REFERENSI ADSORPSI
Adsorpsi Isothermis Percobaan ini bertujuan untuk mengamati peristiwa adsorbsi isothermis dan pengaruh konsentrasi dari suatu larutan pada suhu konstan. Larutan yang digunakan adalah asam asetat 0,015 N; 0,03 N; 0,06 N; 0,09 N; 0,12 N; 0,15 N dengan kecepatan pengadukan sebesar 200 rpm dan lama pengadukan selama 30 menit. Metode percobaan adsorpsi isothermis ini, larutan asam asetat (CH3COOH) diadsorpsi oleh karbon. Variabel yang digunakan larutan asam asetat (CH3COOH) dalam berbagai konsentrasi, yaitu: 0,015 N; 0,03 N; 0,06 N; 0,09 N; 0,12 N; 0,15 N dan 0,03 N (tanpa karbon dan digunakan sebagai kontrol) dengan volume 100 ml. Penambahan 1 gram karbon digunakan sebagai adsorban pada percobaan adsorpsi isothermis ini. Penggunaan karbon aktif pada percobaan ini dikarenakan karbon aktif memiliki kemampuan daya serap yang tinggi terhadap partikel-partikel teradsorpsi. Adsorpsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan baik sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya pada permukaan tersebut. Karena ketidak-jenuhan tersebut, permukaan padatan dan cairan cenderung mengisi sisa-sisa gayanya dengan menarik keatas dan menahan pada permukaan gas atau melarutkan substansi- substansi dimana mereka bersentuhan.Substansi yang tertarik ke permukaan dinamakan adsorbat sedangkan substansi yang bersifat menyerap dinamakan adsroban. Percobaan adsorpsi isothermis ini dilakukan untuk mengamati peristiwa adsorpsi isothermis dan pengaruh konsentrasi dari suatu larutan teradsorpsi pada temperatur tetap (konstan). Adsorpsi isothermis dapat terjadi karena adanya suatu proses pemindahan dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap atau adsorben. Biasanya partikel-partikel kecil dari zat penyerap dilepaskan pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang diserap, sehingga tidak mungkin terjadi proses yang bolakbalik. Proses adsorpsi dilakukan pada keadaan isoterm (temperatur tetap) karena temperatur juga dapat berpengaruh dalam adsorpsi, sehingga untuk memudahkan analisis, maka temperatur dibuat tetap. Proses Adsorpsi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, konsentrasi, luas permukaan, ukuran partikel, dan waktu kontak. Hubungan antara jumlah substansi yang teradsorpsi oleh adsorban dan tekanan kesetimbangan atau konsentrasi pada temperatur tetap dinamakan adsorpsi isothermis.
a. Isoterm Langmuir, menyatakan bahwa adsorben mempunyai permukaan
yang homogen dan hanya dapat mengadsorpsi satu molekul adsorbat untuk setiap molekul adsorbennya. Tidak ada interaksi antara molekul-molekul yang terserap. b. Isoterm Freundlich, Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang berbeda- beda. Isoterm ini akan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan, karena dengan isoterm ini dapat ditentukan efisiensi dari suatu adsorben. Pada percobaan adsorpsi isothermis ini dapat disimpulkan bahwa dapat digolongkan pada adsorpsi isothermis tipe I, grafik adsorpsi isoterm tipe I ini biasa disebut tipe Langmuir. Isoterm ini jarang ditemukan untuk material nonpori, umumnya pada karbon teraktivasi, silica gel dan zeolit yang mempunyai pori sangat halus. Nilai asimtot ini menunjukkan mikropori yang terisi seluruhnya. Tipe isoterm ini diperkirakan untuk kemisorpsi reversible. Jumlah zat yang teradsorpsi per kuantitas adsorben meningkat relatif cepat dengan pertambahan tekanan, lalu lebih lambat jika permukaan adsorben sudat tertutupi semua oleh molekul zat teradsorpsi. Dan percobaan adsorpsi isothermis ini termasuk jenis adsorpsi fisik atau Van Der Waals karena kesetimbangan adsorpsinya reversible dan cepat.
i
i