RESUME TUGAS KOMUITAS II KONSEP KELUARGA
Disusun Oleh Kelompok 4: 1. Minarti Panjukang 2. Mita Puspitaningrum 3. Muhammad Alfauzi P 4. Nanda Yusril RM 5. Niluh Putu Erikawati 6. Novita Juniati 7. Okta Fiyanti 8. Puput Istu Widodo 9. Putri Tiara Elsaby 10. Retno Wulandari 11. Rizka Ardania S
A. Konsep Lansia 1.Definisi Lansia Pengertian Lansia Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatanya, oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan (Mubarak, 2008). Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf dan jaringan lain sehingga tubuh “mati” sedikit demi sedikit. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunya. Namun umumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30 tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai bertambahnya umur. a. Batasan-batasan lansia Departemen Kesehatan RI membagi lansia sebagiai berikut: 1) Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 th) sebagai masa vibrilitas 2) Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai presenium 3) Kelompok usia lanjut (65 th >) sebagai senium Menurut organisasi kesehatan Dunia lanjut usia dikelompokkan menjadi 1) Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun. 2) Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun. 3) Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun. 4) Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun. b. Teori menua Menurut Wahyudi (2008), Teori proses menua dibagi menjadi dua, yaitu teori biologis dan teori sosiologis. Adapun teori biologis diantaranya sebagai berikut : Teori biologis 1) Teori biologis Teori genetic clock merupakan teori intrinsik yang menjelaskan bahwa didalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses penuaan. Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah terprogram secara genetik
untuk spesies tertentu. Setiap spesies didalam inti selnyamemiliki suatu jam genetik atau jam biologis sendiri dan setiap spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar menurut replikasi tertentu sehingga bila jenius ini berhenti berputar, maka ia akan mati. Teori mutasi somatik. Menurut teori ini, penuaan terjadi karena adanya mutasi somatic akibat pengaruh lingkunganyang buruk. Terjadi kesalahan dalam proses transkripsi DNA atau RNA dan dalam proses translasi RNA protein atau enzim. Kesalahan ini terjadi terus-menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel menjadi kanker atau penyakit. Setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan kemampuan fungsional sel. 2) Teori nongenetik Teori penurunan sistem imun tubuh merupakan mutasi yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognition). Jika mutasi yang merusak membrane sel, akan menyebabkan sistem imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Dalam proses metabolisme tubuh, diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh, tambahan kelenjar timus yang pada usia dewasa berinvolusi dan sejak itu terjadi kelainan autoimun. Teori kerusakan akibat radikal bebas, teori radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas dan didalam tubuh karena adanya proses metabolisme atau proses pernapasan didalam mitokondria. Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang tidak stabil karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom atau molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan dalam tubuh. Radikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti : a) Asap kendaraan bermotor b) Asap rokok c) Zat pengawet makanan d) Radiasi e) Sinar ultraviolet yang mengakibatkan terjadinya perubahan pigmen dan kolagen pada proses menua.
Teori sosiologis 1) Teori interaksi sosial teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan lanjut usia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci 2) Teori aktivitas atau kegiatan a) Ketentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial. b) Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan aktivitas dan mempertahankan aktivitas tersebut selama mungkin. c) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup lanjut usia. d) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai lanjut usia. 3) Teori kepribadian berlanjut Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan teori yang disebutkan sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seorang usia lanjut sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas yang dimilikinya. Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lanjut usia. 4) Teori pembebasan atau penarikan diri Teori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran individu dengan individu lainnya. Menurut teori ini seorang lanjut usia dinyatakan mengalami proses menua yang berhasil apabila ia menarik diri dari lingkungan
B. Tugas Perkembangan Lansia Tugas perkembangan keluarga usia lanjut merupakan bagian penting dalam konsep keluarga usia lanjut. Perawat keluarga perlu memahami setiap tahap perkembannganya yaitu menerima penurunan kemampuan dan keterbatasan, menyesuaikan dengan masa pensiun, mengatur pola hidup yang terorganisir, menerima kehilangan dan kematian dengan tentram (Mubarak, 2008). a. Tugas-tugas perkembangan keluarga usia lanjut. 1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan 2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun 3) Mempertahankan hubungan perkawinan 4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan 5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi 6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka b. Permasalahan yang terjadi pada usia lanjut 1) Menurunya fungsi dan kekuatan fisik 2) Sumber-sumber finansial yang tidak memadai 3) Isolasi sosial 4) Kesepian C. Konflik Peran 1. Stres peran terjadi saat suatu struktur sosial seperti keluarga menciptakan tuntutan yg sangat sulit, menimbulkan konflik atau tidak mungkin dilakukan oleh penerima posisi dlm struktur sosial tsb. 2. Konflik peran terjadi saat seseorang yg menempati posisi merasa bahwa ia dihadapkan pada harapan yg tidak sesuai. 3. Sumber ketidaksesuaian tsb dapat diakibatkan oleh perubahan harapan pada pelaku, yang lainnya atau lingkungan 4. Stres peran terjadi saat suatu struktur sosial seperti keluarga menciptakan tuntutan yg sangat sulit, menimbulkan konflik atau tdk mungkin dilakukan oleh penerima posisi dlm struktur sosial tsb. 5. Konflik peran terjadi saat seseorang yg menempati posisi merasa bahwa ia dihadapkan pada harapan yg tidak sesuai. 6. Sumber ketidaksesuaian tsb dapat diakibatkan oleh perubahan harapan pada pelaku, yang lainnya atau lingkungan