Referat Hymen Imperforata.docx

  • Uploaded by: musya
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Referat Hymen Imperforata.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,630
  • Pages: 13
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

REFERAT JANUARI 2019

HYMEN IMOPERFORATA

OLEH

Nama

: Musyarafa

NIM

: N 111 17 058

Pembimbing Klinik

: dr. Melda M M Sinolungan, Sp. OG

DISUSUN DALAM RANGKA UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN ILMU OBTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2019

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :

Nama

: Musyarafa

NIM

: N 111 17 058

Judul Referat : Hymen Imoperforata

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Obstetri Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.

Pembimbing Klinik

dr. Melda M M Sinolungan, Sp. OG

Dokter Muda

Musyarafa

2

BAB I PENDAHULUAN

Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang melingkari orifisium vagina dan mempunyai satu atau beberapa lubang yang memungkinkan keluarnya aliran darah menstruasi. Bentuk dan ukuran lubang himen bervariasi, tetapi umumnya robek pada waktu koitus pertama. Himen yang “intak” danggap suatu tanda keperawanan, tetapi ini tidak dapat diandalkan karena beberapa kasus koitus tidak berhasil menimbulkan robekan dan pada orang lain himen dapat robek akibat manipulasil.1 Himen Imperforata ialah selaput dara yang tidak menunjukan lubang (Hiatus Himenalis) sama sekali, suatu kelainan yang ringan dan yang cukup sering dijumpai. Kemungkinan besar kelainan ini tidak dikenal sebelum menarche. Sesudah itu molimina menstrualia dialami tiap bulan, tetapi darah haid tidak keluar. Darah itu terkumpul di dalam vagina dan menyebabkan hymen tampak kebiru-biruan dan menonjol keluar. Bila keadaan ini dibiarkan, maka uterus akan terisi juga dengan darah haid dan akan membesar (Hematometra).3 Hymen Imperforata merupakan suatu keadaan di mana hymen tidak membentuk hiatus hymenalis. Prevalensi dari hymen imperforata ini adalah 0,1% - 0,01%, walaupun kasusnya jarang tapi hymen imperforata adalah kejadian paling sering dalam kasus obstruksi vagina.4 Masalah dari hymen imperforata ini adalah kasusnya sering terlupakan atau tidak terdeteksi sampai saat terjadinya menarke. Padahal hymen imperforata jika terlalu lama terdeteksi setelah menarke maka dapat meningkatkan risiko untuk menjadi pelvic inflammatory disease yang dapat menyebabkan infertilitas, nyeri pelvis dan kehamilan ektopik.4

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Hymen imperforata/ Atresia hymen merupakan hymen dengan membrane yang solid tanpa lubang. Hymen imperforata merupakan salah satu dari penyebab Pseudoamenorrhea / Cryptomenorrhea (haid ada, tetapi darah haid tidak keluar) yang bersifat kongenital dan abnormalitas ini terjadi pada bagian distal saluran genitalia wanita.5 Himen imperforata merupakan kelainan yang jarang berupa oklusi lengkap orifisium vagina, menyebabkan retensi darah menstruasi.6

Gambar 1. Gambar hymen imperforata.7 2.2. Etiologi Hymen imperforata merupakan suatu malformasi kongenital tetapi dapat juga terjadi akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi cedera atau infeksi. Hymen Imperforata terbentuk karena ada bagian yang persisten dari membrane urogenital dan terjadi ketika mesoderm dari primitive streak yang abnormal terbagi menjadi bagian urogenital dari membran cloacal. Hymen Imperforata tanpa mukokolpos yang berasal dari jaringan fibrous dan jaringan lunak antara labium minora sulit dibedakan

4

dengan tidak adanya vagina. Aplasia dan atresia vagina terjadi karena kegagalan perkembangan duktus mullerian, sehingga vagina tidak terbentuk dan lubang vagina hanya berupa lekukan kloaka. hymen pada wanita usia prepubertas dengan masalah organ genitalia, dijumpai kelainan berupa hymen fimbrae dan posterior ring.4

Gambar 2. Tipe hymen. a) Crescentic; b) Annular; c) Fimbriae; d) Redundant

Gambar 3. Tipe hymen.

5

2.3. Embriologi Secara embriologi, hymen merupakan sambungan antara bulbus sinovaginal dengan sinus urogenital, berbentuk membrane mukosa yang tipis. Hymen berasal dari endoderm epitel sinus urogenital, dan bukan berasal dari duktus mullerian. Hymen mengalami perforasi selama masa embrional untuk mempertahankan hubungan antara lumen vagina dan vestibulum. Hymen merupakan lipatan membrane irregular dengan berbagai jenis ketebalan yang menutupi sebagian orifisium vagina, terletak mulai dari dinding bawah uretra sampai ke fossa navikularis.6

2.4.

Gejala Klinis Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu akan terjadi molimeniamenstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang dialami setiap bulan. Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus atau anak kecil. Vagina terisicairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila diketahui sebelum pubertas, dan segera diberi penanganan asimptomatik, serta dilakukan hymenektomi, maka dari vagina akan keluar cairan mukoid yang merupakan kumpulan dari sekresi serviks. Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 1315 tahun, dimana gejala mulai tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari satu siklus menstruasi pertama atau kedua yang terkumpul di vagina belum menyebabkan peregangan vagina dan belum menimbulkan gejala. Darah yang terkumpul di dalam vagina (hematokolpos) menyebabkan hymen tampak kebiru-biruan dan menonjol (hymen buldging) akibat meregangnya membran mukosa hymen. Keluhan yang timbul pada pasien adalah rasa nyeri, kram pada perut selama menstruasi dan haid tidak keluar. Bila keadaan ini dibiarkan berlanjut maka darah haid akan mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, sehingga terjadi dilatasi dan darah haid akan mengisi kavum uteri (Hematometra). Tekanan intra uterin mengakibatkan darah dari kavum uteri juga dapat memasuki tuba fallopi dan menyebabkan hemotosalfing karena terbentuknya adhesi (perlengketan) pada fimbriae dan ujung tuba, sehingga darah tidak masuk atau hanya sedikit yang dapat masuk ke kavum peritoneum membentuk hematoperitoneum. Gejala yang paling sering terjadi

6

akibat over distensi vagina, diantaranya rasa sakit perut bagian bawah, nyeri pelvis dan sakit di punggung bagian belakang. Gangguan buang air kecil terjadi karena penekanan dari vagina yang distensi ke uretra dan menghambat pengosongan kandung kemih. Rasa sakit pada daerah supra pubik bersamaan dengan gangguan air kecil menimbulkan disuria, urgensi, inkontinensia overflow, selain itu juga dapat disertai penekanan pada rectum yang menimbulkan gangguan defekasi. Gejala teraba massa di daerah supra pubik karena terjadinya pembesaran uterus, hematometra, distensi kandung kemih, hematoperitoneum, bahkan dapat terjadi iritasi menyebabkan peritonitis. 13 pasien hymen imperforata, 10 pasien diantaranya mengalami distensi uterus dan vagina yang luas, setelah diamati sampai usia dewasa, seluruh pasien mengalami endometriosis pelvik, diduga akibat menstruasi retrograde yang terjadi ke dalam rongga abdolmen, saat hymen imperforate belum tertangani.5,7,8

2.5.

Prinsip Diagnostik a. Anamnesis Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu akan terjadi molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang dialami setiap bulan.Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus atau anak kecil. Vagina terisi cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila diketahui sebelum pubertas, dan segera diberi penanganan asimptomatik, serta dilakukan hymenektomi, maka dari vagina akan keluar cairan mukoid yang merupakan kumpulan dari sekresi serviks.6 Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 13-15 tahun, dimana gejala mulai tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari satu siklus menstruasi pertama atau kedua yang terkumpul di vagina

belum

menyebabkan

peregangan

vagina

dan

belum

menimbulkan gejala.5

7

b. Pemeriksaan Fisik teraba massa di daerah supra pubik karena terjadinya pembesaran uterus,hematometra, distensi kandung kemih, hematoperitoneum.7

Gambar 4. Hymen imperforata dengan distensi vulva.5

c. Pemeriksaan Penunjang 

Foto abdomen (BNO-IVP), USG abdomen serta MRI Abdominal dan pelvis dapat memberikan gambaran imaging untuk uterovaginal anomaly



Dengan USG dapat segera didiagnosis hematokolpos atau hematometrokolpos, Selain itu, transrectal ultrasonography dalam membantu delineating complex anatomy. Apabila dengan USG tidak jelas, diperlukan pemeriksaan MRI.



USG dan MRI sebagai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah ada kongenital anomaly traktus urinaria yang menyertai.

8

Gambar 5. ultrasonografi menunjukkan hematometra dan hematocolpos.

2.6.

Penatalaksanaan Di lakukan tindakan pembedahan hymenotomi . Apabila hymen imperfora

tadi

jumpai

sebelum

pubertas,

membran

hymen

dilakukan insisi atau hymenotomi dengan cara sederhana dengan melakukan insisi silang pada posisi 2, 4, 8 dan 10 arah jarum jam, tehnik ini digunakan karena memiliki keuntungan mengurangi risiko cedera

9

uretra atau disebut insisi stellate. Pendapat lain mengatakan, bila dijumpai hymen imperforata pada anak kecil/ balita tanpa menimbulkan gejala, maka keadaan diawasi sampai anak lebih besar dan keadaan anatomi lebih jelas, dengan demikian dapat diketahui apakah yang terjadi hymen imperforata atau aplasia vagina. Pada insisi silang tidak dilakukan eksisi membrane hymen, sementara pada insisi stellate setelah insisi dilakukan eksisi pada kuadran hymen dan pinggir mukosa hymen diaproksimasi dengan jahitan mempergunakan benang delayed-absorbable. Tindakan insisi sayatan sertai eksisi dapat mengakibatkan membrane hymen menyatu kembali dan obstruksi membrane hymen terjadi kembali. Untuk mencegah terjadinya jaringan parut dan stenosis yang mengakibatkan dispareunia, eksisi jaringan jangan dilakukan terlalu dekat dengan mukosa vagina. Setelah dilakukan insisi akan keluar darah berwarna merah tua kehitaman yang kental. Sebaiknya posisi pasien dibaringkan dengan posisi fowler. Selama 2-3 hari darah tetap akan mengalir, disertai dengan pengecilan vagina dan uterus. Selain itu, pemberian antibiotik profilaksis juga diperlukan. Evaluasi vagina dan uterus perlu dilakukan sampai 4-6 minggu paska pembedahan, bila uterus tidak mengecil, perlu dilakukan pemeriksaan inspeksi dan dilatasi serviks untuk memastikan drainase uterus berjalan dengan lancar. Bila hematokolpos belum keluar, instrumen intrauterine jangan dipergunakan karena bahya perforasi dapat terjadi akibat peregangan uterus yang berlebihan.7,8

10

Gambar 6. Pengeluaran hematocolpos and heamatometra.

Gambar 7. Mukosa hymen setelah dilakukan hymenotomy.

2.7.

Diagnosis Banding.8 Diagnosis banding Hymen imperforata meliputi: a. Anomali saluran reproduksi b. Obstruktif anomali dari saluran septum vagina bagian bawah c. Distensi vulva, namun distensi secara tidak langsung menyarankan hymen imperforate yang tidak terkuat biasanya merupakan diagnosis klinis yang dapat dikonfirmasi dengan ultrasonografi. 11

BAB III KESIMPULAN Hymen imperforata adalah kelainan bawaan langka yang menutup saluran keluar vagina menyebabkan akumulasi lendir, cairan dan darah menstruasi. Diperlukan pemeriksaan penunjang USG untuk diagnosis dini dan perawatan sebelum komplikasi seperti hematometra masif dan terjadi hematocolpos. Hymenotomi yang menjaga agar hymen tidak rusak.

12

DAFTAR PUSTAKA 1. Chin Med Assoc Journal. Tahun 2008 / Vol 71 / Edisi 6/ halaman 325 –

327 2. Chin Med Assoc Journal: Tahun: 2007/volume70/edisi(12)/ halaman559–

561 3. Derek,Llewellyn. Obstetri dan Ginekologi.edisi 6.Jakarta:Hipokrates Vol.

17/edisi 5/hal 371 - 373 Hong Kong . Emerg. Med Journal. Tahun 2009 4. Manuaba,Ida Bagus Gde.2011.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC 5. Martius, Gerhard.1982.Bedah Ginekologi.Jakarta : EGC) 6. Prawirohardjo, Sarwono.2018. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 7. Rathod S., Samal K., Ananraj R., Rani P., Ghose. Imperforate hymen and its complications: report of two cases and review of literature. Department of Obstetrics & Gynecology, Mahatma Gandhi Medical College & Research Institute, Pillaiyarkuppam- 607402, Pondicherry, India. 2014. 8. Okafor I., Odugu B., Ugwu A., Oko D., Enyinna. Imperforate Hymen Presenting with Massive Hematometra and Hematocolpos: A Case Report. Department of Obstetrics and Gynecology, Enugu State University Teaching Hospital, Enugu, Nigeria.2015

13

Related Documents

Aula Hymen Ole Pis
November 2019 13
Referat
May 2020 53
Referat Skizoid.docx
April 2020 17
Referat Carotid.docx
November 2019 20
Referat Faringitis.pptx
December 2019 28

More Documents from "Nurul Fitriani"

Referat Bo.docx
November 2019 20
3. Tetatus Pada Anak.docx
October 2019 13
Refka Mollahilatidosa.docx
November 2019 23