I. II. III. IV. V.
Judul Percobaan : Reaksi – Reaksi Kimia Hari/ Tanggal Percobaan : Senin, 17 September 2018 Selesai Percobaan : Senin, 17 September 2018 Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi Tinjauan Pustaka Reaksi kimia merupakan suatu proses, dimana zat- zat baru yaitu hasil reaksi terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan atau timbulnya gas.Ketika reaksi berlangsung pereaksi berubah menjadi hasil- hasil reaksi yang mempunyai sifat, susunan, dan energi dalam bentuk berlainan.Dalam beberapa hal ini perubahan suatu reaksi atau perubahan kimia. Perubahan lain adalah reaksi yang terjadi dengan air atau laurtan air. Dalam semua hal, kecuali suatu perubahan warna atau pembentukan zat padat yang tidak larut merupakan terjadinya reaksi kimia.Perubahan warna yang terjadi pada reaksi bisa mengindikasikan pH dari (hasil reaksi) untuk mengetahui perubahan warna pada reaksi kimia selain dengan pencampuran senyawa atau dengan menambah suatu indikator. Indikator adalah suatu zat yang warnanya berbedabeda sesuai dengan konsentrasinya. Indikator umumnya merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang digunakan dalam larutan yang sangat encer.Beberapa macam indikator dapat dicampur untuk memperoleh yang disebut indikator universal dan dengan indikator ini pH kira- kira dari larutan dapat ditentukan. Persamaan reaksi digunakan untuk menggambarkan reaksi kimia.Persamaan reaksi terdiri dari rumus kimia.Persamaan reaksi terdiri dari rumus kimia atau rumus struktur dari reaktan disebelah kiri dan produk disebelah kanan.Antara produk dan reaktan dipisahkan dengan tanda panah yang menunjukkan arah tipe reaksi.Ujung tanda panah tersebut menunjukkan reaksi bergerak arah kemana. Tanda panah ganda yang berbeda arah, digunakan pada reaksi kesetimbangan .persamaan kimia haruslah seimbang, sesuai dengan stoikiometri, jumlah atom tiap unsur disebelah kanan. Penyeimbang ini dilakukan dengan menambahkan angka didepan tiap molekul senyawa (dilambangkan dengan A,B,C dan D) dengan angka kecil (a,b,c dan d) didepannya (IUPAC,2015) Ditinjau berdasarkan produk yang dihasilkan maka reaksi dapat dibedakan menjadi beberapa reaksi diantaranya sebagai berikut : 1. Reaksi pembentukan endapan Endapan merupakan zat padat yang memiliki kelarutan yang sangat kecil dalam air dan dihasilkan dari suatu reaksi kimia. Endapan
terbentuk apabila kation dari pereaksi satu bereaksi dengan anion dari pereaksi lain membentuk senyawa yang tidak mudah larut dalam larutannya. 2. Reaksi pembentukan gas Das dapat terbentuk apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik didihnya rendah. Gas juga dapat terbentuk apabila produk dari suatu pereaksi tidak stabil hingga terurai menjadi gas dan zat lain. 3. Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu 4. Reaksi yang menghasilkan perubahan warna Suatu reaksi dalam larutan tidak selalu dilihat dengan terbentuknya endapan. Dalam beberapa reaksi terbentuk gas, kadang- kadang yang terjadi hanya perubahan warna dan bahkan ada yang kelihatannya tidak terjadi perubahan sama sekali. Hal ini karena semua reaktan dan hasil reaksi dalam air tidak berwarna (Brady,1994:118) Indikator universal adalah indicator PH berisi lautan dari beberapa senyawa yang menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada rentang pH 1-14 untuk menunjukkan larutan tersebut asam atau basa.Suatu indicator universal biasanya terdiri dari air, 1-propanol, garam naatrium fenolftalein, natrium hidroksida, metil merah, garam mononatrium bromotimol biru, dan garam mononatrium timol biru. Warna warna yang menandakan pH larutan, setelah ditambahkan indikator universal adalah: Rentang Ph <3 3-6 7 8-11 >11
keterangan Asam kuat Asam lemah Netral Basa lemah Basa kuat
Warna Merah Jingga/kuning Hijau Biru Ungu/violet
VI.
Cara Kerja Alat-alat : 1. Tabung reaksi
1 buah
2. Pipa pengalir bersumbat
1 buah
3. Gelas kimia 100 ml
1 buah
4. Pipet tetes
4 buah
5. Rak tabung reaksi
1 buah
6. Gelas ukur 25 ml
1 buah
7. Erlenmeyer
1 buah
Bahan-bahan
:
1. HCl
0,5 M
2. CH3COOH
0,5 M
3. NaOH
0,5 M
4. ZnSO4
0,1 M
5. NH4Cl
0,5 M
6. CaCO3
2 bongkahan
7. BaCl2
0,1 M
8. Ba(OH)2
0,2 M
9. K2CrO4
0,1 M
10. K2Cr2O7
0,1 M
11. Indikator universal
4 tetes
1. a. Tabung 1 1 ml HCl 0,5 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 1 tetes indikator universal - Diamati perubahan yang terjadi hasil Tabung 2 1 ml CH3COOH 0,5 M - Ditambahkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 1 tetes indikator universal - Diamati perubahan yang terjadi Hasil
b. Tabung 3 1 ml NaOH 0,5 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 3 - Ditambahkan 1 tetes indikator universal - Diamati perubahan yang terjadi Hasil tabung4 1 ml NaOH 0,5 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 4 - Ditambahkan 1 tetes indicator universal - Di amati perubahan yang terjadi hasil
c.
1 ml HCl 0,5 M + 1 tetes indikator universal Dicampur Perubahan
1 ml NaOH 0,5 M + 1 tetes indikator universal
1 ml CH3COOH 0,5 M + 1 tetes indikator universal 1
1 ml NaOH 0,5 M + 1 tetes indikator universal Dicampur Perubahan
2.
1 ml ZnSO4 0,1 M
1 ml ZnSO4 0,1 M - Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi - Ditetesi NaOH 0,5 M hingga keruh - Ditambah beberapa tetes NaOH 0,5 M hingga tidak terdapat endapan - Diamati perubahan yang terjadi
- Ditetesi NH4OH 0,5 M hingga keruh - Ditambah beberapa tetes NH4OH 0,5 M hingga tidak terdapat endapan - Diamati perubahan yang terjadi
perubahan
endapan perubahan
Dibandingkan Hasil
3.
3 ml NH4Cl 0,5 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 2 ml NaOH 0,5 M - Tabung ditutup kertas lakmus merah yang sudah dibahasi air hasil
4 bongkahan CaCO3 - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 5 ml HCl 1 M - Ditutup dengan sumbat pipa pengalir - Dimasukkan ujung pipa ke dalam tabung yang telah diisi larutan 1 ml Ba(OH)2 0,2 M - Diamati perubahannya - Ditulis persamaan reaksinya Hasil
4.
1 ml BaCl2 0,1 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 1 - Ditambahkan 1 ml K2CrO4 0,1 M - Diamati perubahan yang terjadi perubahan
1 ml BaCl2 0,1 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 2 - Ditambahkan 1 ml K2Cr2O7 0,1 M - Diamati perubahan yang terjadi perubahan
1 ml BaCl2 0,1 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 3 - Ditambahkan 1 ml K2CrO4 0,1 M dan 1 ml HCl 0,5 M - Diamati perubahan yang terjadi perubahan
VII.
Hasil Pengamatan Percobaan No.
Sebelum
Sesudah
HCl : jernih, tidak berwarna, 1. A Tabung 1
wujud cair.
HCl + Indikator universal:
Indikator universal : berwarna
merah (++) berwujud cair.
merah dan berwujud cair. CH3COOH : jernih, tidak 1. a Tabung 2
berwarna, wujud cair Indikator universal : wujud cair dan berwarna merah
CH3COOH + Indikator universal: merah (+) berwujud cair.
NaOH : jernih, tidak berwarna, 1. b Tabung 3
wujud cair.
NaOH + Indikator universal:
Indikator universal : wujud cair ungu berwujud cair dan berwarna merah
1. b Tabung 4
1. C Tabung 1&3
NaOH : jernih, tidak berwarna
NaOH yang jernih ditambah
wujud cair.
Indikator universal berwarna
Indikator universal : wujud cair merah berubah menjadi dan berwarna merah
warna ungu berwujud cair.
HCl + indikator universal:
HCl + indicator universal
merah (+++) + wujud cair
dicampur NaOH + indikator
NaOH + indikator universal:
universal warnanya menjadi
ungu + wujud cair.
merah. CH3COOH yang
CH3COOH + Indikator
ditambahkan indikator
universal: merah (+) + wujud
universal dicampur dengan
Tabung
cair.
NaOH yang ditambahkan
2&4
NaOH + indikator universal:
indikator universal
ungu + wujud cair.
beruwarna menjadi ungu
1. C
berwujud cair. 2.
ZnSO4 : jernih, tidak berwarna,
ZnSO4 + NaOH (4 tetes):
wujud cair.
keruh terdapat endapan (+++)
NaOH: jernih, tidak berwarna,
ZnSO4 + NaOH (80 tetes):
wujud cair.
jernih, endapan (+)
NH4OH : jernih, tidak
ZnSO4 + NH4OH (6 tetes):
berwarna, wujud cair.
keruh terdapat endapan (++) ZnSO4 + NH4OH (80 tetes): jernih, endapan (++)
NH4Cl : jernih, tidak berwarna 3.
Kertas lakmus: merah NaOH: jernih, tidak berwarna, wujud cair.
NH4Cl : warna larutan tetap jernih. Terdapat gas NH3. Kertas lakmus merah berubah menjadi biru.
Semula CaCO3 masih
Setelah CaCO3 dituang HCl
berbentuk bongkahan dan
kemudian selang
belum terjadi apapun.
dihubungkan ke tabung
Bongkahan CaCO3 berwarna
reaksi berisi larutan Ba(OH)2
putih.
terdapat gelembung yang
HCl: jernih, tidak berwarna,
membuktikan bahwa CaCO3
wujud cair.
+ HCl menghasilkan gas
Ba(OH) 2 :jernih, tidak
CO2.
berwarna.
Ba(OH) 2 :keruh BaCl2 + K2CrO4 : warna
4.
BaCl2 : jernih, tidak berwarna,
berubah menjadi kuning (+)
wujud cair.
dan setelah beberapa detik
K2CrO4 :kuning, wujud cair.
terdapat endapan (+++) di dasar tabung reaksi. Larutan BaCl2 dicampur
BaCl2 :jernih, tidak berwarna,
K2Cr2O7 : warna oranye
wujud cair.
setelah beberapa waktu
K2Cr2O7 : oranye, wujud cair.
terdapat endapan (+) di dasar tabung reaksi.
BaCl2 : jernih, tidak berwarna,
Larutan BaCl2 dicampur
wujud cair.
K2CrO4: warna jingga sedikit
K2CrO4 : kuning, wujud cair.
oranye terang atau kuning
HCl: jernih, tidak berwarna,
(++). Setelah beberapa waktu
wujud cair.
terdapat endapan(++) di dasar tabung reaksi.
VIII
Analisis Data 1. Percobaan 1: Reaksi asam basa Pada percobaan pertama, ketika larutan HCl 0,5 M sebanyak 1 ml
ditambah dengan 1 tetes indikator universal menghasilkan warna merah sedangkan larutan CH3COOH 0,5 M sebanyak 1 ml ditambah 1 tetes indikator universal menghasilkan warna merah terang. Antara kedua larutan ini jika dibandingkan, maka HCl ditambah 1 tetes indikator universal lebih pekat daripada CH3COOH ditambah 1 tetes indikator universal ini dikarenakan HCl merupakan asam kuat sedangkan CH3COOH merupakan asam lemah. Kemudian untuk larutan NaOH 0,5 M sebanyak 1 ml ditambah dengan 1 tetes indikator universal menghasilkan warna ungu karena NaOH merupakan basa kuat. Pada percobaan selanjutnya, ketika larutan HCl dan NaOH dicampur maka menghasilkan warna merah. Namun, berdasarkan jenis larutannya yaitu asam kuat dicampur dengan basa kuat seharusnya akan menghasilkan warna hijau yang berarti netral. Hal tersebut terjadi karena adanya kesalahan dalam penambahan larutan HCl. Percobaan selanjutnya yaitu larutan CH3COOH dicampur NaOH menghasilkan warna ungu, hal ini menunjukkan bahwa campuran larutan tersebut bersifat basa. Persamaan reaksi: HCl(aq) + 1 tetes indikator universal CH3COOH(aq) + 1 tetes indikator universal NaOH(aq) + 1 tetes indikator universal
HCl(aq) CH3COOH(aq) NaOH(aq)
NaOH(aq) + 1 tetes indikator universal HCl(aq) + NaOH(aq)
NaOH(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
CH3COONa(aq) + H2O(l)
2. Percobaan 2: Reaksi pembentukan endapan ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq)
Zn(OH)2(aq) + Na2SO4(aq)
Zn(OH)2(aq) + 2NaOH(aq)
Zn(H2O)2+ + Na2O + 2OH-
ZnSO4(aq) + 2NH4OH(aq)
Zn(OH)2(aq) + (NH4)2SO4(aq)
Zn(OH)2(aq) + 2NaOH(aq)
Zn(NH3)2+ + H2 + 2OH-
3. Percobaan 3: Reaksi pembentukan gas NaCl(aq) + NH3(g) + H2O(l)
(NH4)2Cl(aq) + NaOH(aq) CaCO3(s) + 2HCl(l) Ba(OH)2 (aq) + CO2(g)
CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g) BaCO3 + H2O (l)
4. Percobaan 4: Reaksi persenyawaan logam transisi BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)
BaCrO4(aq) + 2KCl(aq)
BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq)
BaCr2O7(aq) + 2KCl(aq)
BaCl2(aq) + HCl(aq) + K2CrO4(aq)
BaCrO4(aq) + 2KCl(aq) +
HCl(aq)
IX
Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan diatas, maka: a) Pada percobaan 1 a (Tabung 1) Larutan HCl (tidak berwarna dan jernih, bentuknya cair )yang ditetesi 1 tetes indikator universal (berwarna merah bentuknya cair)berubah warna menjadi merah (+++). Hal ini terjadi karena HCl merupakan asam kuat.Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada reaksi. (Tabung 2)
Larutan CH3COOH (tidak berwarna dan jernih, bentuknya cair) yang ditetesi 1 tetes indikator universal (berwarna merah dan bentuknya cair) berubah warna menjadi merah (+).Hal ini terjadi karena CH3COOH merupakan asam lemah.Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada reaksi. b) Pada percobaan 1 b (Tabung 3 dan tabung 4) Larutan
NaOH (tidak berwarna dan jernih, bentuknya cair)
yang ditetesi indikator universal (berwarna merah dan bentuknya cair) berubah warna menjadi ungu. Hal ini terjadi karena larutan NaOH merupakan basa kuat.Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui suatu larutan bersifat basa dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada reaksi. c) Pada percobaan 1 c (Tabung 1 direaksikan dengan tabung 3) Reaksi antara HCl pada tabung 1 itambahkan 1 tetes indikator yang mengalami perubahan warna menjadi warna merah (+++), dengan larutan NaOH pada tabung 3 ditambahkan 1 tetes indikator yang mengalami perubahan warna ungu , menghasilkan larutan berwarna biru. (Tabung 2 direaksikann dengan tabung 4) Reaksi antara CH3COOH pada tabung 2 ditambahkan 1 tetes indikator universal yang mengalami perubahan warna menjadi warna merah (+), dengan larutan NaOH pada tabung 4 ditambahkan 1 tetes indikator universal yang mengalami perubahan warna menjadi warna ungu, menghasilkan larutan berwarna ungu. Pada percobaan ini bertujuan dapat mengetahui suatu larutan bersifat basa dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada reaksi. d) Pada percobaan 2
Reaksi antara ZnSO4 (jernih tidak berwarna dan bentuknya cair) dan ditetesi 4 tetes NaOH (jernih tidak berwarna dan bentuknya cair) menghasilkan larutan putih keruh dan terdapat endapan++ Zn(OH)2. Dan ditambahkan 3 tetes NH4OH (jernih tidak berwarna bentuknya cair)
menghasilkan
larutan
putih
terdapat
endapan.Endapan
disebabkan karena terbentuknya anion OH- yang sukar larut. Urutan ZnSO4 dengan NaOH lalu NH4OH secara berurutan dan bisa saja dibolak-balik urutannya namun hasil akhir akan berbeda. Dimana jika NH4OH diteteskan terlebih dahulu tidak akan terjadi apapun.dan reaksi terakhir saat diteteskan NaOH maka akan terbentuk endapan. Fungsi larutan NaOH berfungsi untuk memisahkan larutan zat terlarut dan pelarutnya. e) Pada percobaan 3 a Reaksi antara NH4Cl (larutan berwarna bening) dengan NaOH (jernih tidak berwarna dan bentuknya cair) tidak terjadi perubahan warna (tetap bening). Dan tabung reaksi ditutup dengan kertas lakmus merah, setelah beberapa menit kertas lakmus merah berubah menjadi biru.Hal itu terjadi karena larutan bersifat basa. Penambahan NaOH bertujuan untuk Mengapa menguji dengan menggunakan kertas lakmus merah, karena untuk dapat membuktikan dengan yakin dengan perubahan waran kertas lakmus merah berubah menjadi biru.Sedangkan apabila menggunakan kertas lakmus biru maka tidak dapat mengalami perubahan warna dan bisa meragukan hasil larutan bersifat asam atau basa, dimana larutan NH4Cl dan NaOH sama-sama larutan jernih tidak berwarna. f)
Pada percobaan 3 b Reaksi antara 4 bongakahan CaCO3 (berwarna putih) dengan HCl (bening bentuknya cair) dan dihubungkan dengan pipa sumbat ke Erlenmeyer yang berisi larutan Ba(OH)2 (bening bentuknya cair) menunjukkan bahwa CaCO3 + HCl mengahasilakan gelembung (CO2). Pada tabung yang berisi bongkahan CaCO3 dan HCl terjadi
banyak gelembung dan larutan menjadi keruh. Hal itu dikarenakan menghasilkan CO2 yang bereaksi dengan Ba(OH)2. Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi yang menjelaskan bahwa jika padatan CaCO3 dicampur dengan larutan HCl maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang kemudian jika direaksikan dengan larutan Barium Hidroksida maka akan membuat larutan menjadi keruh. Fungsi Ba(OH)2 sendiri yang dihubungkan melalui pipa sumbat dengan reaksi CaCO3 + HCl yaitu untuk mengecek kandungan CO2 akibat reaksi CaCO3 + HCl. g) Pada percobaan 4 Pada tabung 1, reaksi antara larutan BaCl2 (tidak berwarna) 0,1 M dengan larutan K2CrO4 0,1 M menjadi larutan yang berwarna kuning muda dan terdapat endapan BaCrO4 yang tidak larut dalam air sehingga larutan itu lebih banyak dihasilkan dibandingan dengan tabung lainnya. Pada tabung 2, reaksi antara BaCl2 (tidak berwarna )dan K2Cr2O7 (berwarna oranye) dan terdapat endapan++ BaCr2O7. Pada tabung 3, reaksi antara BaCl2 (tidak berwarna) HCl (tidak berwarna) K2CrO4menghasilkan larutan yang berwarna oranye dan terdapat endapan+ BaCrO4. Untuk endapan yang paling banyak terdapat pada tabung 1 dikarenakan larutan BaCrO4 yang tidak larut dalam air berbeda dengan tabung 3 yang ditambahkan larutan HCl sebagai melarutkan endapan sehingga endapan lebih sedikit. Hal itu dikarenakan penambahan HCl pada larutan kalium kromat (K2CrO4) yang dapat menurunkan konsentrasi ion kromat yang cukup banyak sehingga mencegah pengendapan pada barium dikromat.Penambahan HCl juga mengakibatkan suasana larutan menjadi asam sehingga larutan yang dihasilkan berwarna oranye. Indikator adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sifat asam atau basa dari suatu larutan.Ada beberapa jenis indikaytor yang dapat digunakan untuk membedskan sifat asam basa antara lain kertas
lakmus, pH meter, indikator alami, indikator buatan, dan indikator universal.Disini saya menjelaskan indikator yang digunakan dalam percobaan reaksi-reaksi kimia. a. Kertas lakmus Ada dua jenis, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Dalam larutan yang bersifat asam warna lakmus biru akan menjadi merah sedangkan lakmus merah tetap. Dalam larutan basa, warna lakmus merah berubah menjadi biru sedangkan lakmus biru tetap. Jika tidak terjadi perubahan pada kedua kertas tersebut maka bersifat netral. Kelemahan dari kertas lakmus adalah kurang praktis dan tidak dapat menunjukan nilai pH larutan secara teliti. b. Indikator universal/ pH stik Indikator unuiversal sama dengan kertas lakmus. Kelebihan indikator universal adalah mampu mengukur pH suatu larutan. Penggunaannya dengan mencelupkan indikator universal kedalam larutan yang akan diukur. Setelah dicocokan warna dengan tabel warna yang telah disediakan. c. Larutan indikator universal Larutan ini sering dijumpai di laboratorium. Setiap larutan indikator memilii trayek pH dan oerubahan warna yang berbeda- beda pula. Pada reaksi- reaksi kimia sebenarnya bisa menggunakan indikator selain indikator universal akan tetapi itu lebih susah dikarenakan indikator universal memiliki kelebihan yaitu mampu mengukur pH suatu larutan. Sedangkan indikator yang lain hanya mampu untuk mengamati perubahan warnanya. Reaksi- reaksi yang terjadi dalam percobaan reaksi- reaksi kimia adalah sebagai berikut : a. Reaksi pengendapan adalah suatu reaksi yang dapat berlangsung dalam cairan. Dikatakan reaksi endapan bila reaksi tersebut menghasilkan endapan. Endapat adalah zat padat yang tidak larut dalam cairan tersebut. Senyawa yang sering digunakan dalam reaksi ini adalah senyawa senyawa ionic. Terbentuknya endapan atau tidak dalam suatu reaksi, itu tergantung kelarutan dari zat terlarut. Ketika menuliskan persamaan reaksi untuk reaksi pengendapan yang berlansung, kita dapat menggunakan beberapa persamaan, yaitu persamaan molekul, ionic, dan ionic total.. b. Reaksi pembentukan gas adalah reaksi yang pada produknya menghasilkan gas.
X. Kesimpulan Pada percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui suatu reaksi bersifat asam basa dengen dilihat perubahan warna yang terjadi.Fungsi penambahan indikator universalkan karena indikator sudah berstandart intersional dan umum digunakan.Karena terdapat 1-14 untuk mengidentifikasi asam basa. Pada percobaan kedua bertujuan untuk suatu reaksi larutan mengalami pengendapan.Fungsi penambahan larutan NaOH untuk melarutkan endapan ZnSO4. Pada percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui suatu reaksi bersifat asam basa melalu kertas lakmus.Fungsi penambahan NaOH karena larutan NaOH bersifat basa kuat sehingga reaksi NH4Cl + NaOH bersifat basa karena kertas lakmus merah berubah menjadi biru. Reaksi 4 bongkahan CaCO3 + HCl dihubungan dengan pipa sumbat air ke larutan Ba(OH)2 menunjukkan suatu reaksi dapat menghasilkan gas dengan menunjukkan reaksi tersebut menghasilkan gelembung-gelembung (CO2). Pada percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui reaksi mengalami pengendapan.Dan pada percobaan keempat tabung 3 larutan HCl dapat menurunkan konsentrasi ion kromat yang cukup banyak sehingga mencegah pengendapan pada barium dikromat.Penambahan HCl juga mengakibatkan suasana larutan menjadi asam sehingga larutan yang dihasilkan berwarna oranye. XI. Jawaban Pertanyaan Tulislah semua persamaan reaksi pada percobaan diatas dengan benar! 1. Percobaan 1: Reaksi asam basa HCl(aq) + 1 tetes indikator universal CH3COOH(aq) + 1 tetes indikator universal
HCl(aq) CH3COOH(aq)
NaOH(aq) + 1 tetes indikator universal
NaOH(aq)
NaOH(aq) + 1 tetes indikator universal
NaOH(aq)
HCl(aq) + NaOH(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
CH3COONa(aq) + H2O(l)
2. Percobaan 2: Reaksi pembentukan endapan ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq)
Zn(OH)2(aq) + Na2SO4(aq)
Zn(OH)2(aq) + 2NaOH(aq)
Zn(H2O)2+ + Na2O + 2OH-
ZnSO4(aq) + 2NH4OH(aq)
Zn(OH)2(aq) + (NH4)2SO4(aq)
Zn(OH)2(aq) + 2NaOH(aq)
Zn(NH3)2+ + H2 + 2OH-
3. Percobaan 3: Reaksi pembentukan gas NaCl(aq) + NH3(g) + H2O(l)
(NH4)2Cl(aq) + NaOH(aq) CaCO3(s) + 2HCl(l) Ba(OH)2 (aq) + CO2(g)
CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g) BaCO3 + H2O (l)
4. Percobaan 4: Reaksi persenyawaan logam transisi BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)
BaCrO4(aq) + 2KCl(aq)
BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq)
BaCr2O7(aq) + 2KCl(aq)
BaCl2(aq) + HCl(aq) + K2CrO4(aq)
BaCrO4(aq) + 2KCl(aq) +
HCl(aq) XII. Daftar Pustaka Hackerenz.wordpress.com/2009/11/25/contoh-contoh-persamaan-kimia Brady, James E. 1994. Kimia universitas Jakarta.Erlangga. https://id.m.wikipedia.org/wiki/indikator_universal Raymond.chang.2004.kimia dasar: konsep-konsep inti Edisi ketiga. Penerbit Erlangga. Cirasas, Jakarta Raif., agus.2012. reaksi kimia. Universitas Merci Buana. Jakarta Tim kimia dasar jurusan kimia FMIPA UNESA.2015.petunjuk praktikum kimia dasar. Unesa press: Surabaya
Lampiran
Gambar 1. Larutan HCl dicampur dengan indikator universal. Larutan CH3COOH dicampur dengan indikator universal.
Gambar 2. Larutan NaOH dicampur dengan indikator universal.
Gambar 3. Larutan HCl + Indikator universal dicampur larutan NaOH + Indikator universal. Larutan CH3COOH + Indikator universal dicampur larutan NaOH + Indikator universal.
Gambar 4. Larutan ZnSO4 ditetesi NaOH. Larutan ZnSO4 ditetesi NH4OH.
Gambar 5. Larutan NH4Cl ditambah NaOH, tabung ditutup kertas lakmus merah.
Gambar 6. CaCO3 HCl ditutup dengan sumbat pipa pengalir disambung ke tabung reaksi berisi Ba(OH)2.
Gambar 7. Larutan BaCl2 ditambah K2CrO4. Larutan BaCl2 ditambah K2Cr2O7. BaCl2 ditambah K2CrO4 ditambah HCl.