MAKALAH RESUME KESEHATAN REPRODUKSI HUBUNGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA STATUS GIZI KURANG
Dosen Pembimbing: Nanik Hamidah, S. Gz, M. Gizi
Kelompok 3: Riska Indrawati
(162111007)
Ainun Syafira Andini
(162111009)
Fitri Aulia Rahmah
(162111015)
PROGRAM STUDI S1 GIZI STIKES WIDYA CIPTA HUSADA KEPANJEN 2019 i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya jualah sehingga pembuatan makalah resume pada mata kuliah Kesehatan Reproduksi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab penulis kepada dosen pengampu mata kuliah Kesehatan Reproduksi. Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada teman-teman dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan menu ini. Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik serta hidayahNya kepada kita semua, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Malang, 06 Maret 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2 1.3 Judul Jurnal.................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3 2.1 Pengertian menstruasi .................................................................................... 5 2.2 Pengertian Gizi Kurang ................................................................................. 5 2.3 Dampak Gizi Kurang..................................................................................... 6 BAB III METODOLOGI .................................................................................... 7 3.1 Metode Penelitian .......................................................................................... 7 3.2 Tempat ........................................................................................................... 7 3.3 Responden ..................................................................................................... 7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 8 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 11 4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 11
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kematangan sel telur dan produksi hormon esterogen akan menyebabkan munculnya menstruasi pada periode pertama yang disebut menarche. Menurut Hurlock (2007), hal tersebut menandakan bahwa mekanisme reproduksi pada anak perempuan telah berfungsi matang. Masa ini merupakan masa yang sangat penting sebagai proses persiapan untuk menjadi calon ibu. Menstruasi merupakan suatu proses alamiah yang biasa dialami perempuan tetapi hal ini akan menjadi masalah jika terjadi gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi dapat berupa gangguan lama dan jumlah darah haid, gangguan siklus haid, gangguan perdarahan di luar siklus haid dan gangguan lain yang berhubungan dengan haid. Adanya gangguan menstruasi akan dapat menjadi hal yang serius. Menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi pertanda tidak adanya ovulasi (anoluvatoir) pada siklus menstruasi. Hal tersebut berarti seorang wanita dalam keadaan infertile (cenderung sulit memiliki anak). Kebutuhan gizi sangat erat kaitannya dengan masa pertumbuhan, jika asupan gizi dapat terpenuhi maka pertumbuhan juga akan optimal. Remaja putri harus mempertahankan status gizi yang baik dengan cara mengkonsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat mentruasi. Asupan gizi yang kurang ataupun lebih akan menyebabkan kecukupan gizi tidak baik sehingga dapat menjadikan gangguan selama siklus menstruasi. Status gizi berhubungan dengan adanya lemak di dalam tubuh. Hal tersebut mempengaruhi jumlah insulin dan leptin. Dalam sistem reproduksi hormon tersebut berpengaruh terhadap GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone). Sekresi GnRH akan berpengaruh terhadap pengeluaran FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) yang akan merangsang ovarium untuk terjadi folikulogenesis (berakhir dengan ovulasi) dan steroidogenesis (menghasilkan estrogen dan progesteron). Gangguan menstruasi dapat disebabkan oleh kelainan hipotalamus atau pituitari, estrogen yang rendah terus atau tinggi terus dan kelainan pada ovarium. Seperti pada remaja yang mempunyai kadar lemak tinggi dalam tubuh akan mempengaruhi produksi hormon estrogen karena selain dari ovarium estrogen juga akan diproduksi oleh jaringan
3
adiposa sehingga estrogen menjadi tidak normal, cenderung tinggi. Produksi hormon yang tidak seimbang inilah yang dapat menyebabkan gangguan menstruasi.
1.2
Tujuan - Mengetahui dampak gizi kurang pada siklus menstruasi
1.3
Judul Jurnal “Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di SMA AlAzhar Surabaya”
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Pengertian Menstruasi Menstruasi adalah keluarnya darah dari dalam uretus, yang di akibatkan oleh terlepasnya lapisan dinding rahim disertai pelepasan endometrium dan terjadi setiap bulan. Menstruasi ini dinilai berdasarkan 3 hal, pertama siklus haid yaitu berkisar 2135 hari, kedua lama haid yaitu tidak lebih dari 15 hari, ketiga jumlah darah 20-80 ml (Anwar, 2011;perry,2010;chandranita, 2009). Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uretus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Proses terjadinya menstruasi ini terjadi melalui empet tahap yaitu fase menstruasi, fase fase ploriferase, fase sekresi, dan fase iskemik (proverawati, 2009, perry, 2010) Menstruasi adalah pengeluaran darah yang terjadi akibat perubahan hormon yang terus menerus dan mengarah pada pembentukan endometrium, ovulasi sehingga terjadi peluruhan dinding rahim jika kelamin tidak terjadi (Verawaty, 2012).
2.2
Pengertian Status Gizi Kurang Gizi
kurang
adalah
gangguan
kesehatan
akibat
kekurangan
atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi bersifat ringan sampai dengan berat. Gizi kurang menggambarkan kurangnya makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar gizi. Gizi kurang dapat terjadi karena seseorang mengalami kekurangan salah satu zat gizi atau di dalam tubuh (Almatsier, 2005). Gizi kurang juga berarti, suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kekurangan nutrisi penting tertentu, gagal untuk memenuhi tuntutan tubuh yang menyebabkan efek pada pertumbuhan, kesehatan fisik, suasana hati, perilaku dan fungsi-fungsi lain dari tubuh. Dengan demikian menjadi kekurangan gizi tidak selalu berarti bahwa orang kekurangan berat badan. Masalah gizi kurang ini banyak dialami anak-anak sejak masih dalam kandungan dan fatalnya, masalah tersebut kadang sangat sulit diatasi bahkan, tidak dapat diperbaiki ketika anak menjelang dewasa. Golongan masyarakat yang rentan terhadap gizi kurang adalah balita, ibu hamil dan menyusui. 5
2.3
Dampak Gizi Kurang Gizi kurang menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, menyebabkann banyak penyakit kronis, dan menyebabkan orang tidak mungkin melakukan kerja keras. Seseorang kekurangan zat gizi akan mudah terserang penyakit,dan pertumbuhan akan terganggu (Supariasa dkk,2002). Hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarche adalah estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi mengatur siklus haid, sedangkan progesteron berpengaruh pada uterus yaitu dapat mengurangi kontraksi,selam siklus haid. Agar menarke
tidak
menimbulkan
keluhan-keluhan,
sebaiknya
remaja
wanita
mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status gizinya baik. Status gizi dikatakan baik, apabila nutrisi yang diperlukan baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, maupun air digunakan oleh tubuh secara keseluruhan (Krummel, 1996). Gizi kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini dapat berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik. Seberapa jauh pengaruh status gizi terhadap terjadinya menarke belum ada yang melakukan penelitian. Sebagai bahan perbandingan dibawah ini akan diuraikan tentang asupan energi total dan keragaman komponene diet. Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan energi pada fase luteal dibandingkan fase folekuler. Peningkatan konsumsi energi premenstruasi dengan ekstra penambahan 87-500 Kkal/hari. Kesimpulannya bahwa estrogen mengakibatkan efek penekanan atau penurunanterhadap nafsu makan (Krummel,1996). Identifikasi jenis nutrisi yang dapat mengakibatkan perubahan asupan energi belum didapatkan data yang pasti. Ada yang berpendapat karbohidat merupakan sumber asupan kalori selama fase luteal, yang lain berp[endapat bahwa konsumsi softdrink yang mengandung gula cenderung meningkat selama fase luteal. Selain itu juga ada yang berpendapat bahwa asupan lemak dan protein akan meningkat pada fase luteal. Dengan demikian selama fase luteal terjadi peningkatan asupan makanan atau energi (Krummel, 1996).
6
BAB III METODOLOGI 3.1
Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan desain observasional dengan pendekatan analitik. Rancang bangun yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional). Variabel yang diteliti adalah variabel independent berupa status gizi remaja putri dan variabel dependent berupa gangguan haid pada remaja putri. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengkaji tentang gangguan menstruasi yang dialami dalam 3 bulan terakhir. Setelah itu dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada masing-masing siswi. Status gizi dihitung menggunakan rumus Body Mass Index (BMI). Klasifikasi didasarkan pada nilai tabel zscore IMT/U untuk anak perempuan usia 5-19 tahun dari WHO. Status gizi dikatakan normal jika nilai SD >-2 dan <1 sedangkan status gizi lebih pada nilai ≥1 dan status gizi kurang pada nilai ≤-2. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan gangguan menstruasi pada siswi SMA AL-Azhar Surabaya. Penelitian ini memakai uji chi-square dengan menggunakan aplikasi Epi Info (α=0,05).
3.2
Tempat Pelaksanaan penelitian di SMA Al-Azhar yang terletak di Jl Pesarehan Beji no. 1 Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.
3.3
Responden Populasi dalam penelitian ini sebanyak 103 siswi yang terdiri dari kelas X, XI dan XII. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling sehingga didapat sampel sebanyak 98 siswi.
7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dari 98 responden, didapatkan usia responden berkisar antara 14-18 tahun yang termasuk dalam usia remaja. Dapat dilihat pada tabel 1, sebagian besar dari responden berusia 16 tahun yaitu sebesar 42,9%. Tabel 1. Karakter Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik Usia
n
%
14 tahun
4
4,10
15 tahun
22
22,40
16 tahun
42
42,90
17 tahun
27
27,60
18 tahun
3
3,10
Total
98
100,00
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Remaja Putri Berdasarkan Usia Menarche Usia Menarche
n
%
9
1
1,00
10
3
3,10
11
9
9,20
12
39
39,80
13
31
31,60
14
13
13,30
15
2
2,00
Total
98
100,00
Menarche akan dialami oleh semua remaja, normalnya pada usia 10-16 tahun. Fenomena ini berkaitan dengan perubahan variasi makanan yang dapat berpengaruh terhadap 8
pola konsumsi sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari remaja. Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa siswi SMA AL-Azhar mengalami menarche pada usia 915 tahun dan sebagian besar terjadi pada usia 12 tahun yaitu sebesar 39,8%. Tabel 4. Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri SMA Al-Azhar Surabaya
Total
Gangguan Menstruasi Status Gizi
Ya
P-value
Tidak
%
N
%
%
Kurang
13
48,10
14
51,90
27
100,00
Normal Lebih
32 14
58,20 87,50
23 2
41,80 12,50
55 16
100,00 100,00
TOTAL
59
60,20
39
39,80
98
0,035
100,00
Berdasarkan hasil pengukuran, remaja putri SMA AL-Azhar masih ada yang mempunyai status gizi kurang yaitu sebanyak 27 anak (27,55%). Status gizi menujuk pada asupan gizi yang telah diterima tubuh. Kekurangan nutrisi pada remaja putri dapat menyebabkan terjadinya hormonal berupa gangguan siklus ovulasi, hal ini dapat mengganggu terjadinya gangguan fertilitas. Selain itu kurangnya nutrisi juga dapat berpengaruh terhadap pematangan seksual, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan akan menjadi penyebab terganggunya fungsi reproduksi. Pada tabel 4, dapat diketahui bahwa sebagian besar dari remaja putri atau sebanyak 59 anak (60,20%) mempunyai gangguan menstruasi. hasil penelitian bahwa dari perhitungan statistik menunjukkan p-value (0.035) kurang dari α= 0,05 sehingga terdapat hubungan antara status gizi remaja putri dengan gangguan menstruasi. Status gizi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, fungsi organ tubuh di dalamnya adalah fungsi reproduksi yang akan berpengaruh terhadap gangguan menstruasi. Pada pemenuhan kebutuhan gizi untuk pertumbuhan normal diperlukan nutrisi yang memadai, kecukupan zat gizi energi, protein, lemak dan kesediaan nutrisi esensial sebagai bahan pertumbuhan tubuh. Gizi atau makanan, selain sebagai pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental juga dibutuhkan untuk mendukungan kesuburan seorang wanita. Asupan gizi yang sesuai dapat meningkatkan fungsi reproduksi. Hal ini akan berpengaruh terhadap gangguan menstruasi. Pada hasil penelitian yang dilakukan Puspita tahun 2017, menyatakan bahwa ada hubungan 9
antara status gizi dengan siklus menstruasi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada remaja di SMA Negeri 21 Jakarta tahun 2016, status gizi merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap siklus menstruasi. Remaja dengan IMT kurang dari 17,5 mempunyai risiko 2,06 mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Pada remaja putri dengan status gizi kurang juga dapat mengakibatkan gangguan menstruasi. Hal tersebut berkaitan dengan penurunan hormon gonadotropin untuk mensekresi luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH). Pada keadaan tersebut maka estrogen akan turun sehingga berdampak pada menstruasi. Penurunan LH akibat status gizi yang rendah maka dapat menyebabkan pemendekan fase luteal. Kekurangan gizi merupakan faktor penting yang berhubungan dengan gangguan hipotalamus, hipofisis dan ovarium. Fungsi sistem reproduksi dapat ditingkatkan dengan menjaga status gizi. Perbaikan status gizi dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Jenis makanan yang berpengaruh terhadap fungsi reproduksi diantaranya makanan dengan kandungan asam folat, zat besi, vitamin C, vitamin E, vitamin B6, seng, aluminium dan kalsium. Zat gizi tersebut banyak terkandung dalam kacang-kacangan, sayuran hijau, buahbuahan, daging dan juga ikan laut.
10
BAB V PENUTUP 4.1
Kesimpulan -
Pengertian menstruasi adalah pengeluaran darah yang terjadi akibat perubahan hormon yang terus menerus dan mengarah pada pembentukan endometrium, ovulasi sehingga terjadi peluruhan dinding rahim jika kelamin tidak terjadi (Verawaty, 2012).
-
Pengertian Status Gizi Kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi bersifat ringan sampai dengan berat. Gizi kurang menggambarkan kurangnya makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar gizi.
-
Dampak Gizi Kurang adalah menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, menyebabkann banyak penyakit kronis, dan menyebabkan orang tidak mungkin melakukan kerja keras. Seseorang kekurangan zat gizi akan mudah terserang penyakit,dan pertumbuhan akan terganggu (Supariasa dkk,2002).
- Hasil dari penelitian didapatkan adanya hubungan antara status gizi dengan gangguany menstruasi yang terjadi pada remaja putri SMA Al-Azhar. - Status gizi sebagai salah satu penyebab terjadinya gangguan menstruasi. Jadi, perlu adanya pendidikan perlunya gizi seimbang dan makanan sehat.
1
DAFTAR PUSTAKA:
(file:///C:/Users/WINDOWS%2010/Downloads/Documents/BAB%20II_2.pdf) (Online, diakses pada tanggal 5 Maret 2019)
Shifa, 2015.
Pengertian Gizi Kurang
(http://blogshyfa.blogspot.com/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html)
(Online,
diakses pada tanggal 5 Maret 2019)
Ewita, 2014.
Dampak Gizi Kurang
(https://ewipinkgirl.wordpress.com/2014/11/15/makalah-gizi-seimbang-padaremaja-menstruasi/) (Online, diakses pada tanggal 5 Maret 2019)
2