2. CT Scan
Definisi dan Sejarah Computerized Tomography (CT) scan merupakan prosedur pemeriksaan X-ray yang mengombinasikan beberapa gambaran x-ray dengan peralatan computer untuk menghasilkan gambaran cross-sectional dan gambaran tiga dimensi atas organ dalam dan struktur tubuh. Gambar yang dihasilkan oleh CT scan disusun dari ribuan kotak kecil yang membentuk “pixel” dan masing-masing diukur dengan satuan Hounsfield dari -1000 hingga +1000 HU) Hounsfield Unit). Angka pengukuran pada CT ini beguna untuk mengukur densitas dari jaringan yang dinilai pada CT scan, diukur dengan seberapa banyak ion-ion yang terabsorbsi jaringan saat dilakukan scanning. (udara -1000 HU; lemak -40 hingga -100 HU; cairan 0; jaringan lunak 20 hingga 100 HU; tulang 400 hingga 600 HU)1 Gambaran klinis CT scan pertama dihasilkan pada tahun 1972 oleh seorang insinyur Inggris bernama Godfrey Hounsfield dan fisikawan Afrika Selatan bernama Allan Cormack. Beberapa tahun kemudian sejumlah alat CT scan terpasang dan diperuntukkan terbatas pada CT kepala saja. Baru pada tahun 1976, sebuah Whole Body Scanner diperkenalkan kepada publik dan digunakan untuk penunjang klinis.1,2 Awalnya, CT scan pertama yang dikembangkan oleh Hounsfield dan Cormack butuh beberapa jam untuk mendapatkan data mentah dari 1 slice scanning, dan beberapa hari untuk menghasilkan sebuah gambaran penuh dari data mentah tersebut. Namun seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, multi-slice CT scanner saat ini mampu mengumpulkan 4 slices scanning dalam 350 ms dan menghasilkan 512x512 gambaran matriks dalam beberapa detik saja. Scanning untuk seluruh thoraks dapat dilakukan dalam lima hingga sepuluh detik dengan menggunakan alat multi-slice CT tercanggih. Dalam perkembangannya, CT scan telah semakin maju dalam kecepatan scanning, kenyamanan pasien, dan resolusinya. Semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk scanning, semakin banyak pula anatomi tubuh yang bisa tergambarkan. Singkatnya scanning membantu dalam mengurangi artefak yang mungkin muncul selama waktu pemeriksaan, seperti pergerakan pasien atau udara.2
Cara Kerja CT scan dioperasikan menggunakan generator x-ray yang berputar mengelilingi objek. Terdapat detektor x-ray yang diposisikan pada sisi berlawanan dari lingkaran xray. Representasi visual dari data mentah yang dihasilkan disebut sinogram, namun data mentah ini belum dapat diinterpretasikan. Data yang diperoleh perlu diproses menggunakan rekonstruksi tomografi yang menghasilkan beberapa potongan gambar. Media kontras untuk CT scan pada umumnya adalah iodine-based dan barium-based. Radiokontras diperuntukan untuk memperjelas struktur yang hendak dinilai, misalnya pembuluh darah, dan membedakannya dengan struktur di sekitarnya. Selain itu, penggunaan kontras juga berfungsi untuk menilai fungsi sebuah jaringan.3
Indikasi Tanpa Kontras2,4 Jenis CT kepala
Indikasi Evaluasi
struktur
otak,
SOL/massa/tumor,
infark,
perdarahan, kalsifikasi, trauma tulang, trauma wajah kelainan pembuluh darah otak, orbita, sella turcica, sinus paranasal (sinusitis)
CT leher
Evaluasi jaringan lunak leher, menilai massa, melihat pembesaran KGB, karotid
CT thoraks
Evaluasi lanjutan dari foto polos thoraks, melihat pembesaran KGB dan massa daerah thoraks, menilai parenkim paru (kronis: emfisema, fibrosis), FU coronary artery disease
CT abdomen / pelvis
Evaluasi organ abdominal, menilai pembuluh darah besar dan kecil, CT-Arterioportography, melihat batu ginjal, pro staging cancer
CT spine
Evaluasi vertebrae cervical, thoracal, lumbal
CT ekstremitas
Evaluasi sendi bahu, sendi panggul, pergelangan tangan, sendi lutut, pergelangan kaki (biasa pada fraktur)
Dengan Kontras4 Jenis
Indikasi
CT kepala
Gejala stroke akut > 3 jam
CT thoraks
CT angiografi paru : suspek emboli paru
CT abdomen / pelvis
Kontras oral : menilai opasifikasi usus Kontras rektal : meliihat adanya suspek kerusakan kolon, appendisitis Kontras IV : suspek insufisiensi ginjal, divertikulitis
CT spine
Kontras intratekal : evaluasi spinal atau kelainan basis sisterna, juga menilai kebocoran CSF
CT ekstremitas
Penggunaan kontras jika didapati pembengkakan jaringan lunak, infeksi atau trauma yang melibatkan kerusakan pembuluh darah
1. Herring, William. Learning Radiology: Recognizing the Basics 3rd Edition. 2016 2. Siemens Medical, Computed Tomography: Its History and Technology. 2006 3. Herman, G. T., Fundamentals of computerized tomography: Image reconstruction from projection, 2nd edition, Springer, 2009
4. Mettler FA Jr, Thomadsen BR, Bhargavan M, et al. Medical radiation exposure in the U.S. in 2006: preliminary results. Health Phys. 2008;95(5):502–507....
3. MRI
Definisi dan Sejarah MRI merupakan suatu modalitas yang kurang lebih serupa dengan CT scan yaitu menghasilkan gambaran cross-sectional. Namun, berbeda dengan CT scan, MRI tidak menggunakan x-rays sehingga dapat dikatakan MRI merupakan modalitas tanpa sinar radiasi. MRI menggunakan medan magnet yang sangat kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran yang sangat jernih dan mendetail. MRI biasa digunakan untuk menilai otak, tulang belakang sendi, abdomen, dan pelvis. Adapula pemeriksaan MRI yang khusus untuk menilai pembuluh darah disebut Magnetic Resonance Angiography (MRA). Felix Bloch dari Stanford University dan Edward Purcell dari Harvard University membuat eksperimen nuclear magnetic resonance dalam sebuah studi mengenai komponen kimia pada tahun 1946. Pada awal tahun 1980, MRI pertama yang dilakukan pada manusia berhasil dilakukan, menghasilkan gambaran bagian dalam tubuh. MRI scanners saat ini, mampu menghasilkan gambaran 2 dimensi dan 3 dimensi anatomi tubuh manusia.
Cara Kerja Bisa dilakukan dengan dua teknik yaitu open scanner dan close scanner. Open scanner dilakukan dengan pasien berbaring di atas meja yang menghadap ke atas dengan magnet dipaparkan dari sisi samping. Sedangkan pada closed scanner, mesin berbentuk tabung dengan pasien berbaring menghadap ke atas dan masuk ke daam tabung tersebut tergantung bagian tubuh yang akan dilakukan scanning. Scanning MRI dilakukan di dalam magnet dan pasien berbaring di atas meja yang berada di tengah. Selama prosedur berlangsung, mesin menyisir tubuh dengan membuat magnet aktif dan tidak aktif. Gelombang radio dihantarkan ke tubuh, kemudian mesin menerima hantaran gelmbang dari tubuh tersebut dan menggunakan komputer untuk menghasilkan gambar tubuh yang di-scanning.
Selama mesin melakukan scanning, tubuh pasien tidak boleh bergerak selama 3060 menit. Jika pasien bergerak atau bagian tubuh yang dilakukan scanning bergerak, prosedur harus diulang agar gambar yang dihasilkan sempurna.
Indikasi Jenis MRI kepala
Indikasi Pemeriksaan untuk gejala sakit kepala, kejang, ggn pendengaran, dan penglihatan kabur
MRI
abdomen
pelvis
/ Abdomen : melihat liver, pankreas, kelenjar adrenal Pelvis: (♀) melihat ovarium dan uterus, evaluasi metastasis kanker rahim (♂) diagnosis kanker prostat
MRI spine
Pemeriksaan untuk HNP atau penyempitan kanalis spinalis (spinal stenosis)
MRI
tulang
dan Menilai tulang, sendi, dan jaringan lunak. Identifikasi
sendi
cedera pada tendon, ligament, otot, kartilago, dan tulang.
MRA
Kepala : melihat daerah yang mengecil atau melebar Leher : pembuluh darah karotis dan A. vertebralis Abdomen : melihat arteri yang mensuplai darah ke ginjal
https://www.emedicinehealth.com/magnetic_resonance_imaging_mri/article_em.htm#mri_risks