Referat: Psikotik Akut, Skizoafektif, Skizofrenia

  • Uploaded by: debbya
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Referat: Psikotik Akut, Skizoafektif, Skizofrenia as PDF for free.

More details

  • Words: 1,130
  • Pages: 28
Referat

Psikotik Akut, Skizoafektif, Skizofrenia Andini Winda Yati Debby Aprilia N. Dearasi Debby NF

Stase Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2017

Psikotik akut

Definisi ▧Gangguan psikotik akut didefinisikan



suatu gangguan kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala psikosis, dan dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid (Husny M & Tiara M, 2014).

Komorbiditas ▧Gangguan sering terjadi pada pasien dengan gangguan kepribadian (paling sering gangguan histrionik, paranoid, skizoid, skizotipal, dan kepribadian borderline) (Made WS, 2010).

Etiologi ▧Pasien dengan gangguan psikotik singkat yang pernah memiliki gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis ke arah perkembangan gejala psikotik (Made WS, 2010).

Patofisiologi Meningkatnya reseptor?

Aktivitas dopaminergik Produksi terlalu banyak?

Kombinasi keduanya?

Diagnosis

Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik singkat menurut DSM-IV (Husny M & Tiara M, 2014):

▧Ada satu (atau lebih) gejala berikut :

Waham Halusinasi Bicara terdisorganisasi (misal; sering menyimpang atau inkoherensi). Prilaku terdisorganisasi jelas atau kaktatonik.

▧Lama suatu epiode gangguan adalah sekurangnya 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan ▧Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan skizoafektif atau skizofrenia dan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum

Diagnosis Kriteria diagnostik gangguan psikotik LirSkizofrenia akut menurut PPDGJ-III (Rusdi M, 2013): Untuk diagnosis pasti harus memenuhi:

▧Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonpsikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik); ▧Gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik; ▧Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi. ▧Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih dari 1 bulan lamanya, maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia (F20.-).

Gejala klinis ▧Gejala karakteristik untuk gangguan psikotik akut: perubahan emosional, pakaian atau perilaku yang aneh, berteriak-teriak atau diam membisu, gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum lama terjadi.

Terapi ▧Rawat inap: evaluasi dan proteksi ▧Psikoterapi: stresor dan episode psikotik ▧Farmakoterapi: antipsikotik antagonis reseptor dopamin dan benzodiazepin

Skizoafektif ▧Definisi Gangguan skizoafektif memiliki gejala khas skizofrenia yang jelas dan pada saat bersamaan juga memiliki gejala gangguan afektif yang menonjol. Gangguan skizoafektif terbagi dua yaitu, tipe manik dan tipe depresif 11

Epidemiologi ▧Prevalensi seumur hidup dari gangguan skizoafektif  kurang dari 1 persen (0,5 - 0,8 persen) ▧Lebih rendah pada laki-laki dibandingkan para wanita; khususnya wanita yang menikah ▧Skizoafektif tipe depresif mungkin lebih sering terjadi pada orang tua daripada orang muda

12

Etiologi ▧Penyebab pasti dari gangguan skizoafektif tidak diketahui ▧Kelainan pada neurotransmiter otak  ketidakseimbangan dalam serotonin dan dopamin ▧Faktor genetik, faktor lingkungan, paparan virus atau toksin saat dalam kandungan, dan juga cacat lahir.

13

Diagnosis (DSM-V) A. Periode penyakit tidak terputus berupa, pada suatu waktu, episode depresif mayor, episode manik, atau episode campuran yang terjadi bersamaan dengan gejala yang memenuhi kriteria A skizofrenia. B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama sekurang-kurangnya 2 minggu tanpa gejala mood yang menonjol. C. Gejala yang memenuhi criteria episode mood timbul dalam jumlah yang bermakna pada durasi total periode aktif dan residual penyakit D. Gangguan tidak disebabkan

14

Diagnosis gangguan skizoafektif (F25) (PPDGJ-III) •Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat bersamaan, atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manic atau depresif. •Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda. •Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F25.1) atau campuran dari keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu atau dua episode skizoafektif terselip di antara episode manic atau depresif (F30-F33)

15

F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik ▧Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manic yang tunggal maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manic. ▧Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tidak begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak. ▧Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas

16

F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif ▧Kategori ini harus dipakai baik untuk episode skizoafektif tipe depresif yang tunggal, dan untuk gangguan berulang dimana sebagian besar episode didominasi oleh skizoafektif tipe depresif. ▧Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas, baik depresif maupun kelainan perilaku terkait seperti tercantum dalam uraian untuk episode depresif (F32). ▧Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan sebaiknya ada dua, gejala khas skizofrenia. F25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran ▧Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia berada secara bersamasama dengan gejala-gejala afektif bipolar campuran

17

Penatalaksanaan ▧Modalitas terapi yang utama untuk gangguan skizoafektif adalah perawatan di rumah sakit, medikasi, dan intervensi psikososial ▧Pengobatan Psikososial  Pasien dapat terbantu dengan kombinasi terapi keluarga, latihan keterampilan sosial, dan rehabilitasi kognitif ▧Farmakoterapi Pasien dengan gangguan skizoafektif tipe manik  berupa lithium carbonate, carbamazepine (tegretol), valproate (Depakene), ataupun kombinasi dari obat anti mania jika satu obat saja tidak efektif Sedangkan pasien dengan gangguan skizoafektif tipe depresif  antidepresan  Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) 18

Skizofrenia

Definisi ▧Suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.

Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear conciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian (Maslim, 2001).

Epidemiologi Gangguan psikotik yang paling sering Biasanya muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda Awitan pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun dan pada perempuan antara 25-35 tahun Awitan setelah umur 40 tahu jarang terjadi

Etiologi Biologi

Biokimia

Genetika

Faktor Keluarga

Manifestasi Klinik Gangguan proses pikir

• Asosiasi Longgar

Alogia

• Pemasukan berlebihan

Ekolalia

• Neologisme

Konkritisasi

• Terhambat

Klang Asosiasi

• Waham kejar • Waham kebesaran • Waham rujukan

Gangguan Isi Pikir

• Waham penyiaran • Waham penyisipan pikiran

• Halusinasi • Ilusi • Depersonalisasi

Gangguan persepsi • Derealisasi

• Afek tumpul atau datar • Afek tak serasi

Gangguan Emosi

• Afek labil

• gerakan tubuh yang aneh atau menyeringai • perilaku ritual

• agresif

Gangguan Perilaku • perilaku seksual yang tidak pantas

Klasifikasi Skizofrenia Skizofrenia

Tipe paranoid

Simpleks

Depresi Pasca

Tipe Katatonik

Skizofrenia

Tipe

Tipe Residual

Disorganisasi

Tipe Tak Terinci

Pengobatan Terapi Biologis Terapi Psikososial

Prognosis Skizofrenia  kronik



Gambaran klinik prognosis baik ; -awitan gejala psikosis aktif terjadi secara mendadak - awitan terjadi pada usia setelah 30 tahun terutama perempuan -fungsi pekerjaan dan sosial preorbid baik -tidak ada riwayat keluarga menderita skizofrenia

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "SuchyFitsu-visyaver"