Review Jurnal.docx

  • Uploaded by: Nura Anisari
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Review Jurnal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 977
  • Pages: 6
Review Jurnal

Peningkatan farmakodinamik timolol maleat dari mukoadhesif sistem penghantaran obat tetes mata niosomal

Pendahuluan -

Latar Belakang

Timolol maleat (TM) adalah salah satu obat pilihan untuk pengobatan glaukoma sudut terbuka. Banyaknya obat yang hilang melalui nasodrainase lakrimal dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan efek samping kardiovaskuler .Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan penyerapan sistemik dan meningkatkan bioavailabilitas okular dari TM. Masalah ini dapat diatasi dengan penggunaan sistem pembawa yang sesuai. Sistem vesikular Niosomal adalah salah satu pendekatan potensial yang sesuai yang dapat digunakan meskipun pelepasan terkendali dapat diharapkan namun dengan sistem vesikular,peningkatan retensi prekornea (Untuk menunda washout) akan membuat sistem tersebut lebih efektif. Ini juga akan mengurangi jumlah obat dan frekuensi dosis yang diperlukan untuk efek terapi. Pada saat ini penelitian kitosan (REVTMbio1) atau Carbopol (REVTMbio2 dan 3) dilapisi niosomal timolol maleat (0,25%) dimana formulasi disiapkan dengan fase penguapan terbalik (REV) dan dibandingkan dengan larutan timolol (TMS; 0,25%) yang dalam hal pelepasan in vitro dan TIO dapat menurunkan efek farmakodinamik. Fase pelepasan in vitro dari timolol (91% pelepasan pada 2 jam) telah diperpanjang secara signifikan dengan penggabungan menjadi niosom dan selanjutnya dilapisi dgn polimer (40-43% pelepasan hingga 10 jam). Formulasi ini dikembangkan dimana evaluasi farmakodinamik dilakukan pada kelinci albino, dengan mengukur tekanan intraokular (TIO) menggunakan pneumatonometer non-kontak, dan dibandingkan dengan (Timolet GFS, 0,5%, Sun Pharma) yang ada dipasaran. REVTMbio1 formulasi menunjukkan efek yang lebih berkelanjutan hingga 8 jam (dan 6 jam untuk karbopol berlapis niosom).

Pada hasil perbandingan menunjukkan TMS hnya memiliki efek 2 jam meskipun efek puncak lebih sedikit (14%). Menurunkan TIO di kontralateral mata (20-40% dibandingkan dengan 100% pada kasus TMS), hal ini tentu saja sangat dikurangi dengan REV dan REVbio formulasi dimana menunjukkan lebih rendah efek samping sistemik. Selain itu, formulasi REVTMbio1 yang mengandung 0,25% timolol maleat menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan formulasi gel 0,5 % dipasaran, Formulasi ini secara signifikan menunjukkan hasil yang lebih baik mengingat bahwa efek yang sama diperoleh pada setengah konsentrasi. Hal ini kemudian menjadi sangat penting dalam konteks efek samping kardiovaskular yang berkaitan dengan pengobat mata timolol maleat.

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sediaan niosomal dari TM yang sesuai dengan mata dimana farmakodinamik dapat diperpanjang dalam jangka waktu yang lama sehingga terbatasnya penyerapan sistemik dan efek samping pada terapi mata yang diberikan.

Metode Para niosom ini dipersiapkan dengan metode fase penguapan terbalik dimana masingmasing dilapisi dengan 0,5% kitosan (REVTMbio1), 0,05% Carbopol 934P (REVTMbio2) dan 0,05% Carbopol 974P (REVTMbio3) dan di inkubasi pada 370C didalam larutan polimer selama 5 menit. Pola pelepasan in vitro dari preparat niosomal telah dipelajari dan dibandingkan dengan 0,25% larutan timolol maleat (TMS) pada pH 7,4 dengan menggunakan tabung dialisis sigma

(Sigma, USA). TMS diambil dari dalam kantong dialisis dan kantong

ditempatkan dalam sebuah beker yang berisi 100 ml simulasi cairan air mata (STF), pH 7,4. Kemudian di magnetic stirrer dan suhu tetap dipertahankan pada 37 ± 1 0C. 2 mL sampel ditarik secara berkala dan digantikan oleh volume yang sama dari STF segar. Sampel ditarik dianalisis kandungan obatnya dengan spektrofotometri.

Kelinci jantan dewasa yang memiliki berat 1,5-2,0 kg digunakan untuk pengujian in vivo farmakodinamik .Seperti pada penelitian terdahulu TIO diukur di kedua mata segera sebelum diberikan obat (TIO

waktu nol

), Dan pada interval waktu (TIO

pengobatan menggunakan pneumatonometer non-kontak. Masing-masing

waktu, t

) setelah

hewan diberi

washout tiga hari setelah pengobatan. Perubahan TIO (IOP) untuk setiap mata dinyatakan sebagai berikut: ∆TIO = TIO waktu nol - TIO waktu, t

Hasil dan Pembahasan

Gambar. 1. Sebuah plot dari persen obat yang terlepas terhadap waktu, membandingkan tingkat pelepasan timolol maleat dari berbagai formulasi yang berbeda.

Gambar. 2. Perubahan pada IOP terhadap waktu untuk formulasi yang berbeda dalam (a) dosis mata dan (b) mata kontralateral.

Pada Gambar 1 terlihat bahwa TMS dilepaskan dalam waktu 1,5 jam sedangkan waktu pelepasan obat yang diperpanjang hingga 10 jam dapat dilihat pada formulasi vesikel (REVTM bi1,REVTM bio2 dan REVTM bio3 ). Pada gambar 2 evaluasi farmakodinamik di sajikan sebagai perubahan dari IOP terhadap waktu. Perlahan terlihat TMS menunjukkan penurunan IOP yang signifikan pada waktu 1 dan 1,5 jam. Untuk REVTM (uncoated niosom) timbulnya aksi dimulai dalam waktu 1 jam dan efek puncak diperoleh pada 2 jam. Sedangkan untuk vesikel berlapis kitosan (REVTMbio1) puncak efek dapat diamati pada 3 jam dan dipertahankan selama 8 jam. Formulasi berlapis Carbopol

(REVTMbio2 dan REVTMbio3) juga menunjukkan efek

puncak pada 3 jam dan efek yang signifikan dapat dipertahankan hingga 6 jam.

Rendahnya efektivitas Carbopol dibandingkan dengan kitosan dapat dijelaskan bahwa pada penelitian ini menggunakan Carbopol pada pH 7,4. pKa dari polimer Carbopol adalah 6,0 ± 0,5 dan apabila diatas titik ini gugus asam karboksilat banyak yang terionisasi sehingga mengurangi H-ikatan. Telah dilaporkan bahwa pH larutan Carbopol harus disimpan pada pH 6.0 untuk efek yang signifikan. Sedangkan untuk GFS , menunjukkan efek puncak pada 2 jam (dibandingkan dengan formulasi vesikular sampai 3 jam), tapi efeknya tidak berkelanjutan dan berkurang setelah 5 jam. Berbeda dengan formusi vesikular yang berlapis kitosan (REVTMbio1) menunjukkan efek yang bertahan hingga 8 jam.

Kesimpulan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa formulasi REVTMbio1 dilapisi kitosan secara signifikan menunjukkan hasil yang lebih baik. Menurunkan TIO di kontralateral mata (20-40% dibandingkan dengan 100% pada kasus TMS), hal ini tentu saja sangat dikurangi dengan REV dan REVbio formulasi dimana menunjukkan lebih rendah efek samping sistemik. Selain itu, formulasi REVTMbio1 yang mengandung 0,25% timolol maleat menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan formulasi gel 0,5 % dipasaran ( Timolet®), Formulasi ini secara signifikan menunjukkan hasil yang lebih baik

mengingat

bahwa efek yang sama diperoleh pada setengah konsentrasi. Hal ini kemudian menjadi sangat penting dalam konteks efek samping kardiovaskular yang berkaitan dengan pengobat mata timolol maleat.

TUGAS INDIVIDU SISTEM PENGHANTARAN OBAT REVIEW NOVEL “Improved pharmacodynamics of timolol maleate from a mucoadhesive niosomal ophtalmic drug delivery system”

OLEH : MARISA SYAPUTRI HARAHAP NIM : 1001052

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Deni Anggraini, M.Farm, Apt

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU PROGRAM STUDI S1 2013

Related Documents

Review
October 2019 48
Review
October 2019 56
Review
June 2020 21
Review
April 2020 25
Review
December 2019 33
Review
June 2020 18

More Documents from ""