Republika Online - IPB Gempur Flu Burung
Page 1 of 1
Senin, 23 Februari 2009 pukul 08:09:00
IPB Gempur Flu Burung Pembiakan virus lokal untuk vaksin terus dilakukan. BOGOR -- Upaya Institut Pertanian Bogor (IPB) menghadang penyebaran virus flu burung kian gencar dan melibatkan banyak kalangan. Yang terbaru, Pramuka IPB dan Komnas Flu Burung Indonesia mengadakan sosialisasi pencegahan avian influenza (AI) ini dalam Pesta Siaga 2009 di Kampus Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Sekitar 120 anggota pramuka siaga diberikan materi simulasi tentang cara hidup sehat. ''Cara mencegah flu burung yang efektif melalui anak-anak lewat sosialisasi cara berperilaku hidup bersih dan sehat, dengan mencuci tangan dan memasak makanan dari produk unggas hingga matang,'' kata Ketua Panitia Pesta Siaga 2009, Sri Murtini, Sabtu (21/2). Penyampaian materi tentang flu burung kali ini diikuti enam kwartir ranting tingkat kecamatan seKabupaten Bogor. Pekan depan, dilanjutkan untuk sekolah yang mempunyai pangkalan pramuka siaga se-Kota Bogor. Sebanyak 70 anggota UKM Pramuka IPB turut mendukung acara ini. Rektor IPB, Herry Suhardiyanto, yang membuka acara, menyebutkan, IPB selalu punya konsep dan gagasan tentang penanggulangan dan pencegahan menyebarnya virus flu burung (H5N1). Sosialisasi pada anak-anak dinilainya sebagai cara pemberdayaan masyarakat serta mengapresiasi secara proporsional produk para peternak. ''Ini salah satu cara aras hulu agar virus H5N1 tak merebak ke manusia,'' ujar Herry. Selanjutnya, IPB akan coba mengajak seluruh lapisan masyarakat dalam program desa lingkar kampus. Dalam program ini, IPB menggandeng Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor dalam sosialisasi pencegahan virus flu burung. Metode pertama Herry juga menerangkan, saat ini IPB masih menjalin kerja sama pengembangan metode reverse genetic sebagai vaksin antiflu burung bernama Bird CLOSE 5.1. Dunia kesehatan menggunakan vaksin H5N2 untuk memberantas AI. Namun, IPB membiakkan virus H5N1 lokal yang diambil di Legok, Banten, pada 2004. Melalui metode reverse genetic, virus ini dihilangkan keganasannya dengan dimasukkan ke virus H1N1 Puerto Rico menjadi H5N1 yang tidak ganas. Virus kemudian dibiakkan dan dibunuh untuk dijadikan vaksin. Sehingga, vaksin berespons tinggi yang aman bagi operator dan lingkungannya. Vaksin ini diproduksi PT IPB Shigeta, perusahaan gabungan IPB dan Shigeta Jepang, yang didirikan pada Oktober 2004. IPB Shigeta memiliki sebuah pabrik di Kampus IPB, Dramaga, Bogor, dengan kapasitas produksi 180 juta dosis per tahun yang dipasarkan April 2006. ''Metode ini adalah yang pertama di dunia,'' ujar Herry. c84
http://republika.co.id/koran/33/33126/IPB_Gempur_Flu_Burung
2/24/2009