Renstra Koto Katik 2013-2018.doc

  • Uploaded by: Sultan Alsyahbani Asri
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Renstra Koto Katik 2013-2018.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 4,733
  • Pages: 25
BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis merupakan dokumen yang berisi arah dan rencana pembangunan serta target yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas. Adapun legalisasi dari system ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana tercantum juga Tata cara penyusunan Rencana Strategik Satuan Kerja Perangkat Daerah serta pergantian keperintahan Kota Padang Panjang periode 2013 – 2018. Renstra ini berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas agar lebih terarah, efektif dan efisien serta selaras dengan misi dan misi pemerintah. Untuk itu sebagai tindak lanjut diwajibkan setiap Puskesmas untuk membuat dan melaksanakan Rencana Strategik (Renstra) masing-masing sebagai penjabaran Renstra Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dalam bentuk dokumen yang terarah dan terstruktur agar dapat dilaksanakan melalui tahapan rencana kerja tahunan (RKT) serta sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja Puskesmas. Berdasarkan hal di atas maka Puskesmas Koto Katik maka perlu menyusun Renstra UPTD Puskesmas Koto Katik untuk tahun 2013 – 2018 dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan kesehatan. 1.2. LANDASAN HUKUM 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor : VII/MPR/2001 tentang Visi Masa Depan Indonesia 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standart Pelayanan Minimal 11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2005 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. 16. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan 17. Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah 18. Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Lingkunagn Pemerintah Kota Padang Panjang. 19. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Propinsi Sumatera Barat tahun 2005 – 20025 20. Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Padang Panjang tahun 2005 – 2025 21. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. Maksud 1. Tersedianya dokumen sebagai acuan perencanaan dan kegiatan Puskesmas Koto Katik Kota Padang Panjang. 2. Sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja, dan RKA Puskesmas Koto Katik 3. Sebagai tolok ukur dalam pencapaian Visi Puskesmas Koto Katik 4. Salah satu instrument untuk pertanggungjawaban kinerja Puskesmas Koto Katik

1.3.2. Tujuan Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan Sumber Daya Kesehatan dalam pencapaian Visi Puskesmas Koto Katik dan selaras dengan Visi dan Misi Kota Padang Panjang. 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Renstra Puskesmas Koto Katik Kota Padang Panjang disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang

1.2.

Landasan Hukum

1.3.

Maksud dan Tujuan

1.4.

Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya Puskesmas Koto Katik 2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III. ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Masalah 3.2.Telaahan Visi, Misi dan Program 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV. VISI,MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3. Strategi dan Kebijakan BAB V.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII. PENUTUP BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN UPTD PUSKESMAS KOTO KATIK

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Puskesmas Koto Katik dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kota Padang Panjang adalah UPTD yang bertugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan dan menyelenggarakan kebijakan teknis di bidang kesehatan dengan Tugas, fungsi dan struktur organisasi. 1. Tugas Pokok UPTD Puskesmas a. Melaksanakan Upaya Kesehatan Wajib Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah : 1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat. 5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. 6. Upaya Pengobatan. b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan yang menjadi pilihan UPTD Puskesmas Koto Katik adalah : 1. Upaya Kesehatan Sekolah 2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 3. Upaya Kesehatan Usia Lanjut 4. Upaya Kesehatan Jiwa 5. Upaya Kesehatan Kerja 6. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat 7. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

2. Fungsi UPTD Puskesmas a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Puskesmas berfungsi menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerja dimana untuk UPTD Puskesmas Koto Katik wilayah kerjanya adalah sebagian dari Kecamatan Padang Panjang Timur. Khususnya untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas bertugas agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas 1. Pelayanan Kesehatan Perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (Private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. 2.

Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik

(publik goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. 3. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang maka susunan Organisasi dan Tata Kerja UPTD Puskesmas Koto Katik adalah sebagai berikut: Bagan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Padang Panjang WALIKOTA WAKIL WALIKOTA SEKRETARIS DAERAH DINAS KESEHATAN KOTA

SEKRETARIS DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KASUBAG. UMUM & KEPEG

KASUBAG KEU

BID. UPK

BID.PROMKES & KESPEN KASI JPKM

KASUBAG. EVAPOR

BID.P3PL

KASI KESGA

KASI PL

KASI GIZI

KASI P2M

KASI PROMKES,UKBM

KASI PKD KASI RAS & KESPEN

UPTD PUSK. KB.SIKOLOS

UPTD PUSK. GUNUNG

UPTD PUSK KOTO KATIK

UPTD GFK

UPTD PUSK BUKIT SURUNGAN

2.2. SUMBER DAYA Jumlah Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Koto Katik Kota Padang Panjang sampai pada tahun 2015 dapat di lihat pada tabel berikut : . Jumlah Tenaga di UPTD Puskesmas Koto Katik Tahun 2014

No. 1. 2. 3. 4. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Jenis Ketenagaan Dokter Umum Dokter Gigi Sarjana Kesehatan Masyarakat Sarjana Keperawatan Akademi Perawat Bidan DIII Kebidanan Perawat ( SPK ) Akademi Farmasi Perawat Gigi Akademi Gizi Pekarya Kesehatan Analis Kesehatan Bidan PTT Akademi Kesehatan Lingkungan Akademi Rekam Medik Sopir Fungsional Umum JUMLAH

Jumlah (orang) 2 1 3 1 1 6 3 1 2 1 2 5 2 1 1 32

SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang Panjang sampai tahun 2015 dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 2.4 Data Sarana dan Prasarana Kesehatan Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Koto Katik Kecamatan Padang Panjang Timur No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

SARANA Puskesmas Pembantu Dokter Umum Swasta Dokter Gigi Swasta Dokter Spesialis Mata Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Peny. Dalam Dokter Spesialis Kandungan Bidan Swasta Posyandu Balita Posyandu Lansia Pos PTM Puskesmas Keliling Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2 Pos Kesehatan Kelurahan

2.3 KINERJA PELAYANAN 2.3.1. GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK

JUMLAH 1 1 1 1 1 1 5 21 7 6 2 9 4

Gambaran 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Koto Katikdapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 2.5 10 Penyakit Terbanyak Tahun 2014

N0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

NAMA PENYAKIT Nasofaringitis (Commond Cold) Hipertensi Chepalgia Diabetes Melitus Dyspebsia Gastritis Kelainan Refraksi Dermatitis Osteo Artritis ISPA

JUMLAH 2096 538 399 374 319 273 180 153 127 100

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN 2.4.1. Tantangan 1.

Tingginya harapan dan tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan esehatan yang paripurna. Hal ini merupakan tantangan terbesar bagi industri pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Mengingat tingkat pendidikan dan wawasan yang sudah semakin tinggi, status ekonomi yang makin meningkat, disiminasi informasi dengan akses internet yang makin mudah dan dapat dijangkau siapa saja, baik melalui jejaring sosial maupun media lainnya.

2.

Era globalisasi dan pasar bebas serta inflasi dapat berdampak pada programprogram kesehatan. Kebebasan ekonomi lintas negara dan lintas benua juga memberikan dampak terhadap tenaga kesehatan dan jenis pelayanan. Petugas kesehatan dari negara luar dengan kemampuan dan keterampilan handal mulai masuk ke Indonesia sebagai pesaing dalam memberikan pelayanan kesehatan. Disamping itu perkembangan ekonomi juga mempengaruhi dari cost pelayanan yang harus di siapkan dan diantisipasi segera.

3.

Legislasi dan Peraturan Perundang-undangan.

Banyaknya legislasi dan peraturan perundang-undangan yang dapat menjadi bumerang bagi tenaga kesehatan jika bekerja tidak sesuai standar pelayanan. Masyarakat melek hukum dengan lembaga hukum yang siap sedia memberikan jasa dalam mengangkat kasus ketidak puasan terhadap pelayanan kesehatan. Disamping itu dengan adanya Undang-Undang seperti UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 8 tahun 2009 tentang Perlindungan Komsumen, Kepmenkes Nomor 1239 tahun 2010 dan Kepmenkes Nomor 148 tahun 2012 tentang Registrasi dan Praktek Keperawatan serta peraturan perundang-undangan tenaga fungsional lainnya, menuntut tenaga kesehatan untuk selalu waspada dan hati-hati dalam memberikan pelayanan kesehatan. 4.

Perkembangan Teknologi Kesehatan Teknologi industri yang semakin maju dan berkembang sangat mempengaruhi teknologi kesehatan. Peralatan medis semakin canggih dan berkembang membuat tenaga kesehatan harus selalu meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penguasaan teknologi moderen di bidang kesehatan.

5.

Pengaruh Global Warming terhadap anomali dan kecendrungan penyakit. Peningkatan suhu bumi akibat efek rumah kaca mengakibatkan meningkatnya berbagai jenis penyakit tertentu terutama penyakit zoonosis. Fenomena meningkatnya penyakit dengan berbagai anomali ini, membutuhkan keahlian khusus dari tenaga kesehatan untuk dapat mencegah dan mengatasinya. Untuk itu dibutuhkan penambahan ilmu dan wawasan yang terus menerus dan berkelanjutan.

6.

Media Promosi Kesehatan yang masih belum mencapai target dan sasaran. Kecendrungan pencapaian target Kesehatan Nasional lebih diarahkan kepada Preventif dibanding kuratif. Untuk itu salah satunya, dibutuhkan media preventif bagi masyarakat berupa brosur/lifleat/poster/baliho/siaran radio dan Televisi yang edukatif, dan lain-lain melalui penyediaan media promosi kesehatan yang inovatif dan kreatif.

7.

Wilayah kerja Puskesmas Koto Katik terletak didaerah persimpangan yang menghubungkan berbagai daerah. Letak geografis yang dipersimpangan merupakan tantangan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Karena akses yang dekat ke beberapa daerah yang bisa menjadi pesaing menjadikan segala sarana prasarana dan SDM yang ada untuk selalu meningkatkan diri untuk mampu bersaing dimata masyarakat dan di pilih sebagai tempat pelayanan kesehatan.

2.4.2 . Peluang

1. Tingginya peminatan peningkatan ilmu dan keterampilan dari tenaga kesehatan. Hal ini juga dimungkinkan dengan banyaknya lembaga/institusi pendidikan baik swasta maupun negeri yang dapat diakses dengan mudah. 2. Undang-Undang Nomor 33 dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 yang cukup mendukung dalam sistem penganggaran dalam bidang kesehatan. Hal ini memungkinkan kemudahan dalam perencanaan penganggaran keuangan pelayanan kesehatan dan pencairan dana. 3. Tingginya Komitmen Pemerintah Daerah sesuai dengan Visi Misi Daerah Komitmen Pemerintah Daerah terhadap pengembangan sistem pelayanan kesehatan di daerah sangat menentukan keberhasilan dari pelayanan kesehatan itu sendiri. Mengingat segala perencanaan dan penganggaran biaya harus disetujui oleh kepala daerah. Selain itu visi misi pemerintahan daerah ini merupakan lanjutan dari visi misi kepala pemerintah

sebelumnya yang juga memberikan perhatian penuh

terhadap kemjuan pelayanan kessehatan. 4. Dukungan LSM dan Organisasi Profesi. Dukungan berupa pengawasan dari LSM dan Organisasi profesi sangat dibutuhkan agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat berjalan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku di masing-masing profesi/ jabatan fungsional. 5. Adanya dana pendukung dari APBN/DAK Dukungan dana dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui APBN dan DAK dapat meningkatkan kemajuan pelayanan disamping sumber dana dari APBD yang ada di daerah. Selain itu untuk mewujudkan penyediaan dana 5 % dari total anggaran pembangunan untuk kesehatan sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

3.1.

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 1. Capaian prilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga masih kurang 2. Masih banyak penduduk yang belum menggunakan jamban sehat dan akses air bersih 3. Pengontrolan kualitas air minum masyarakat belum maksimal 4. Tingkat kesembuhan penyakit TB Paru masih dibawah standar

5. Deteksi dini penyakit tidak menular ( Jumlah Posbindu PTM ) masih kurang 6. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan sesuai kompetensi. 7. Sarana dan prasarana serta pendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas dalam mencapai pelayanan Puskesmas yang terakreditasi belum memadai 8. Prevalensi Balita gizi kurang/buruk masih diatas 3,5 % 9. Masih kurangnya Media Promosi Kesehatan bagi masyarakat . 3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM DINAS KESEHATAN 1. VISI Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana Dinas Kesehatan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Maka visi Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah : ”TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA PADANG PANJANG YANG SEHAT DAN MANDIRI DENGAN PELAYANAN BERKUALITAS ”

Penjelasan Visi : SEHAT adalah terwujudnya kondisi sejahtera baik fisik, psikologis, mental, spiritual dan prilaku masyarakat dalam mencapai kesehatan secara paripurna dalam menunjang pembangunan Kota Padang Panjang. MANDIRI adalah sikap dan kondisi masyarakat Kota Padang Panjang yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pribadi, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. PELAYANAN BERKUALITAS adalah upaya dengan mutu terbaik yang diselenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik melalui pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang merata bagi seluruh masyarakat.

1. MISI Misi merupakan sesuatu yang dilaksanakan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh aparat dan pihak yang berkepentingan

dapat mengenal Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang serta mengetahui peran dan program-program dan hasil yang akan dicapai. Adapun misi Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas dan berdaya saing serta berbasis masyarakat 2. Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang amanah, professional dan tepat guna 3. Mewujudkan sistem informasi dan promosi kesehatan yang berkualitas 4. Meningkatkan Prilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat secara mandiri 5. Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. 6. Meningkatnya kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat maupun Forum Kota. 3.3. TELAAHAN RENSTRA PUSKESMAS KOTO KATIK DAN RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PANJANG Dalam rancangan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang yang juga mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan serta tujuan dari MDG’s 2015 dengan arah pembangunan ; 1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana; 2. Perbaikan status gizi masyarakat; 3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan; 4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan; 5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan; 6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas); 7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan; 8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier Strategi dan Kebijakan : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotifpreventif. 2. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan

berhasilguna

bertanggungjawab.

untuk

memantapkan

desentralisasi

kesehatan

yang

3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama antar kelompok dan antar lembaga. 4. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu. 5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan. 6. Meningkatkan

pembiayaan

pembangunan

kesehatan,

terutama

untuk

mewujudkan jaminan sosial kesehatan Kota Dengan Isu Strategis : 1. Pencapaian target MDGs bidang kesehatan (1,4,5,6,7) 2. Pencapaian Inpres 1/2010 dan Inpres 3/2010 3. Pembiayaan kesehatan 4. UU Nomor 44/2009 ttg Rumah Sakit

(Akreditasi RS, Perizinan RS, dan

Penetapan kelas RS serta persyaratan Direktur RS) 5. Tanggung jawab dan kewenangan pengendalian penyakit menular dan tidak menular 6. Uji kompetensi tenaga bidan (Pergub 4/2010) 7. Kontrak kerja dokter spesialis dengan Pemda Kabupaten/Kota 8. Pemerataan

dan

jumlah

tenaga

strategis

(Dokter

Spesialis/Dokter

Umum/Bidan/Perawat) 9. Survey PHBS 10. Peranan mahasiswa dalam mendukung Desa Siaga RPJMN KEMENTERIAN KESEHATAN 2010 - 2014  Peningkatan pelayanan

Menurunnya AKI menjadi 118 per 100.000 KH

 Menurunnya AKB menjadi 24 per 1.000 KH imunisasi Cakupan imunisasi menjadi 90% .

KIA Pemberian

dasar pada balita Penyediaan akses SAB

Tersedianya akses air bersih menjadi 67%.

Peningkatan akses sanitasi Meningkatnya akses sanitasi dasar menjadi 75% dasar berkualitas Obat Asuransi Nasional

Pemberlakuan DOEN dan pembatasan harga obat

generic bermerek. Kesehatan 100% keluarga miskin memperoleh pelayanan asuransi pada 2011.

Pengendalian

Penyakit  Menurunnya prevalensi TB menjadi 224 per

Menular

100.000 penduduk.  Menurunnya kasus malaria (API) menjadi 1 per 1.000 penduduk.  Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi

Perbaikan Gizi

dewasa menjadi < 0,5. Penurunan prevalensi kekurangan gizi pada anak balita menjadi < 15%

Dari Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dan Kementerian Kesehatan diatas, terlihat bahwa Rencana Strategis UPTD Puskesmas Koto Katik merupakan aplikasi dan pengembangan dari rencana strategi Kota , provinsi dan pusat agar terdapat sinkronisasi kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan secara terstruktur dari pusat ke tingkat paling bawah. Hal inilah yang menjadi dasar penyusunan rencana strategis Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas Koto Katik Kota Padang Panjang. 3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Kajian lingkungan dan implikasinya terhadap rencana strategis Puskesmas Koto Katik terdapat salah satu rencana kegiatan dalam bentuk pencapaian lingkungan sehat di Wilayah kerja Koto Katik. Dimana salah satu cakupan/ indikator yang akan di capai adalah ; -

Presentase penduduk yang memiliki akses terhadap air bersih

-

Presentase penduduk yang memiliki jamban sehat

-

Persentase penyakit menular yang dapat ditangani

Kegiatan diatas dapat terlaksana secara maksimal jika di dukung dengan pengaturan dan pengawasn tata ruang wilayah serta kajian lingkungan hidup strategis yang dilakukan melalui kerjasama lintas sektor dari beberapa SKPD, seperti ; Dinas PU, Dinas Perindagkoptan, Lingkungan Hidup dan lainnya. 3.5. ISU-ISU STRATEGIS Adapun isu-isu strategis yang menjadi permasalahan dan menjadi target dalam pelaksanaan kegiatan dalam 5 tahun kedepan pada UPTD Puskesmas Puskesmas Koto Katik adalah ; 1. Rendahnya Pelayanan K4 Ibu Hamli 2. Rumah Tangga Sehat (PHBS)

UPTD

3. Persentase penduduk yang memiliki jamban sehat 4. Rendahnya angka kesembuhan kasus penyakit TB Paru 5. Rendahnya penjaringan kasus penyakit tidak menular (Posbindu PTM) 6. Kuantitas dan kualitas SDM Kesehatan yang kompeten masih kurang 7. Menurunnya kasus gizi kurang/buruk 8. Peningkatan Promosi Kesehatan sebagai upaya preventif pencegahan penyakit

BAB IV VISI,MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana Dinas Kesehatan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Maka visi Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah : ”TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA PADANG PANJANG YANG SEHAT DAN MANDIRI DENGAN PELAYANAN BERKUALITAS ” Penjelasan Visi : SEHAT adalah terwujudnya kondisi sejahtera baik fisik, psikologis, mental, spiritual dan prilaku masyarakat dalam mencapai kesehatan secara paripurna dalam menunjang pembangunan Kota Padang Panjang.

MANDIRI adalah sikap dan kondisi masyarakat Kota Padang Panjang yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pribadi, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. PELAYANAN BERKUALITAS adalah upaya dengan mutu terbaik yang diselenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik melalui pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang merata bagi seluruh masyarakat.

MISI Misi merupakan sesuatu yang dilaksanakan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh aparat dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang serta mengetahui peran dan program-program dan hasil yang akan dicapai. Adapun misi Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah : 7. Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas dan berdaya saing serta berbasis masyarakat 8. Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang amanah, professional dan tepat guna 9. Mewujudkan sistem informasi dan promosi kesehatan yang berkualitas 10. Meningkatkan Prilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat secara mandiri 11. Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. 12. Meningkatnya kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat maupun Forum Kota.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Tujuan : 1. Tercapainya Prilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat secara mandiri 2. Tercapainya pengawasan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular secara efektif. 3. Tersedianya pelayanan pelayanan kesehatan yang cepat, bermutu, berdaya saing serta berbasis masyarakat.

4. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang amanah, professional dan tepat guna. 5. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan 6. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan dasar yang representatif dan sessuai standar akreditasi. 7. Mewujudkan pembangunan kesehatan berwawasan lingkungan 8. Tersedianya sistem informasi kesehatan daerah (SIKDA) yang up to date dan promosi kesehatan yang berkualitas sebagai upaya pencegahan penyakit. 9. Meningkatnya kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat

SASARAN 1. Terwujudnya peningkatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat secara mandiri(PHBS) 2. Terkendalinya penyakit di tengah masyarakat masyarakat 3. Terciptanya lingkungan kota yang sehat 4. Peningkatan status gizi masyarakat 5. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pelayanan dasar 6. Peningkatan sarana dan prasarana Pelayanan Kesehatan 7. Tersedianya Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) yang up to date dan promosi kesehatan yang berkualitas 8. Meningkatnya kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat maupun Forum Kota 4.3. Strategi dan Kebijakan Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Kesehatan di Kota Padang Panjang yaitu Mewujudkan kota Padang Panjang yang amanah, aman dan sejahtera melalui ; 1. Peningkatan PHBS Dengan strategi : 1) Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. 2) Meningkatkan penegakan Perda Rokok (KTR) 3) Meningkatkan peran Posyandu Balita, lansia, dan Posbindu PTM serta Kelurahan Siaga 4) Peningkatan sarana prasarana CTPS di sekolah 5) Mengoptimalkan Forum Kota Sehat. 2. Meningkatkan status gizi masyarakat Dengan strategi :

1) Meningkatkan pola pikir dan prilaku sadar gizi masyarakat. 2) Mengoptimalkan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dengan tenaga penyuluh yang handal dan kompeten serta media promosi yang inovatif. 3. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pelayanan dasar. Dengan strategi : 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional 2) Optimalisasi terhadap akses dan kualitas pelayanan kesehatan 3) Meningkatkan tenaga kesehatan yang memiliki sertifikat kompetensi serta penempatan yang sesuai. 4) Meningkatnya kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat maupun Forum Kota. 4. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan Dengan strategi : 1) Peningkatan sarana dan prasarana sesuai standar Akreditasi Pelayanan Puskesmas. 2) Pembangunan gedung Pukesmas yang representatif 3) Percepatan operasional Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana program dan kegiatan UPTD Puskesmas Koto Katik dalam rangka mewujudkan Visi UPTD Puskesmas Koto Katik, sebagai berikut : A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan : 1. Penyediaan jasa surat menyurat 2. Penyediaan sistem informasi kesehatan 3. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik 4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 5. Penyediaan jasa administrasi keuangan 6. Penyediaan jasa kebersihan kantor 7. Penyediaan alat tulis kantor 8. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

9. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor 10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 11. Penyediaan makanan dan minuman 12. Rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 13. Penyediaan jasa administrasi/teknis perkantoran 14. Penyediaan jasa medis B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : 1. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 2. Pemeliharaan rutin/berkala alat kantor 3. DAK Bidang Kesehatan 4. Penunjang operasional DAK C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1. Penyediaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 2. Pengadaan pakaian kerja lapangan 3. D. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya. 2. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan 3. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya. 4. Peningkatan surveilance dan penanggulangan penyakit tidak menular 5. Perbaikan gizi masyarakat 6. Revitalisasi Sistem Kesehatan 7. Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 8. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik essensial 9. Peningkatan Kesehatan Masyarakat 10. Peningkatan pelayanan bagi pengungsi korban bencana 11. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 12. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan 13. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan 14. Monitoring dan evaluasi 15. Usaha Kesehatan Sekolah E. Program Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Penyediaan media promosi dan informasi kesehatan 2. Penyuluhan masyarakat untuk pola hidup sehat

3. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluhan kesehatan 4. Monev Promkes 5. Pengembangan Kelurahan Siaga

F. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1. Pengembangan keluarga sadar gizi 2. Pemberian makanan tambahan dan vitamin 3. Monev Gizi 4. Penanggulangan gizi kurang,kurang vitamin A dan gangguan yodium G. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1. Penyuluhan lingkungan sehat 2. Monev Kesling H.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 1. Penyemprotan sarang nyamuk / foging sarang vektor 2. Peningkatan Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah/KLB 3. Peningkatan KIE Pemberantasan Pencegahan Penyakit 4. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 5. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 6. Pengadaan vaksin penyakit menular 7. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 8. Monev I.Program Peningkatan Kesehatan Anak Balita 1. Imunisasi bagi anak balita 2. Pendidikan dan pelatihan perawatan anak balita 3. Monev Kesga J. Program Peningkatan Kesehatan Lansia Pelayanan dan pemeliharaan kesehatan perawatan lansia K. Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 1. Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan keluarga 2. Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga 3. Kunjungan ibu hamil dan ibu nifas 4. Pelaksanaan kelas ibu dan balita

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

SASARAN RPJM dan INDIKATOR KINERJA : 1. Program peningkatan kesehatan Ibu dan Anak 

Kunjungan rumah ibu hamil



Deteksi dini dan pemantauan ibu hamil resti



Melaksanakan kelas Ibu Hamil dan ibu balita



Melakukan kunjungan rumah neonatus



DDTK bayi dan balita

2. Peningkatan PHBS 

Meningkatnya persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat



Meningkatnya persentase penduduk yang memiliki akses air bersih



Meningkatnya sarana prasarna CTPS di sekolah



Meningkatnya persentase penduduk yang tidak merokok di rumah



Meningkatnya kesembuhan penyakit TB Paru



Meningkatnya persentase penjaringan penyakit tidak menular

3. Meningkatkan status gizi masyarakat 2.1. Menurunnya persentase status gizi kurang balita 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Pelayanan Dasar Meningkatnya persentase tenaga kesehatan yang memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan penempatan. 5. Peningkatan sarana prasarana pelayanan kesehatan Terwujudnya Puskesmas yang terakreditasi Pembangunan gedung Puskesmas yang representatif

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategik UPTD Puskesmas Koto Katik yang mengacu kepada RPJMD Kota Padang Panjang merupakan dokumen yang terarah dan terstruktur yang menjabarkan Visi dan Misi UPTD Puskesmas Koto Katik dan akan dilaksanakan melalui tahapan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Rencana Strategik ini merupakan komitmen bersama jajaran Puskesmas Koto Katik yang merupakan perwujudan niat dan cita-cita luhur dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Adapun pelaksanaan Renstra ini bertujuan untuk mewujudkan efektifitas kegiatan UPTD Puskesmas Koto Katik yang dilaksanakan berdasarkan tujuan, sasaran dan target yang telah di tetapkan. Selain itu juga untuk menjaga Akuntabilitas kinerja Pukesmas Koto Katik dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui system pertanggungjawaban yang periodik. Padang Panjang,

Oktober 2014

KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTO KATIK

dr. YUNITA SARASWATI NIP. 197006172002122003

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

UPTD PUSKESMAS KOTO KATIK TAHUN 2013 – 2018

UPTD PUSKESMAS KOTO KATIK DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2014

Related Documents

Koto
November 2019 18
Renstra
November 2019 52
Koto Notes
October 2019 28
Renstra Rs.docx
December 2019 46

More Documents from "guntur"