Rencana_pelaksanaan_pembelajaran_kesehat.docx

  • Uploaded by: WahyuRajasaSamiadji
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rencana_pelaksanaan_pembelajaran_kesehat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,320
  • Pages: 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Pengajaran Mikro

Dosen Pembimbing: Ahmad Rithaudin, M.Pd

Disusun Oleh:

Fitri Nur Isnaeni 12601241044

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAN (RPP)

Satuan Pendidikan

: SMK Negeri Pundong

Mata Pelajaran

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester

: X/I ( Ganjil)

Tema/Topik

: Pendidikan Kesehatan

Waktu

: 20 menit

Keterampilan Mengajar

: Keterampilan Menjelaskan Keterampilan Mengadakan Variasi

Standar Kompetensi 7. Menerapkan budaya hidup sehat.

Kompetensi Dasar 7.1 Memahami kesehatan reproduksi remaja. 7.2 Menganalisis pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dalammenerapkan pola hidup sehat.

Indikator 1.

Memahami dan menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi.

2.

Memahami dan menjelaskan fungsi organ reproduksi manusia.

3.

Mengetahui problema kesehatan reproduksi remaja.

4.

Memahami cara menjaga kesehatan reproduksi dalam menerapkan pola hidup sehat.

5.

Berperilaku sopan, bertanggung jawab, dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri.

A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami pengertian kesehatan reproduksi. 2. Siswa dapat memahami fungsi organ reproduksi manusia dengan baik dan benar. 3. Siswa dapat mengetahui problema kesehatan reproduksi remaja. 4. Siswa dapat membiasakan menjaga kesehatan reproduksi untuk menerapkan pola hidup sehat.

5. Siswa memiliki kesadaran tentang arti penting merawat tubuh sebagai wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 6. Siswa dapat menunjukkan perilaku hidup sehat dengan menjaga kesehatan reproduksi. 7. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan menunujukkan sikap sopan, bertanggung jawab, kerjasama dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri Karakter yang diharapkan:  Sopan (Polite)  Tanggungjawab (Responsibility)  Kerjasama (Cooperation)  Peduli (Respectful)  Percaya Diri (Confidence)

B. Materi Pembelajaran : Menjaga kesehatan reproduksi untuk menerapkan pola hidup sehat.

C. Metode Pembelajaran : 1.

Penemuan Terpimpin

2.

Diskusi

3.

Tanya jawab kepada murid

D. Kegiatan Pembelajaran : 1. Pendahuluan (.... menit) a. Salam dan Berdoa Memberikan salam kepada peserta didik dan dipimpin berdoa menurut agama dan kepercayaan masing–masing. b. Presensi Mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan keadaan kesehatan peserta didik secara umum. Jika ada siswa yang tidak masuk, ditanyakan kenapa tidak masuk. Jika tidak ada kabar, meminta tolong pada siswa untuk nanti setelah pulang sekolah menanyakan kenapa tidak masuk sekolah. c. Apersepsi

Guru membuka pelajaran untuk membangkitkan motivasi peseta didik dengan cara: - Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari guna

mengetahui seberapa jauh kompetensi awal peserta didik pada materi yang akan dipelajari sekaligus untuk mengaitkan materi pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. - Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan dipelajari. - Memberikan motivasi kepada peserta didik.

2. Kegiatan Inti (20 menit)  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Menjelaskan kepada siswa secara singkat pengetahuan umum mengenai kesehatan reproduksi, yang dijelaskan secara garis besar mengenai kesehatan reproduksi remaja.  Menjelaskan kepada siswa fungsi organ reproduksi manusia.  Menjelaskan kepada siswa cara menjaga kesehatan reproduksi agar terhindar dari penyakit kelamin.  Mengawasi dan membiarkan siswa mengeksplorasi inti yang ditangkap dari penjelasan singkat sebelumnya.  Selanjutnya melakukan tahap/proses pengamatan, pertanyaan/menanya kepada peserta didik, mencoba, menalar, dan melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dijelaskan.  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Pembagian kelompok sesuai tepat duduk (sesuai banjar tepat duduk).  Melakukan diskusi selama 4 menit.  Mempresentasikan hasil diskusi, setiap kelompok mewakilkan 1 orang untuk menyampaikan hasil diskusinya.  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat terhadap keberhasilan peserta didik,

 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,  memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,  memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;  membantu menyelesaikan masalah;  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup a. Kesimpulan b. Evaluasi Pembelajaran - Melakukan penilaian dan refleksi terhadap permainan yang telah dilakukan secara konsisten. - Peserta didik memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. - Merencanakan kegiatan lanjutan dalam bentuk pembelajaran remidi maupun program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. c. Tugas - Mencari informasi mengenai pola makan sehat. d. Berdoa

E. Sumber Belajar 1. Ruang kelas

2. Buku teks 3. Buku referensi a) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas X b) Nugraha, Boyke Dian. 2010. Problema Seks dan Solusinya: Fot Teens. Jakarta: Bumi Aksara. 4. Internet a) ______. 2014. Hindari Jenis Makanan Ini Untuk Mencegah Kerusakan Sistem Reproduksi. Diambil pada tanggal 10 April 2015 dari http://www.gubuginformasi. com/2014/11/hindari-jenis-makanan-ini-untuk-cegah.html. b) ______. 2011. Makanan Berbahaya Untuk Organ Reproduksi. Daiambil pada tanggal

10

April

2015

dari

http://www.kawankumagz.com/read/5-makanan-

berbahaya-untuk-organ-reproduksi. c) ______. Tips Alami Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita. Diambil pada tanggal 10 April 2015 dari http://www.foredi.co/tips-alami-menjaga-kesehatan-reproduksiwanita/. d) ______. Kesehatan Alat Reproduksi Wanita. Diambil pada tanggal 10 April 2015 dari http://manfaat.co/kesehatan-alat-reproduksi-wanita.html. e) ______. Kesehatan Reproduksi Remaja. Diambil pada tanggal 10 April 2015 dari http://www.authorstream.com/Presentation/janggaleman-525794-kesehatanreproduksi-remaja/.

F. Media Pembelajaran 1. LCD 2. Laptop 3. Powerpoint Presentation

G. Penilaian 1. Penilaian Pengetahuan Setelah mempelajari materi memahami dampak seks bebas, para peserta didik mengerjakan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab dengan menjawab berbagai pertanyaan yang

berhubungan dengan dampak seks bebas untuk dikumpulkan menjadi fortopolio. Berikut rubrik untuk penilaian pengetahuan No

Pertanyaan

Jawaban

1.

Jelaskan pengertian kesehatan reproduksi secara

Skor

singkat! 2.

Jelaskan fungsi organ reproduksi manusia!

3.

Jelaskan cara menjaga kesehatan reproduksi untuk diri sendiri!

4.

Jelaskan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja?

5.

Apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit kelamin akibat kurang menjaga kesehatan reproduksinya?

2. Penilaian Keterampilan Penilaian aspek keterampilan dilakukan terhadap keterampilan berdiskusi dan presentasi. Tugaskan peserta didik untuk berdiskusi dan presentasi tentang materi memahami dampak seks bebas, kemudian buatlah rubrik penilaian keterampilan seperti berikut:

Penilaian mempresentasikan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi Penilaian proses Nama Siswa

Keaktifan mengemukakan pendapat 1

2

3

4

1

Skor

Keaktifan

Keaktifan

Bertanya

Menjawab

2

3

4

1

2

3

akhir

4

Ket

Jumlah skor maksimal keterampilan = 12

kriteria penilaian: 1 = tidak kompeten 2 = cukup kompeten 3 = kompeten 4 = sangat kompeten

Penilaian Keterampilan =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑥 100%

3. Penilaian Sikap Penilaian aspek sikap dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta didik berdiskusi dan presentasi. Aspek-aspek yang dinilai meliputi: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi. Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta peserta didik menunjukkan atau menampilkan sikap yang diharapkan. Tiap sikap yang dicek (√) dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4 dengan kriteria sebagai berikut: Aspek Sikap Yang Dinilai No

Nama Siswa

Kerjasama

Menghargai teman

Toleransi

Disiplin

Tanggung jawab

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Σ

NA

Jumlah skor maksimal (sikap) = 20

Kriteria Penilaian: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang Penilaian Afektif =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑥 100%

Rubrik Penilaian Siswa Aspek Penilaian No

Nama Siswa

Pengetahuan Keterampilan (P)

(K)

Keterangan • Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara = 95 – 100 • Mendapat nilai Baik, jika skor antara = 85 – 94 • Mendapat nilai Cukup, jika skor antara = 75 – 84 • Mendapat nilai Kurang, jika skor antara = 60 – 74 • Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara < 60

Σ NA = Sikap

𝑃+𝐾+𝑆

(S)

3

Paraf Guru

RUBRIK PENILAIAN PERILAKU DALAM MENGIKUTI KEGIAN PEMBELAJARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN

CEK (√ )

4. Sopan dalam berturut kata dan berperilaku. 5. Tanggung jawab (sungguh-sungguh melakukan tugas ) 6. Kerjasama (saling membantu) 7. Peduli (kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat) 8. Percaya Diri Jumlah Jumlah skor maksimal = 5

Yogyakarta, 13 April 2015 Mengetahui, Dosen Pembimbing Mikro

Mahasiswa

Ahmad Rithaudin, M. Pd

Fitri Nur Isnaeni

NIP:

NIM: 12601241044

LAMPIRAN

A. Pengertian Reproduksi Reproduksi adalah suatu proses untuk menghasilkan keturunan. Organ reproduksi manusia akan mulai berfungsi pada wanita ovarium akan mulai bekerja ketika wanita mulai haid, sekitar umur 10-12 tahun, dan akan berakhir ketika masa menopause. Pada pria testis akan mulai bekerja ketika pria masuk akhil baligh yaitu ditandai oleh mimpi basah sekitar usia 11-14 tahun.

B. Kesehatan Reproduksi Remaja Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak sematamata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan social yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan system reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Pengetahuan Dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik, antara lain : a. Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang remaja).

b. mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan pasangannya. c. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi. d. Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi. e. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual. f. Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negative. g. Hak-hak reproduksi.

C. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi 1. Hindari seks bebas Masa remaja adalah masa dimana semuanya terasa indah, tidak banyak beban yang dirasakan, hati mulai berbunga bunga, karena mulai tumbuh benih benih cinta. Jika tidak dibarengi dengan pemahaman dan pengetahuan yang dalam, maka cinta yang ada bisa beralih kepada tindakan untuk saling memuaskan nafsu dan birahi. Hal ini yang melatarbelakangi adanya seks bebas pada remaja. Karena itu pahami tentang akibat melakukan seks bebas, yang hanya akan membawa kekecewaan dan penyesalan kemudian. 2. Menjaga kebersihan alat kelamin a) Organ Wanita  Kenali organ reproduksi dan fungsinya  Memelihara kebersihan diri - Usahakan agar daerah kemaluan dan selangkang selalu kering. - Ganti pembalut minimal 3-4x sehari ketika haid. - Mandilah minimal dua kali sehari dengan air bersih dengan air bersih. - Membasuh organ reproduksi sehabis buang air kecil. Cara membersihkannya adalah dari arah depan ke belakang. - Minumlah air putih lebih banyak dan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Saat menstruasi, banyak zat besi yang hilang dari tubuh kita melalui darah menstruasi.

- Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh. b) Organ Laki-Laki  Mandilah minimal dua kali sehari menggunakan air bersih. Jika badan terasa kotor dan lengket, sebaiknya langsung dibersihkan.  Gantilah pakaian paling sedikit dua kali sehari.  Basuhlah organ reproduksi sehabis buang air kecil.  Berolahraga secara teratur dan minum air putih yang cukup banyak.  Hindari pemakaian pakaian dalam yang terlalu ketat karena dapat menyebabkan iritasi.

D. Penyakit Kelamin Penyakit kelamin atau dikenal sebagai penyakit menular seksual adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman. Jika tidak diatasi tepat waktu, gejala penyakit kelamin ini dapat menyebabkan kerusakan sebagian besar alat kelamin. (http://doktersehat.com/ciriciri-penyakit-kelamin/#ixzz3XAuM5DQ). Macam-macam penyakit kelamin antara lain: 1. Gonorrhea & Chlamydia a) Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit kelamin ini. b) Pada pria, penyakit kelamin ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali; c) Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak diobati penyakit kelamin ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan. d) Penyakit kelamin ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini. 2. Herpes a) Disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan. b) Gejala timbul antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit kelamin ini.

c) Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair. d) Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang. e) Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang sering. f) Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes karena lecet terjadi di dalam vagina. 3. Infeksi jamur a) Disebabkan oleh jamur. b) Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak disunat. c) Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal. d) Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur. 4. Syphilis a) Disebabkan oleh bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit kelamin ini. b) Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit. c) Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit kelamin ini dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagian tubuh lain. d) Syphilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan penicillin. e) Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada vagina.

5. Vaginistis a) Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan menimbulkan ketidaknyamanan. b) Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia) atau jamur. c) Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri tidak berbahaya yang memang menetap pada vagina. d) Dapat diselidiki dengan meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop.

e) Pada umumnya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya. 6. AIDS (acquired immune deficiency syndrome)/HIV a) Penyakit kelamin akibat hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak bekerjanya sistim kekebalan tubuh. b) Tidak ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah. c) Dapat menyebabkan kematian setelah sepukuh tahun setelah terinfeksi virus HIV, tetapi pengobatan (red : tidak menyebuhkan secara total) telah ditemukan. d) Disebarkan melalui hubungan intim dan pemakaian jarum suntik secara bersamaan.

More Documents from "WahyuRajasaSamiadji"