KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Sebagai wujud dari pengabdian kami kepada Allah SWT sekaligus bentuk realisasi dari tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti mata kuliah ini. Makalah ini berisi materi tentang “Menulis”. Pembahasan yang memaparkan tentang penertian menulis, tujuan, dan manfaat menulis. Sehingga makalah ini dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya. Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada, serta sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas oleh dosen pembimbing. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada kedua orang tua, teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Jambi, 07 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................... 2 KATA PENGANTAR....................................................... 3 DAFTAR ISI...................................................................... 4 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................. 5 1.2 Rumusan Masalah........................................................ 5 1.3 Tujuan Penulisan.......................................................... 6 1.4 Manfaat Penulisan........................................................ 6 BAB II. PEMBAHASAN 2.1 Menulis......................................................................... 7 2.1 Tahap-Tahap Menulis.................................................. 9 2.3 Tujuan Dan Manfaat Menulis....................................... 12 BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan................................................................... 16 3.2 Saran............................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA........................................................ 17
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya (Suparno dan Yunus, 2005:1.4). Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai dengan baik oleh setiap orang, terutama bagi sivitas akademik. Para sivitas akademik adalah kaum intelektual yang harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) demi memajukan bangsa. Segala untuk pengembangan ipteks yang dihasilkan tidak akan ada artinya apabila tidak didokumentasikan dlam benuk tulisan. Sehebat apapun maha karya yang dihasilkan seseorang, bila tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan, hanya akan menjadi ceria lisan sesaat yang akan segara terlupakan pada masa-masa berikutnya. Oleh sebab itulah, kemampuan menulis menjadi hal yang sangan penting. Pada kenyataan banyak orang yang tidak mampu atau bahkan sama sekali tidak menyukai kegiatan menulis. Kenyataan buruk itu dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu enyebabnya adalah ketidaktahuan tentang seluk-beluk menulis, khususnya menulis karya ilmiah. Agar dapat menulis suatu karya ilmiah, perlu diketahui hal-hal mengenai karya ilmiah dan mengenai tahap-tahap penulisan karya ilmiah tu sendiri. Pada bagian
pembahasan ini yang terkait dengan tahap-taha penulisan karya ilmiah akan dibahas secara rinci.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam perkuliahan saat ini banyak sekali dijumpai Mata Kuliah untuk membuat makalah. Diharapkan melalui pembuatan makalah yang baik dan benar. Permasalahan diantaranya sebagai berikut: a.
Apa pengertian menulis?
b.
Apa saja tahap-tahap dalam menulis?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: a.
Untuk dapat mengetahui tahap-tahap penulisan
b.
Untuk dapat menulis dengan baik
c.
Untuk mengetahui manfaat dari menulis
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah: a.
Menulis dapat membuat kita lebih mengenali kemampuan dan potensi diri
kita b.
Menulis dapat membiasakan kita berfikir secara tertib dan sistematis
c.
Menulis dapat belajar dengan aktif
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Menulis
Menulis merukan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari siswa. Keterampilan ini tidak selalu mudah dilakukan. Diperlukan proses belajar dan latihan untuk mengasah bakat dan keterampilan menulis yag sudah ada. Dengan berdasar pada betapa pentingnya keterampilan menulis ini, para ahli banyak mencoba mendefinisikan keterampilan atau kegiatan menulis ini sesuai dengan pendapatnya masing-masing. Menurut Djuharie (2005: 120), manulis merupakan suatu keterampilan yang dapa dibina dan dilatihkan. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Ebo (2005:1), bahwa setiap orang bisa menulis. Artinya, kegiatan menulis itu dapat dilakukan oleh setiap orang dengan cara dibina dan dilatihkan. Mengenai pengertian menuls, Pranoto (2004:9) berpendapat, bahwa menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, memalui proses menulis kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung. Menurut Akhadiah dkk (1998:1.3) menulis adalah suatu aktivitas bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Tulisan itu sendiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan. Menulis sebagai suatu kegiatanprnyampain pesan mengandung makna bahwa menulis merukan salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa). Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Adapun tulisan merupakan sebah sistem komunikasi antar manusia yang menggunakan simbol atu lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Di dalam kamunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu adalah: 1.
Penulis sebagai penyampai pesan
2.
Pasan atau isi tulisan
3.
Saluran atau medium tulisan
4.
Pembaca sebagai penerima pesan
Peryataan Akhadiah di atas, pada hakekatnya menyatakan bahwa menulis aalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca seperti yang dimaksud oleh pengarang. Agar komunikasi lewat lambang tulis dapat tercapai seperti yang diharapkan, penulis hendaklah menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap. Dengan demikian, bahasa yang dipergunakan dalam menulis dapa menggambarkan suasana hati atau pikiran penulis. Sehingga dengan bahasa tulis seseorang akan dapat menuangkan isi hati dan pikiran. Syafi’ie (1998:45) menyatakan bahwa menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkan” kepada orang lain. Hal ini berarti menulis mengandung makna menyampaikan pikiran, perasaan, atau pertimbangan melalui tulisan. Alatnya adalah bahasa yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Pikiran yang disampaikan kepada orang lain harus dinyatakan dengan kata yang mengandung makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin dinyatakan. Kata-kata itu harus disusun secara teratur dalam klausa dan kalimat agar orang dapat menangkap apa yang orang ingin disampaikan itu. Makin teratur bahasa yang digunakan, makin mudah orang mengangkap pikiran yang disalurkan melalui bahasa it. Oleh karena itu, keterampilan menulis sangatlah penting. Menulis pada hakekatnya adalah suatu proses berfikir yang teratur, sehingga apa yang ditulis mudah dipahami pembaca. Sebuah tulisan dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri antara lian bermakna, jelas, bulat dan utuh, ekonomis, dan memenuhi kaidah gramatika. Kemamouan menukis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Sementara itu, WJS Poerwodarminto (1987:105) secara leksikal mengartikan bahwa menulis adaah melahirkan pikiran atau ide. Setiap tulisan
harus mengandung makna sesuai dengan pikiran, perasaan, ide, dan emosi penulis yang disampaikan kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud penulis. Kata keterampilan berbahasa mengandung dua asosiasi, yakni kompetensi dan performansi. Kompetensi mengaju pada pengetahuan konsptual tentang sistem dan kaidah kebahasaan, sedangkan performansi merujuk pada kecakapan menggunakan sistem kaidah kebahasaan yang telah diketahui untuk berbagai tujuan penggunaan komunikasi. Seseorang dikatakan terampil menulis apabila ia memahami dan mengaplikasikan proses penggungkapan ide, gagasan, dan perasaan dalam bahasa Indonesia tulis dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain ejaan, dan tata bahasa, organisasi/susunan tulisan, keutuhan(koherensi), kepaduan (kohesi), tujuan, dan sasaran tulisan.
2.2
Tahap-tahap Menulis
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam menulis pada umumnya, dan menulis karya ilmiah pada khsusnya. Tahap-tap itu adalah sebagai berikut: -
Tahap Persiapan
-
Tahap Pengumpulan Bahan
-
Tahap Pengelolahan Bahan
-
Tahap Penyuntingan
-
Tahap Penyajian
A.
Tahap Persiapan
Apapun bentuk kegiatan yang dilakukan, perlu adanya persiapan yang baik, begitu pula pada kegiatan menulis, khususnya menulis karya ilmiah. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan, antara lain: a.
Menentukan Pokok Bahasa
Pokok bahasan yang dimaksud dalam dalam hal ini adalah tema. Tema perlu ditentukan terlebih dahulu agar pembahasan yang dilakukan dapat mengarah pada masalah utama. Sehubungan dengan penetuan tema itu, penulis hendaknya mempertimbangkan faktor a) ketersedian waktu, b) kesanggupan untuk mengumpulkan bahan dan untuk membahasnya, c) ketertarikan pembaca dan penulis terhadap tema, d) kemutakhiran tema, dan e) kebermanfaatan pembahasan terhadap tema yang dipilih. b.
Menentukan Judul
Jika tema sudah diperoleh tahap berikutnya adalah menetukan judul. Dalam penentuan judul ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain, a) judul hendaknya orisinil, b) judul haruslah sesuai dengan tema, c) judul dapat mencerminkan isi karya ilmiah, d) judul sedapat mungkin singkat dan menarik.
c.
Merumuskan Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan merupakan rumusan tentang butir-butir utama yang akan ditulis dalam karya ilmiah. Butir-butir utama itu hendaknya disusun secara sistematis agar dapat memberi manfaat bagi penyusun laporan selanjutnya. Manfaat kerangka tulisan itu adalah a) dapat dipergunakan sebagai pedoman kerja, b) dapat membuat laporan menjadi sistematis, dan c) dapat digunakan sebagai alat penyimpan gagasan.
B.
Tahap Pengumpulan Bahan
Pada tahap ini semua bahan yang diperlukan dikumpulkan untuk diolah dan disusun lebih lanjut. Bahan-bahan itu dapat diperoleh dari studi pustaka, pengamatan, kuesioner, dan wawancara. Studi pustaka merupakan suatu studi yang dilakukan terhadap sumber-sumber tertulis. Pengamatan merupakan suatu kegiatan mengamati objek yang dapat dilakukan secara langsung dilapangan atau dilakukan secara tidak langsung melalui media-media tertentu. Kuesioner merupakan suatu alat berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden untuk menjaring data. Sementara itu, wawancara merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada orang yang memiliki autoritas.
C.
Tahap Pengolahan Bahan
Setelah bahan-bahan yang terkumpul memadai, pada tahap ini bahan-bahan itu diolah dengan cara mengklasifikasinnya ke dalam kelompok-kelompok tertentu, kemudian dianalisis untuk disusun lebih lanjut.
D.
Tahap Penyuntingan/Revisi
Pada tahap ini konsep karya ilmiah yang telah disusun diperiksa kembali untuk melihat kekurangan-kekurangannya. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ada, akan dilakukan perbaikan, baik berupa penambahan, pengurangan atau pengubahan.
E.
Tahap Penyajian
Pada tahap ini tulisan yang sudah disunting selanjutnya ditulis secra baik dan tepat. Penyajian karya ilmiah dalam bentuk tulisan ini dapat pula dilanjutkan dengan penyajian secara lisan pada suatu kesempatan.
2.3
Tujuan Dan Manfaat Menulis
Kegiatan menulis dilakukan dengan berbagai tujuan. Menulis mempunyai empat tujuan, yaitu untuk mengekpresikan diri, memberikan informasi kepada pembaca, mempersuasi pembaca, dan untuk menghasilkan karya tulis.
Jenis tulisan menurut tujuan menulis sebagai berikut: a.
Narasi yakni karangan/tulisan ekspositoris maupun imajinatif yang secara
spesifik menyampaikan informasi tertentu berupa perbuatan/tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. b.
Deskripsi yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan
informasi tentang situasi dan kondisi suatu lingkungan (kebendaan ataupun kemanusiaan). Penyampaiannya dilakukan secara objektif, apa adanya, dan terperinci. c.
Ekposisi yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan
informasi tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya
dilakukan dengan tujuan menjelaskan, menerangkan, dan menguraikan sesuatu hal sehingga pengetahuan pendengar/pembaca menjadi bertambah. d.
Argumentatif yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan
informasi tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan mempengaruhi, memperjelas, dan meyakinkan. e.
Persuasif:karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi
tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan mempengaruhi, meyakinkan, dan mengajak
Graves (dalam Akhadiah dkk., 1998:1.4) berkaitan dengan manfaat menulis mengemukakan bahwa: a.
Menulis menyumbang kecerdasan.
b.
Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas.
c.
Menulis menumbuhkan keberanian.
d.
Menulis mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
A.
Menulis Mengasah Kecerdasan
Menulis adalah suatu aktivitas yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan mengharmonikan berbagai aspek. Aspekaspek itu meliputi: a. Pengetahuan tentang topik yang akan dituliskan. b. Penuangan pengetahuan itu ke dalam racikan bahasa yang jernih, yang disesuaikan dengan corak wacana dan kemampuan pembacanya.
c. Penyajiannya selaras dengan konvensi atau aturan penulisan. Untuk sampai pada kesanggupan seperti itu, seseorang perlu memiliki kekayaan dan keluwesan pengungkapan, kemampuan mengendalikan emosi, serat menata dan mengembangkan daya nalarnya dalam berbagai level berfikir, dari tingkat mengingat sampai evaluasi. B.
Menulis Mengembangkan Daya Inisiatif dan Kreativitas
Dalam menulis, seseorang mesti menyiapkan dan mensuplai sendiri segala sesuatunya. Segala sesuatu itu adalah: a. Unsur mekanik tulisan yang benar seperti pungtuasi, ejaan, diksi, pengalimatan, dan pewacanaan. b. Bbahasa topik. c. Pertanyaan dan jawaban yang harus diajukan dan dipuaskannya sendiri. Agar hasilnya enak dibaca, maka apa yang dituliskan harus ditata dengan runtut, jelas dan menarik. C.
Menulis Menumbuhkan Keberanian
Ketika menulis, seorang penulis harus berani menampilkan kediriannya, termasuk pemikiran, perasaan, dan gayanya, serta menawarkannya kepada publik. Konsekuensinya, dia harus siap dan mau melihat dengan jernih penilaian dan tanggapan apa pun dari pembacanya, baik yang bersifat positif ataupun negatif. D.
Menulis Mendorong Kemauan dan Kemampuan Mengumpulkan
Informasi Seseorang menulis karena mempunyai ide, gagasan, pendapat, atau sesuatu hal yang menurutnya perlu disampaikan dan diketahui orang lain. Tetapi, apa yang disampaikannya itu tidak selalu dimilikinya saat itu. Padahal, tak akan dapat menyampaikan banyak hal dengan memuaskan tanpa memiliki wawasan atau pengetahuan yang memadai tentang apa yang akan dituliskannya. Kecuali, kalau memang apa yang disampaikannya hanya sekedarnya.
Kondisi ini akan memacu seseorang untuk mencari, mengumpulkan, dan menyerap informasi yang diperlukannya. Untuk keperluan itu, ia mungkin akan membaca, menyimak, mengamati, berdiskusi, berwawancara. Bagi penulis, pemerolehan informasi itu dimaksudkan agar dapat memahami dan mengingatnya dengan baik, serta menggunakannya kembali untuk keperluannya dalam menulis. Implikasinya, dia akan berusaha untuk menjaga sumber informasi itu serta memelihara dan mengorganisasikannya sebaik mungkin. Upaya ini dilakukan agar ketika diperlukan, informasi itu dapat dengan mudah ditemukan dan dimanfaatkan. Motif dan perilaku seperti ini akan mempengaruhi minat dan kesungguhan dalam mengumpulkan informasi serta strategi yang ditempuhnya.
Menulis banyak memberikan manfaat, di antaranya: a. Wawasan tentang topik akan bertambah, karena dalam menulis berusaha mencari sumber tentang topik yang akan ditulis. b. Berusaha belajar, berpikir, dan bernalar tentang sesuatu misalnya menjaring informasi, menghubunghubungkan, dan menarik simpulan. c. Dapat menyusun gagasan secara tertib dan sistematis. A d. Akan berusaha menuangkan gagasan ke atas kertas walaupun gagasan yang tertulis memungkinkan untuk direvisi. e. Menulis memaksa untuk belajar secara aktif. f.
Menulis yang terencana akan membisakan berfikir secara tertib dan
sistematis.
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai dengan baik oleh setiap orang, terutama bagi sivitas akademik. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam menulis pada umunya, dan menulis karya ilmiah pada khususnya. Tahap-tahap itu adalah sebagai berikut : -
Tahap Persiapan
-
Tahap Pengumpulan Bahan
-
Tahap Pengolahan Bahan
-
Tahap Penyutingan
-
Tahap Penyajian
3.2
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai seorang mahasiswa kita harus memahi betul pengertian dari menulis agar mahasiswa mengetahui tahaptahap menulis sesuai kaidah dan sistematis.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, M. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan Sakura, H.R. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Haryadi dan Zamzami. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Dikti Keraf, G. 1997. Komposisi. Ende Flores Nusa Tenggara Timur: Nusa Indah. Kosasih, E. 2002. Kompetensi Ketatabahasaan: Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Musaba, Z. 1994. Terampil Menulis dalam Bahasa Indonesia yang Benar. Banjarmasin: Sarjana Indonesia.