Retrograde Cystografi

  • Uploaded by: Kevin Tagah
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Retrograde Cystografi as PDF for free.

More details

  • Words: 755
  • Pages: 21
RETROGRADE CYSTOGRAFI

Vesica Urinaria Fungsi : menampung/menyimpan urine sementara. Terdiri atas : 1. Badan (corpus) = bagian utama kandung kemih dimana urine terkumpul. 2. Leher (kollum) = lanjutan dari badan yang berbentk corong, berjalan secara inferior dan anterior ke dalam daerah segitiga urogenital & berhubungan dengan urethra. Kapasitas max VU berkisar antara 350-500 ml

Uretra • Membawa urine dari bleder keluar dari tubuh • Panjangnya pada perempuan 1.5, laki2 78 • Pengendalian aliran urine dilakukan otot Sphincter pada neck bladder. • Male urethra contains following parts: • Pars Prostatica • Pars Membranousa • Pars Spongyosa

Pengertian Cystography • Teknik atau prosedur pemeriksaan urinary bladder (blass) setelah memasukkan media kontras melalui kateter dengan menggunakan sinar-x untuk menegakkan diagnosa. :

• Trauma • Calculi • Tumor • Inflamantory urinary bladder

• Tidak ada persiapan khusus, hanya pasien harus mengosongkan bulinya terlebih dahulu sebelum pemasangan kateter dilakukan. • Pasien Melepaskan benda2 logam yang dapat menggangu gambaran.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Media kontras iodium 50 cc Aqua steril 100 cc Poly cateter 16 G Spuit 50 cc (spuit kaca 200cc) Needle 19 G Pesawat sinar-X, kaset dan film 24x30 cm

PROSEDURE • Bahan kontras dicampur dengan aqua steril dengan perbandingan 1 : 3 atau 1 : 4 (1/4 kontras dan ¾ aqua steril). • Plain foto khusus daerah blass (setelah pasien kencing). • Pasang kateter , menuju blass melalui uretra • Masukkan kontras yang telah dicampur aqua 150 – 500 cc

Proyeksi Foto AP • Posisi pasien : Supine, kedua kaki lurus, MSP // pertengahan bucky (meja pemeriksaan) • Central Ray : 10 - 15° ke caudad (agar blass tdk superposisi symphisis pubis) • CP : 2 inchi (5 cm) superior symphisis pubis. • Eksposi : ekspirasi tahan nafas. • Kriteria gambar : Urinary blader tidak superimposisi dengan symphisis pubis

Proyeksi Oblique (kanan dan kiri) • Semi supine (bagian posterior menempel meja) • Rotasikan tubuh 45°- 60° • Tekuk lutut yang jauh dari ET,luruskan kaki yang dekat dengan ET, tangan yang dekat dengan ET gunakan sebagai ganjalan kepala, yang jauh dari ET diletakkan di depan tubuh. • CR : tegak lurus IR • CP : 2 inchi superior symphisis pubis dan 2 inchi medial SIAS • Eksposi : ekspirasi tahan nafas • CATATAN : digunakan untuk menunjukkan bagian posterolateral blass, khususnya UV junction. • Kriteria gambar : Urinari blader tidak superimposisi dengan bagian kaki yang ditekuk

Proyeksi Lateral • Proyeksi ini tidak umum dilakukan. • Proyeksi ini umumnya dilakukan dengan klinis : fistel vesicorectal atau vesicouteral . • Posisi pasien : True lateral (lateral recumbent), kedua tangan digunakan sebagai bantalan kepala, kedua lutut ditekuk, dan letakkan bantal diantara lutut. • CR : tegak lurus IR • CP : 2 inchi superior dan posterior symphisis pubis. • Eksposi : ekspirasi tahan nafas. • Kriteria gambar : Hip dan femur superimposisi.

Gambar diatas adalah gambar cystography proyeksi lateral. Biasanya dilakukan untuk kasus fistel vesicurectal, BPH

PENGERTIAN : • Teknik atau prosedur pemeriksaan menggunakan sinar-X pada vesica urinary (blass) dan uretra dengan memasukkan media kontras untuk menegakkan diagnosa. • Biasanya dilakukan setelah cystography, sehingga disebut juga dengan nama “cystouretrogram” atau voiding cystouretrogram (VCU).

• Trauma • Kencing tidak lancar • Batu pada uretra

• PERSIAPAN PASIEN, ALAT DAN BAHAN : • Sama dengan cystography • Hanya kateter yang digunakan adalah cateter no 8 atau 10 • Kateter dipasang pada gland penis (untuk laki-laki)

• Teknik atau prosedur pemeriksaan sama dengan cystography,

• Proyeksi AP dan oblique pada saat pasien mixi (voiding) dengan posisi erect jika memungkinkan. • Untuk pasien laki-laki, proyeksi yang paling baik adalah RPO 30° • Setelah gambaran voiding cukup, maka proyeksi pemeriksaan AP post void (mixi) mungkin diminta radiolog. • CATATAN : pemotretan (eksposi) dilakukan saat pasien voiding, kateter dilepaskan sebelum eksposi dilakukan.

AP PROJECTION : • Biasanya dilakukan proyeksi AP saja untuk pasien wanita • Supine /erect • Kedua kaki lurus • MSP // pertengahan bucky (meja pemeriksaan) • CR : tegak lurus IR • CP : 2 inchi (5 cm) superior symphisis pubis. • Eksposi : pada saat voiding.

RPO (RIGHT POSTERIOR OBLIQUE) : • Obliquekan tubuh 30 ° ke kanan. (RPO) • Superimposisikan urethra dengan tungkai kanan. • Eksposi : pada saat pasien voiding. • Kriteria gambar: • Wanita : urethra yang berisikan MK tampak di posterior symphisis pubis • Laki-laki : urethra berisikan MK dan superimposisi dengan soft tissue tungkai kanan.

• Tampak gambaran uretra, vesica urinaria (blass) terisi bahan kontras pada proyeksi AP dan oblique • Tampak bladder neck terbuka (pada proyeksi pasien mixi).

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from ""