Resume Perspektif.docx

  • Uploaded by: Inarotul Uliyyah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resume Perspektif.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,384
  • Pages: 5
KURIKULUM SEKOLAH DASAR KB 1 : HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR A.

KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN Kurikulum merupakan jantungnya pendidikan. Tanpa kurikulum, tidak akan terjadi pendidikan. Kurikulum merupakan panduan atau acuan dalam pendidikan yang berisi tentang kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik, pengalaman belajar dan materi yang harus disediakan, serta cara untuk mengases proses dan hasil pendidikan. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B.

PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, yaitu: 1. Prinsip relevansi, berkenaan dengan kesesuaian kurikulum dengan tuntutan serta perkembangan peserta didik dan masyarakat. 2. Prinsip efektivitas, mengacu pada keterlaksanaan dan ketercapaian kurikulum. 3. Prinsip efisiensi, berkenaan dengan pertimbangan berbagai faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum. 4. Prinsip fleksibilitas, memungkinkan adanya penyesuaian dalam implementasi kurikulum sesuai dengan situasi serta kondisi sekolah dan peserta didik. 5. Prinsip berkesinambungan, menuntut adanya keberlanjutan kurikulum anatara satu tingkatan kelas atau jenjang pendidikan dengan tingkatan kelas atau jenjang pendidikan lainnya. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SD Standar kompetensi lulusan merupakan kemampuan minimal yang diharapkan dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu. Sementara itu, karakteristik mata pelajaran yang menggambarkan kekhususan suatu mata pelajaran, baik yang berkenaan dengan konsep-konsep, keterampilan, nilai dan sikap yang dikembangkan maupun cara yang digunakan unuk memperolehnya. Dengan demikian, informasi tentang standar kompetensi lulusan dan karakteristik mata pelajaran memberikan panduan bagi pengembang kurikulum dalam merumuskan kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik serta dalam merancang pengalaman belajar dan mengorganisasikan materi yang harus disediakan untuk mencapai kemampuan yang telah ditetapkan.

C.

KB 2 : KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SD A.

HAKIKAT KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan. Tetapi kurikulum tersebut harus mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan secara nasional oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hal ini berarti KTSP bersifat desentralistik tetapi berorientasi nasional. Disamping itu, KTSP juga bersifat operasional yang siap untuk langsung dilaksanakan oleh sekolah. Pada prinsipnya, KTSP terdiri atas: 1. Tujuan pendidikan SD, yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2. Struktur dan muatan kurikulum SD, merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek yang harus disajikan dalam struktur dan muatan kurikulum, yaitu:  Mata pelajaran  Muatan local  Kegiatan pengembangan diri  Pengaturan beban belajar  Ketuntasan belajar  Kenaikan kelas dan kelulusan  Pendidikan kecakapan hidup  Pendidikan berbasis keunggulan local dan global 3. Kalender pendidikan SD, adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. 4. Silabus, adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar.

B.

LATAR BELAKANG KTSP Pengembangan kurikulum oleh KTSP merupakan realisasi dari kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan wewenang pengembangan, pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan. Pengembangan KTSP didasari oleh landasan filosofis dan teoritis, yang menyatakan bahwa: 1. Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat. 2. Kurikulum harus mampu melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan satuan pendidikan.

3. Proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel. C.

PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP Proses pengembangan kurikulum di Indonesia mengikuti dua langkah besar yaitu proses pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan sekolah. Penyusunan KTSP dimulai dengan analisis konteks, yang mencakup: 1. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan. 2. Menganalissi kondisi sekolah yang ada di satuan pendidikan . 3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakatdan lingkungan sekitar. Langkah berikutnya adalah menyusun silabus. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompak mata pelajaran/tema tertentu. Penyusunan silabus harus memperhatikan prinsip: 1. Ilmiah, artinya muatan dari masing-masing komponen silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2. Relevan, artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 3. Sistematis, artinya komponen dalam silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 4. Konsisten, artinya setiap komponen dalam silabus memiliki hubungan yang konsisten (ajeg atau taat asas). 5. Memadai, artinya komponen dalam silabus cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6. Aktual dan kontekstual, artinya komponen dalam silabus hendaknya disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni mutakhir. 7. Fleksibel, artinya komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik dan perubahan yang terjadi di sekolah dan masyarakat. 8. Menyeluruh, artinya silabus yang disusun mencakup proses pembelajaran untuk semua ranah kompetensi.

D.

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN KTSP Beberapa pihak yangeterkait dengan pengmabangan KTSP yaitu: 1. Tim penyusun, yang teridri atas guru, konselor, dan kepala sekolah. 2. Komite sekolah. 3. Nara sumber (ahli kurikulum dan pembelajaran). 4. Dinas pendidikan. 5. Pihak lain yang terkait.

BAHAN BELAJAR SEKOLAH DASAR A.

B.

KB 1: POTRET BAHAN AJAR BENTUK BAHAN AJAR Bahan ajar berisi konten-tertulis, melalui media atau difasilitasi guru, yang digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan. Berbagai contoh bahan ajar adalah: 1. Buku teks, biasanya merupakan buku pegangan bagi guru dan siswa. 2. Media taktil (manupulatives), adalah bahan yang digunakan dalam mempelajari suatu konsep, seperti pasir yang digunakan untuk membuktikan rumus volume tabung. 3. Progam audio, adalah bahan ajar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan mendengar para siswa. 4. Program video, adalah bahan ajar yang menyajikan demonstrasi atau stimulasi dari suatu konsep. 5. Lembar kerja siswa, merupakan lembaran panduan yang digunakan oleh siswa baik secara individual atau kelompok untuk mengerjakan suatu tugas dari guru. 6. Handsout, adalah lembaran lepas yang berisi materi pelajaran yang dibagikan kepada siswa. Contohnya bahan seminar yang berisi materi yang ditayangkan kepada peserta seminar. 7. Surat kabar, majalah, internet, yaitu bahan ajar yang berupa artikel-artil. BAHAN AJAR YANG DIGUNAKAN DI SEKOLAH Bahan ajar yang sering digunakan guru adalah buku teks dan LKS atau buku kerja siswa. Secara umum, buku teks sebagai bahan ajar hendaknya mengandung komponen-komponen tujuan pembelajaran, uraian materi dan evaluasi. Sedangkan komponen yang ada dalam LKS, hendaknya berisi komponen tujuan, materi/sumber, waktu, cara kerja, hasil yang diharapkan dan tindak lanjut. Sementara itu, ada kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD, diantaranya adalah salah konsep, tidak memadainya cakupan materi yang disajikan, penggunaan ilustrasi yang kurang tepat, penyajian evaluasi yang tidak sesuai dengan aturan pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. KB 2 : PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI SD Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan melalui dua cara, yaiitu: 1. Penulisan sendiri. Dengan menulis sendiri, guru dapat menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapainya serta kondisi lingkungan. Tetapi guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan pengalaman dalalm menulis bahan ajar serta waktu dan sumber belajar yang tersedia.

2. Penggunaan bahan ajar yang sudah tersedia. Dalam hal ini, guru tinggal menggunakan bahan ajar yang ada. Tetapi tidak semua bahan ajar yang ada sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapi guru serta kondisi linbgkungan. A.

PENULISAN BAHAN AJAR Langkah yang dapat dilakukan guru dalam menulis bahan ajar adalah: 1. Merumuskan tujuan pembelajaran. Merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. 2. Menyajikan materi pelajaran, Materinya berdasarkan tujuan pembelajaran dan hendaknya sesuai dengan karakteristik dan pengetahuan awal siswa, serta sarana dan prasarana yang ada. Disamping itu, uraian materi juga mencakup ilustrasi (gambar, table, grafik atau contoh) dan tugas atau kegiatan yang harus dilakukan siswa. 3. Mengembangkan evaluasi. Komponen evaluasi dikembangkan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah disajikan.

B.

PENGGUNAAN BAHAN AJAR YANG SUDAH TERSEDIA Ada beberapa kriteria yang dijadikan pedoman dalam memilih bahan ajar, antara lain: 1. Menurut Depdiknas (2004)  Kriteria filosofi, berkenaan dengan pencapaian tujuan pendidikan  Kriteria psiko-pedagogis, berkenaan dengan teori dan asumsi tentang proses terjadinya belajar pada seseorang. 2. Dick, Carey (2001)  Kriteria yang berpusat pada tujuan, memusatkan perhatian pada isi pembelajaran.  Kriteria yang berkenan dengan siswa, kesesuaian bahan ajar dengan kelompok target pengguna bahan ajar tersebut.  Kriteria yang berpusat pada konteks, berkenaan dengan kesesuaian bahan ajar yang dipilih dengan konteks pembelajaran.  Kriteria yang berpusat pada proses belajar, berkenaan dengan ketepatan penyajian isi bahan ajar. 3. Onrnstein (1990)  Tujuan (objective)  Keterbacaan (readability)  Kegunaan (utility)  Kognisi (cognition)  Cakupan materi (content coverage)  Audio-visual  Teori belajar ( learning theory)  Karakteristik fisik (physical characteristics)

Related Documents

Resume
May 2020 0
Resume
May 2020 0
Resume
April 2020 0
Resume
April 2020 0
Resume
April 2020 0
Resume
May 2020 0

More Documents from ""