Rencana Novel 1 2.docx

  • Uploaded by: hana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rencana Novel 1 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,473
  • Pages: 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu

: : : : :

SMAN 9 BANDUNG XI/ Semester 2 Bahasa Sunda Novel 8 x 40 menit (4 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran dengan model Discovery Learning dipadukan dengan metode Diskusi kelompok dan mind mapping dengan pendekatan saintifik, yang membimbing peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian masalah, peserta didik dapat menganalisis isi, struktur dan aspek kebahasaan carita novel sehingga mampu menyajikan hasil analisis novel melalui berbagai media (seperti bagan, cerita bergambar, animasi) dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan dengan rasa nasionalisme, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi secara lisan ataupun tulisan dan bekerjasama dengan baik. B. Kompetensi Inti Kompetensi Inti Sikap (K-1 dan KI-2) Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya. Pengetahuan (KI-3)

Keterampilan (KI-4)

Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang (a) ilmu pengetahuan, (b) teknologi, (c) seni, (d) budaya, dan (e) humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara (a) efektif, (b) kreatif, (c) produktif, (d) kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g) komunikatif, dan (h) solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Pengetahuan

Keterampilan

11.3.6 Menganalisis isi, struktur dan aspek kebahasaan novel

11.4.6 menyajikan hasil analisis novel melalui berbagai media (seperti bagan, cerita bergambar, animasi) dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebasaan.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 11.3.6.1 Dapat mengidentifikasi isi novel Sunda 11.3.6.2 Dapat menentukan jenis novel yang sudah dibaca 11.3.6.3 Dapat mengidentifikasi struktur novel

11.4.6.1 Dapat menyajikan hasil analisis struktur novel yang telah dibaca melalu media cerita bergambar (mand mapping) 11.4.6.2 Dapat mentransformasikan cerita novel kedalam bentuk video drama 11.4.6.3 Mendemonstrasikan drama hasil transformasi novel

11.3.6.4 Dapat menganalisis aspek kebahasaan yang digunakan dalam novel yang telah dibaca

D. Materi  Pengertian Novel Sunda  Sejarah Novel Sunda  Jenis Novel Sunda  Contoh Novel Sunda  Unsur intrinsik dan ekstrinsik Novel Sunda E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Metode : diskusi kelompok, mand mapping, tanya jawab, penugasan Model : Discovery Learning F. Media

: Lembar aktivitas Peserta didik, contoh (materi), LCD, Leptop, speaker

G. Sumber Belajar

: Haerudin, D. 2017. Basa Sunda Urang Pangajaran Basa Sunda pikeun Murid SMA/SMK/MA Kelas XI Kurda Basa Sunda 2013 Revisi 2017. Bandung: Geger Sunten Isnendes, R. 2010. Handout Teori Sastra Ardiwinata, DK. 1918. Baruang ka nu Ngarora. Bandung: Rahmat Cijulang RAF (Rahmatullah Ading Affandie). 2008. Nu Kaul Lagu Kaléon. Bandung: Kiblat Koesman, MO (Moehamad Oenoen). 2013. Si Kabayan Ngalalana. Bandung: Kiblat Koraliati, Ai. 2015. Catetan Poéan Réré. Bandung: Kiblat Rustandi, Ahmad. 2016. Anjar jeung Rampog Geulis. Bandung: Kiblat Rustandi, Ahmad. 2015. Anjar Lawan Raja Bangsat. Bandung: Kiblat Djajadilaga, TB. 2014. Nyi Sarikingkin. Bandung: Kiblat

H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Indikator Pencapaian Kompetensi 11.3.3.1 Mengidentifikasi isi Novel Sunda 11.3.6.2 Menentukan jenis-jenis Novel Sunda Kegiatan Pendahuluan

Waktu

 Guru memberikan salam dan mengajak Peserta didik berdo’a 10 menit sebelum memulai pelajaran  Guru menyuruh Peserta didik untuk mengecek keadaan di sekitarnya agar terbebas dari sampah  Guru mengecek kehadiran Peserta didik  Peserta didik diberikan motivasi agar konsentrasi dalam pembelajaran dan terlibat aktif dalam pembelajaran  Membangun apersepsi dengan menanyakan materi tentang Novel Sunda  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu memahami isi cerita dan menentukan jenis novel Sunda tang telah dibacanya  Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan pembelajaran yang disampaikan oleh guru Kegiatan Inti

Abad 21 Character Building -religius -Disiplin

-Tanggung jawab

 Peserta didik menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara 60 menit garis besar/global tentang materi pelajaran novel mengenai pengertian, sejarah novel sunda, ciri-ciri, jenis dan contoh novel untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan pengertian, sejarah novel sunda, ciri-ciri, jenis dan contoh novel  Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai pengertian, sejarah novel sunda, ciri-ciri, jenis dan contoh novel yang belum dipahami  Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok  Guru memberikan tugas untuk membuat ringkasan isi novel yang telah diberikan kepada peserta didik  Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi isi cerita novel yang dibacanya  Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk membahas isi cerita dan mengklasifikasikan jenis novel yang dibacanya  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan ringkasan isi cerita dan jenis novel dengan rasa percaya diri sesuai dengan pemahamannya  Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami serta peserta didik yang lain memberikan tanggapan

Critical Thinking Carakter Building -Disiplin -Syukur -Literasi

Kegiatan Penutup  Guru memberikan pertanyaan secara tepat mengenai materi 10 menit novel yang diberikan  Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang pengertian, sejarah, ciri-ciri dan jenis novel  Peserta didik yang belum selesai menganalisis isi diberikan tugas untuk membuat ringkasan tentang isi cerita novel yang dibacanya  Peserta didik diberikan informasi tentang materi minggu yang akan datang yaitu tentang struktur novel  Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar serta mengucapkan salam.

Character Building -Disiplin

-Tanggung Jawab -Religius

Pertemuan kedua Indikator Pencapaian Kompetensi 11.3.6.3 Dapat mengidentifikasi struktur novel 11.3.6.4 Dapat menganalisis aspek kebahasaan yang digunakan dalam novel yang telah dibaca 11.4.6.1 Dapat menyajikan hasil analisis struktur novel yang telah dibaca melalu media cerita bergambar (mind mapping) Waktu Abad 21 Kegiatan Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak Peserta didik berdo’a 10 menit sebelum memulai pelajaran  Guru menyuruh Peserta didik untuk mengecek keadaan di sekitarnya agar terbebas dari sampah  Guru mengecek kehadiran Peserta didik  Peserta didik diberikan motivasi agar konsentrasi dalam pembelajaran dan terlibat aktif dalam pembelajaran  Membangun apersepsi dengan menanyakan materi novel sebelumnya  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu mengidentifikasi struktur novel dan menganalisis aspek kebahasaan dalam novel  Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan pembelajaran yang disampaikan oleh guru Kegiatan Inti

Character Building

 Peserta didik menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara 60 menit garis besar/global tentang materi pelajaran Novel mengenai struktur novel Sunda meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik serta aspek kebahasaan dalam novel, untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan struktur novel  Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai struktur novel  Guru mengecek tugas peserta didik yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi struktur novel yang telah dibacanya  Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk membuat mind mapping struktur novel yang telah dibacanya  Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dalam bentuk mind mapping  Peserta didik menyampaikan hasil kreasi tentang struktur novel dan menganalisis aspek kebahasaan yang terkandung dalam novel secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

Critical Thinking

-Religius -Disiplin

-Tanggung jawab

Carakter Building -Disiplin -Syukur

-Literasi

Kegiatan Penutup  Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang 10 menit struktur novel yang terdapat pada novel yang dibacanya dan aspek kebahasaan yang terkandung dalam novel  Peserta didik diberikan informasi tentang materi minggu yang akan datang yaitu menyajikan bagan analisis novel yang telah dibaca kedalam bentuk drama (transformasi)  Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar serta mengucapkan salam.

Character Building -Tanggung Jawab

-Religius

I. Penilaian 1. Teknik Penilaian: - Penilaian Sikap : Pengamatan/Observasi - Penilaian Pengetahuan : Tes Lisan dan Tulisan - Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja 2. Bentuk Penilaian : - Observasi : Lembar Pengamatan - Tes tertulis : Uraian - Unjuk kerja : Lembar penilaian Presentasi 3. Instrumen Penilaian 4. Remedial  Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas  Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.  Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

Mengesahkan, Guru Mata Pelajaran Basa Sunda

Mega Rahayu, S.Pd

Bandung, 18 Februari 2019 Guru Praktikan

Hana Khoirunnisa

Lampiran-lampiran INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran Kreatif

: SMAN 9 BANDUNG : 2018/2019 : XI / Semester 2 : Bahasa Sunda Tanggung Jawab

Disiplin

Santun

No

Skor 1-5

1-5

1-5

1-5

1 2 3 4 5

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMAN 9 BANDUNG Mata Pelajaran : Bahasa Sunda Kelas/ Semester : XI/ 2 Kompetensi Dasar : 11.3.6 Menganalisis isi, struktur dan aspek kebahasaan novel 11.4.6 Menyajikan hasil analisis novel melalui berbagai media (seperti bagan, cerita bergambar, animasi) dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebasaan. IPK : 11.3.6.1 Mengidentifikasi isi novel Sunda 11.3.6.2 Mengklasifikasikan jenis novel yang sudah dibaca 11.3.6.3 Mengidentifikasi struktur novel Materi Pokok Lembar Instrumen

: Novel :

No Soal Jawaban Skor Tétélakeun deui naon anu disebut novel Novél téh nya éta prosa rékaan (fiksi) dina wangun lancaran tur alur caritana 20 1 dina karya sastra Sunda? ngarancabang (kompleks). Novel mah biasana tokohna loba, alurna panjang, latarna

2

3

laluasa, tur eusi caritana nyaritakeun kahirupan sapopoé. Kumaha sajarah kamekaran novel dina Asupna novél kana sastra Sunda téh sastra Sunda? pangaruh ti sastra Barat, utamana Walanda. Novél munggaran dina sastra Sunda nyaéta Baruang ka nu Ngarora karangan Daéng Kanduruan Ardiwinata (D.K. Ardiwinata), nu medal di taun 1914. Upama dibandingkeun jeung novél Indonésia, novél Indonésia nu mimiti medal judulna Azab dan Sengsara karangan Merari Siregar nu medal di taun 1920. Naon waé unsur intrinsik novel téh? Unsur intrinsik novel téh nya éta hal-hal anu Cing jéntrékeun! aya patalina jeung kagemblengan carita dina novel, di antarana: 1. Téma atawa jejer, nyaéta hal atanapi gagasan anu ditepikeun ku pangarang dina karyana. Hartina naon-naon anu ditepikeun ku pangarang keur nu maca. 2. Palaku, nyaéta tokoh anu ngalalakon atawa anu dilalakonkeun dina carita. Dina novel, umumna palakuna téh manusa biasa, béda jeung dina dongéng, carita pantun atanapi wawacan, palakuna téh mahluk go’ib, sabangsaning jin, jeung sasatoan nu bisa ngomong. Tokohtokoh dina novel mah umumna mibanda watek atawa karakter sakumaha kahirupan manusa biasa, aya nu sabar, barangasan, babarian, bageur, jujur, tukang linyok bohong, jsté. Cindekna, unggal palaku mibanda karakter atawa watek saperti manusa sakumaha nu sok kapanggih dina kahirupan sapopoé. 3. Latar atanapi séting, nyaéta waktu jeung tempat lumangsunga kajadian dina carita. Latar tempat umumna bisa di kota, désa, atawa di sakola. Ari latar waktu, biasa dicirian ku jam, tanggal, taun, beurang atawa peuting. 4. Galur atanapi plot, nyaéta jalanna carita atawa runtuyan kajadian dina carita. Galur dina carpon aya anu marélé (maju), mundur, jeung aya ogé anu mobok tengah (flashback). 5. Amanat, nyaéta hal-hal anu ditepikeun ku pangarang dina carita novel. Amanat bisa kapanggih ku nu maca sanggeus neuleuman eusi caritana. Biasana ngandung piwuruk atawa hal-hal anu bisa ditula

40

40

JUMLAH SKOR KESELURUHAN

100

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Satuan Pendidikan Jumlah Soal Mata Pelajaran Penyusun

: SMAN 9 BANDUNG :3 : Bahasa Sunda : Hana Khoirunnisa

No. Urut

Kompetensi Dasar

Materi

1.

11.3.6 Menganalisis NOVEL isi, struktur, dan aspek kebahasaan novel.

Kelas/ Smt

Indikator Soal

No. Soal

XI/ Genap 11.3.6.1 Peserta didik dapat 1, 2 mengidentifikasi isi novel Sunda

1.3.6.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur novel

3

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran

No Nama Siswa

: SMAN 9 BANDUNG : 2018/2019 : XI / Semester 2 : Bahasa Sunda Kreatifitas 10-100

Argumentasi 10-100

Kontribusi 10-100

Skor

1 2 3 4 5

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Skor Perolehan X 100% Skor maksimal

Keterangan ; a. Menkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif b. Mendengarkan dipahami sebagai kemampuan pesertadidik untuk tidak menyela, memotong, menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya c. Berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam melakukan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau memtantakan gagasannya d. Berkontribusi kemampuan peserta didik memberi masukan gagasa-gagasan yang mendukung atau mengarah pada penarikan kesimpulan termasuk didalamnya menghargai perbedaan pendapat

MATERI NOVEL Uraian materi 1. Pengertian (wangenan) Novel Novél téh nyaéta karya rekaan (fiksi) dina wangun prosa. Umumna panjang, heuteu pondok kawas carita pondok (carpon). Kusabab panjang, galur caritana atawa plotna ngarancabang (loba). Ku kituna bisa midangkeun rupa-rupa tokoh (palaku), kajadian, sarta laluasa medar karakter masing-masing tokoh na. Eusina ngindung kana kajadian sapopoé. Jadi henteu kawas dongéng, sanajan sarua fiksi, carita dina novél mah kaharti ku akal. Novél mangrupa karya sastra sampeuran. Eusina ngalakonkeun palaku atawa tokoh carita gamet pisan, ti awal nepi ka akhir. Bédana jeung carita pondok, carita pondok mah kur ngalakonkeun sabagian kahirupan palaku Di urang mah rajeun dibédakeun antara novél jeung roman téh. Biasana karya roman dianggap leuwih panjang jeung lengkep ti batan novél. Tapi, sabenerna novél jeung roman téh éta-éta kénéh. Ciri-ciri novél nu pangpentingna nyaéta:  Wangun prosa (fiksi) panjang, jeung leuwih panjang batan carpon. Éta hal keur ngagampangkeun upama dicetak cukup keur sabukueun. Upama dibaca nepi ka tamat, sabab wangunna panjang moal cukup satengah jam.  Tokohna loba sarta kajadian nu dicaritakeunnana bisa rupa-rupa (ngarancabang).  Jejer jeung eusina nyaritakeun kahirupan sapopoe 2. Sejarah Novel Sunda Asupna novél kana sastra Sunda téh pangaruh ti sastra Barat, utamana Walanda. Novél munggaran dina sastra Sunda nyaéta Baruang ka nu Ngarora karangan Daéng Kanduruan Ardiwinata (D.K. Ardiwinata), nu medal di taun 1914. Upama dibandingkeun jeung novél Indonésia, novél Indonésia nu mimiti medal judulna Azab dan Sengsara karangan Merari Siregar nu medal di taun 1920. Sanajan heuteu saloba novel basa indonesia, novel basa sunda nu dipedalkeun mangrupa buku, heuteu kurang reana.Utamana taun 60-an jeung taun 70-an.Sebenerna ayeuna oge aya keneh novel basa sunda nu terbit dina wangun buku teh, tapi jumlahna saeutik pisan. Pengarang Sunda jeung novel karyana, diantarana: 1. D.K. Ardiwinata : Baruang kanu ngarora. 2. Caraka : Sripanggung 3. Candrahayat : Carmad 4. Yus Rusamsi : Dedeh, wilujeng Enjing 5. Ningrum julaeha : Arca 6. Eddy D.Iskandar : Cinta Pabaliut 3. Unsur intrinsik jeung ekstrinsik novel sunda Unsur Intrinsik : téma, galur (mérélé/ maju, ti heula pandeuri/mundur, mobok tengah/campuran), latar (tempat, waktu, suasana), tokoh jeung penokohan Unsur ekstrinsik : puseur sawangan/sudut pandang, gaya basa, amanah Unsur-unsur novel ditetelakeun dihandap ieu :

Conto tingkesan novel Barang bréh Nyi Dampi nénjo Nyi Rapiah datang ka bengong, bet jadi geulis kabina-bina. Bijil cahaya meni mancur. Turug-turug geus lila teu papanggih. Baréto mah can bisa ngomé manéh . Ngomong dina jero atina, “Sameureun Aom Kusman mani kokolopokan palay ka Nyi Rapiah, da sakie geulisna.” Cék Nyi Rapiah, “Calik Embi! Nyandak naon éta téh?” Walon Nyi Dampi, “Rupi-rupi baé, Lis, aya sinjang, aya kekemben “Cing ninggalan. Ieu bogoh samping kebat. Sabaraha pangaosna “Eta mah teu kirang deui Rp.25, mésérna ogé Rp.22,5 “Beu naha mahal-mahal teuing? Teu kenging Rp.15. “Teu kenging, Lis, mésérna ogé tebih kénéh. Sareng ieu embi ngabantun lélépan lucu pisan pantes dianggo ku Elis. Geura anggo dina jariji.” “Tuluy, ninggang kana réma anu sakitu manisna. Geura tingali éta berlianna mani enyut, cahayana kuwung-kuwungan. Mirah delima anu di tengah sakitu lucuna, manis siga amis, kulit konéng kasipuh ku watang emas, mani ngagempur.” Cék Nyi Rapiah, “Edas, Embi mah ku tiasa mapantes téh. Sabaraha ieu téh pangaosna “Ari pangaosna mah Rp.25, dan berlianna enya ogé lalembut, tapi aralus, teu aya nu paut; mirah delimana oge bangsana saé. “Ah mahal teuing, Embi, teu gaduh artosna; ongkoh ari ali mah goréng-goréng ogé, geus gaduh. Ngan éta baé samping, kuring meuli hiji, lamun dipaparinkeun Rp.20.” Mangga baé Lis dimurahkeun, étang-étang ngahaturkeun sawaréh; ka nu sanés mah moal dihaturkeun. Ari éta lélépan, upami palay mah mangga baé montong digaleuh.” “Montong digaleuh kumaha? Méré?” “Enya ngahaturanan. “Ah, Embi mah sok ngabobodo, kawas ka budak.” “Ih, sanés kitu, ari sayaktosna mah Embi téh jaba rék dagang bari ngemban dawuhan Aom Kusman ka Nyai, saurna palay wawuh. Upami Nyai keresa wawawuhan sareng anjeunna, mangga éta lélépén ngahaturanan. Da saenyana mah éta téh kagunganana, lain dagangan Nyi Rapiah sajongjonan mah ngahuleng baé, teu ngajawab. Geus kitu pok ngomong, “Saha Embi ari Aom Usman téh?”. “Ah Nyai mah mamamdaluan, piraku teu uninga, kapan putrana Juragan Demang “His, Kuring mah daék lolong teu acan tepang. Ari jenenganana mah nya sok nguping baé. “Naha da itu mah uningaeun ka Nya” “Pantes baé, da pameget mah sok anclongan” Ti dinya kusiwel Nyi Dampi nyokot potret Aom Usman tina pésak baju kutang; sor disodorkeun ka Nyi Rapiah, bari luak liuk ka tukang, bisi aya nu ngawaskeun. Ku Nyi rapiah ditampanan bari imut, tuluy diilikan didangdak déngdék. Ngomong jero atina “Emh, sok komo teuing buktina, potretna sakieu kasepna, surup jadi putra menak. Nya ieu lalaki nu matak ngagegelokeun awewe teh.” Ceuk Nyi Dampi, “Kumaha, Lis, cocog?” Nyi Rapiah seuri bari nyodorkeun deui potret ka Nyi Dampi. “Kumaha, Lis kinten-kintenna?”

“Emh, Embi lain bangbang lain pacing, lain campaka kuduna.” Nyi Dampi seuri bari nungkupan sungut, sarta tuluy ngomong, “Wah, Elis, na kudu kumaha? Rasa Embi mah geus aduna pisan, nu geulis ka nu kasep.” “Ih lain ki kituna Embi, ngan kitu wae, Embi langkung uninga, kapan kuring rek lakian. Pisakumahaeun temen sepuh-sepuh, lamun kuring aya lampah nu teu pantes. Bongan teu tibaréto, da ku abah ogé moal burung dihaturkeun, lamun enyaan mah. Nganéta ari ménak ka somah téh sok nyecepo, ngarurujit. Ayeunamah lajeungkeun baé, sugan jaga di ahérat tepang sukma padasukma. Ari ieu lelepan lain teu nuhun, ngan kuring risi bisi kauninga ku sepuh saé haturkeun deui baé. Sabot keur kitu jebul Nyi Haji Abdul Rauf, nyampeurkeun ka pangkeng. Nyi dampi pahibut nyumputkeun potret, sieuneun kaperego ku Nyi Haji. Cek Nyi Haji, “Naon nu rék dibeuli teh, Nyai?” “Omong Nyi Dampi, “Ieu putra téh palay sinjang,pangaosna Rp.20.” “Pék baé deui.” Samping dicokot ku Nyi Rapiah, tuluy dibayar ka Nyi Haji, ingdungna Nyi Rapiah. Kontan. Tingkesan : Baruang ka nu ngarora nyaritakeun atawa ngalalakonkeun Ujang Kusén, Nyi Rapiah, jeung Aom Usman. Dina jaman ménak sok séwang-séwangan, Aom Usman hayangeun pisan ka Nyi Rapiah, tapi geus jadi pamajikan Ujang Kusen. Ku sabab hirup dikota loba godaan nana Ujang Kusen mawa Nyi Rapiah hirup di lereng gunung, Aom Usman nitah agan ali anu tukang pukul pajajaran datang ka imah Ujang Kusen anu digunung sangkan Nyi Rapiah di dekeutan, tuluy Nyi Rapiah di bawa ka kota, kusabab Nyi Rapiah gé ngarasa teu betah hirup di gunung, Nyi Rapiah gé ngilu ka Agan Ali. Timimiti kawin Ujang Kusen jeung Nyi Rapiah geus silih bogoh pisan, tapi kaayaan Ujang Kusen anu ngan saukur rakyat biasa teu bisa méré leuwih ka Nyi Rapiah, nepika Nyi Rapiah pirak jeung Ujang Kusen. Ujang Kusen sabar ningali pamajikan na di goda ku Aom Usman. Aom Usman anu eunggeus megatkeun Nyi Rapiah jeung Ujang Kusen, tuluy Nyi Rapiah di wayuh, Aom Usman kawin deui jeung nu sadarajat jeung manehna nyaeta Agan Suriningrat, lantaran kolot Aom Usman teu satuju lamun Aom Usman teu kawin jeung anu sadarajat. Ari si Ujang Kusen prustasi lantaran ninggali Nyi Rapiah dikawin ku Aom Usman, Ujang Kusen tidinya sok gunta-ganti pamajikan, lantaran ngarasa eweuh nu leuwih ti Nyi Rapiah, Ujang Kusen sok judi, mabok, pokonamah beda jeung Ujang Kusen basa jadi salaki Nyi Rapiah, ahirna Ujang Kusen dibuang ka Surabaya kusabab dituding maling duit, duit éta téh dipaké jang judi deui. 1. Unsur intrinsik.   

Judul : Baruang Kanu Ngarora Téma : baruang/racun masalah hirup Latar :- tempat  dibumina Haji Abdul Rauf, di kampung pasar, di bumi nyi Piah, ujang kusén, Aom Usman, Abdullah, di désa Nyi Piah jeung Ujang Kusén, jeung di kebon kopi. -Waktu  Sakabéh waktu aya.

   



-Suasana  Bungah (pas ujang Kusen jeung Nyi Rapiah nikah), keuheul, ambek, sedih, jeung tegang nalika nyi rapiah ninggalkeun jang kusen, nyeri haté nalika jang kuseen jadi lalaki teu bener. Galur : mérélé/ maju Sudut Pandang : jalma ka 3, sagala nyaho. Gaya basa : bahasa sunda lemes. Tokoh jeung penokohan : a) Nyi Rapiah: bageur di mimiti carita mah, tapi ka tengah jeung akhir carita manéhna hianat. b) Ujang Kusén : Suami anu sabar, tapi lilakalilaan mah jadi curigaan, ngekang istrina. Sanggeus pisah jeung Nyi Rapiah Ujang Kusén jadi lalaki nu sok gunta-ganti awéwé. c) Aom Usman: teu konsistén, mimitina bageur tapi tungtungna jadi licik jeung hianat. d) Nyi Dampi: bageur. e) Haji Abdul Raup : bageur jeung bijak. f) Istri Haji Abdul Raup : penyayang. g) Tokoh sampingan laina : Haji Samsudin, Istri Haji Samsudin, Haji Banisah, Agan Ali, Abdullaa, Haji Tayib.

Amanat : teu meunang ingkar kana naon anu geus dipercayakeun ka urang, tong sarakah, kudu silih hargaan, pasrahkeun hirup ka Nu boga hirup.

Related Documents

Rencana Novel 1 2.docx
June 2020 23
Novel
June 2020 48
Novel
May 2020 30
Novel
May 2020 27
Novel
May 2020 26
Novel
May 2020 27

More Documents from ""