Rangkuman Uas Os By Chrismoonfear.docx

  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rangkuman Uas Os By Chrismoonfear.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,291
  • Pages: 6
Session 8. File Management 1. File Management System dianggap sebagai bagian dari OS. 2. Objectives of File Management System :  Mempertemukan kebutuhan data management dan kebutuhan User.  Memastikan data yang ada pada file tersebut valid  Optimize performance  Provide I/O support for a variety of storage device types  Menyediakan support I/O untuk berbagai tipe penyimpanan device  Meminimalisir kemungkinan kehilangan / kerusakan data  Menyediakan support I/O untuk multiple Users 3. Minimal set of requirements :  Tiap user harus bisa untuk create,delete, read dan mengubah files  Tiap user mungkin memiliki control access untuk filenya.  Tiap user mungkin mengontrol tipe dari akses apa saja yang diperbolehkan untuk filenya  Tiap user seharusnya bisa untuk melakukan restrukturisasi filenya dalam bentuk yang sesuai dengan masalah  Tiap user seharusnya bisa untuk memindahkan data antar files.  Tiap user seharusnya bisa melakukan back up dan recover filenya saat diperlukan.  Tiap user seharusnya bisa mengakses filenya menggunakan symbolic names. 4. Requirements for long-term storage:  Harus memungkinkan untuk menyimpan informasi dalam jumlah yang besar  Informasi yang ada harus bisa survive dari penghentian proses yang menggunakannya  Proses yang banyak harus bisa mengakses informasi terbaru. 5. File Allocation methods :  Contiguous Allocation Satu set block yang dialokasikan ke file pada saat pembuatan External fragmentation will occur  Chained Allocation Alokasi berdasarkan blok individu Tiap blok berisi pointer ke blok selanjutnya dalam rantai No external fragmentation  Indexed allocation File allocation table berisi one – level index yang terpisah dari tiap file File allocation table berisi block number untuk tiap index Index memiliki 1 entry untuk tiap bagian yang dialokasikan ke file

6. File Naming :

Session 9. I/O Management 7. I/O Techniques :  Programmed I/O Prosesor mengeluarkan command I/O, atas nama sebuah proses, ke modul I/O; Proses itu kemudian sibuk menunggu operasi selesai sebelum melanjutkan  Interrupted Driven I/O Prosesor mengeluarkan command I/O atas nama sebuah proses.  Direct Memory Access Modul DMA mengontrol pertukaran data antara memori utama dan modul I/O 8. How DMA Works : 1. Ketika prosesor ingin membaca atau menulis blok data, file tersebut akan mengeluarkan perintah ke modul DMA dengan mengirimkan modul DMA ke informasi berikut: 2. Apakah read or write yang diminta, gunakan control line read or write antara prosesor dan modul DMA 3. Alamat perangkat I/O yang terlibat, dikomunikasikan pada data line 4. Lokasi awal di memori untuk dibaca dari atau ditulis, dikomunikasikan pada data line dan disimpan oleh modul DMA dalam register alamatnya 5. Jumlah kata yang akan di read atau write, lagi dikomunikasikan melalui data line dan disimpan dalam register data count 6. Prosesor kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan lain

9. OS Issues :  Efficiency o Kebanyakan I/O devices sangat lambat bila dibandingkan dengan main memory o Pengunaan multiprogramming memungkinkan untuk beberapa proses menunggu I/O saat proses lain sedang diexecute o I/O tidak bisa mengikuti kecepatan processor  Generality o Diinginkan untuk menangani semua I/O Device dengan cara yang seragam o Menyembunyikan sebagian besar detail dari device I/O di rutinitas tingkat rendah sehingga proses dan tingkat atas melihat perangkat secara umum seperti membaca, menulis, membuka, menutup, mengunci, membuka kunci 10. I/O Organization :  Logical I/O o Modul logical I/O menangani device sebagai logical resource dan tidak memperhatikan detail dari pengontrolan device o Memperhatikan managing general I/O function atas nama proses pengguna, memperbolehkannya untuk menangani dengan device  Device I/O o Operasi yang diminta dan data diconvert menjadi urutan dari instruksi I/O , channel commands dan controller orders yang benar o Teknik buffering mungkin digunakan untuk mengoptimalkan utilitas. 11. I/O Buffering :  Reasons for Buffering Proses harus menunggu I/O untuk selesai sebelum memproses pages tertentu yang harus tetap berada dalam memori utama selama I/O  Block – oriented Informasi yang disimpan dalam block ukuran tetap Used for disks and tapes  Stream – oriented Transfer informasi sebagai aliran byte Used for terminals, printers, communication ports, mouse, and most other devices that are not secondary storage 12. Jenis – jenis Buffer :  Single Buffer Operasi system memberikan buffer dalam main memory untuk I/O Request  Double Buffer Menggunakan 2 sistem buffer. Proses dapat melakukan transfer data dari atau untuk 1 buffer ketika operasi system sedang kosong / diisi buffer lain.  Circular Buffer Menggunakan lebih dari 2 buffer Setiap buffer yang ada merupakan satu kesatuan unit pada circular buffer.

13. Disk Arm Scheduling : Read/write time factors  Seek time (the time to move the arm to the proper cylinder).  Rotational delay (the time for the proper sector to rotate under the head).  Actual data transfer time. Session 10. Memory Management 14. Memory Management membagi memory untuk mengakomodasi banyak proses. 15. Memory Management Requirements :  Relocation Referensi memory harus diterjemahkan ke dalam code ke alamat memory fisik sebenarnya.  Protection System operasi tidak bisa mengantisipasi semua referensi memory program yang akan dibuat.  Sharing Memungkinkan beberapa proses untuk mengakses bagian memory yang sama.  Logical Organization Program ditulis dalam modul, modul dapat di tulis dan decompiled secara independen  Physical Organization Memory yang tersedia untuk program beserta datanya terkadang tidak cukup. Maka overlaying memungkinkan berbagai modul untuk diberikan bagian memory yang sama. 16. Addressing :  Logical Penerjemahan harus dilakukan ke physical address  Relative Alamat yang dinyatakan sebagai lokasi relative untuk beberapa point yang diketahui  Physical alamat absolut / lokasi sebenarnya dalam main memory 17. Multiprogramming with fixed partition :  Fixed memory partitions Memisahkan antrian queue untuk setiap partisi  Multiple input queue Ketika sebuah job tiba,job tersebut dapat di taro ke antrian queue untuk partisi yang terkecil yang cukup besar untuk menampungnya.  Single input queue Setiap kali partisi menjadi bebas, pekerjaan yang paling dekat dengan bagian depan antrian yang pas di dalamnya bisa dimuat

Session 11. Virtual Memory Management 18. Virtual memory Terminology :

19. Support needed for virtual memory :  Hardware harus bisa mensupport paging dan segmentation  Operation system harus berisi software untuk managing the movement of pages dan segments antara secondary memory dan main memory 20. The smaller the page size, the lesser the amount of internal fragmentation however, more pages are required per process more pages per process means larger page tables for large programs in a heavily multiprogrammed environment some portion of the page tables of active processes must be in virtual memory instead of main memory the physical characteristics of most secondary-memory devices favor a larger page size for more efficient block transfer of data 21. Page Size :  Semakin kecil ukuran page,maka semakin kecil juga ukuran internal fragmentationnya. Namun lebih banyak pages diperlukan perproses  Untuk program besar di multiprogrammed environment beberapa bagian page table proses aktif harus ada dalam memori virtual, bukan memori utama

22. Segmentation memungkinkan programmer untuk melihat memory yang terdiri dari beberapa address space / segment Advantages of segmentation :  menyederhanakan penanganan struktur data yang berkembang  memungkinkan program diubah dan dikompilasi ulang secara independen  cocok untuk sharing data antar proses  cocok untuk perlindungan

Session 12. Security 23. Intruders :  Masquerader seorang individu yang tidak berwenang untuk menggunakan komputer dan yang menembus kontrol akses sistem untuk memanfaatkan akun pengguna yang sah  Misfeasor pengguna sah yang mengakses data, program, atau sumber daya yang dimana akses tersebut tidak diotorisasi, atau orang yang diberi otorisasi untuk akses tersebut namun menyalahgunakan hak istimewanya  Clandestine User seorang individu yang memegang kontrol pengawasan terhadap sistem dan menggunakan kontrol ini untuk memanipulasi hasil audit 24. Malicious Software : Malware adalah program yang memanfaatkan kerentanan dalam system komputasi Dibagi menjadi 2 kategori : 



Parasitic Program yang tidak dapat dijalankan secara independent Contoh : viruses, logic bombs, and backdoors Independent Program mandiri yang bisa dijadwalkan dan dijalankan oleh sistem operasi Contoh : worms and bot program

Related Documents

Os- By Mb
November 2019 0
Rangkuman
June 2020 41
Uas
April 2020 50