Doktor, 5 tahun
tahun.
5. Asosiasi / specialis, 2 – 3 tahun.
Administrasi Pendidikan
Sentralisasi,
Sistem administrasi
desentralisasi, dan
pusat, Sistem
otonomi.
administrasi prefectural, Sistem administrasi municipal.
Kurikulum Pendidikan
Diawasi oleh
Diawasi oleh : The
“Dapartemen Pendidikan Board Of Education Nasional Republik
dibawah kontrol
Indonesia” yang diatur
kementrian
oleh Undang – undang
pendidikan Jepang
/
15
dan Permendiknas /
Ministry of
Permendikbud
Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT).
Metode Pembelajaran
Peran Guru
Saintifik (Menggamati, Tutor sebaya (peer menanya, mencoba,
learning) atau yang
mengasosiasi,
disebut Lesson Study
mengomunikasikan)
(LS).
Sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator Ada 3 prinsip mengajar guru-guru di Jepang, yaitu : 1. Tanoshii jugyou (kelas harus menyenangkan) 2. Wakaru ko (anak harus mengerti) 3. dekiru ko (anak harus bisa)
Pendidikan Non Formal
Balai Latihan Kerja (BLK).
Pendidikan Sosial (Asosiasi).
16
Pendidikan Menengah
1. Sekolah
Menengah 1. SMK
yang
Kejuruan
menawarkan
(SMK) {3 th}: 16 -18
kursus
tahun dengan bidang
perdagangan,
keahlian diantaranya
mata
Teknik, Bisnis dan
teknis, pertanian,
Manajemen,
homescience,
Pariwisata,
Tata
dalam
pelajaran
keperawatan dan
Boga, Tata Busana,
perikanan.
Agribisnis,
Sekitar 60% dari
Rupa,
Seni
Perkapalan,
lulusan
mereka
Teknologi Informasi
memasuki
dan Komunikasi, dll).
pekerjaan penuh-
Sekolah
waktu.
ini
diperuntukkan siswa
yang
bagi ingin
melanjutkan ke dunia kerja. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi terdiri Pendidikan dari
tinggi
terdiri dari
1. Pendidikan akademik 1. Universitas (大学 yang memiliki fokus
daigaku)
dalam
penguasaan 2. Akademi ilmu pengetahuan. Teknologi Jenjang: (短期大学 tanki a. Sarjana (S1) daigaku) selama 4 tahun. b. Program Profesi, Magister
(S2)
selama 2 tahun.
3. Sekolah Teknik
Tinggi (Koto-
senmon-gakko) 4. Sekolah
17
c. Program Spesialis (SP) dan Program Doktoral
(Senmon-gakko)
(S3) Jenjang :
selama 3 tahun. 2. Pendidikan
Kejuruan
vokasi
a. Sarjana
selama 4 tahun.
yang menitikberatkan
Khusus
pada
kedokteran
persiapan
lulusan
untuk
mengaplikasikan
(S1)
untuk 6
tahun. b. Program Master
keahliannya.
(S2)
Jenjang :
tahun.
selama
2
Diploma I, II, II dan c. Program Doktor IV
(S3) tahun.
selama
3
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan kejuruan sebagai salah satu sub sistem dalam sistem pendidikan nasional diharapkan mampu mempersiapkan dan mengembangkan SDM yang produktif dan memiliki skill seta bermoral sehingga bisa bekerja secara profesional di bidangnya, sekaligus berdaya saing dalam dunia kerja yang semakin menuntut akan kualitas SDM. Sekolah kejuruan di Indonesia bisa ditempuh dengan dua jenjang yaitu jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selama 3 tahun, dan jenjang Perguruan Tinggi (Universitas dan Politeknik) selama 1 – 4 tahun dengan gelar Sarjana / Diploma. Sistem pendidikan kejuruan Indonesia disebut sistem ganda. Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan disekolah dan program program pengusaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, dan terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Tujuan pendidikan Jepang lebih mengarah pada pengembangan kepribadian individu secara utuh, menanamkan jiwa yang bebas dan bertanggung jawab, bertoleransi untuk menghargai antar individu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip pendidikan yang ada di negara Jepang lebih bersifat humanis bekaitan dengan kehidupan sehari-hari dan ilmunya benar-benar real dapat diaplikasikan dan dibutuhkan di kehidupan nyata.
18
19
B. Saran Baik pemerintah, pihak sekolah maupun peserta didik itu sendiri harus lebih sadar dengan perannya masing-masing sebagai pelaku pendidikan dan dapat bekerja sama dalam membangun dan mengembangkan sistem pendidikan kejuruan yang produktif dan efesien untuk mencetak SDM yang berkualitas dan kompeten dalam bidangnya. Tentunya semua itu tidak akan terwujud tanpa dukungan dan kerjasama dari masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Fatkhan. 2017. Pendidikan Kejuruan di Jepang. http://fatkhan.web.id/pendidikan-kejuruan-di-jepang/. Diakses pada tanggal 10 Maret 2019. Haris Prahara. 2017. Balai Latihan Kerja, Sarana Mencetak Tenaga Terampil Berkualitas.https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/30/080200126/b alai-latihan-kerja-sarana-mencetak-tenaga-terampil-berkualitas-. . Diakses pada 10 Maret 2019. J – Study. 2016. “Sekolah Kejuruan di Jepang”. http://j-study.org/id/2-0-3/1339-2/. Diakses pada tanggal 10 Maret 2019. Maknun, J., & Si, M. 2006. Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Boarding SchoolBerbasis KeunggulanLokal. Pdf, JPTA FPTK UPI. Rini Wulandari. 2015. Makalah Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Jepang,dan Finlandia https://www.academia.edu/7373047/Makalah_Perbandingan_Pendidika n_di_Indonesia_Jepang_dan_Finlandia. Diakses pada 10 Maret 2019.
20