PERTEMUAN KE 2
RESUME
PENGERTIAN ARSITEKTUR Arsitektur adalah ilmu atau seni yang digunakan dalam merancang bangunan, baik pembangunan tersebut dalam cakupan mikro maupun makro. Dalam cakupan mikro yaitu seperti pembangunan rumah atau taman sedangkan makro seperti penataan wilayah kota dan pembangunan gedung bertingkat. Namun perlu kita ketahui bahwa arsitektur tidak hanya sebatas merencanakan dan merancang. Arsitektur juga membahas tentang perilaku dari civitasnya, menghayati ruang, dan harus memiliki pola ruang imajinasi yang kuat. Adapun 3 elemen dari arsitektur menurut Marcus Pollio Vitruvius yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Venustas ( Keindahan), The art of building, keindahan dalam hal ini tidak hanya menyangkut masalah estetika, tetapi masalah proporsi dan simetri juga menjadi factor yang penting sehingga tercipta suatu keindahan dalam arsitektur 2. Firmitas (Kekuatan), The making of timepieces, ketahanan dari bangunan tersebut juga menjadi factor penting sebuah bangunan dikatakan baik. Hal ini didapat dari pemilihan bahan bangunan serta teknik pengaplikasian yang tepat pula. 3. Utilitas (Kegunaan), The Construction of Machinery, kenyamanan adalah factor penentu selanjutnya, selain itu pengaturan tiap-tiap ruangan akan memberikan sirkulasi yang baik pada bangunan tersebut. Begitu juga dengan penataan suatu site yang lebih luas dalam hal ini, kota atau sebuah daerah. Dari ketiga unsur atau elemen diatas akan membantu seseorang untuk memahami bagaimana karya tersebut dapat dikatakan sebagai karya arsitektur. Dengan mengaitkan ketiga unsur diatas maka akan dihasilkan suatu karya arsitektur yang baik dan memiliki nilai. Arsitektur dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan tidak hanya membicarakan tentang bagaimana bangunan tersebut dirancang dan bagaimana konstruksi dari bangunan tersebut, namun juga membahas tentang social , lingkungan , perilaku keadaan sekitar sehingga dalam proses merancang tersebut, kita juga memperhatikan setiap unsur pendukung dari rancangan kita. Esensi dari arsitektur itu sendiri adalah bagaimana cara kita untuk menyadarkan diri kita akan ruang. Ruang (Space) bukanlah sesuatu yang selalu memiliki pembatas, tetapi ruang yang dimaksud dalam arsitektur adalah suatu keadaan atau wadah dimana terjadi interaksi antar individu dalam suatu lingkup yang menghasilkan konektivitas sehingga terbentuk sebuah ruang
publik. Ruang juga dapat diartikan bagaimana cara diri kita untuk mengimajinasikan sesuatu dalam pikiran kita sehingga akan terbentuk ruang yang bersifatprivat.
PENGERTIAN RUANG Ruang berasal dari Bahasa latin, yaitu spatium yang berarti ruangan atau luas (extent). Ruang juga dikatakan memiliki ekspresi kualitas tiga dimensi, dimana ruang tersebut dibatasi oleh suatu batasan yang jelas atau terlihat (fisik). Ruang juga dapat ditimbulkan oleh apa saja, dan bersifat konkret serta abstrak , Karena ruang dapat terjadi dalam pikiran atau imajinasi kita. Ruang tidak selalu memiliki batas yang jelas maupun terlihat, namun ruang juga bias terbentuk akibat keberadaan dari sesuatu disekitarnya. Namun terkadang keadaan tersebut dapat menjadi ruang negative yang akan menghasilkan suasana yang buruk dikarenakan ruang yang tercipta tidak dapat dimanfaatkan dan tidak terjangkau oleh civitas. Ruang tidak berpatok pada sesuatu yang memiliki atap, dinding, maupun lantai maupun yang memiliki dimensi. Ruang juga dapat terbentuk apabila hanya terdapat atap dan lantai saja. Maka dari itu, sekumpulan orang yang sedang berbicara juga dinamakan ruang(public) karena mereka menghasilkan suatu ikatan atau koneksi satu dengan yang lainnya. Ruang dalam arsitektur disebut sebagai program, visualisasi dan susunan karena ruang lah yang akan membantu kita dalam merancang, dan memainkan indra penglihatan kita serta membentuk suatu susunan atau tatanan organisasi dari interior bangunan-bangunan yang akan kita buat.
PENGERTIAN DESIGN Design berasal dari Bahasa Prancis ,yaitu dessiner yang berarti menggambar sedangkan apabila dalam Bahasa inggris berarti perancangan, rancang, desain, dan bangun. Design adalah sebuah proses atau perjalanan dalam menciptakan suatu obyek real yang baru dimana di dalamnya tidak hanya mencakup unsur seni murni, melainkan terdapat pemikiranpemikiran baru untuk menciptakan seni tersebut menjadi memiliki nilai fungsi yang baik pula. Design juga dapat diartikan sebagai hasil atau karya yang dihasilkan dalam proses kreasi yang imajinatif. Design tidak hanya membantu personal yang berkaitan dalam bidang seni murni maupun seni terapan, design juga membantu personal yang berkecimpung di bidang teknologi, marketing, industry, bahkan dalam bidang medis. Karena keseluruhan elemen yang mereka butuhkan, memerlukan sebuah design yang terus diperbaharui atau berkelanjutan sehingga dapat
menghasilkan design yang lebih praktis dan simple seiring berjalannya waktu. Suatu produk akan terus berkembang dan berinovasi lebih baik seiring meningkatnya permintaan konsumen di lapangan, dimana mana juga terdapat berbagai jenis model serta karakteristik design yang memiliki kemiripan. Sehingga dibutuhkan perubahan atau inovasi baru dalam hal design atau perancangan untuk menghasilkan hal yang baru sehingga membuat suatu karya tersebut berbeda dari karya yang lainnya. Design yang dibuat pun haruslah memiliki karakteristik atau ciri khas yang unik sehingga orang-orang akan menyadari bagaimana passion dari design sebuah karya tersebut. Design juga memiliki beberapa prinsip yang dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam mendesain, yaitu: 1. Kesatuan (Unity) : setiap elemen dalam suatu karya tersebut haruslah memiliki keterkaitan atau hubungan agar menciptakan suatu kesatuan design yang kokoh Harmonis (Harmony) : setiap elemen dalam suatu karya haruslah berhubungan dan harmonis agar tidak tercipta suatu kejanggalan di beberapa bagian pada design 2. Point Of Interest : dalam sebuah karya, akan sangat bagus apabila menonjolkan suatu bentuk atau topik yang berbeda dari tema design tersebut. Karena hal ini lah yang akan menarik minat dari civitas untuk menyadari keberadaan dari karya tersbeut Keseimbangan (Balance) : antara satu elemen dengan elemen keseluruhan harus memiliki proporsi atau keseimbangan yang baik , sehingga tidak terjadi ketimpangan design. 3. Ritme (rhytm) : Pengulangan yang teratur sehingga tercipta suatu karya yang indah, rapi dan memikat civitas yang memandang. Namun apabila ritme banyak digunakan dalam design, maka akan tercipta kesan yang statis dan kaku.
PROSES DESIGN Proses Design dalam arsitektur adalah bagaimana cara kita dalam prosesnya untuk menghasilkan atau mewujudkan design yang kita inginkan tersebut. Setiap individu pasti memiliki caranya sendiri dalam prosesnya tetapi ada beberapa point penting dalam prosesnya yang terstruktur untuk mencapai suatu design tersebut, yaitu : 1. Pendiskusian awal serta pengumpulan data : tahap ini merupakan pengumpulan data existing di lapangan agar memudahkan untuk proses kedepannya. Seperti mengetahui kondisi, sehingga dapat meminimalisir segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Pengembangan konsep ( Schematic Design) : Pada tahap ini adalah memaparkan tentang konsep awal yang akan digunakan, sehingga mendapatkan gambaran gaya dari designer dan langgam yang digunakan.
2. Evaluasi Konsep ( Concept Evaluation) : Pada bagian ini akan terjadi negosiasi atau pengevaluasian dari pihak yang menginginkan design tersebut. Mulai membahas hal yang ia sukai maupun tidak dari konsep yang sudah dipaparkan dalam schematic design sebelumnya. Pada bagian ini juga mulai mempertimbangkann anggaran biaya yang disediakan agar terciptanya design juga dapat terarahkan. 3. Pengembangan Desain (Design Development) : Pada proses ini adalah saatnya dimana mengembangkan schematic design tersebut yang telah disertai evaluasi secara menyeluruh sehingga akan tercipta hasil akhir yang diinginkan sesuai dengan keinginan penyewa jasa design. Dalam tahap ini akan dihasilkan mulai dari gambar rancangan yang lengkap, perhitungan rencana anggaran biaya yang sudah sesuai dengan budget awal dan waktu serta jadwal pelaksanaan pembangunan.
METODE DESIGN Metode design adalah bagaimana cara yang dilakukan untuk menghasilkan suatu design . mencari tahu bagaimana cara atau urutan baik dalam mendesain dan berpikir secara kritis tentang pemecahan masalah dalam mendesain . Unsur-unsur yang ada dalam metode design yaitu : 1. Divergensi Yaitu proses mengembangkan dan menggali berbagai situasi yang akan dihadapi dalam proses mendesain sehingga kita memiliki pemikiran kritis melalui metode pemikiran yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif sehingga didapatkan pemikiran maupun pemahaman lain yang mengarahkan kita untuk menciptakan suatu design menjadi lebih baik. 2. Transformasi Yaitu proses mencari tahu lebih lanjut tentang bagaimana solusi atau jalan keluar dari design tersebut agar didapatkan sutau design yang lebih baik kedepannya atau penuh dengan inovasi. 3. Konvergensi : Yaitu proses menyiapkan berbagai macam situasi atau kemungkinan yang terjadi dengan cara membuat banyak contoh design sehingga dapat meminimalisir terjadinya situasi diluar dugaan. 4. Keberlanjutan (sustainable) Yaitu proses mengeksplorasi design design tersebut agar tercipta suatu design yang sustainable dimana design tersebut semakin baik dan terbaharui.
5. Artikulasi Yaitu terciptanya suatu hubungan yang bersifat visual (dapat diamati atau terlihatsecara langsung) antara satu elemen design dengan elemen design secara keseluruhan.
Secara umum metodologi design terdapat 4 tahap yaitu : 1. Tahap Planning (penelitian, observasi,analisis) 2. Tahap Design (menggunakan beberapa kasus dan memecahkannya dengan konsep design yang ada) 3. Develop ( mengkomunikasikan hasil design dengan visualiasi design tersebut), 4. Deploy ( memverifikasi kualitas design dan menyebarkannya).
METODE GLASS BOX Metode Glass Box adalah metode yang mengajak kita untuk berpikir secara rasional dan objektif menelaah sesuatu secara logis sehingga didapat suatu pertimbangan secara rasional. Pada metode ini selalu mendorong untuk menemukan berbagai macam fakta dan menemukan solusi atau alternative lain. Metode ini sering disebut dengan reasoning. Ciri—ciri metode ini adalah : a) Hasil dari design atau rancangan dapat dipertanggungjawabkan b) Designer bekerja atas dasar informasi yang diberikan sesuai dengan tahapan proses design yang ada c) Sasaran designnya diterapkan secara pasti d) Evaluasi dilakukan secara deskriptif sehingga mengarah ke hal yang logis e) Strategi perancangan akan ditetapkan terlebih dahulu.
METODE BLACK BOX Metode Black Box adalah metode tradisional dimana metode ini adalah berpikir secara intuitif atau imagining. Dalam hal ini, blackbox juga merupakan proses design melalui tukar pikiran yang secara bebas yang kemudian pikiran tersebut disampaikan secara tertata. Pada metode ini, proses berpikir merupakan input , dan design adalah hasil akhir atau solusi dari masalah tersebut. Ciri —ciri dari metode ini adalah :
a. b. c. d.
Sasaran tidak ditentukan secara pasti, dapat berubah sesuai dengan perkembangan pikiran dari designer. Keputusan diambil dari hasil data terakhir ditambah dengan pengalaman dari designer itu sendiri Keputusan designer dapat mengabaikan kelaziman di masyarakat ataupun mengikuti kehendak masyarakat umum Merepresentasikan masalah secara menyeluruh dan terstruktur namun menyelesaikannya dengan sangat sederhana (Leap of Light)
ASTA KOSALA KOSALI Asta Kosala Kosali adalah sebuah tata cara, tata letak, dan tata bangunan untuk bangunan tempat tinggal serta bangunan tempat suci yang ada di Bali yang sesuai dengan landasan Filosofis, Etis, dan Ritual dengan memperhatikan konsepsi perwujudan, pemilihan lahan, hari baik (dewasa) membangun rumah, serta pelaksanaan yadnya. Menurut Ida Pandita Dukuh Samyaga, perkembangan arsitektur bangunan Bali, tak lepas dari peran beberapa tokoh sejarah Bali Aga berikut zaman Majapahit. Tokoh Kebo Iwa dan Mpu Kuturan yang hidup pada abad ke 11, atau zaman pemerintahan Raja Anak Wungsu di Bali banyak mewarisi landasan pembanguna arsitektur Bali. Danghyang Nirartha yang hidup pada zaman Raja Dalem Waturenggong setelah ekspidisi Gajah Mada ke Bali abad 14, juga ikut mewarnai khasanah arsitektur tersebut ditulis dalam lontar Asta Bhumi dan Asta kosala-kosali yang menganggap Bhagawan Wiswakarma sebagai dewa para arsitektur. Penjelasan dikatakan oleh Ida Pandita Dukuh Samyaga. Lebih jauh dikemukakan, Bhagawan Wiswakarma sebagai Dewa Arsitektur, sebetulnya merupakan tokoh dalam cerita Mahabharata yang dimintai bantuan oleh Krisna untuk membangun kerjaan barunya. Dalam kisah tersebut, hanya Wismakarma yang bersatu sebagai dewa kahyangan yang bisa menyulap laut menjadi sebuah kerajaan untuk Krisna. Kemudian secara turun-temurun oleh umat Hindu diangap sebagai dewa arsitektur. Karenanya, tiap bangunan di bali selalu disertai dengan upacara pemujaan terhadap Bhagawan Wiswakarma. Upacara demikian dilakukan mulai dari pemilihan lokasi, membuat dasar bagunan sampai bangunan selesai. Hal ini bertujuan minta restu kepada Bhagawan Wiswakarma agar bangunan itu hidup dan memancarkan vibrasi positif bagi penghuninya. Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, bangunan memiliki jiwa bhuana agung (alam makrokosmos) sedangkan manusia yang menepati bangunan adalah bagian dari buana alit (mikrokosmos).Antara manusia (mikrokosmos) dan bangunan yang ditempati harus harmonis, agar bisa mendapatkan keseimbangan anatara kedua alam tersebut.Karena itu,mebuat bagunan harus sesuai dengan tatacara yang ditulis dalam sastra Asta Bhumi dan Atas Kosala-kosali sebagai fengsui Hindu Bali.
TUJUAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR Tujuan pendidikan arsitektur adalah menghasilkan tenaga ahli yang terdidik pada bidang arsitektur dimana mereka dapat memberikan kemampuan yang dimilikinya dalam rangka keikutsertaannya dalam pembangunan Indonesia. Tujuan lainnya yang lebih terinci adalah mampu menjalankan perencanaan perancangan, pengawasan dan pengelolaan lingkungan buatan , bersikap positif dan mandiri dalam menggunakan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama jenjang perkuliahan. Lalu penjelasan lainnya mengenai tuyuan pendidikan arsitektur adalah nantinya arsitek dapat mengedukasi atau memberikan penjelasan baik bersifat teoritis maupun praktis di lapangan kepada masyarakat, dapat menjabarkan konsep general secara lugas, dan mengembangkan serta menerapkan ilmu arsitek tersebut secara professional.