Renang Gaya Punggung.docx

  • Uploaded by: Dhekif
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Renang Gaya Punggung.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,601
  • Pages: 24
RENANG GAYA PUNGGUNG Dan GAYA DOLPHIN

Disusun Oleh : Rani Horisa Kelas XI A

SMP Kemala Bhayangkari

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di dalam gua para perenang dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian baratdaya Mesir.

Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis buku renang pertama kali, Colymbetes. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.

Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.

1. Zaman Kuno

Lukisan dari Zaman Batu telah ditemukan didalam gua para perenang dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir dekat Libya. Gambargambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini

juga

digambarkan

pada

film

English

Patient.

Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada

gambar

timbul

Babylonia

dalam

lukisan

dinding

Assyria

yangmenunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.

Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun

sebelum

masehi

menunjukkan

variasi

dari

gaya

bebas.

Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan.

Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian

dan

Bourbon.

Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi. Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang

malam dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya. 2. Abad Pertengahan hingga tahun 1800 Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.

Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.

Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun

1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.

Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik fr die Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.

Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing untuk membantu dalam belajar berenang.

Sejarah Renang di Indonesia

Sejarah renang di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa kerajaan Majapahit berenang dilakukan dengan tujuan berperang, menangkap ikan, maupun sebagai bajak laut. Armada perang Majapahit terkenal sebagai armada perang yang berani mengarungi lautan dan samudra untuk menambah wilayah kekuasaan kerajaaan Majapahit. Armada Majapahit berani menyebrangi sungai-sungai besar dan mengarungi lautan nusantara hanya dengan menggunakan perahu dan rakit. Tanpa mempunyai kemampuan berenang yang baik hal ini mustahil untuk dilakukan. Selain armada Majapahit kemampuan berenang juga dimiliki oleh Jakat ingkir atau Sultan Hadiwijaya yang melakukan suatu perjalanan panjang

mengarungi

sungai-sungai

besar

dengan

menggunakan

rakit.

Bukti sejarah renang di Indonesia ditemukan pada beberapa situs sejarah seperti relief candi yang menggambarkan kemampuan berenang. Pada keraton-keraton peninggalan kerajaan atau daerah sekitar candi juga seringkali ditemukan kolam renang yang digunakan oleh keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang. Hal ini

membuktikan renang di Indonesia sudah ada sejak zaman sejarah tetapi belum diketahui gaya renang yang digunakan pada saat itu.

Kolam renang di Indonesia pertama kali didirikan pada zaman penjajahan Belanda. Kolam renang

cihampelas di kota Bandung menjadi kolam renang yang pertama kali didirikan pada tahun 1904. Kemudian dibangun pembangunan kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang Cikini di Jakarta. Pada masa itu kolam renang hanya diperuntukkan untuk orang-orang berkulit putih bukan untuk orang pribumi. Pada tahun 1930 dibangun kolam renang di beberapa kota besar di Indonesia seperti kolam renang di daerah Manggarai Jakarta, kolam renang Tegalsari di Surabaya, Kolam renang di Semarang dan di Cirebon.

Sejarah renang di Indonesia mengalami perkembangan pada zaman pendudukan Jepang pada tahun 1943 – 1945. Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang ang ada di tanah air untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk belajar berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Perkembangan renang mengalami penurunan pada tahun 1945 karena bangsa Indonesia fokus merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.

Organisasi renang di Indonesia dibentuk pada tanggal 24 Maret 1951 dengan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang (PBSI) yang diketuai oleh dr. Poerwosoedarmo. Pada tahun 1951 PBSI diterima menjadi anggota dan Internationale Olympic Comittee (IOC) dan FINA.

Di Indonesia olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan yaitu dengan gaya renang modern, seperti gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.

Pada tahun 1957 PBSI berubah nama menjadi PRSI atau Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Penyelenggaraaan PON ke IV di Makassar mulai memperlombakan renang gaya kupu-kupu.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian 1.

Berenang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air. Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang. Gaya punggung Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung. Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.

Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam. Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas. 3. Membedakan renang Gaya Bebas dengan Gaya Punggung Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya punggung. Perbedaan antara lain : 1. Posisi badan Seperti yang tercantum diatas bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan harus horisontal, walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang gaya pungung, posisi badan terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut, adabeberapa hal yang perlu diperhatikan : a.

dada,

bahu,

dan

panggul

berada

di

dalam

air

b. wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasa untuk mengambil

nafas

c.kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.

2. Gerakan kaki Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki pada gaya bebas, hanya dalam posisi terbalik. Bentuk-bentuk latihan gerakan kai : a. duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian lakukan gerakan b.

kaki

dengan

c.

posisi

dengan

terlentang, posisi

kedua terlentang

tangan

pepegang

menggunakan

pinggir

kolam

pelampung

3. Pernafasan Pengambilan nafas gaya punggung sangat berbeda dengan gaya bebas. Pengambilan nafas gaya punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau diatas

permukaan

air,

tinggal

mengatur

waktunya

saja.

4. Teknik Gaya Punggung 1. Gerakan kaki a. Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas b. Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok 2. Gerakan tangan

a.

Posisi

b.

Kemudian

awal

satu

langsung

tangan

mengayuh

lurus ke

belakang

di

atas menuju

kepala pinggang

c. Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya Jadi tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam air, begitu seterusnya. 3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.

Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.

Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan. Gerakan Memutar Olahraga Renang Gaya Punggung 1.

Saat mendekati pinggir kolam, perenang gaya punggug diperblehkan

melakukan satu kali kayuhan gaya bebas untuk melihat letak dinding kolam. 2.

Jangan sentuh dinding kolam

3.

Putar tubuh ke depan, luruska kaki dan tending dindingkolam dengan kaki

sekuat tenaga dengan tangan lurus kebelakang kepala. 4.

Lalu gerakkan kaki, bawa kepala keatas permukaan air, dan lanjutkat gerakan

gaya punggung.

Teknik gaya Dolphin 1) Gerakan kaki yang dipakai adalah dolphin kick (gerakan kaki lumba-lumba). Kedua kaki dirapatkan dan mengayun bersama-sama. Ingat, lutut jangan ditekuk (maksudnya: jangan ditekuk terlalu banyak) karena jika ditekuk akan membuat badan bagian bawah kita tenggelam.

2) Gerakan tangan kita dibawah air adalah tarik (pull) dan langsung dilanjutkan dengan dorong (push). Kedua gerakan ini hendaknya membentuk lekuk lubang kunci. Gerakan tarik membentuk setengah lingkaran (keluar lalu kedalam), dan langsung dilanjutkan dengan gerakan dorong sampai pinggang atau pangkal paha kita. Tujuan dari membentuk lekuk lubang kunci adalah untuk memperbesar gaya dorong ke depan, karena air yang kita kayuh akan selalu volume air yang baru (yang masih diam).

Gerakan dorong harus dilakukan dengan sangat cepat (accelerated), dengan arah lurus ke belakang. Sesudah itu tidak usah ada hentian, namun langsung berlanjut ke gerakan recovery (yakni gerakan tangan diatas air). Ini yang akan membuat tubuh bagian atas kita terangkat keatas. Jika tangan kita berhenti pada akhir gerakan dorong, maka tubuh bagian atas kita akan keburu tenggelam, sehingga kita akan sulit dan berat dalam melakukan gerakan recovery. Jadi, gerakan dorong dan gerakan recovery adalah satu kesatuan. Tidak usah ada hentian diantara keduanya.

3) Gerakan tangan kita diatas air disebut sebagai recovery. Lakukanlah recovery dengan mengeluarkan energi sekecil mungkin, sehingga akan benar-benar menjadi recovery bagi kita. Sebab, sesudah itu tugas berat sudah menunggu kedua tangan kita: mengayuh di bawah air. Kebanyakan pemula, termasuk saya sekarang ini, sepertinya melakukan recovery dengan energi yang sangat besar. Padahal semestinya recovery bisa dilakukan dengan santai. Caranya, maksimalkan akselerasi pada akhir gerakan dorong tangan Anda, sehingga sisa momentumnya cukup untuk melakukan gerakan recovery.

Gerakan tangan saat recovery adalah jempol dibawah dan kelingking diatas. Telapak tangan menghadap ke arah luar, bukan menghadap ke arah bawah. Pertahankan ini sampai kedua tangan masuk kembali kedalam air. Jarak antar kedua tangan waktu masuk ke air adalah selebar bahu. Begitu kedua tangan masuk kedalam air, nikmatilah terbang melayang dengan langsung menggerakkan kedua tangan ke arah luar (fase awal dari gerakan membentuk lekuk lubang kunci).

4) Pinggul harus ikut bergerak naik dan turun. Sehingga gerakan lumba-lumba tidak hanya dilakukan oleh kaki, namun oleh seluruh badan. Tangan, tubuh bagian atas, pinggul, dan kaki: semuanya harus harmonis dan ritmis dalam melakukan gerakan bergelombang. Sesudah kedua tangan masuk kedalam air, angkat pinggul sampai menyembul ke permukaan air. Sesudah itu diikuti dengan tendangan kaki.

5) Ketika kedua tangan masuk ke dalam air, jangan sampai kepala dan tubuh bagian atas kita tenggelam ke bawah terlalu dalam. Caranya, tahanlah gaya jatuh yang terjadi dengan kedua tangan kita.

6) Terangkatnya tubuh bagian atas kita keatas air tidak usah terlalu tinggi, cukuplah sebatas dagu kita berada persis diatas permukaan air dimana ketika itu kita mengambil nafas. Sebab jika kita naik terlalu tinggi, kecepatan kita ke arah depan akan berkurang. Ingat, gaya kupu-kupu bukan gaya dada.

7) Pada setiap siklus terdapat dua kali tendangan. Tendangan pertama dilakukan pada saat kedua tangan masuk kedalam air. Tendangan kedua, yang dilakukan dengan lebih kuat, dilakukan di tengah-tengah gerakan kayuhan tangan. Tendangan kedua inilah yang akan mempermudah kedua tangan kita dalam melakukan recovery. Jika kita dalam satu siklus hanya menendang satu kali, sudah pasti kita akan lebih sulit dalam melakukan gerakan tangan recovery.

8- Ketika didalam air, hadapkan wajah ke bawah. Dekatkan dagu ke dada Anda. Ini akan membantu tubuh Anda bisa streamline. Anda baru perlu menghadap ke depan ketika mengambil nafas.

9) Anda hanya punya sedikit waktu untuk menghirup udara. Yakni pada saat tubuh Anda naik lalu Anda mendongakkan kepala ke arah depan. Jangan

melakukannya terlalu lama, karena bisa mengganggu kesempurnaan gerakan recovery. Anda tidak harus bernafas pada setiap siklus. Pada saat Anda tidak ingin bernafas, tetaplah menghadapkan wajah Anda ke arah bawah. Tidak usah mendongakkan kepala keatas permukaan air. Namun soal bernafas ini preferensi tiap orang. Terserah orangnya, mana yang sekiranya lebih nyaman buat dia. Michael Phelps contohnya, malah mengambil udara setiap siklus, dan dia tetap yang tercepat. Jadi, bagaimana Anda bernafas, sangat tergantung pada Anda sendiri.

4. Manfaat Renang Bagi Tubuh Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses pembakaran serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak. Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru Paru – paru berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi (pembakaran). Renang akan melatih kerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi. Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi

Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan oto akan bekerja terus menerus. Hal ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh akan kelihatan lebih berisi / padat.

Teknik gaya Dolphin 1) Gerakan kaki yang dipakai adalah dolphin kick (gerakan kaki lumba-lumba). Kedua kaki dirapatkan dan mengayun bersama-sama. Ingat, lutut jangan ditekuk (maksudnya: jangan ditekuk terlalu banyak) karena jika ditekuk akan membuat badan bagian bawah kita tenggelam.

2) Gerakan tangan kita dibawah air adalah tarik (pull) dan langsung dilanjutkan dengan dorong (push). Kedua gerakan ini hendaknya membentuk lekuk lubang kunci. Gerakan tarik membentuk setengah lingkaran (keluar lalu kedalam), dan langsung dilanjutkan dengan gerakan dorong sampai pinggang atau pangkal paha kita. Tujuan dari membentuk lekuk lubang kunci adalah untuk memperbesar gaya dorong ke depan, karena air yang kita kayuh akan selalu volume air yang baru (yang masih diam).

Gerakan dorong harus dilakukan dengan sangat cepat (accelerated), dengan arah lurus ke belakang. Sesudah itu tidak usah ada hentian, namun langsung berlanjut ke gerakan recovery (yakni gerakan tangan diatas air). Ini yang akan membuat tubuh bagian atas kita terangkat keatas. Jika tangan kita berhenti pada akhir gerakan dorong, maka tubuh bagian atas kita akan keburu tenggelam, sehingga kita akan sulit dan berat dalam melakukan gerakan recovery. Jadi, gerakan dorong dan gerakan recovery adalah satu kesatuan. Tidak usah ada hentian diantara keduanya.

3) Gerakan tangan kita diatas air disebut sebagai recovery. Lakukanlah recovery dengan mengeluarkan energi sekecil mungkin, sehingga akan benar-benar menjadi recovery bagi kita. Sebab, sesudah itu tugas berat sudah menunggu kedua tangan kita: mengayuh di bawah air. Kebanyakan pemula, termasuk saya sekarang ini, sepertinya melakukan recovery dengan energi yang sangat besar. Padahal semestinya recovery bisa dilakukan dengan santai. Caranya, maksimalkan akselerasi pada akhir gerakan dorong tangan Anda, sehingga sisa momentumnya cukup untuk melakukan gerakan recovery.

Gerakan tangan saat recovery adalah jempol dibawah dan kelingking diatas. Telapak tangan menghadap ke arah luar, bukan menghadap ke arah bawah. Pertahankan ini sampai kedua tangan masuk kembali kedalam air. Jarak antar kedua tangan waktu masuk ke air adalah selebar bahu. Begitu kedua tangan masuk kedalam air, nikmatilah terbang melayang dengan langsung menggerakkan kedua tangan ke arah luar (fase awal dari gerakan membentuk lekuk lubang kunci).

4) Pinggul harus ikut bergerak naik dan turun. Sehingga gerakan lumba-lumba tidak hanya dilakukan oleh kaki, namun oleh seluruh badan. Tangan, tubuh bagian atas, pinggul, dan kaki: semuanya harus harmonis dan ritmis dalam melakukan gerakan bergelombang. Sesudah kedua tangan masuk kedalam air, angkat pinggul sampai menyembul ke permukaan air. Sesudah itu diikuti dengan tendangan kaki.

5) Ketika kedua tangan masuk ke dalam air, jangan sampai kepala dan tubuh bagian atas kita tenggelam ke bawah terlalu dalam. Caranya, tahanlah gaya jatuh yang terjadi dengan kedua tangan kita.

6) Terangkatnya tubuh bagian atas kita keatas air tidak usah terlalu tinggi, cukuplah sebatas dagu kita berada persis diatas permukaan air dimana ketika itu kita mengambil nafas. Sebab jika kita naik terlalu tinggi, kecepatan kita ke arah depan akan berkurang. Ingat, gaya kupu-kupu bukan gaya dada.

7) Pada setiap siklus terdapat dua kali tendangan. Tendangan pertama dilakukan pad a saat kedua tangan masuk kedalam air. Tendangan kedua, yang dilakukan dengan lebih kuat, dilakukan di tengah-tengah gerakan kayuhan tangan. Tendangan kedua inilah yang akan mempermudah kedua tangan kita dalam melakukan recovery. Jika kita dalam satu siklus hanya menendang satu kali, sudah pasti kita akan lebih sulit dalam melakukan gerakan tangan recovery.

8- Ketika didalam air, hadapkan wajah ke bawah. Dekatkan dagu ke dada Anda. Ini akan membantu tubuh Anda bisa streamline. Anda baru perlu menghadap ke depan ketika mengambil nafas.

9) Anda hanya punya sedikit waktu untuk menghirup udara. Yakni pada saat tubuh Anda naik lalu Anda mendongakkan kepala ke arah depan. Jangan melakukannya terlalu lama, karena bisa mengganggu kesempurnaan gerakan recovery. Anda tidak harus bernafas pada setiap siklus. Pada saat Anda tidak ingin bernafas, tetaplah menghadapkan wajah Anda ke arah bawah. Tidak usah mendongakkan kepala keatas permukaan air. Namun soal bernafas ini preferensi tiap orang. Terserah orangnya, mana yang sekiranya lebih nyaman buat dia. Michael Phelps contohnya, malah mengambil udara setiap siklus, dan dia tetap yang tercepat. Jadi, bagaimana Anda bernafas, sangat tergantung pada Anda sendiri.

4. Manfaat Renang Bagi Tubuh Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses pembakaran serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.

Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru Paru – paru berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi (pembakaran). Renang akan melatih kerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi.

BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Olah rag renang sudah sejak dahulu kala. Renang pertama kli di kenal oleh bangsa barat. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Tehnik Renang Gaya Bebas berbeda dengan Gaya Punggung. Jangan sampai waktu kita berenang menggunkan teknik yang salah karena bias menagakibatkan gangguan bagi tubuh. Renang juga bermanaat bagi kesehatan tubuh seperti: Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah, Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru, Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi.

DAFTAR PUSTAKA http://kholidun1306.wordpress.com/2012/07/15/makalah 10/http://irfandy.blogdetik.com/2011/12/15/makalah-renang-2/ http://www.anneahira.com/gaya-punggung.htm http://nanopertapan.blogspot.com/2012/03/teknik-renang-gaya-bebas.html http://www.gudangmateri.com/2010/10/sejarah-pengertian-dan-gaya-renang.html http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-punggung.html http://manesa08penjas.blogspot.com/2011/02/normal-0-false-false-false.html

Related Documents


More Documents from ""