Materi I
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Pertumbuhan dan Perkembangan serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Dosen Prof. Dr. Mudjiran, M.S., Kons.
Oleh Fajar Sukmana 17018074
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERTUMBUHAN
PERKEMBANGAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
1. FAKTOR-FAKTOR SEBELUM LAHIR 2. FAKTOR KETIKA LAHIR 3. FAKTOR SESUDAH LAHIR 4. FAKTOR PSIKOLOGIS
1. Aliran Nativisme 2. Aliran Empirisisme 3. Aliran Konvergensi FAKTOR LAIN : 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Faktor herediter Faktor lingkungan Kematangan Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemampuan, kemampuan seleksi
HUKUM KONVERGENSI HUKUM PERKEMBANGAN HUKUM MASA PEKA HUKUM KEPERLUAN BELAJAR HUKUM KESATUAN ANGGOTA BADAN HUKUM TEMPO PERKEMBANGAN HUKUM IRAMAPERKEMBANGAN HUKUM REKAPITULASI
A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” sering digunakan seseorang, kedua istilah itu digunakan secara silih berganti dengan maksud yang sama. Tetapi istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda dan perbedaan itu masih jarang diperhatikan. 1. Pengertian Pertumbuhan Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangung secara normal pada anak yang sehat dalam peredaran waktu tertentu.Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai proses transisi dari konstitusi fisik (keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.Hasil pertumbuhan antara lain adalah perubahanperubahan pada struktur jasmaniah dan dan perubahan-perubahan sistem persyarafan. Dengan demikian, pertumbuhan dapat disebutkan pula sebagai proses perubahan dan pematangan fisik. 2. Pengertian Perkembangan Perkembangan secara khusus diartikan sebagai “perubahan – perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental – psikologis manusia, ”seperti halnya perubahan – perubahan yang berkaitan dengan aspek pengatahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan dan sebagainya, sehingga dangan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah banyak pengatahuan dan kemampuannya juga semakin baik sifat sosialnya, moral, keyakinan agama dan sebagainya Perkembangan merupakan perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan
dan
proses
belajar
dalam
waktu
tertentu
menuju
kedewasaan.Perkembangan bisa juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan dalam perwujudan proses aktif menjadi secara kontinu.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PADA PROSES PEMBELAJARAN
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan dan Pertumbuhan 1. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Untuk lebih jelasnya, berikut ini penyusun paparkan aliran – aliran yang berhubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa. a) Aliran Nativisme Para ahli menganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa–apa. Sebagai contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, maka anak–anak yang mereka lahirkan akan menjadi pemusik pula. Harimau pun akan melahirkan harimau, tak akan pernah melahirkan domba. Jadi pembawaan dan bakat orangtua selalu berpengaruh mutlak terhadap perkembangan anak –anaknya. b) Aliran Empirisisme Doktrin aliran empirisime yang amat mahsyur adalah “tabula rasa”, sebuah istilah bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank tablet). Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata–mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisime menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa–apa. c) Aliran Konvergensi Aliran konvergensi (convergence) merupakan gabungan antara aliran empirisime dengan aliran nativisme.Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas
(pembawaan)
dengan
lingkuanga
sebagai
faktor–faktor
yang
berpengaruh dalam perkembangan manusia.Faktor pembawaan tidak berarti apaapa jika tanpa faktor pengalaman. Demikian pula sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor pembawaan tak akan mampu mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan adalah : a) Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan) b) Faktor lingkungan, menguntungkan atau tidak c) Kematangan, fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis d) Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemampuan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
2. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan 1. Faktor-faktor sebelum lahir, contohnya: peristiwa kekurangan nitrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri syphilis, terkena penyakit bagang, TBC, Kholera, Typhus, gondok, sakit gula dan lain-lain. 2. Faktor ketika lahir, contohnya: pendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan. Dan oleh defak pada susunan syaraf pusat, karena kelahiran bayi dengan bantuan tangan. 3. Faktor sesudah lahir, contohnya pengalaman traumatik (luka-luka) pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena bayi terjatuh, kepala terpukul atau mengalami serangan sinar matahari, infeksi pada otak atau selaput otak, misalnya oleh penyakit cerebral meningitis, gabag, malaria tropika, dyptheria, radang kuping bernanah, dan lain-lain. Kekurangan nutrisia atau zat makanan dan gizi. 4. Faktor psiokologis, contohnya bayi ditinggalkan kedua orangtuanya, anak dititipkan dalam satu institusionalia (rumah sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan lain lain). Sehingga mereka kurang sekali mendapatkan perawatan jasmaniah dan kasih sayang.
C. PRINSIP/HUKUM PERKEMBANGAN 1. Hukum konvergensi Hukum ini di pelopori oleh William Stern seorang Psikolog berkebangsaan Jerman, ia berpendapat bahwa perkembangan individu adalah pengaruh unsur lingkungan dan bawaan, kedua-duanya menentukan perkembangan manusia, dari duah buah faktor perkembangan dan lingkungan. Tetapi perkembangan manusia bukan hanya dari pembawaannya dan lingkungannya. Manusia itu tidak hanya diperkembangkan tetapi juga memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk yang memiliki pemikiran sendiri untuk menentukan pilihan dan sesuatu yang mengenai dirinya dengan bebas. Aktivitas manusia itu sendiri dalam pekembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga. Jadi kedua pengeruh diatas sangat ditekankan untuk membentuk karakter individu. 2. Hukum perkembangan dan pengembangan diri Pada anak balita, wujud pertahanan diri itu berupa tangisan ketika lapar, atau teriakan yang disertai pelemparan batu ketika mendapat gangguan hewan atau orang yang ada disekelilingnya.Dari usaha mempertahankan diri ini, berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri. Naluri pengembangan diri pada anak, antara lain memanifestasikan dalam bentuk bermain untuk mengetahui yang ada di
sekelilingnya.
Selanjutnya,
pada
anak
–anak
biasanya
tampak
keingintahuannya terhadap sesuatu itu berkali – kali.Alhasil, manusia berkembang karena adanya insting atau naluri pembawaan sejak lahir yang menuntutnya untuk bertahan dan mengembangkan diri di muka bumi ini. 3. Hukum masa peka Peka artinya mudah terangsang atau mudah menerima stimulus.Masa peka adalah masa yang tepat yang terdapat pada diri anak untuk mengermbangkan fungsi-fungsi tertentu, seperti fungsi mulut untuk berbicara dan membaca, fungsi tangan untuk menulis, dan sebagainya. Masa “ mudah dirangsang “ ini sangat menentukan cepat dan lambatnya siswa dalam menerima pelajaran. Artinya, jika seorang siswa belum sampai pada masa pekanya untuk mempelajari suatu materi pelajaran, materi pelajaran tersebut akan sangat sulit diserap dan diolah oleh system memorinya. 4. Hukum Keperluan belajar Keperluan belajar bagi proses perkembangan, terutama perkembangan fungsifungsi psikis tak dapat kita ingkari, meskipun kebanyakan ahli tidak menyebutnya
secara eksplisit. Bahkan, kemampuan berjalan yang secara lahiriah dapat diperkirakan akan muncul dengan sendirinya ternyata masih juga memerlukan belajar, meskipun sekedar mengfungsikan organ kaki anak yang sebenarnya berpotensi untuk bias berjalan sendiri itu. 5. Hukum kesatuan anggota badan Proses perkembangan fungsi-fungsi organ jasmaniah tidak terjadi tanpa diiringi proses perkrmbangan fungsi-fungsi rohaniah. Dengan demikian suatu tahapan perkembangan tidak terlepas dari tahapan perkembangan lainnya.Jadi, perkembangan panca indera misalnya, tidak terlepas dari perkembangan kemampuan mendengar, melihat, berbicara, dan merasa.Selanjutnya kemampuankemampuan ini juga tidak terlepas dari perkembangan berpikir, bersikap, dan berperasaan. 6. Hukum Tempo Perkembangan Lambat atau cepatnya proses perkembangan seseorang tidak sama dengan orang lain. Dengan kata lain, setiap orang memiliki tempo perkembangan masing-masing. Tempo-tempo perkembangan manusia umunya terbagi dalam kategori : cepat, sedang, dan lambat. Tempo perkembangan yang terlalu cepat atau terlalu lambat biasanya menjukkan kelainan yang relative sangat jarang terjadi. 7. Hukum Irama Perkembangan Disamping ada tempo, didalam perkembangan juga dikenal adanya irama atau naik-turunnya proses perkembangan. Artinya, perkembangan manusia itu tidak tetap, terkadang naik terkadang turun. Pada suatu saat seorang anak mengalami perkembangan yang tenang, sedangkan pada saat lain ia mengalami perkembangan yang menggoncangkan 8. Hukum Rekapitulasi Hukum ini berasal dari teori rekapitulasi (recapitulation theory) yang berisi doktrin yang mengatakan bahwa perkembangan proses perkembangan individu manusia
adalah
sebuah
mikrokosmik
(dunia
kehidupan
kecil)
yang
mencerminkan evolusi kehidupan jenis makhluk hidup dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat yang paling kompleks. Ada dua aspek yang digambarkan oleh teori ini, yakni aspek psikis dan aspek fisik (Reber, 1988).
Kepustakaan Agus Sujatno.1996.Psikologi perkembangan.edisi revisi.(Jakarta:PT Rineka Cipta) Kartini Kartono.2007.Psikologi Anak.cetakan Keenam.(Bandung:CV.Mandar Maju) Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya http://mahaperpus.blogspot.com/2011/12/perkembangan-peserta-didik-hubungannya.html http://permanadotorg.wordpress.com/2011/09/20/proses-perkembangan-dan-hubungannyadengan-proses-belajar/ https://www.pdfcoke.com/doc/213688626/Proses-Pertumbuhan-Dan-Perkembangan-SertaHubungannya-Dengan-Proses