Rekayasa Ide-1.docx

  • Uploaded by: kania prima dita
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rekayasa Ide-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,184
  • Pages: 28
Rekayasa Ide Filsafat Pendidikan

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DARI BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA DOSEN PENGAMPU: Dra. MASTIANA RITONGA, M.Pd

OLEH: KANIA PRIMA DITA

7153342018

NURAINI NAINGGOLAN

7151142030

NURLAILA KHAIRANI

7153142019 KELAS C

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TA : 2017/2018

KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan rekayasa ide mata kuliah Filsafat Pendidikan ini dapat penyusun selesaikan. Rekayasa ide ini membahas mengenai “Penggunaan Media Pembelajaran dari Barang Bekas untuk Meningkatkan Kreatifitas dan Minat Belajar Siswa“. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rekayasa ide ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan rekayasa ide ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca. Harapan penyusun dari penyusunan rekayasa ide ini ialah semoga rekayasa ide yang penyusun kerjakan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Dan penyusun mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan rekayasa ide ini.

Medan,

November 2017

Penyusun

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1 C. Tujuan .............................................................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................. 3 A. Media Pembelajaran ........................................................................................................ 3 B. Motivasi Belajar .............................................................................................................. 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................... 13 A. Instrumen Penelitian ...................................................................................................... 13 B. Analisis Data ................................................................................................................. 13 BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................................... 14 A. Analisis Penerapan ........................................................................................................ 14 B. Kelebihan ....................................................................................................................... 21 C. Kekurangan .................................................................................................................... 23 BAB V PENUTUP ................................................................................................................................ 24 A. Kesimpulan .................................................................................................................... 24 B. Saran .............................................................................................................................. 24 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 25

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurangkurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Media pembelajaran yang digunakan bisa dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang tersedia disekitar seperti barang bekas yang masih bisa diolah. Dengan pembuatan media pembelajaran dari barang bekas, diharapkan bisa meningkatkan ketertarikan dan minat belajar siswa. Maka dari itu, kami selaku penyusun membuat rekayasa ide yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran dari Barang Bekas untuk Meningkatkan Kreatifitas dan Minat Belajar Siswa”. Media Pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana penerapan penggunaan media pembelajaran dari barang bekas untuk meningkatkan kreatifitas dan minat belajar siswa?

1

C. TUJUAN Tujuan dibuatnya rekayasa ide ini secara khusus adalah untuk memenuhi tugas wajib mata kuliah Filsafat Pendidikan. Sedangkan tujuannya secara umum adalah untuk mengetahui penerapan penggunaan media pembelajaran dari barang bekas untuk meningkatkan kreatifitas dan minat belajar siswa.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. MEDIA PEMBELAJARAN Pengertian Media Pembelajaran Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology (AECT). Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar

Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran 1. Tujuan Media Pembelajaran Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut: a. b. c. d.

Mempermudah proses pembelajaran di kelas Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran

2. Manfaat Media Pembelajaran Manfaat media pembelajaran pembelajaran adalah sebagai berikut:

sebagai

alat

bantu

dalam

proses

a. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar 3

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. d. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.

1. Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu: a. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan b. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran dengan baik c. Memberikan kerangka sistematis secara baik. d. Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran e. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran. f. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar. g. Meningkatkan kualitas pembelajaran 2. Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu: a. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar c. Memberikan struktur materi pelajaran d. Memberikan inti informasi pelajaran e. Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis. f. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan. g. Pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar.

Pertimbangan Pemilihan Media Pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan: 1. Tujuan pengajaran 2. Bahan pelajaran 3. Metode mengajar 4. Alat yang dibutuhkan 5. Pribadi mengajar 6. Minat dan kemampuan mengajar 7. Situasi pengajaran yang sedang berlangsung

4

Keterkaiatan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbalebalik dengan empat aspek tersebut. Dengan demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Fungsi Media Pembelajaran

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan: Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya Membuat konsep abstrak ke konsep konkret Memberi kesamaan persepsi Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak Menyajikan ulang informasi secara konsisten Memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.

Selain fungsi diatas. Livie dan Lentz (1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu: 1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran. 2. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. 3. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi. 4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dari empat fungsi visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri. Teknik afektif adalah teknik untuk memahami teknik pesan visual yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini: 1. Fase differensiasi. Yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis.

5

2. Fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsur-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya. 3. Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisasi untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya. Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai tentang penggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan: 1. Terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi pembelajar secara maksimal yaitu: a. Gambar-gambar yang digunakan harus jelas b. Gambar harus familiar dgn pembelajar c. Gambar yang digunakan ukurannya cukup besar 2. Terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat pembelajar. 3. Hasil penelitian mabel rudisill. Gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar-gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan realistik.

B. MINAT BELAJAR Pengertian Minat Menurut Ahli Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (Depdikbud, 1990:58). Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content (1991:57). Sardiman A. M. berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhankebutuhannya sendiri (1988:6). Sedangkan menurut Pasaribu dan Simanjuntak mengartikan minat sebagai “suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif

6

dengan sesuatu yang menariknya (1983:52). Selanjutnya menurut Zakiah Daradjat, dkk., mengartikan minat adalah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang (1995:133). Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Pengertian Belajar Menurut Ahli Menurut Anni, belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang difikirkan dan dikerjakan. Menurut Darsono, belajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis, untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Sardiman, belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan baik dalam segala hal yang mencakup keseluruhan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Minat Belajar Menurut M. Alisuf Sabri Minat belajar adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat belajar ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat belajar itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat belajar kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu (1995 : 84). Ahli lain mengatakan bahwa minat belajar adalah .kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin Syah, 2001 : 136). Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba, “Minat belajar adalah .kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan

7

sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu (1980

:

79).

Menegaskan

pendapat

tersebut,

Mahfudh

Shalahuddin

mengemukakan bahwa minat belajar adalah .perhatian yang mengandung unsurunsur perasaan. Dengan begitu minat belajar, sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif dalam suatu pekerjaan, atau dengan kata lain, minat belajar dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan (1990 : 95). Sedangkan menurut Crow dan Crow bahwa .minat belajar atau interest bias berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (dalam Abd. Rachman Abror, 1993 : 112). Dari kelima pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar

akan

timbul

apabila

mendapatkan

rangsangan

dari

luar.

Dan

kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. Perasaan senang ini timbul dari lingkungan atau berasal dari objek yang menarik. Unsur-unsur Minat dan Fungsi Minat dalam Belajar 1.

Unsur-unsur Minat

a.

Perhatian Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan

hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Menurut Sumadi Suryabrata “perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan (1989:14).. Kemudian Wasti Sumanto berpendapat bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas (1984:32). Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkannya. Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan

8

mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar. b.

Perasaan Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik

terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan didefinisikan “sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejalagejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf (Suryabrata, 1989:66). Tiap aktivitas dan pengalaman yang dilakukan akan selalu diliputi oleh suatu perasaan, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu. Yang dimaksud dengan perasaan di sini adalah perasaan senang dan perasaan tertarik. “Perasaan merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek (Winkell, 1983:30). Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa mengadakan penilaian yang agak spontan melalui perasaannya tentang pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul perasaan senang di hatinya akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak senang. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar. c.

Motif Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan “sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 1986:73). Menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah

9

“keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan (1989:32). Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Dan minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa-apa yang telah disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan minat anak didik. Sehingga anak didik yang pada mulanya tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Dan segala sesuatu yang menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Jadi motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar. 2.

Fungsi Minat dalam Belajar Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang

dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya.

10

Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan anak sebagaimana yang ditulis oleh Abdul Wahid sebagai berikut. a.

Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. Sebagai contoh anak yang berminat pada olah raga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka citacitanya menjadi dokter.

b.

Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat. Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.

c.

Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas. Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka.

d.

Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan. Minat menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela. Dan apabila minat ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa sampai mati (Abdul Wahid, 1998:109-110). Dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, minat mempunyai

peranan dalam “melahirkan perhatian yang serta merta, memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah gangguan perhatian dari luar (The Liang Gie, 2004:57). Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar.

11

Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran. mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk terus belajar.

12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, dokumentasi, skala dan sebaginya. Dalam rekayasa ide ini, penyusun menggunakan salah satu instrumen penelitian yaitu dokumentasi. Penyusun mengumpulkan data dengan cara mencari dokumen yang berkaitan dengan rekayasa ide. Seperti tinjauan pustaka yang berupa literatur-literatur. Pengumpulan data juga dilakukan dengan pengamatan terhadap kejadian nyata yang telah terjadi.

B. ANALISIS DATA Analisis data yang digunakan dalam mini riset ini adalah teknik analisis deskriptif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan, menginterpretasikan dan menganalisis data dengan melakukan perbandingan antara teori dan praktek yang terjadi sehingga dapat dideskripsikan permasalahannya dan dapat ditemukan penyelesaiannya.

13

BAB IV PEMBAHASAN

A. ANALISIS PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DARI BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA Pertama sekali kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dan faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa 1. Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari : a. Aspek jasmaniah mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi minat belajar. Namun jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama indera penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat menyebabkan berkurangnya minat belajar pada dirinya. b. Aspek Psikologis (kejiwaan) menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis meliputi perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,dan motif. Pada pembahasan berikut tidak semua faktor psikologis yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat berhubungan dengan minat belajar. 2. Faktor dari luar siswa, meliputi : a. Keluarga, meliputi hubungan antar keluarga, suasana lingkungan rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. b. Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf sekolahserta berbagai kegiatan kokurikuler. c. Lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal. 14

Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa JT. Loekmono (1985:98), mengemukakan bahwa cara-cara untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa adalah sebagai berikut : 1. Periksalah kondisi jasmani anak, untuk mengetahui apakah segi ini yang menjadi sebab. 2. Gunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat merangsang anak untuk belajar 3. Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik. 4. Cek pada orang atau guru-guru lain , apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya terdapat pada pelajaran saudara atau juga ditunjukkan di kelas lain ketika diajar oleh guru-guru lain. 5. Mungkin lingkungan rumah anak kurang mementingkan sekolah dan belajar. Dalam hal ini orang-orang di rumah perlu diyakinkan akan pentingnya belajar bagi anak. 6. Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak, atau tergerak minatnya. Apabila minatnya tergerak, maka minat tersebut dapat dialihkan kepada kegiatan-kegiatan lain di sekolah. Pendapat lain yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan atau meningkatkan minat belajar, dikemukakan oleh Crow and Crow (dalam The Liang Gie 1995:132) yang menyatakan bahwa untuk mendukung tumbuhnya minat belajar yang besar, perlu dibangun oleh motif-motif tertentu dalam batin seseorang siswa. Ada lima motif penting yang dapat mendorong siswa untuk melakukan studi sebaik-baiknya, yaitu: 1. Suatu hasrat keras untuk mendapatkan angka-angka yang lebih baik dalam sekolah. 2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi. 3. Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi. 4. Hasrat untuk menerima pujian dari orang tua, guru, atau teman. Cita-cita untuk sukses di masa depan dalam suatu bidang khusus. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat dipahami bahwa banyak sekali faktor yang dapat menumbuhkan atau membangkitkan minat belajar

15

bagi siswa. Tinggal bagaimana upaya yang harus kita lakukan sebagai seorang guru dalam memecahkan masalah ini, sehingga siswa terbantu untuk menemukan minatnya dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda memerlukan penanganan yang berbeda pula, termasuk dalam hal menumbuhkan minat belajarnya. Dengan adanya upaya dari guru dan pihak lain dalam menumbuhkan minat belajar bagi siswa, diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akhirnya tertuju pada keberhasilan belajar siswa. Kemudian, proses pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran dari barang bekas dilakukan. 1. Cara Mengembangkan dan Memunculkan kreativitas Guna Mengembangkan Barang Bekas menjadi Media Jika kita memperhatikan sekeliling kita, maka kita dapat menemukan begitu banyak sumber belajar yang bias dimanfaatkan. Sekarang tergantung apakah kita bias mengembangkan menjadi suatu media yang menarik, kreatif dan mempermudah proses belajar mengajar sehingga kita tidak akan kekurangan sumber belajar. Guru yang kreatif akan menjadi begitu antusias melihat sumber belajar yang tidak terhingga. Untuk

mengembangkan

atau

memunculkan

kreativitas

guna

mengembangkan barang bekas yang ada, berikut disajikan beberapa cara yang harus dilakukan. a. Sebelum menentukan media sederhana yang akan dikembangkan dari barang bekas maka rencanakannlah terlebih dulu program pengembangan yang akan dilakukan berdasarkan garis-garis besar program pengajaran. b. Analisislah kematangan dan kemampuan peserta didik yang akan mengikuti pelajaran. c. Amatilah lingkungan sekolah dan rumah peserta untuk menemukan barang bekas yang bisa digunakan.

16

d. Membeli atau meminjam media sederhana yang telah ada adalah jalan terakhir guru jika lingkungan sekitar kurang mampu memberikan solusi yang tepat. 2. Beberapa pedoman yang harus diperhatikan ketika akan mengembangkan media dari barang bekas dan peralatan sederhana. a) Gunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh disekitar lingkungan sekolah, tempat tinggal guru dan siswa, ataupun bahan-bahan yang bias diperoleh ditoko atau pasar terdekat. b) Penggunaan media yang dibuat guru hendaknya bias meningkatkan perhatian dan pemahaman siswa melalui pendengarannya. Penggunaan media yang sesuai akan mengakibatkan siswa menjadi lebih berminat dan mendengarkan serta memperhatikan setiap hal yang dikatakan guru. c) Kembangkan bahan-bahan yang bias menciptakan siswa berpikir kritis, mengundang siswa selalu ingin bertanya, ingin tahu, dan ingin mencari kebenaran. Media yang tercipta diharapkan akan mendorong siswa untuk melakukan penilaian dan analisis terhadap kredibilitas dan keabsahan materi pelajaran yang diterimanya. d) Buatlah media yang mampu memberikan kebersamaanbagi siswa dengan kondisi yang menyenangkan dalam mengikuti pelajaran. e) Tugaskan mereka mencatat atau menuliskan setiap hal yang di dengar, amati selama guru memanfaatkan media sederhana ciptaannya. Hal ini dilakukan agar daya ingat siswa dapat digunakan lebih baik. Mendengar atau mengamati sambil mencatat adalah lebih baik ketimbang siswa hanya mendengar tanpa adanya aktivitas komunikasi tertulis.

2. Barang Bekas dan Peralatan Sederhana yang Bisa Dijadikan Media Pembelajaran

17

Sampah ada dimana-mana. Berbagai macam sumber sampah dapat kita temukan diberbagai tempat di lingkungan kita. Di rumah, di pasar, di sekolah di perkantoran adalah tempat-tempat yang sering kita jumpai sampah. Kita bias menemukan sampah organik dan nonorganik. Arti sampah adalah sesuatu benda yang tidak berguna lagi. Sampah dapat menimbulkan masalah yang bias menggangu kesehatan, kebersihan dan keindahan lingkungan. 1. Sampah Kertas Dari berbagai sampah yang ada ternyata sampah kertas lebih banyak jumlahnya daripada bentuk sampah lain. Kertas memang merupakan bahan baku yang banyak digunakan untuk keperluan hidup manusia. Walaupun sudah disebut ternyata sampah kertas masih bias dimanfaatkan untuk berbagai hal. Sampah kertas bisa dijadikan media yang sangat baik untuk meningkatkan kesadaran lingkungan yang bersih dan sehat. Siswa bias diajarkan tentang bagaimana sampah bisa menurunkan kualitas dan merusak lingkungan hidupnya. Disamping itu siswa juga diajarkan bagaimana memanfaatkan kertas sebagai medium pembelajaran mereka. a) Membuat barang-barang berguna Sampah kertas bisa dimanfaatkan tanpa harus diolah menjadi bubur kertas tetapi langsung dirancang dan diolah kedalam aplikasi kebutuhan manusia seperti kertas surat,amplop, hiasan dinding dan lain-lain. Manfaat bagi siswa ketika mereka diajarkan membuat barang-barang dari sampah kertas adalah mereka akan belajar mengenal dan menggunakan berbagai alat dan bahan seperti pisau potong, gunting kertas, penggaris siku/lurus, pensil, penghapus, karton tebal, lem, muka/kaca dan sebagainya. Mereka juga belajar memotong, mengukur, menggaris, membuat lingkaran, melipat, membuat lubang, memadukan berbagai unsur agar barang yang dibuatnya menjadi lebih menarik dan indah. Mereka juga bisa belajar tentang seni mewarnai, memilih hiasan yang sesuai, menciptakan suatu model dari hasil pemikirannya. Begitu banyak keterampilan yang akan diperoleh hanya dari kertas sampah.

18

b) Membuat sandiwara boneka Contoh lain adalah membuat sandiwara boneka dengan menggunakan bahan kaos kaki yang sudah tidak digunakan lagi (kaos kaki bekas). Media ini memberikan pendidikan sekaligus hiburan yang menyegarkan dengan cerita-cerita lucu. Pengetahuan juga bias disajikan dalam bentuk boneka dengan cara ringan sehingga anak tidak merasa seperti belajar. Kalau misalnya ada siswa yang takut menghadapi dokter, maka boneka ini bisa menyajikan profil dokter yang bisa dijadikan kawan, ramah dan tidak menakutkan. Pengembangan cerita dalam tampilan boneka dapat menambah wawasan anak dengan informasi IPTEK, berita dunia,

dan

berita-berita

unik.

Langkah membuat: a. Bahan yang diperlukan: • Kaos kaki bekas yang bersih • Gunting • Spidol b. Cara membuatnya: • Siapkan kapas yang dibuat bulatan untuk mengisi bagian kepala, • Gambarlah mukanya dengan memakai spidol, • Gunting sedikit sisi kiri dan kanan sebagai tempat jari-jari, • Buat beberapa boneka dengan karakter wajah yang berbeda. 2. Magnet Magnet merupakan benda yang berguna dalam kehidupan kita. Daya yang terjadi di antara magnet-magnet disebut magnetisme. Magnetisme adalah kekuatan alam yang luar biasa. Ada aneka bentuk dan ukuran magnet. Magnet digunakan pada telepon, pesawat teletivi, radio, dan barang-barang elektronik lain.

19

Magnet dapat menggerak-gerakkan mesin-mesin besar, menunjukkan arah dan menimbulkan daya listrik. Dengan magnet guru dapat menunjukkan berbagai hal yang menarik pada siswa. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan magnet. a) Membuat kompas Langkah membuat: a. Bahan yang dibutuhkan: • Sebuah baskom/piring yang berisi air • Sebuah jarum jahit • Sebuah gabus • Sebuah magnet b. Cara membuatnya: Isilah baskom/piring dengan air bersih sehingga setengan penuh. Pukul-pukulkanlah jarum sambil digosok dengan magnet, sedikitnya lima puluh kali. Pukulan magnet pada jarum harus selalu searah dan angkatlah magnet dari jarum setiap kali memukul. Sekarang jarum telah menjadi magnet tetap. Tancapkanlah jarum pada gabus secara mendatar sehingga gabus dapat mengambang di air dengan seimbang. Biarkan airnya tenang. Jarum akan mencari arah utara kutub bumi dan menunjuk ke utara. Guru dapat menjelaskan kepada siswa mengapa hal itu bias terjadi. Selama jarum bergerak, jaga jangan sampai ada benda dari besi atau bermuatan magnet didekatinya agar gerak jarum tidak terpengaruh. b) Membuat magnet buatan Langkah membuat: a. Bahan yang dibutuhkan: • Baut besar dengan murnya • Kabel dan kawat berisolasi 20

• Dua buah batu baterai • Sakelar b. Cara membuat; Lilitkan kabel pada baut dengan rapi sehinggan membentuk beberapa lapis lilitan. Sisakan ujung kabel sehingga terdapat dua ujung. Sementara itu susunlah dua baterai( beri nama A dan B) dengan susunan seperti kereta api dan tempelkan ujung positif (kepala baterai) A dengan ujung negatif ( dasar baterai) B. kemudian tempelkan ujung kabel yang lain pada ujung negatif pada baterai A dan ujung kabel yang lain pada ujung positif baterai B.pada saat kedua ujung kabel menempel pada baterai, maka baut telah menjadi magnet listrik. Dekatkan benda-benda yang terbuat dari besi, seperti paku, jarum dan lain-lain. Mintalah siswa untuk mengamati apa yang terjadi. Lepaskan salah satu ujung kabel, mintalah siswa mengomentasi apa yang dilihatnya. Dengan demikian guru telah membuat siswa aktif dalam belajarnya.

B. KELEBIHAN

PENGGUNAAN

MEDIA

PEMBELAJARAN

DARI

BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada. b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk

21

menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah. d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran. e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik. f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana & kapan saja Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah. g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi&proses belajar Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. h. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

22

Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain. (Mustikasari,2008).

C. KEKURANGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DARI BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA a. Keterbatasan waktu yang tersedia, dikaitkan dengan luasnya materi pelajaran dan sasaran/tujuan perkuliahan. b. Keterbatasan bahan-bahan sederhana yang dibutuhkan dan tidak ada bahan pengganti. c. Ketidaktersediaan alat-alat yang akan digunakan dalam membuat dan mengembangkan media. d. Keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan komunikasi lisan. e. Lingkungan belajar yang kurang memadai bagi siswa untuk menyimak penjelasan guru secara lisan maupun ketika dia akan praktek atau demonstrasi. f. Keterbatasan perbendaharaan kata yang dikuasai siswa sehingga mereka kurang mampu mencerna penjelasan dari gurunya. g. Latar belakang dan tingkat kemampuan siswa yang heterogen sehingga menambah beban guru selama menjelaskan materi pelajaran. h. Banyaknya siswa yang harus dibimbing oleh seorang guru dalam suatu waktu pelajaran sehingga beban guru terlalu berat. i. Tidak adanya teman sejawat atau orang lain yang akan diminta bantuan dalam seggi teknis maupun pengembangan materinya.

23

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

24

DAFTAR PUSTAKA

Frima, Kurnia Okta. 2013. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Media Pembelajaran. Dalam http://kurniaoktafrima.blogspot.co.id/2013/03/ pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi.html. Diakses pada 1 November 2017 Mousir. 2013. Pengertian, Manfaat, Jenis dan Pemilihan Media Pembelajaran. Dalam http://www.asikbelajar.com/2013/09/pengertian-manfaat-jenis-danpemilihan.html. diakses pada 1 November 2017 Mukti,

Nur

Ratna.

2012.

Analisis

Deskriptif.

Dalam

http://inungpunyamimpi.blogspot.co.id/2012/04/analisis-deskriptif.html. Diakses pada 20 Oktober 2017 http://eprints.walisongo.ac.id/4115/3/133911167_bab2.pdf Diakses Pada Tanggal 09 Oktober 2017

25

Related Documents

Rekayasa Genetika.docx
June 2020 18
Rekayasa Ide.docx
April 2020 24
Rekayasa Fusi
June 2020 17
Rekayasa Ide.docx
December 2019 30
Rekayasa Ide
August 2019 36
Rekayasa Ide
August 2019 30

More Documents from "Nabila Tijani"