Review Book.docx

  • Uploaded by: Eman Sumantri
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Review Book.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,745
  • Pages: 27
1

BAB I IDENTITAS BUKU Judul buku

: ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Penulis

: Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si dan Hendra Akhdiyat,M.pd

Penerbit

: CV. PUSTAKA SETIA

Cetakan

: Ke- 2

Tabel / halaman

: 278 halaman

Tentang pengarang : Drs. Beni Ahmad Saebani adalah seorang dosen sekaligus sekertaris prodi S3 jurusan hukum Islam di UIN SGD Bandung Tentang buku

:

Buku ILMU PENDIDIKAN ISLAM karya Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si dan Hendra

Akhdiyat,M.pd ini membahas tentang Ilmu pendidikan Islam

mulai dari pengertian, ruang lingkup, kegunaan, sumber dan dasar ilmu, tujuan, kewajiban, tanggung jawab, konsep islam tentang peserta didik, alat-alat pendidikan, kurikulum, pendekatan dan metode, pembinaan, serta kelembagaan dalam ilmu pendidikan Islam serta pada buku ini ditekankan pula pada perbandingannya dengan ilmu pendidikan barat. Hampi pada tiap babnya, buku ini selalu menyertakan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist sebagai pedomannya.

1

2

BAB II

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN KEGUNAAN ILMU PENDIDIKAN A. Pengertian Ilmu Pendidikan Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang dpat berasal dari ide, pengalaman, observasi, intuisi,dan wahyu dalam suatu ajaran Islam. Oleh karena itu,ilmu berbeda denan pengetahuan. Sedangkan Pendidikan adalah usaha yang bersifat mendidik, membimbing, membina, memengaruhi, dan mengarahkan dengan seperangkat ilmu pengetahuan. Dan Islam adalah nama salah satu agama yang datang dari Allah SWT, yang ajaran-ajarannya bersumber dari wahyu Al-Quran dan As-Sunnah. Jadi ilmu pendidikan Islam adalah akumulasi pengetahuan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, yang diajarkan, dibinakan, dan dibimbing kepada manusia sebagai peserta didik dengan menerapkan metode dan pendekatan yang islami dan bertujuan membentuk peserta didik yang berkepribadian muslim. Istilah pendidikan dalam konteks Islam dikenal dengan menggunakan terma yang beragam, yaitu at-tarbiyyah , at-ta’lim dan at-ta’dib. Al-Jauhari mengartikan at-tarbiyah, rabban, dan rabba dengan memberi makan, memelihara dan mengasuh. “Jadilah kamu para pendidik yang penyantun, ahli fiqh,dan berilmu penegtahuan. Seseorang disebut rabbani jika ia telah mendidik manusia dengan ilmu pengetahuan, dari skecil-kecilnya sampai menuju yang lebih tinggi.” (H.R. Bukhari dri Ibn ’Abbas) Istilah lainnya adalah ta’lim berasal dari kata “’allama” yang bearti proses transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan. Firman Allah Swt. :

3

ََ ُ ‫ها‬ َُّ ََّ ‫َ أ‬ َ‫َ آ‬ َ‫ل‬ َُ َ‫َا‬ ‫لى‬ ‫أ ع‬ ‫هم‬ ‫َض‬ ‫َر‬ ‫َّ ع‬ ‫ثم‬ ‫ء ك‬ ‫اْلَسأم‬ ‫دم‬ ‫لم‬ ‫َع‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫َأ‬ َُ ََ َ‫َا‬ َ ‫ء‬ ِ‫َل‬ ِ‫َا‬ ‫ء‬ ‫َٰؤ‬ ‫ه‬ ‫َسأم‬ ‫ِأ‬ ‫ِي ب‬ ‫ُون‬ ‫ِئ‬ ‫نب‬ ‫ل أ‬ ‫َق‬ ‫ِ ف‬ ‫َة‬ ‫ِك‬ ‫َلئ‬ ‫الم‬ 2 َ ‫ِأ‬ ‫ِين‬ ‫ِق‬ ‫َاد‬ ‫أ ص‬ ‫ُم‬ ‫أت‬ ‫ُن‬ ‫ن ك‬ ‫إ‬ Artinya : “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar" (Al-Baqarah Ayat 31) Adapun istilah ta’dib mengandung pengertian sebagai proses pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur yang ditanamkan dalam diri manusia tentang tempat-tempat yang tepat ditanamkan dalam diri manusia kemudian membimbing dan mengarahkankannya pada pengakuan dan pengenalan kekuasaan dan keagungan Allah SWT B. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam 1.

Pendidik dan Perbuatan Mendidik Para pendidik adalah guru, ustaz, ulama, ayah dan ibu dalam keluarga, tokoh

masyarakat, dan siapa saja yang memfungsikan dirinya unntuk mendidik. Sedangkan Perbuatan mendidik artinya adalah : a.

Perbuatan memberikan teladan ;

b.

Perbuatan memberikan pembinaan ; dan

c.

Perbuatan mengarahkan dan menuntun kearah yang dijadikan tujuan dalam pendidikan Islam.

2.

Anak Didik & Materi Pendidikan Islam Anak didik adalah objek para pendidik dalam melakukan tindakan yang

bersifat mendidik. Anak didik yang dimaksudkan dapat dilihat dari beberapa segi yang akan membedakan satu dengan yang lainnya, yaitu dilihat dari usia anak didik, kondisi ekonomi keluarga, minat dan bakat anak didik serta tingkat intelegensinya.

4

Secara filosofis, Ilmu pendidikan Islam menyuguhkan materi-materi pendidikan, sebagai berikut : a.

Berhubungan dengan sesuatu yang bersifat mtafisik yang tidak dapat dilihat oleh mata kepala manusia

b.

Berhubungan dengan alam semesta yang fisikal dan terbentuk oleh hokum perubahan

c.

Segala sesuatu yang rasional dan irasional

d.

Semua yag bersifat natual dan supranatural

e.

Berhubungan dengan akal, rasa, pikiran, intuisi, dan persepsi

f.

Berhubungan dengan hakikat yang terbatas dan yang tidak terbatas

g.

Berhubungan dengan teori pengetahuan pada semua keberadaan pengetahuan manusia yang objektif maupun subjektif

h.

Berhubungan dengan fungsi dan manfaat segala sesuatu yang didambakan manusia atau dihindarinya

i.

Berhubungan dengan kebenaran religius yang bersifat rasional tanpa batas. Dengan demikian, berlaku pemahaman dialektis terhadap berbagai penemuan hasil pemikiran manusia. Tesis yang melahirkan antitesis dan terciptanya sintesis

3.

Metode Pendidikan Islam Metode Pendidikan Islam, Yaitu starategi yang relevan yang dilakukan oleh

pendidikan untuk menyampaikan materi pendidikan Islam kepada anak didik. Metode berfungsi mengolah,menyusun dan menyajikan materi agar dapat dengan mudah diterima dan dimiliki oleh anak didik. 4.

Evaluasi Pendidikan Evaluasi Pendidikan, Adalah system penilaian yang diterapkan pada anak

didik untuk mengetahui keberhasilan pedidikan yang dilaksanakan. 5.

Alat-alat Pendidikan Alat-alat Pendidikan, Adalah fasilitas yang digunakan untuk mendukung

terlaksananya pendidikan. 6.

Lingkungan Pendidikan

5

Lingkungan Pendidikan, Adalah segala sesuatu di sekitar lingkungan pendidikan yang mendukung terealisasinya pendidikan.

C. Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam Kegunaan dapat diartikan dengan manfaat atau sumbangan positif yang diberikan kepada manusia dan lingkungan pendidikannya. Dilihat dari tujuan ilmu pendidikan Islam, yakni menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa, kegunaan ilmu pendidikan islam adalah sebagai berikut: 1.

Menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan eksistensi Allah dan seluruh ciptaan-Nya kepada anak didik

2.

Menguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang ajaranajaran Islam yang menjadi sumber kehidupan manusia dan sumber ilmu pengetahuan

3.

Menjadi jihad di jalan Allah karena meegmbangkan ilmu pendidikan merupakan Ibadah

4.

Memperluas penafsiran dan memperdalam pemaknaan ayat-ayat Al-Quran dan As-Sunnah tentang berbagai hal yang menyangkut ilmu pengetahuan universal

5.

Meyakinkan anak didik bahwa Al-Quran tidak melawatkan satu masalah pun yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan

6.

Menunjukkan kepada dunia barat bahwa ajaran Islam merupakan sumber ajaran

beragama

dan

ide-idedasar

dari

seluruh

pengetahuan

yang

pengembangannya tidak mengenal waktu 7.

Secara praktis, ilmu pendidikan islam berguna untuk memberikan keterampilan hidup yang islami

8.

Mencerdasakan anak didik

9.

Membentuk akhlakk mulia

10. Membentuk manusia yang memiliki kepedulian sosial, menegakkan amar makruf dan nahi mungkar 11. Mengembangkan lembaga pendidikan Islam agar bersaing dengan lembaga pendidikan umum atau sekuler

6

12. Mengkaji AL-Qur’an dan Sunnah dan merumuskan teori-teori yang berkaitan dengan Ilmu Pendidikan Islam 13. Mengembangkan teori dan menguji teori dengan paradigma pendidikan Islam 14. Mengkaji berbagai teori pendidikan barat dengan pendekatan ilmu pendidikan Islam 15. Menciptakan lembaga pendidikan Islam yang bonafide 16. Membangun citra lembaga pendidikan Islam yang karismatik dan digandrungi oleh umat Islam 17. Menyiapkan kader ulama yang mumpuni dalam ilmu pendidikan Islam 18. Membuktikan berbagai ide dasar ilmu pengetahuan yang terdapat dalam AlQuran dan As-Sunnah kedalam realitas kehidupan ilmiah. Manfaat & kegunaan pendidikan Islam merupakan kenikmatan atau sesuatu yang akan mengantarkan kenikmatan. Maksudnya adalah kenikmatan secara langsung dan penjagaan terhadap kenikmatan tersebut dengan cara menjaganya. Kegunaan ilmu pendidikan Islam mengandung tiga aspek penting, yaitu : 1.

Kegunaan teoritis, yaitu mengembangkan teori ilmu pendidikan yang berdasar pada sumber ajaran Islam, yakni Al-Qur’an dan Hadist.

2.

Mengompromisasikan pendekatan pendidikan antara Islam dengan Barat dan pendidikan nasional di Indonesia ;

3.

Mewujudkan anak didik yang aklakul karimah,beriman dan berbudi luhur dan bertakwa kepada Allah SWT

7

SUMBER DAN DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM A. Sumber Ilmu Pendidikan Islam 1. Al-Quran sebagai sumber utama Secara etimoligi, Al-Qur’an berasal dari kata “qara-a, yaqra-u, qur-anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (adh-dhammu) hurufhurf serta kata-kata dari satu bagian ke bagian lain secara teratur. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. ± 23 tahun dalam dua fase, yaitu 13 tahun pada fase sebelum hijrah ke madinah, dan 10 tahun pada fase sesudah hijrah ke madinah. Isi Al-Quran terdiri atas 114 surah, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Adapun fungsi Al-QUr’an adalah sebagai berikut : a. Bukti kerasulan Muhammad Saw. Dan kebenaran ajarannya. b. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia,yang tersimpul dalam keimanan dan ke-Esaan Allah SWT. c. Petunjuk megenai akhlak yang murni dengan jlan menerangkan norma-norm keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual dan kolektif : d. Petunjuk syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hokum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Allah dan sesama manusia. 2. As-sunnah Sebagai Sumber Kedua Sunnah adalah pengejawantahan perilaku menurut contoh Rasullulah saw, yang merujuk pada hadis. Dengan demikian perbuatan yang pernah sekali dilakukan oleh Rasul saw adalah hadis, sedangkan perbuatan yang terus-menerus dilakukan sehigga dijadikan semacam tradisi disebut As-Sunnah.

8

Sebagai sumber hukum kedua dari ilmu pendidikan Islam, As-sunnah mengajarkan beberapa unsur penting dalam dunia pendidikan Islam, yaitu; a. As-sunnah sebagai system komunikasi

objektif yang mengalahkan sistem

sejarah manapun dalam komunikasi massa ; b. Sebagai sumber berita yang kebenarannnya ditunjang oleh riwayat yang dapat dipertanggung jawabkan. c. Sebagai berita yang maknanya dapat ditafsirkan dan menafsirkan Al-Qur’an. d. Sebagai perwujudan eksistensi nabi Muhammad SAW. Dan para sahabat yang menjadi pelaku dan saksi sejarah. e. Sebagai bentuk kehati-hatian yang luar biasa dalam menyampaikan berita f. Sebagai eksistensi perilaku nabi Muhammad SAW. Yang bukan hanya bersejarah, tetapi menetapkan pola pada perilaku bagi umat Islam g. Sebagai tempat menemukan kejelasan berbagai makna firman Allah SWT. yang tertuang dalam Al-Quran. 3. Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Ketiga Ijtihad berasal dari kataa “jahda” artinya “Al-masyaqqah” (sulit atau berat,susah atau sukar). Menurut istilah, ijtihad ialah menggunakan seluruh kesanggupan

untuk

menetapkan

humum-hukum

syariat.

Dengan

jalan

mengeluarkannya dari Al-Quran dan As-Sunnah atau mengerahkan kesanggupan seseorang fuqaha untuk menghabiskan zhan (sangkaan) dengan menetapkan suatu hukum syara’. Ijtihad berfungsi pula untuk menghidupkan ilmu Pendidikan Islam. Ilmu pendidikan Islam tidak akan bertahan jika ijtihad tidak hidup dan statis. Ijtihad berhubungan dengan akal manusia dalam berfikir. Posisi akal dalam kaitannya dengan pencaharian pengetahuan adalah ijtihad itu sendiri.

B. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam 1. Ayat-ayat Al-Qur’an tentag Ilmu Pendidikan Islam a.

Surat Al-Alaq 1-5

b.

Surat Al-Baqarah ayat 31

c.

Surat Al-Hajj Ayat 65

9

d.

Al-Jasiyah Ayat 12

e.

Surat Al-Baqarah Ayat 164

2. Hadist Tentang Ilmu Pendidikan Islam Thalabul ‘ilmi faridhatun ‘ala kulli muslimin Artinya: “ mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi orang Islam (laki-laki dan perempuan) Mankatama ‘ilman aljamahullahu bilijamin minannari (rawahu ibnu majah) Artinya: “barang siapa yang menyembunyikan ilmu, Allah akan mengekangnya dengan kekang berapi.” (H.R. Ibnu Majah, lihat Nur Uhbiyati, 2005: 22) 3. Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku a.

Pasal 29 UUD 1945 Tentang Kebebasan Beragama. 1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

b.

UU. No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 ayat (6) disebutkan:

“Pendidikan

keagamaan

merupakan

pendidikan

yang

mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.”

C. Perbedaan Antara Dasar Ilmu Pendidikan Islam dengan Dasar Ilmu Pendidikan Barat Ilmu pendidikan Islam dengan pendidikan Barat sangat berbeda, baik dalam pengambilan sumber ajarannya maupun dasar-dasar yang menjadi landasan pengembangannya. Dalam ilmu pendidikan Barat, semua berbasis pada rasionalisme, sedangkan pendidikan Islam berbasis pada Al-Quran dan AsSunnah. Barat memandang pendidikan berguna untuk kehidupan manusia di dunia

10

dan untuk kemanusiaan, tidak ada yang menyangkut masalah akhirat, sedangkan pendidikan Islam memandang pendidikan ditujukan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak. TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT ISLAM A. Tujuan Pendidikan Islam Dalam ajaran Islam, seluruh aktivitas manusia bertujuan meraih tercapainya insane yang beriman dan bertaqwa. Dengan demikian apabila anak didik telah beriman dan bertaqwa, artiya telah tercapai tujuannya. Beberapa indicator tercapainya tujuan pendiidkan Islam dibagi menjadi tiga tujuan mendasar : 1.

Tercapainya anak didik yang cerdas.

2.

Tercapainya anak didik yang memiliki kesabaran atau kesalehan emosional sehingga mampu memperlihatkan kedewasaan menghadapi masalah dalam kehidupannya.

3.

Tercapinya anak didik yang memiliki kasalehan spiritual, yaitu menjalankan perintah Allah dan Rasulullah saw. Dengan melaksanakan rukun Islam yang lima dan mengejawantahkannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Pendidikan Barat 1.

Positivisme Tujuan pendidikan Barat yang berpegang pada paham Positivisme adalah

menciptakan cara berfikir yang rasional, empirik, dan positivistik serta bermanfaat bagi kehidupan manusia yang menghasilkan nilai-nilai kemanusiaan yang ilmiah, semata-mata karena alasan kebenaran ilmiah atau positivistik 2.

Renaisans Istilah renaisans berasal dari bahasa Prancis yang berarti kebangkitan

kembali. Tujuan pendidikan Barat yang berpegang pada paham renaisans adalah rasionalisasi semua kebenaran, yang menetapkan bahwa kebenaran berpusat dari akal maka tujuan pendidikan semata-mata untuk mencari kebenaran yang diterima oleh akal. 3.

Humanisme

11

Tujuan pendidikan Barat yang secara filosofis berpaham humanisme adalah memuliakan manusia karena manusia pusat dan sumber segala sesuatu, bahkan nilai agama pun rusak oleh manusia sendiri.

4.

Naturalisme Tujuan pendidikan Barat yang berpegang pada naturalisme menegaskan

bahwa manusia adalah bagian dari alam, bukan segala-galanya. Oleh karena itu pendidikan harus ditujukan pada kepentingan alam, tidak terkecuali kepentingan manusia, tetapi manusia harus berusaha agar dunia pendidikan yang dikembangkan ditujukan untuk kelestarian alam. 5.

Materialisme Tujuan pendidikan Barat dalam aliran materialisme adalah menciptakan

kebersamaan manusia dalam menguasai segala sesuatu. Penguasaan atas sesuatu hanyalah kepentingan manusia yang tidak terkait dengan moral, etika dan normanorma tertentu. Pendidikan harus antituhan, tetapi berintikan pada nilai hidup manusia itu sendiri. Pendidikan jangan diatur oleh negara, pemerintah atau pihak luar, tetapi harus dibina dan dikembangkan oleh manusia itu sendiri. 6.

Pragmatisme Tujuan pendidikan Barat

yang berpaham

pragmatisme memandang

pendidikan adalah bentuk pengembangan kecerdasan manusia yang bermanfaat bagi manusia untuk mempermudah kehidupan manusia, sehingga menghasilkan kenikmatan, kemakmuran, dan kemuliaan yang membuatnya menjadi pusat tujuan pendidikan Barat sehingga melahirkan hedonisme, liberalisme, atheisme, dan yang menyimpang dari substansi pendidikan Islam. C. Perbandingan Antara Tujuan Pendidikan Islam Dengan Tujuan Pendidikan Nasional 1.

Pendidikan Islam bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.

2.

Pendidikan nasioanal bersumber pada UUD

3.

Pendidiakn nasioanl mengacu pada pancasila

4.

Al-Qur’an dan As-Sunnah dapat dijadikan sumber inspirasi dan ide dasar untuk semua pendidikan, tidak terkecuali pendidikan nasional.

12

KEWAJIBAN MENDIDIK DAN PENANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN DALAM AJARAN PENDIDIKAN ISLAM A. Kewajiban Mendidik Dalam Ajaran Pendidikan Islam Kewajiban mendidik dalam ajaran pendidikan Islam ditekankan pada para pendidik di lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Hal ini terbukti dengan banyaknya ayat maupun hadits yang memerintahkan kepada para pendidik untuk memikul tanggung jawabnya serta memberi peringatan jika ia meremehkan kewajibannya, diantara ayat-ayat Al-Quran yang mengisyaratkan tanggung jawab tersebut terdapat pada surat Thaha ayat 132

َ‫ه‬ ‫أ‬ ‫َأ‬ ُ‫أ‬ ‫ِر‬ ‫َب‬ ‫أط‬ ‫َاص‬ ‫ِ و‬ ‫ََّلة‬ ‫ِالص‬ ‫لكَ ب‬ ‫أ أ‬ ‫مر‬ ‫َأ‬ ‫و‬ ََ َ‫أ‬ ‫ها‬ ‫لي‬ ‫ع‬

Artinya: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” B. Penanggung Jawab Pendidikan Islam Menurut Ajaran Pendidikan Islam 1.

Seluruh manusia bertanggung jawab untuk mendidik dirinya sendiri karena ajaran Islam menekankan tanggung jawab sendiri-sendiri dalam menghadapi masalah.

2.

Orang tua

3.

Pemerintah

4.

Para guru di sekolah

5.

Seluruh anggota masyarakat.

13

َّ ‫ها‬ ‫َأ‬ َ‫َ آ‬ َ‫ي‬ َ َُّ ‫أ‬ ‫ُم‬ ‫ُسَك‬ ‫نف‬ ‫ُوا أ‬ ‫ُوا ق‬ ‫من‬ ‫ِين‬ ‫الذ‬ ‫يا أ‬ َ ‫أ‬ ُ‫ُو‬ َ‫د‬ ُ‫َّاس‬ ‫َأ‬ ‫ها الن‬ ‫َق‬ ‫ًا و‬ ‫نار‬ ‫ُم‬ ‫ِيك‬ ‫هل‬ ‫َأ‬ ‫و‬ ََ ‫َ أ‬ َ‫ٌ غ‬ َُ َِ ٌ‫دا‬ َ ‫ها‬ َ‫أ‬ ‫د‬ ‫ٌ ش‬ ‫َِلظ‬ ‫َة‬ ‫ِك‬ ‫مََلئ‬ ‫لي‬ ‫ة ع‬ ‫َار‬ ‫الحِج‬ ‫و‬ َُ َ‫لو‬ َ‫ُو‬ َ ‫ن‬ ََ ََ َ َ‫اَّلل‬ َ ‫ََل‬ َُ َّ ‫ن‬ ‫ما‬ ‫أع‬ ‫يف‬ ‫أ و‬ ‫هم‬ ‫مر‬ ‫ما أ‬ ‫أص‬ ‫يع‬ َ‫ُو‬ َ‫أ‬ ُ ‫ن‬ ‫مر‬ ‫يؤ‬ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikatmalaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada

mereka

dan

selalu

mengerjakan

apa

yang

diperintahkan.” ( Q.S At-Tahtim : 6) Upaya yang dilakukan oleh pendidikan sebagai tanggung jawab dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut: 1.

Pendidikan anak dalam bertauhid atau menumbuhkan keyakinan teologis yang murni (Q.S. Ali Imran: 102-104)

2.

Menumbuhkan sikap dan jiwa anak yang selalu beribadah kepada Allah SWT.( Q.S Az-Zariyat : 56)

3.

Memupuk akhlakul karimah (H.R. Ahmad)

4.

Menciptakan pemimpin yang senantiasa amar makruf nahi mungkar.(Q.S AlBaqarah :30) Menumbuhkan kesadran ilmiah melalui kegiatan penelitian,tadabur &

5.

tafakur, baik terhadap kehidupan manusia maupun terhadap alam semesta sebagai makhluk Allah SWT. C. Syarat-syarat Pendidik Dalam Pendidikan Islam Pendidik adalah profil manusia yang setiap harinya didengar perkataannya, dilihat, dan ditiru prilakunya oleh murid-muridnya di sekolah. Oleh karena itu pendidik harus memenuhi syarat sebagai berikut:

14

1.

Beriman kepada Allah Swt. Dan beramal saleh

2.

Menjalankan ibadah dengan taat

3.

Memiliki sikap pengabdian yang tinggi pada dunia pendidikan

4.

Ikhlas dalam menjalankan tugas pendidikan

5.

Menguasai ilmu yang diajarkan pada anak didiknya

6.

Professional dalam menjalankan tugasnya

7.

Tegas dan berwibawa dalam menghadapi masalah yang dialami muridmuridnya.

ٌ‫م‬ ‫َِلى أ‬ َ‫ُو‬ ‫يأ‬ َ ‫ة‬ َُّ ‫أر‬ ‫الخَي‬ ‫ن إ‬ ‫دع‬ ‫أ أ‬ ‫ُم‬ ‫أك‬ ‫ِن‬ ‫أ م‬ ‫ُن‬ ‫َك‬ ‫َألت‬ ‫و‬ ِ ‫َنِ أ‬ ‫ن ب أ‬ َ‫أ‬ َ‫ُو‬ َ‫أ‬ ََ ََ ُ‫أ‬ َۚ ‫ر‬ ‫أك‬ ‫ُن‬ ‫الم‬ ‫ن ع‬ ‫هو‬ ‫ين‬ ‫ُوفِ و‬ ‫أر‬ ‫َع‬ ‫ِالم‬ ‫مر‬ ‫يأ‬ ‫و‬ ِ َٰ َ ُ ‫ُ أ‬ َ‫ُو‬ ُ َ‫ِك‬ ‫ن‬ ‫ِح‬ ‫أل‬ ‫ُف‬ ‫الم‬ ‫هم‬ ‫ولئ‬ ‫َأ‬ ‫و‬

“ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S Ali-Imran : 104) PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM A. Konsep Islam tentang Fitrah Manusia

َّ ِ‫اَّلل‬ َ َ‫أ‬ َّ َ ‫َر‬ ‫َط‬ ‫ِي ف‬ ‫الت‬ ‫َت‬ ‫أر‬ ‫ِط‬ ‫ۚ ف‬ ‫ًا‬ ‫ِيف‬ ‫َن‬ ‫ِينِ ح‬ ‫ِلد‬ ‫هكَ ل‬ ‫َج‬ ‫أ و‬ ‫ِم‬ ‫َق‬ ‫َأ‬ ‫ف‬ َٰ َ َ ‫أ‬ َ ُ َ َ َّ َ َ‫أ‬ َّ ِ ‫ِين‬ ‫ِكَ الد‬ ‫اَّللِ ذل‬ ۚ ‫ِخلق‬ ‫ِيل ل‬ ‫أد‬ ‫ۚ َل تب‬ ‫ها‬ ‫َلي‬ ‫الناسَ ع‬ َ َ َٰ َ‫أ‬ ‫أ‬ َ‫ُو‬ َ ِ‫َّاس‬ َ ‫َل‬ ‫ن‬ ‫لم‬ ‫يع‬ ‫َ الن‬ ‫أثر‬ ‫َّ أك‬ ‫ِن‬ ‫ََلك‬ ‫ُ و‬ ‫َيِم‬ ‫الق‬ Artinya : “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” ( Q.S Ar-Rum: 30) Fitrah Allah Swt. maksudnya ciptaan Allah. Fitrah artinya hbersih tanpa noda dan dosa, baik dalam akal atau nafsunya. Adapun pertanyaan mengenai apa sebabnya manusia menginginkan pengetahuan dan keindahan, dan apa sebenarnya hakikat keinginan-keinginan seperti itu, serta mengapa ia begitu menikmatinya.

15

Dengan demikian dapat dipertegas lagi bahwa konsep Islam tentang fitrah adalah, sebagai berikut : 1.

Manusia telah ditetapkan Allah lahir dalam keadaan fitrah, terbebas dari segala bentuk dosa

2.

Kebutuhan fitrah manusia tidak akan dapat diubah oleh siapapun, salah satunya kebuthan terhadap agama

3.

Perubahan yang dipaksakan terhadap kebutuhan fitrah manusia tidak akan langgeng

4.

Fitrah manusia adalah kehendak-Nya yang tidak dapat digantikan oleh apapun.

B. Pendidikan seumur hidup Dalam ilmu pendidikan Islam, konsep pendidikan seumur hidup didasarkan pula pada prinsip jihad di jalan Allah. C. Peserta didik dalam pendidikan Islam Dlam pendidikan Islam, peserta didik tidak hanya sebatas para anak didik, tetapi semua manusia adalah peserta didik, bahkan pendidik pun dapat disebut peserta didik karena tidak ada manusia yang ilmunya mengungguli ilmu-ilmu Allah. ALAT-ALAT PENDIDIKAN DALAM AJARAN PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Alat-alat Pendidikan Alat-alat artinya perangkat atau media yang digunakan dalam melaksanakan sesuatu adapun alat-alat pendiidkan berarti media yang dimanfatkan untuk pendidikan. Beberapa alat pendidikan yang sangat penting digunakan dalam pendidikan adalah sebagai berikut: 1.

Pendidik, merupakan alat pendidikan karena tanpa pendidik, pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.

2.

Lembaga pendidikan yang memberikan tempat untuk dilaksanakannya pendidikan formal atau informal.

3.

Sarana dan prasarana pendidikan yang membantu kelancaran pelaksanaan pendidikan, terutama dalam proses belajar dan mengajar.

16

4.

Perpustakaan, yakni buku-buku yang memberikan ilmu pengetahuan kepada pendidik dan anak didik.

5.

Kecakapan atau kompetensi pendidik sehingga memberikan informasi ilmu pengetahuan kepada para pendidik dan anak didik.

6.

Metodologi pendidikan dan pendekatan sistem pengajaran yang digunakan, misalnya menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan atau pengajaran dengan pola rekreatif.

7.

Manajemen pendidikan yang mengolah pelaksanaan pendidikan merupakan alat yang amat penting dalam pendidikan, seperti pengaturan jadwal mata pelajaran, penempatan pendidik dalam pelajaran tertentu, pengaturn lama mengajar, pemenuhan gaji atau honorarium pendidik, penentuan rapat-rapat pendidik dan sebagainya.

8.

Administrasi dan supervisi pendidikan yang mengawasi dan melakukan pembinaan para tenaga kependidikan dan ketatausahaannya.

9.

Strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan belajar siswa dalam lembaga pendidikan tertentu, karena setiap lembaga pendidikan memiliki visi dan misi serta maksud dan tujuan yang berbeda-beda.

10. Evaluasi pendidikan dan evaluasi belajar. B. Macam-macam Alat Bantu Dalam Pendidikan Islam Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Syaiful Bahri (2005) mengatakan bahwa alat-alat pendidikan yang abstrak berkaitan dengan masalah pembiasaan, pangawasan, perintah, larangan, ganjaran dan hukuman. Alat-alat bantu dalam pendidikan dapat berupa pengembangan teknik belajar mengajar, misalnya: 1. Mengajar dengan teknik kuis 2. Pertanyaan lisan di kelas 3. Tugas individu 4. Tugas kelompok 5. Ulangan semester 6. Ulangan kenaikan 7. Laporan kerja praktik lapangan

17

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kurikulum Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan atau pengajaran dan hasil pendidikan ata pengajaran yang harus dicapai oleh anak didik, kegiatan belajar mengajar, pemberdayaansuber daya pendidikan dalam pengembangan kurikkulum itu sendiri. Cirri-ciri kurikulm berbasis kompetensi yaitu : 1.

Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal.

2.

Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman

3.

Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi

4.

Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber lainnya yang memenuhi unsure edukatif

5.

Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

B. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Indonesia 1.

Pengertian PAI, Fungsi dan Tujuannya a. Pengertian Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik mengenal, mwmahami, menghayati, hinga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya, yaitu kitab suci Al-QUr’an dan Al-Hadist melalaui bimbingan, pengajaran, pelatihan, serta penggunaan pengalaman. b. Fungsi Penddikan agama Islam di SLTA berfungsi untuk: 1. Penanaman nilai ajara Islam sebagai pedoman pencapaian kebahagiaan hidup dunia dan akhirat 2. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. 3. Penyesuaian mental peserta didik

18

4. Perbaikan kesalahan-kesalahan dalam pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari 5. Pencegahan peserta didik terhadap hal-hal negative 6. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, system dan fungsionalnya. 7. Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi. c. Tujuan Pendidikan agama Islam di SLTA bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, meliputi pemberian dan pemupukan, penetahuan, penghayatan, serta pengamalan-pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan dann ketakwaan kepada Allah Swt. C. Silabus dan Komponen-komponennya Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta penilaiannya. Beberapa komponen silabus harus mampu membantu dan memandu para guru dalam mengelola pembelajaran antara lain : 1. Kompetensi dasar 2. Hasil belajar 3. Indicator 4. Langkah pembelajaran 5. Alokasi waktu 6. Sarana dan sumber belajar 7. Penilaian. Dalam menyajikan silabus, ada beberapa hal yang penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu aspek keterbacaan, keterkaitan antarkomponen, dan kepraktisan penggunaannya.

19

PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM A. Pendekatan Pendidikan Islam Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut: 1.

Pendekatan keteladan

2.

Pendekatan Nasihat

3.

Pendekatan Ganjaran

4.

Pendekatan Hukuman

5.

Pendekatan Cerita

6.

Pendekatan Tradisional

7.

Pendekatan Intruksional

8.

Pendekatan Kekuatan improvisasi jiwa

9.

Pendekatan Historis

10. Pendekatan Sosiologis 11. Pendekatan Antropologis 12. Pendekatan Strukturalis 13. Pendekatan Cultural 14. Pendekatan Politis 15. Pendekatan Normative 16. Pendekatan Fungsionalistik B. Metode Pendidikan Islam Metode adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Metode pendidikan Islam adalah cara-cara yang ditempuh dan dilaksanakan dalam pendidikan Islam agar mempermudah tercapainya tujuan pendidikan. Metode pendidikan Islam yang terkenal diterapkan pula oleh para dai yang terdiri atas tiga metode yaitu : 1. Metode Al-Hikmah 2. Metode Al- Mau’idhah 3. Metode Mujadalah

20

PEMBINAAN LINGKUNGAN ISLAMI DALAM AJARAN PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Lingkungan Lingkungan adalah ruang dan waktu yang menjadi tempat eksistensi manusia. Dalam konsep ajaran pendidikan Islam, lingkungan yang baik adalah lingkungan yang diridhain oleh Allah swt. dan Rasulullah Saw. Sebenarnya yang salah atau jelek bukan lingkungannya, melainkan manusia yang memakai dan mengambil manfaat lingkungan bersangkutan. Bagi umat Islam, lingkungan yang baik dan berpengaruh dalam meningkatkan akhlak yang muliaadalah lingkungan yang sehat dan dijadikan tempat berbagai kegiatan yang bermanfaat, seperti pendidikan Islam, pengajian, dan aktivitas Islami lainnya. B. Anak Didik, Pertumbuhan, dan Lingkungan Islami Anak didik akan tumbuh bersama lingkungannya dan dipengaruhi oleh lingkungannya pula. Ukiran prilaku anak oleh orangtua dilakukan dengan melakukan hal sbb : 1.

Mensyukuri nikmat Allah dan memperbanyak ibadah kepada-Nya

2.

Mencari rezeki yang halal

3.

Mengumandangkan adzan dan iqamat ke telinga anak yang baru dilahirkan

4.

Memandikan anak dari kotoran yang melekat ditubuhnya, dst.

C. Pembinaan Lingkungan Islami Lingkungan yang harus dibina dengan konsep pendidikan Islam aalah sbb : 1.

Lingkungan keluarga

2.

Lingkungan sekolah

3.

Lingkungan Masyarakat.

21

KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Kelembagaan Pendidikan Islam Lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya atau dilaksanakannya kegiatan pendidikan yang fasilitasnya dapat berupa : 1.

Rumah

2.

Madrasah

3.

Masjid

4.

Surau

5.

Majlis taklim

6.

Pondok pesantren

7.

Balai musyawarah

8.

Sekolah

9.

Perkantoran, dan sebagainya.

B. Lembaga-lembaga Pendidikan Islam Lembaga-lembaga pendidikan Islam formal di Indonesia jumlahnya sangat banyak, dengan tingkatan pendidikan yang terus berkembang. Adapun lembagalembaganya sebagai berikut: 1.

Raudhatul Atfal

2.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri atau Swasta

3.

Madrasah Tsanawiyah Negeri ata Swasta

4.

Madrasah Aliyah Negeri atau Swasta

5.

Pondok pesantren

6.

Perguruan Tinggi Islam Negeri atau Swasta

Berbagai metode pengajaran yang dilaksanakan di berbagai pondok pesantren adalah sebagai berikut: 1.

Metode wetonan

2.

Metode sorogan

3.

Metode Muhawarah

4.

Metode Muadzakarah

5.

Metode Majlis Taklim

22

BAB III

KESIMPULAN Ilmu pendidikan Islam adalah akumulasi pengetahuan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, yang diajarkan, dibinakan, dan dibimbing kepada manusia selaku peserta didik dengan menerapkan metode dan pendekatan yang islami dan bertujuan membentuk peserta didik yang berkepribadian muslim. Istilah pendidikan dalam konteks Islam dikenal dengan menggunakan terma yang beragam, yaitu at-tarbiyyah , at-ta’lim dan at-ta’dib. Sedangkan tujuan dari ilmu pendidikan Islam itu sendiri yaitu: 1.

Menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan eksistensi Allah dan seluruh ciptaan-Nya kepada anak didik

2.

Menguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang ajaranajaran Islam yang menjadi sumber kehidupan manusia dan sumber ilmu pengetahuan

3.

Menjadi jihad di jalan Allah karena meegmbangkan ilmu pendidikan merupakan Ibadah

4.

Memperluas penafsiran dan memperdalam pemaknaan ayat-ayat Al-Quran dan As-Sunnah tentang berbagai hal yang menyangkut ilmu pengetahuan universal

5.

Meyakinkan anak didik bahwa Al-Quran tidak melawatkan satu masalah pun yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan

6.

Menunjukkan kepada dunia barat bahwa ajaran Islam merupakan sumber ajaran

beragama

dan

ide-idedasar

dari

seluruh

pengetahuan

yang

pengembangannya tidak mengenal waktu 7.

Secara praktis, ilmu pendidikan islam berguna untuk memberikan keterampilan hidup yang islami

8.

Mencerdasakan anak didik

9.

Membentuk akhlakk mulia

10. Membentuk manusia yang memiliki kepedulian sosial, menegakkan amar makruf dan nahi mungkar

22

23

11. Mengembangkan lembaga pendidikan Islam agar bersaing dengan lembaga pendidikan umum atau sekuler 12. Mengkaji AL-Qur’an dan Sunnah dan merumuskan teori-teori yang berkaitan dengan Ilmu Pendidikan Islam 13. Mengembangkan teori dan menguji teori dengan paradigma pendidikan Islam 14. Mengkaji berbagai teori pendidikan barat dengan pendekatan ilmu pendidikan Islam 15. Menciptakan lembaga pendidikan Islam yang bonafide 16. Membangun citra lembaga pendidikan Islam yang karismatik dan digandrungi oleh umat Islam 17. Menyiapkan kader ulama yang mumpuni dalam ilmu pendidikan Islam 18. Membuktikan berbagai ide dasar ilmu pengetahuan yang terdapat dalam AlQuran dan As-Sunnah kedalam realitas kehidupan ilmiah.

24

KOMENTAR 

Penafsiran ayat Al-Quran dan Hadits pada buku ini sedikit meragukan karena tidak dapat diketahui penafsiran tersebut berasal dari siapa dan kitab apa yang dipakai.



Penulisan gelar SAW tidak digunakan pada beberapa kalimat untuk Rasulullah, seperti yang terdapat pada halaman 67



Penggunaan huruf kapital pada tiap judul besar di semua bab pada buku ini hanya terdapat di awal setiap kata saja, padahal seharusnya huruf kapital semua ataupun hanya diawal kalimat saja.



Penggunan huruf kapital pada setiap Sub judul seharusnya tidak menggunkan huruf kapital semua, akan tetapi dapat di lihat dari semua sub judul pada buku ini menggunakan huruf kapital.



Penulisan nomor urut sub judul pada halaman 196 kurang tepat karena untuk nomor urut 5. Pragmatisme seharusnya 6. Pragmatisme karena 5 adalah Materialisme



Pada buku ini terdapat banyak kata-kata yang sulit untuk dipahami, sekedar saran dari penulis, seharusnya buku ini disertai dengan glossarium penjelasan kata, serta untuk penafsiran setiap ayat disertakan berdasarkan tafsir siapa.

Pembahasan pada buku ini cukup lengkap dan baik karena buku ini membahas tentang Ilmu pendidikan Islam mulai dari pengertian, ruang lingkup, kegunaan, sumber dan dasar ilmu, tujuan, kewajiban, tanggung jawab, konsep islam tentang peserta didik, alat-alat pendidikan, kurikulum, pendekatan dan metode, pembinaan, serta kelembagaan dalam ilmu pendidikan Islam serta pada buku ini ditekankan pula pada perbandingannya dengan ilmu pendidikan barat. Hampi pada tiap babnya, buku ini selalu menyertakan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist sebagai pedomannya. Penulis merekomendasikan buku ini untuk dijadikan sebagai referensi bagi para pembaca sekalian, apabila di beri rating 1-10 maka penulis memberikan nilai 8.

25

REVIEW BOOK Diajukan untuk memenhi tugas pada mata kuliah:

ILMU PENDIDIKAN ISLAM Dosen Pengampu:

RIZKI WULANDARI, M.Ed

DISUSUN O L E H

EMAN SUMANTRI JURUSAN PAI B SEMESTER V

STAIS TEBINGTINGGI DELI 2018

26

27

Related Documents

Review
October 2019 48
Review
October 2019 56
Review
June 2020 21
Review
April 2020 25
Review
December 2019 33
Review
June 2020 18

More Documents from ""