REFERAT
MARET 2018
DEMAM BERDARAH DENGUE OLEH : SITI ISRAWATI K1A1 13 055
Pembimbing : dr. Mustaring, Sp.A KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI BAHTRAMAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2018
Infeksi virus dengue Melalui perantara nyamuk
½ Populasi Dunia
5 dekade
Angka kejadian Demam Berdarah dengue
tropis / sub tropis
Infeksi virus dengue
Daerah Endemik
Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. DBD adalah penyakit akut dengan manifestasi klinis perdarahan yang menimbulkan syok yang berujung kematian
EPIDEMIOLOGI Infeksi virus dengue DD : 50-100 ribu kasus baru Setiap tahun DBD : 250-500 ribu kasus baru
tropis / sub tropis
Daerah endemis infeksi dengue
Asia Tenggara
Infeksi virus dengue
INDONESIA
Demam Berdarah dengue disebabkan oleh infeksi virus dengue dari genus Flavivirus, family Flaviviridae yang mempunyai
4 serotipe
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Penularan melalui nyamuk aedes
betina
Nyamuk Aedes spp yang sudah terinfeksi virus dengue Mengaktivasi sel T-Helper dan menarik makrofag lainnya utk menangkap banyak virus
Sel T-Helper akan mengaktivasi Sel T sitotoksik yg akan melisis makrofag
Virus masuk ke dalam tubuh
Antigen yang menempel pada makrofag
Proses ini diikuti dgn lepasnya mediator sitokin TNF ɑ, IL1, IL6
virus dilepaskan dari dalam sel
Ditangkap oleh makrofag (APC)
Beredar dalam sirkulasi darah
Merangsang terjadinya gejala sistemik
Manifestasi Klinik
DEMAM DENGUE Demam 2 – 7 hari, mendadak, tinggi, terus- menerus, bifasik Manifestasi perdarahan, spontan/uji tourniquet Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital Ada kasus DBD di lingkungan Leukopenia < 4.000/mm3 Trobositopenia < 100,000/mm3
Bila ada demam disertai ≥ 2 tanda & gejala lain klinis demam dengue dpt ditegakkan
DEMAM BERDARAH DENGUE
Demam 2 – 7 hari, mendadak, tinggi, terus- menerus Manifestasi perdarahan, spontan/uji tourniquet Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital Ada kasus DBD di lingkungan Hepatomegali Kebocoran plasma (salah satu tanda/gejala) : Ht meningkat > 20% dari pemeriksaan awal Ada efusi pleura/asites Hipoalbuminemia, hipoproteinemia Trombositopenia < 100.000/mm3
Bila ada demam tambah ≥ 2 tanda & gejala lain klinis, tambah perembesan plasma & trombositopenia cukup utk diagnosis DBD.
Sindrom Syok Dengue Syok Terkompensasi
Takikardia Takipnea Tekanan nadi < 20 mmHg CRT > 2 detik Kulit dingin Urine < 1 ml/kgBB/jam Anak gelisah
Syok Dekompensasi Takikardia Hipotensi (sistolik & diastolik turun) Nadi cepat & kecil Pernapasan Kusmaull atau hiperpneA Sianosis Kulit lembab dan dingin Profound shock : nadi tdk teraba & tekan darah tdk terukur
• Influenza, • Campak, • Chikungunya
Infeksi SSP
Flu-like syndromes
DBD fase demam
• Kejang demam • Ensefalitis
Eksantema Akut
• Chikungunya, • Reaksi obat (drug fever)
Penyakit diare • Infeksi enterik • Rotavirus
• Rubella, campak, • Demam skarlatina, • Infeksi meningokokus,
Pemeriksaan umum: Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium umunya adalah jumlah trombosit dan hematokrit, hal ini sangat penting untuk mendiagnosis DBD. Pemeriksaan ini harus dilakukan bila dicurigai DHF/DSS dan harus diulang selama follow up pasien.
Pemeriksaan Khusus: ELISA-based NS1 antigen tests Isolasi virus IgM ELISA Hemagglutination Inhibition Assay (HAI)
DEMAM DENGUE
Manajemen demam dengue adalah simtomatik dan suportif Istirahat disarankan selama fase akut. Gunakan spons dingin / hangat untuk menjaga suhu di bawah 38,5 C. Antipiretik dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh. Aspirin / OAINS seperti ibuprofen, dll harus dihindari karena dapat menyebabkan gastritis, muntah, asidosis, disfungsi platelet dan pendarahan berat. Cairan oral dan terapi elektrolit direkomendasikan untuk pasien dengan keringat berlebih atau muntah. Pasien harus dipantau selama 24 sampai 48 jam setelah demam untuk kemungkinan komplikasi.
PENATALAKSANAAN
DEMAM BERDARAH DENGUE
Istirahat Antipiretik Parasetamol 10-15mg/kgBB/kali diberikan apabila suhu >38°C dengan interval 4-6jam, hindari pemberian aspirin/NSAID/ Ibu profen, Berikan kompres hangat. Nutrisi Apabila pasien masih bisa minum, dianjurkan minum yang cukup, terutama minum cairan yang mengandung elektrolit. Terapi suportif berupa penggantian cairan yang merupakan pokok utama dalam tatalaksana DBD Pilihan Cairan : cairan kristaloid isotonik ringer laktat atau ringer asetat
Jumlah Cairan : Volume rumatan + dehidrasi 5%
PENATALAKSANAAN
PEMANTAUAN
Pemantauan selama perawatan :
Tanda‐tanda vital: keadaan umum, suhu, frekuensi nadi, frekuensi nafas, dan tekanan darah dilakukan setiap 2‐4 jam sekali pada pasien tanpa syok dan 1-2 jam sekali pd pasien syok.
Muntah, perdarahan, dan “warning signs”
Perfusi perifer, harus selalu diulang untuk mendeteksi awal gejala syok
Pemeriksaan hematokrit
Dilakukan sebelum resusitasi atau pemberian cairan intravena (sebagai data dasar), diupayakan dilakukan setiap 4-6 jam sekali.
Pemantauan volume urin • Minimal 8-12 jam untuk pasien yang tidak syok
• tiap jam untuk syok berkepanjangan atau pd pasien dengan kelebihan cairan • Upayakan jumlah urine ~ 1.0 mL/kgBB/jam
Sindrom Syok Dengue Terkompensasi • Berikan oksigen 2-4L/menit • Periksa hematokrit • Kristaloid RL/RA 10-20ml/kg.BB bolus dalam 60 menit Ya lVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam
Tanda vital stabil Turunkan lVFD bertahap 7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam
Stop lVFD maksimal 48 jam setelah syok teratasi
(Acidosis, Bleeding, Calsium, Sugar) *
Tidak
Syok teratasi
Periksa Ht, AGD, gula darah, kalsium, perdarahan (ABCS) * Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia Ht naik Bolus ke-2 dg kristaloid atau Koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20 menit
Ht turun Perdarahan Tidak jelas
Koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20menit, jika syok menetap( curiga perdrahan ) dianjurkan transfusi
Transfusi darah
Sindrom Syok Dengue Dekompensasi • Berikan oksigen 2-4L/menit • Periksa hematokrit, AGD, gula darah, kalsium, perdarahan (A-B-C-S) • Kristaloid atau koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20 menit Ya lVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam
Tanda vital stabil Turunkan lVFD bertahap 7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam
Stop lVFD maksimal 48 jam setelah syok teratasi
Tidak
Syok teratasi
Evaluasi Ht, AGD, gula darah, kalsium, perdarahan (ABCS) Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia
Ht naik Bolus ke-2 dg kristaloid atau Koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20 menit
Ht turun
Perdarahan Tidak jelas
Koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20menit, jika syok menetap( curiga perdarahan ) dianjurkan transfusi
Transfusi darah
Demam dengue merupakan penyakit self-limiting dengan angka kematian kurang dari 1%. Ketika diobati, demam berdarah dengue memiliki angka kematian 2-5%. Ketika tidak diobati, demam berdarah memiliki angka kematian yang tinggi yaitu 50%. Pasien biasanya sembuh tanpa sekuele dan memiliki imunitas terhadap serotipe yang menginfeksi. Tingkat fatal sindrom syok dengue beragam di tiap negara, mulai dari 12-44%.
Manajemen lingkungan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengurangi bahkan menghilangkan habitat perkembangbiakan nyamuk vektor sehingga akan mengurangi kepadatan populasi. Pengendalian biologis Beberapa agen biologis yang sudah digunakan dan terbukti mampu mengendalikan populasi larva vektor DB/DBD adalah dari kelompok bakteri, predator seperti ikan pemakan jentik dan cyclop (Copepoda). Pengendalian kimiawi Insektisida kalau digunakan secara tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu dan cakupan akan mampu mengendalikan vektor Perlindungan individu Baju lengan panjang dan celana panjang bisa mengurangi kontak dengan nyamuk meskipun sementara. Untuk mengurangi kontak dengan nyamuk di dalam keluarga bisa memasang kelambu pada waktu tidur